Ekonomi Tertutup: Pengertian, Jenis, Dampak, Keuntungan, Kerugian, dan Perbandingannya dengan Ekonomi terbuka

Pengertian Ekonomi Tertutup
Ekonomi Tertutup

Pengertian Ekonomi Tertutup
Ekonomi tertutup adalah sistem ekonomi yang tidak melakukan hubungan dalam bentuk apa pun dengan pihak luar negeri. Dalam ekonomi tertutup, baik impor maupun ekspor tidak terjadi. Segala sesuatu yang dikonsumsi harus diproduksi secara internal. Penanaman modal asing atau perusahaan internasional juga tidak ada karena mereka tidak dapat mengkoordinasikan kegiatannya dengan perusahaan lain di luar negeri.

Jenis Ekonomi Tertutup
Ekonomi tertutup dapat dibedakan ke dalam dua jenis di antaranya,
1. Ekonomi dua sektor
Jenis ekonomi ini biasanya disebut sebagai sistem ekonomi sederhana. Pelaku ekonomi dalam dua sektor ini hanya dua yaitu rumah tangga konsumsi dan rumah tangga produksi. Kegiatan ekonomi dapat dikendalikan secara langsung oleh dua sektor tersebut. Tidak terdapat keterlibatan dari pihak manapun.

Hubungan dua sektor ini terdapat empat arus yaitu dua arus uang dan dua arus barang. Arus barang yang pertama berupa arus faktor produksi dan arus barang yang kedua berupa hasil produksi yang dijual kepada konsumen.

Arus uang yang pertama ialah balas jasa atas faktor produksi berupa upah, sewa, bunga, dan lain-lain serta arus uang yang kedua merupakan arus uang atas pembelian barang hasil produksi yang dijual kepada konsumen.

Ekonomi tertutup yang mempertimbangkan dua sektor tersebut maka secara matematis dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut,
Y = C + S dan S = I
Keterangan:
Y = pendapatan
C = konsumsi
S = Tabungan
I = Investasi

Berdasarkan persamaan tersebut besaran pendapatan menentukan besarnya konsumsi dan tabungan. Ketika pendapatan meningkat maka besarnya konsumsi dan pendapatan juga mengalami peningkatan.

Berdasarkan persamaan tersebut untuk besarnya konsumsi dapat dituliskan dalam suatu fungsi konsumsi sebagai berikut,
C = a + bY
Keterangan:
C = Kosumsi
a = jumlah konsumsi yang harus dikeluarkan pada saat pendapatan nol
b = tambahan konsumsi ketika memiliki besaran pendapatan tertentu atau Marginal Propensity to Consume (MPC)
Y = pendapatan

Ketika kita mengetahui istilah MPC maka kita mencari tahu bagaimana menghitung MPC. MPC merupakan turunan dari fungsi C terhadap Y  atau dapat kita hitung dengan,
∆C/∆Y = MPC
∆C = selisih jumlah konsumsi saat ini dengan jumlah konsumsi sebelumnya. (C1-C0)
∆Y = selisih jumlah pendapatan saat ini dengan pendapatan sebelumya. (Y1-Y0)

2. Ekonomi tiga sektor
Jenis ekonomi ini tidak jauh berbeda dengan ekonomi dua sektor, dalam ekonomi terdapat peran pemerintah dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Posisi pemerintah berada di antara rumah tangga konsumsi dan produksi.

Rumah tangga konsumsi dan produksi melakukan hubungan yang sama dengan rumah tangga produksi namun terdapat hubungan dengan pemerintah baik rumah tangga konsumsi maupun produksi.

Hubungan rumah tangga produksi dengan pemerintah berupa hubungan untuk membayar pajak atas usaha yang dijalankan dan memenuhi segala birokrasi yang ada. Hubungan rumah tangga konsumsi dengan pemerintah adalah hubungan dalam hal membayar kewajiban atas faktor produksi dan pendapatan. Kewajiban tersebut berupa pajak baik langsung atau tidak langsung.

Ekonomi tiga sektor ini juga dapat digambarkan secara matematis di mana pendapatan nasional memengaruhi tingkat konsumsi masyarakat, tabungan, dan kebijakan pemerintah. Persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut,
Y = C + I + G
Keterangan:
Y = pendapatan
I = Investasi
G = Goverment atau pemerintah

Ketika pendapatan nasional meningkat maka konsumsi, investasi, peran pemerintah juga meningkat. Peningkatan pendapatan nasional bisa saja dapat dilihat dari investasi dan konsumsi atau peran pemerintah yang terlalu mendominasi hal tersebut tergantung penerapan di setiap negara.

Tiga sektor ini yang paling banyak kemungkinan yang dapat diambil dari meningkat atau turunnya pendapatan nasional ialah peran pemerintah. Satu kebijakan dari pemerintah dapat menimbulkan multiplier efek kepada beberapa sektor pada suatu negara.

Terdapat beberapa kebijakan yang mungkin diambil oleh pemerintah ialah bisa berupa pemberian subsidi, gaji PNS, penerimaan pajak, pembayaran utang, dan lain-lain. Ekonomi tiga sektor ini yang paling sulit di prediksi ialah kebijakan yang diambil oleh pemerintah yang memberikan dampak yang cukup besar terhadap pendapatan nasional.

Ekonomi tiga sektor ini pemerintah dapat mendominasi perekonomian atau sebaliknya tergantung keputusan yang diambil oleh pemerintah. Kebijakan pemerintah sangat menentukan besaran pendapatan nasional pada tahun tersebut.

Langkah apa pun yang diambil oleh pemerintah pasti memberikan dampak terhadap perekonomian. Penjelasan lebih lanjut tentang pendapatan nasional akan dibahas dalam materi tersendiri tentang pendapatan nasional.

Dampak Ekonomi Tertutup
Dalam perekonomian tertutup, arus eksternal adalah nol, sehingga identitas berikut terpenuhi:
Produk domestik bruto = Konsumsi swasta + Investasi domestik + Pengeluaran publik
Investasi nasional = Tabungan nasional = Tabungan swasta + Surplus anggaran

Identitas pertama memberi tahu kita bahwa apa yang dikonsumsi oleh agen swasta dan pemerintah, bersama dengan sumber daya yang diperuntukkan bagi investasi, berasal dari produksi internal.

Identitas kedua memberitahu kita bahwa investasi harus dibiayai dengan sumber daya internal (swasta dan/atau publik).

Keuntungan Ekonomi Tertutup
1. Ekonomi yang lebih mandiri. Perekonomian domestik memenuhi semua kebutuhan dari sumber daya dalam negeri.
2. Menghindari risiko nilai tukar dan guncangan ekonomi global. Resesi atau krisis keuangan menyebar melalui perdagangan internasional dan arus modal. Jadi, karena keduanya tidak ada, perekonomian tertutup tidak memiliki eksposur terhadap risiko ini. Selain itu, risiko nilai tukar tidak berlaku karena tidak ada transaksi dengan sektor eksternal.
3. Tidak ada tekanan dari produk impor. Produsen dalam negeri tidak menghadapi persaingan dari produk luar negeri yang lebih murah.

Kerugian dari perekonomian tertutup
1. Pertumbuhan terbatas. Kurangnya sumber daya dalam negeri (faktor produksi dan modal keuangan) membatasi perkembangan ekonomi.
2. Variasi produk lebih sedikit. Pasokan hanya berasal dari produksi dalam negeri.
3. Dikecualikan dari hubungan internasional. Perdagangan internasional muncul karena negara-negara saling membutuhkan. Jika itu tidak ada, negara tersebut dianggap tidak membutuhkan negara lain.

Perbandingan Ekonomi Tertutup dan Ekonomi Terbuka
Saat menjalankan perekonomian tertutup, suatu negara tidak memiliki eksposur ke sektor eksternal. Tidak ada ekspor atau impor. Demikian pula, tidak ada aliran modal atau transaksi keuangan internasional.

Lawan dari perekonomian tertutup adalah perekonomian terbuka. Di bawah ekonomi terbuka, suatu negara memungkinkan impor dan ekspor barang dan jasa. Interaksi dengan sektor eksternal juga melibatkan faktor produksi (modal dan tenaga kerja), alih teknologi, dan kekayaan intelektual.

Interaksi tersebut juga memunculkan pasar valuta asing untuk memfasilitasi transaksi antar negara. Di pasar valuta asing, kita dapat mengkonversi mata uang domestik ke mata uang asing, misalnya untuk membayar produk impor. 

Baca Juga: Pengertian Sistem Ekonomi Pasar, Sejarah, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Demikian juga, ketika kita memiliki mata uang asing, kita dapat menukarnya di pasar ini untuk mendapatkan beberapa mata uang domestik.

Perekonomian terbuka memiliki beberapa keunggulan. Konsumen dapat mengakses berbagai barang dan jasa luar negeri yang tidak tersedia di pasar domestik. Produsen mendapatkan beberapa bahan baku dan barang modal yang tidak tersedia di pasar domestik.

Investor juga dapat melakukan diversifikasi investasi mereka di pasar keuangan internasional. Kita juga dapat bekerja di luar negeri untuk peluang yang lebih baik.

Namun, ekonomi terbuka juga memiliki kelemahan. Risiko nilai tukar muncul. Aliran modal internasional mengekspos stabilitas ekonomi domestik. Guncangan ekonomi di satu negara juga dapat dengan cepat menyebar ke negara lain, seperti krisis ekonomi di Amerika Serikat pada 2008-2009.

Beberapa negara kemudian mengadopsi beberapa kebijakan protektif. Mereka berusaha untuk melindungi ekonomi domestik dari kondisi yang tidak menguntungkan. Pemerintah melindungi industri dan lapangan kerja dalam negeri melalui tarif impor, kuota, dan hambatan non-tarif lainnya. 

Baca Juga: Pengertian Kuota Impor, Tujuan, Jenis, Keuntungan, dan Kerugiannya

Untuk mencegah arus modal berlebih yang negatif, mereka mengadopsi kontrol nilai tukar dan kontrol modal.

Meskipun demikian, kebijakan protektif seperti itu mulai berkurang seiring dengan kemajuan globalisasi. Dalam beberapa dekade terakhir, tren global telah menyebabkan keterbukaan yang lebih besar.

Produksi, perdagangan barang dan jasa, arus modal, dan tenaga kerja semakin terintegrasi antar negara. Hal ini ditandai dengan:
1. Meningkatnya partisipasi negara berkembang di pasar dunia
2. Perluasan zona perdagangan menuju terwujudnya perdagangan bebas
3. Integrasi ekonomi di bawah mata uang tunggal seperti zona euro
4. Penurunan biaya transportasi antar negara
5. Perubahan teknologi yang cepat dan terus menerus, yang menjangkau seluruh penjuru dunia
6. Meningkatnya peran perusahaan transnasional dan multinasional dalam rantai produksi global

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Ekonomi Tertutup: Pengertian, Jenis, Dampak, Keuntungan, Kerugian, dan Perbandingannya dengan Ekonomi terbuka"