Pengertian Unicorn, Metode Perhitungan, Tingkatan, Kelebihan, dan Perusahaannya

Table of Contents
Pengertian Unicorn
Unicorn

A. Pengertian Unicorn

Beberapa literatur sampai lembaga riset internasional menuliskan unicorn adalah sebuah perusahaan startup yang memiliki valuasi nilai hingga US$ 1 miliar. Valuasi startup sendiri adalah nilai ekonomi dari bisnis yang dilakukan sebuah startup. CB Insight menuliskan riset pada Januari 2019, saat ini sudah ada 300 unicorn di seluruh dunia.

Sementara istilah startup diartikan sebagai perusahaan yang baru didirikan. Perusahaan tersebut masih berada dalam proses pengembangan dan penelitian lebih lanjut, khususnya untuk menemukan pasar yang tepat.

Istilah unicorn, pertama kali dikenalkan oleh pendiri Cowboy Ventures, dalam tulisannya yang berjudul Welcome to The Unicorn Club. Indonesia saat ini, berdasarkan beberapa riset yang disebut Presiden Jokowi, memiliki empat unicorn. 4 unicorn tersebut adalah Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

B. Metode Perhitungan Valuasi Nilai Unicorn

Perhitungan valuasi nilai sebuah startup atau unicorn dengan bisnis biasa tidak jauh berbeda. Hanya saja, sebagai perusahaan rintisan, ada beberapa hal yang membedakannya, yaitu belum adanya keuntungan yang menjadi dasar perhitungan.

Untuk itu, ada beberapa variabel yang ada di bisnis konvensional, tapi tidak ada di perhitungan bisnis startup atau unicorn. Variabel untuk menghitung valuasi nilai mereka di antaranya,
1. Jumlah dan nominal transaksi
2. Jumlah pengguna
3. Teknologi produksi yang dimiliki
4. Kualitas dan kompetensi tim
5. Kompetitor yang ada

C. Tingkatan Bisnis Startup

Di dalam perkembangan bisnis startup saat ini, terdapat beberapa tingkatan sebuah perusahaan diukur dari nilai valuasinya. Berikut merupakan beberapa level bisnis perusahaan digital yang dikategorikan dalam hal ini di antaranya,
1. Cockroach
Cockroach atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan kecoa merupakan level pertama dari bisnis startup. Nilai dari valuasi startup cockroach mencapai kurang dari USD$ 10 juta atau kurang dari Rp 14,7 miliar.

Ciri – ciri dari perusahaan ini biasanya tergolong ke dalam ekosistem awal dari startup. Perusahaan masih dibilang berantakan dengan pengeluaran yang rendah. Kemudian, proses adaptasi dengan lingkungan pasar yang tidak menentu menjadi faktor penting perusahaan tergolong ke dalam tingkatan kecoa.

2. Pony
Yang kedua, yaitu perusahaan level pony. Startup pony memiliki nilai valuasi lebih dari USD$ 10 juta hingga USD$ 100 juta. Pada tingkatan ini memiliki persaingan bisnis yang sangat sulit. Di mana, banyak sekali perusahaan yang tumbuh, serta kurangnya sumber daya yang dimiliki, dan persaingan pasar yang sangat ketat. Sehingga level pony dikatakan sebagai tingkatan yang paling ganas.

3. Centaurs
Tingkatan yang ketiga, dinamakan sebagai level centaurs. Nama startup centaur diambil dari mitologi Yunani kuno yaitu perwujudan makhluk setengah manusia, dan setengah kuda. Namun, di dalam ilmu perbintangan, digambarkan sebagai sebuah rasi bintang centaurus, dan muncul pada astrologi bintang zodiak, sebagai sagitarius.

Nilai valuasi yang dimiliki sekitar USD$ 100 juta hingga kurang dari USD$ 1 miliar. Menurut data dari Daily Social Research, di benua Asia terdapat 70 startup centaur yang memiliki nilai valuasi lebih dari 100 juta dollar. Dan di Indonesia, terdapat 27 startup centaur atau sekitar 38% dari total perusahaan centaur di Asia.

4. Unicorn
Pada tingkatan yang keempat, dinamakan dengan unicorn. Seperti penjelasan yang telah kami paparkan, unicorn memiliki nilai valuasi antara USD$ 1 miliar hingga USD$ 10 miliar. Ekosistem dari unicorn startup masih terbilang langka dan sangat sulit untuk mencapai tingkatan ini.

Di Indonesia, sudah terdapat beberapa perusahaan startup yang dapat mencapai level unicorn. Jika dirupiahkan, nilai valuasi dapat mencapai sekitar 10,47 triliun rupiah. Contoh startup unicorn Indonesia adalah Tokopedia, Gojek, Bukalapak, OVO, Traveloka, dan JD.id.

5. Decacorn
Tingkatan selanjutnya, yaitu level decacorn. Startup decacorn diambil dari penggambaran kuda yang memiliki sayap atau sering disebut dengan pegasus. Nilai valuasi dari perusahaan level decacorn mencapai lebih dari USD$ 10 miliar hingga kurang dari USD$ 100 miliar.

Jika dirupiahkan, dapat mencapai 147 triliun rupiah lebih. Pada tahun 2019 lalu, Gojek secara resmi mengumumkan bahwa nilai valuasinya masuk ke dalam tingkatan decacorn. Biasanya untuk mencapai tingkatan ini membutuhkan investor yang memiliki aset yang sangat besar.

6. Hectocorn
Dan tingkatan yang terakhir adalah hectocorn. Istilah hectocorn sendiri merupakan salah satu bentuk penggambaran dari naga. Nilai valuasi dari startup hectocorn mencapai lebih dari USD$ 100 miliar atau sekitar 1.470 triliun rupiah. Saat ini terdapat perusahaan hectocorn dari Cina, yaitu Alipay yang masuk dalam level ini dengan nilai valuasi mencapai 150 miliar dollar.

D. Kelebihan Bisnis Unicorn

Saat ini, di Indonesia, tercatat ada empat unicorn, dan ratusan startup. Keempat unicorn tersebut adalah perusahaan-perusahaan baru yang memberikan inovasi dan banyak membantu masyarakat Indonesia.

Mereka adalah Bukalapak, situs jual beli online. Bisnis yang serupa dengannya juga adalah tokopedia. Kemudian ada gojek, sebagai unicorn yang awalnya bergerak di bidang transportasi, serta traveloka, yang bisa didefinisikan dari namanya.

Berikut beberapa keuntungan atau kelebihan dari bisnis berbasis startup atau unicorn di antaranya,
1. Membuka Lapangan Pekerjaan
Sebagaimana bisnis-bisnis lainnya, bisnis startup atau unicorn juga akan membuka lapangan kerja. Tercatat banyak tenaga kerja yang terserap dari adanya unicorn di Indonesia. Model bisnisnya dan status pengembangannya, serta produknya yang membawa inovasi dan solusi membuat unicorn membutuhkan banyak tim dan banyak tenaga kerja untuk membantu pengembangannya.

2. Membantu UMKM
Unicorn yang telah ada di Indonesia saat ini bergerak di bidang yang melibatkan banyak UMKM, atau usaha mikro kecil menengah. Sehingga dengan begitu, dapat dikatakan bahwa unicorn memiliki kelebihan yang satu ini, yaitu membantu pengembangan UMKM yang ada di Indonesia.

3. Membuka Kesempatan Suntikan Dana
Bisnis unicorn tengah banyak diperbincangkan dan cukup menarik bagi para investor. Dengan begitu, akan membuka banyak peluang suntikan dana terhadap bisnis-bisnis tersebut. Investasi yang besar tersebut juga akan berdampak pada nilai investasi negara dan peningkatan valuasi nilai, serta perekonomian Indonesia.

4. Ekspansi Keluar Negeri
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh bisnis unicorn adalah inovasinya. Hal ini memudahkan bisnis tersebut untuk merambah pasar yang lebih luas, salah satunya adalah melakukan ekspansi ke luar negeri. Ini, sudah banyak dilakukan oleh unicorn-unicorn Indonesia.

E. Perusahaan Unicorn Terbesar di Dunia

Jumlah Unicorn di seluruh dunia di tanggal 13 Maret 2018 lalu tercatat berjumlah 271 perusahaan dengan total nilai valuasi sebesar USD 1000 miliar bila digabungkan seluruhnya. Berikut berdasarkan data yang diinput di Wikipedia, terdapat beberapa perusahaan Unicorn terbesar di dunia di antaranya,
1. WeBank
WeBank merupakan perusahaan startup yang berasal dari China yang dibangun pada akhir tahun 2014. Perusahaan ini merupakan perusahaan bank komersial swasta pertama asal China yang berbasis digital. Fokus layanan mereka adalah menggunakan aplikasi yang lebih mengedepankan fitur pengenalan wajah.

We Bank pun turut menawarkan pinjaman dengan jumlah yang kecil serta berbagai produk investasi yang seluruhnya dilakukan melalui aplikasinya. Total nilai evaluasi dari perusahaan ini per tanggal 2018 lalu menyentuh angka CNY 1,2 miliar

2. DoorDash
Door Dash adalah perusahaan yang didirikan pada bulan Juni 2013 oleh Andy Fang, Stanley Tang, Tony Xu, dan Evan Moore di California, Amerika Serikat. Pada dasarnya, perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak pada pengiriman makanan yang kala itu didirikan oleh keempat orang tersebut ketika masih menjadi mahasiswa di Stanford University.

Nah, di tahun 2018 lalu, nilai evaluasi yang diraih oleh perusahaan ini mampu menyentuh nilai USD 1.4 miliar dan terus berkembang menjadi 56 pasar di lebih dari 600 kota yang berada di Amerika Bagian Utara.

3. Palantir Technologies
Palantir merupakan perusahaan swasta yang bermarkas di Amerika Serikat dan bergerak pada bidang analisis big data. Nama Palantir itu sendiri terinspirasi dari film The Lord of The Rings di tahun 2003, yang mana Palantir adalah salah satu artefak kuno yang digunakan untuk bisa melakukan interaksi dengan dunia yang jauh di sana.

Saat ini, klien Palantir berasal dari sejumlah lembaga besar Amerika Serikat yang mempercayakan analisa datanya pada Palantir.

Sementara daftar unicorn indonesia di tahun 2020 lalu di antaranya,
1. GoJek
Aplikasi Gojek adalah startup pertama asal Indonesia yang diberikan gelar unicorn. Perusahaan ini didirikan dengan prinsip mampu menyelesaikan berbagai tantangan setiap hari dengan bantuan teknologi.

Sejak pertama kali diluncurkan, mampu meraih jumlah pengguna yang luar biasa. Selain mampu menyediakan moda transportasi yang murah dan juga cepat, Gojek juga sudah berevolusi dari hanya menawarkan tumpangan, menjadi memiliki 20 layanan saat ini.

2. Tokopedia
Startup platform e-commerce ini didirikan pertama kali oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison di tahun 2009. Di tahun 2017 lalu, perusahaan ini berhasil menyandang gelar unicorn dan pada tahun yang sama juga Tokopedia berhasil mengumumkan pendanaan yang mencapai total USD 1,1 miliar.

Bahkan pada tahun 2020 lalu, Tokopedia mengklaim sudah mampu menguasai 1,5 jumlah total perekonomian di Indonesia. Mereka mencatat ada lebih dari 7,2 juta UMKM yang sudah tergabung langsung dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang menyentuh angka 90 juta pengguna.

3. Traveloka
Startup selanjutnya yang berhasil menyandang gelar unicorn adalah Traveloka yang pertama kali dibangun pada tahun 2012 lalu. Perusahaan ini bergerak pada bidang pemesanan hotel dan juga travel.

Gelar unicorn tersebut berhasil diraih oleh Traveloka sejak bulan Juli tahun 2017 setelah sukses meraih pendanaan yang mampu meningkatkan kekuatan posisi traveloka sebagai pasar industri travel di Indonesia. Pada tahun sebelumnya, Traveloka mengumumkan berhasil meraih pendanaan sebesar USD 500 juta.

4. Bukalapak
Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah sukses melayani lebih dari 6 juta pelapak, 5 juta mitra Bukalapak, dan 90 juta lebih pengguna aktif. Bukalapak berhasil mendapatkan status unicorn pada tahun 2017 lalu.

Pada bulan Oktober 2019 lalu, seri pendanaan F mencatat tingkat valuasi Bukalapak yang berhasil menyentuh angka USD 2, miliar.

5. OVO
OVO berhasil menjadi perusahaan startup unicorn kelima di Indonesia dengan nilai valuasi yang sebesar USD 2,9 miliar, yang artinya lebih tinggi dari Bukalapak serta Traveloka. Saat ini, aplikasi pembayaran yang serba bisa ini menjadi perusahaan fintech paling besar di Indonesia yang pada tahun 2018 lalu mengklaim sudah menjalankan lebih dari 1 miliar transaksi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment