Pengertian Sharing Economy, Sejarah, Konsep, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Pengertian Sharing Economy
Sharing Economy

A. Pengertian Sharing Economy
Sharing economy (ekonomi berbagi) adalah definisi akademis umum untuk istilah yang merujuk pada model ekonomi hibrida (antara memiliki dan memberi) pertukaran sejawat ke sejawat. Transaksi seperti ini sering kali difasilitasi melalui layanan daring berbasis komunitas.

Sharing economy dikenal juga dengan konsumsi kolaboratif, ekonomi kolaboratif, atau ekonomi sejawat. Sharing Ekonomi secara harfiah diartikan sebagai sikap berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai, kemandirian, dan kemakmuran.

Perbedaan antara sharing ekonomi dan jenis ekonomi lainnya, fakta sharing ekonomi memungkinkan setiap orang untuk dapat menghasilkan uang dari aset yang sudah mereka miliki, serta dapat meminjam atau menyewa aset milik orang lain.

Sharing Ekonomi membutuhkan Internet untuk menyesuaikan penawaran dan permintaan. Karena Internet tidak memiliki batas, penawaran dan permintaan dapat dipenuhi dengan bebas di seluruh penjuru dunia.

Hal tersebut menjadikan sharing economy merupakan salah satu tren bisnis yang pertumbuhannya paling cepat dalam sejarah. Aplikasi seperti Grab, GoJek, dan Uber merupakan aplikasi milik perusahaan berkembang yang mengandalkan teknologi smartphone untuk memberikan layanan kepada publik.

B. Sejarah Sharing Economy
Pada dasarnya, dunia sudah mengalami berbagai sistem ekonomi. Dimulai dari adanya sistem ekonomi setelah adanya revolusi Prancis, sampai zaman ekonomi modern seperti yang dilakukan saat ini. Lalu, hadirlah konsep sharing economy, yang mana seseorang di dalamnya bisa menjadi konsumen dan juga produsen pada waktu yang sama.

Sistem ekonomi modern mengajarkan bahwa pihak perusahaan harus bisa memberikan kesejahteraan pada shareholdernya saja. Dengan suatu justifikasi atau pembenaran bahwa semakin tinggi tingkat risiko maka akan semakin besar juga pendapatan atau keuntungannya. Sekelompok golongan tertentu memanfaatkan adanya sistem ekonomi modern tersebut hanya untuk memperkaya diri sendirinya saja.

Diawal tahun 2000 an lalu, Internet mulai menjadi sebagai salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Walaupun memang diciptakan pertama kali pada tahun 1962 dan hanya dibutuhkan untuk keperluan pertahanan Amerika Serikat saja, namun perjalanan internet menjadi sangat penting untuk bisa melahirkan sistem ekonomi berbasis digital.

Baca Juga: Pengertian Ekonomi Digital, Contoh, Dampak, dan Perkembangannya

Secara sederhana, sharing economy mampu memangkas kebutuhan manusia terhadap keperluan yang manusia butuhkan tanpa harus membeli suatu produk barang atau jasa untuk memenuhi keperluan tersebut. Dengan adanya internet, setiap orang bisa dipertemukan berdasarkan supply dan demand nya. Tentunya hal tersebut bisa meng-utilisasi kan aset secara lebih maksimal agar tidak ada yang terbuang secara percuma.

C. Konsep Sharing Economy
Attila Marton, seorang profesor dari Copenhagen Business School percaya bahwa sharing economy bisa dibagi menjadi 3 konsep yang berbeda di antaranya,
1. Real sharing
Real sharing adalah suatu konsep bagi platform untuk bisa memberikan berbagai kemudahan pada setiap penggunanya untuk bisa memberikan kontribusi dan juga membagikan pengetahuan secara sukarela. Misalnya, Wikipedia yang muncul sebagai platform.

2. Gift giving
Gift giving merupakan konsep yang bertujuan untuk berbagi produk atau layanan dengan harapan orang lain akan membalasnya di masa mendatang. Konsep ini berkembang saat internet pertama kali muncul sehingga banyak website open source yang memudahkan programmer untuk melakukan coding secara gratis.

3. Pseudo sharing
Konsep ketiga disebut dengan pseudo sharing. Konsep yang satu ini disebut adalah hal yang paling sesuai untuk merangkum sharing economy yang terjadi saat ini.

D. Kelebihan dan Kekurangan Sharing Economy
Konsep sharing ekonomi bahwa satu orang dapat menjadi konsumen sekaligus produsen, yang dianggap sebagai wajah baru dalam berbisnis. Internet telah menjadi media promotor yang baik untuk menerapkan konsep ekonomi berbagi. Keunggulan sistem sharing ekonomi ini berdampak positif bagi masyarakat. Orang-orang mengakui bahwa segala sesuatu mudah diperdagangkan melalui dunia digital.

Lihat saja aplikasi Go-Jek, Uber dan Grab, aplikasi ini mudah diakses, memberikan layanan yang memuaskan, pengemudi yang ramah, dan harganya jauh lebih murah dibandingkan penyedia transportasi reguler lainnya yang merupakan ekonomi berbasis digital. Keuntungan yang diberikan oleh acara tersebut.

Konsumen akan mendapatkan keuntungan dari respons cepat terhadap permintaan, banyak pilihan dan harga yang kompetitif. Harga lebih murah bisa diberikan karena biasanya penyedia barang atau jasa adalah perorangan atau pengusaha kecil, dan struktur biayanya lebih rendah dari pada perusahaan.

Kerugian dari sistem sharing ekonomi ini adalah model sharing ekonomi berbasis teknologi tidak memenuhi persyaratan standar peraturan yang ada. Ini terjadi di seluruh pelosok tanah air, menyangkut pajak, perizinan, dan aspek lainnya, sehingga sering terjadi kerusuhan atau demonstrasi.

Rekomendasi atau pengalaman pengguna lain yang menggunakan layanan Anda juga penting untuk meyakinkan pengguna di masa mendatang. Dalam hal kepercayaan, reputasi, legitimasi, dan sistem pemasaran tidak jauh berbeda dengan konsep bisnis lainnya, sehingga lebih banyak pengguna yang dapat menggunakan layanan Anda. Di sini, konsep ekonomi berbagi lebih pada menghubungkan banyak orang untuk saling berbagi.

E. Contoh Perusahaan yang Menerapkan Sharing Economy
Berikut ini beberapa contoh perusahaan yang menerapkan prinsip sharing economy di antaranya,
1. Gojek
Sharing economy adalah model ekonomi yang sangat bergantung dengan perkembangan teknologi dan internet. Jika membicarakan contoh perusahaan yang sukses dengan menerapkan sharing economy tentunya Gojek adalah yang paling mudah diingat.

Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan perusahaan yang satu ini. Bahkan, Gojek disebut sebagai aplikasi on-demand yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia selama tahun 2019. Dailysocial juga menyebutkan bahwa Gojek adalah platform sharing economy lokal terbesar dari Indonesia.

Mereka telah beroperasi hingga di 214 kota di 5 negara Asia Tenggara. Kemudian, Gojek juga telah memiliki mitra pengemudi hingga lebih dari 2 juta orang. Perkembangan Gojek yang cukup pesat akhirnya membuat mereka menjadi startup unicorn Indonesia yang pertama.

2. Airbnb
Sejak didirikan sejak tahun 2008 lalu, Airbnb bisa bisa dibilang adalah salah satu perusahaan tersukses yang menerapkan model bisnis sharing economy. Layanan dari Airbnb telah tersedia hingga 81.000 kota di 191 negara. Mereka juga telah memiliki lebih dari 6 juta properti yang bisa disewa oleh pelanggan.

Kehadiran Airbnb memang menjadi salah satu hal yang revolusioner dalam bisnis akomodasi. Kini seseorang akan dimudahkan untuk mencari penginapan saat berwisata dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pihak yang menyewakan properti juga sangat diuntungkan karena bisa mendapatkan penghasilan dengan mudah.

Jadi, Airbnb bisa disebut sebagai salah satu contoh perusahaan yang sukses menerapkan sharing economy.

3. Grab
Bisnis di bidang transportasi online memang sangat berkembang sejak beberapa tahun terakhir. Selain Gojek, perusahaan yang satu ini juga telah sukses melebarkan bisnisnya hingga ke beberapa negara Asia Tenggara.

Bahkan, status Grab sudah tidak lagi menjadi startup unicorn tapi sudah menjadi level decacorn yang berarti valuasi dari perusahaan ini telah mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS. Pada awal tahun ini, Grab juga mengumumkan telah mendapatkan investasi lebih dari 850 juta dolar AS dari Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan TIS Inc.
 

Baca Juga: Pengertian Startup, Karakteristik, Tantangan, dan Jenisnya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Sharing Economy, Sejarah, Konsep, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya"