Pengertian Birokrasi, Ciri, Peran, Fungsi, dan Jenisnya

Pengertian Birokrasi
Birokrasi

A. Pengertian Birokrasi
Birokrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan. Secara etimologis birokrasi berasal dari kata bureaucracy dalam bahasa Inggris bureau dan cracy yang diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida, di mana lebih banyak orang berada di tingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya sipil maupun militer.

Birokrasi dimaksudkan sebagai suatu sistem otoritas yang ditetapkan secara rasional oleh berbagai macam peraturan untuk mengorganisir pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang. Dalam pelaksanaannya, birokrasi memiliki prosedur atau aturan yang bersifat tetap, dan rantai komando yang berupa hierarki kewenangannya mengalir dari atas ke bawah.

Pada rantai komando ini setiap posisi serta tanggung jawab kerjanya dideskripsikan dalam organigram. Organisasi ini pun memiliki aturan dan prosedur ketat sehingga cenderung kurang fleksibel. Ciri lainnya adalah biasanya terdapat banyak formulir yang harus dilengkapi dan pendelegasian wewenang harus dilakukan sesuai dengan hierarki kekuasaan.

Birokrasi dinamakan juga sebagai badan yang melakukan penyelenggaraan layanan publik (Civil Service). Birokrasi tersusun atas individu yang diangkat eksekutif dan posisi mereka selalu datang dan pergi. Dalam artian, individu itu duduk di dalam birokrasi karena dipertahankan menurut prestasi kerjanya dan kadang-kadang mereka dikeluarkan karena prestasi kerjanya kurang baik.

Birokrasi Menurut Para Ahli
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), birokrasi adalah tata kerja suatu organisasi yang berpegang teguh secara ketat pada hierarki dan peraturan (bureaucracy).
2. Fritz Morstein Marx, birokrasi adalah tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagi tugas-tugas yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi yang khususnya oleh aparatur pemerintahan.
3. Michael G. Roskin, et.al., birokrasi adalah setiap organisasi besar yang terdiri atas para pejabat yang diangkat yang mana fungsi utamanya adalah untuk menjalankan atau mengimplementasikan (to implement) kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan atau diambil oleh para pengambil keputusan (decision makers).

B. Ciri Birokrasi
Ciri-ciri birokrasi menurut Max Weber di antaranya,
1. Jabatan administratif yang terorganisasi/tersusun secara hierarkis. (Administratice offices are organized hierarchically)
2. Setiap jabatan mempunyai wilayah kompetensinya sendiri (Each office has its own area of competence)
3. Pegawai negeri ditentukan, tidak dipilih, berdasarkan pada kualifikasi teknik yang ditunjukkan dengan ijazah atau ujian. (Civil servants are appointed, not electe, on the basis of technical qualifications as determined by diplomas or examination)
4. Pegawai negeri menerima gaji tetap sesuai dengan pangkat atau kedudukannya. (Civil servants receive fixed salaries according to rank)
5. Pekerjaan merupakan karier yang terbatas, atau pada pokoknya, pekerjaannya sebagai pegawai negeri. (The job is a career and the sole, or at least primary, employment of the civil servant)
6. Para pejabat tidak memiliki kantor sendiri. (The official does not own his or her office)
7. Para pejabat sebagai subjek untuk mengontrol dan mendisiplinkan. (the official is subject to control and discipline)
8. Promosi didasarkan pada pertimbangan kemampuan yang melebihi rata-rata. (Promotion is based on superiors judgement)

Adapun ciri atau karakteristik birokrasi yang ideal menurut Max Weber di antaranya,
1. Kerja yang ketat pada peraturan (rule)
2. Tugas yang sifatnya khusus (spesialisasi)
3. Kaku dan sederhana (zakeliik)
4. Diselenggarakan secara resmi (formal)
5. Diatur dari atas ke bawah (heirarchi)
6. Berpedoman pada logika (rational)
7. Tersentralistis (otorithy)
8. Taat dan patuh (obedience)
9. Disiplin (dicipline)
10. Terstruktur (sistematic)
11. Tanpa pandang bulu (impersonal)

Terdapat indikator yang memperlihatkan perbedaan ciri birokrasi antara negara maju dan negara berkembang di antaranya,
1. Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung)
a. Pendapatan Perkapita
b. Jumlah dan kepadatan penduduk
c. Tingkat pertumbuhan penduduk
d. Angka beban tanggungan
e. Usia harapan hidup.

2. Indikator kualitatif (data yang hanya dapat dibandingkan)
a. Etos kerja dan pola pikir
b. Tingkat kesehatan
c. Tingkat pendidikan
d. Pendapatan
e. Mata pencaharian
f. Kesadaran hukum

C. Peran Birokrasi
Peran birokrasi di antaranya,
1. Sejalan dengan tujuan pemerintahan.
2. Melaksanakan kegiatan dan program demi tercapainya visi dan misi pemerintah dan negara.
3. Melayani masyarakat dan melaksanakan pembangunan dengan netral dan profesional.
4. Menjalankan manajemen pemerintahan, mulai dari perencanaan, pengawasan, evaluasi, koordinasi, sinkronisasi, represif, preventif, antisipatif, resolusi, dan lain-lain.
5. Birokrasi sering sekali dipandang negatif karena kinerja mereka cenderung menyusahkan masyarakat. Tidak hanya itu, birokrasi juga dinilai masyarakat sebagai organisasi yang boros, tidak efisien, dan tidak efektif.
6. Masyarakat berpendapat bahwa birokrasi adalah alat penindas masyarakat miskin dan hanya membela kepentingan orang kaya. Namun demikian, birokrasi tetap dibutuhkan masyarakat sebagai penghubung antara negara dan masyarakat. Birokrasi mempunyai kewajiban melayani masyarakat dan menjadikan masyarakat sebagai prioritas utama.

Adapun menurut Andrew Heywood terdapat beberapa peran birokrasi di antaranya,
1. Melaksanakan administrasi
2. Nasehat kebijakan (policy advice)
3. Artikulasi kepentingan
4. Stabilitas politik

Menurut Michael G. Roskin, et.al menyatakan bahwa birokrasi mempunyai peranan penting dalam sebuah pemerintahan modern di antaranya,
1. Administrasi, peran administrasi pemerintahan modern mencakup kegiatan administrasi, pengaturan, pelayanan, perizinan, dan pengumpul informasi.
2. Pelayanan, birokrasi bertujuan sebagai pelayanan masyarakat atau kelompok tertentu. Misalnya untuk di Indonesia adalah Badan Metereologi dan Geofisika (BMG).
3. Pengaturan (Regulation), peran pengaturan dari birokrasi adalah dibuat untuk memberikan kesejahteraan masyarakat.
4. Pengumpul Informasi (Information Gathering), badan birokrasi dijadikan ujung tombak jalannya kebijaksanaan sebuah negara untuk menyiapkan data yang berkaitan dengan kebijaksanaan terhadap beberapa pelanggaran atau kebutuhan dalam menentukan kebijakan baru dengan situasi faktual.

D. Fungsi Birokrasi
Terdapat beberapa fungsi birokrasi di antaranya,
1. Melaksanakan pelayanan publik.
2. Pelaksana pembangunan yang profesional.
3. Perencana, pelaksana, dan pengawas kebijakan.
4. Alat pemerintah untuk melayani kepentingan masyarakat dan bukan merupakan bagian dari kekuatan politik (netral).

E. Jenis Birokrasi
Pada dasarnya terdapat 4 jenis Birokrasi di Amerika Serikat di antaranya,
1. The Cabinet Departments (departemen-departemen di dalam kabinet)
Birokrasi ini terorganisir ke dalam departemen-departemen yang dibagi berdasarkan tugas yang dimiliki, contohnya seperti departemen kesehatan, departemen pertahanan, departemen pendidikan, dan sebagainya. Tugas utama dari deretan departemen ini adalah melaksanakan kebijakan yang telah diterapkan oleh lembaga yudikatif maupun eksekutif.

2. Federal Agencies (agen-agen federal)
Agen-agen federal merupakan tangan kanan dari lembaga kepresidenan yang dibentuk dan dipilih secara langsung oleh presiden yang tengah menjabat pada saat itu, misalkan saja seperti FBI atau Nasa. Sementara, birokrasi ini di Indonesia dapat dicontohkan dengan BATAN (Badan Tenaga Atom Nasional), dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional).

3. Federal Corporation (perusahaan-perusahaan federal milik federal)
Birokrasi ini memadukan fungsinya sebagai lembaga pemerintah sekaligus lembaga bisnis, contohnya di birokrasi Indonesia adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Garuda Indonesia Airways (GIA)

4. Independent Regulatory Agencies (agen-agen pengaturan independen).
Pembentukan birokrasi ini karena adanya kebutuhan untuk menyelenggarakan regulasi ekonomi pada dunia bisnis, yang nantinya akan berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi jenis ini di Indonesia dapat dicontohkan seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional), KPU (Komisi Pemilihan Umum), dan sebagainya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Birokrasi, Ciri, Peran, Fungsi, dan Jenisnya"