Pengertian Transnasional, Ciri, dan Jenisnya

Table of Contents
Pengertian Transnasional
Transnasional

A. Pengertian Transnasional

Transnasional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berkenaan dengan perluasan atau keluar dari batas-batas negara. Transnasional dalam hal ini diartikan sebagai sebuah fenomena sosial yang terjadi karena semakin luas hubungan ekonomi dan sosial. Batasan antara negara satu dengan yang lain semakin tidak jelas. Semua negara seakan-akan tidak ada batasan.

Bentuk kegiatan transnasional ini sangat beragam dengan berbagai tujuan dan latar belakang. Terdapat tujuan untuk kepentingan politik, perusahaan, dan arti kejahatan. Isu yang sering digunakan ialah untuk kepentingan agama dan kemanusiaan. Fenomena terkait transnasional semakin meluas dan melibatkan banyak orang. Mulai yang bergerak dengan terang-terangan atau secara sembunyi-sembunyi hal tersebut tergantung pada kepentingan yang sedang dilakukan.

Istilah ini dipopulerkan pada awal abad ke-20 oleh penulis Randolph Bourne untuk menyebut "cara berpikir baru mengenai hubungan antar kebudayaan", namun pencetus istilahnya adalah salah satu kolega Bourne. Transnasional sebagai proses ekonomi memerlukan penataan ulang proses produksi global sehingga beberapa tahap produksi-produk apa pun dapat terjadi di beberapa negara dengan tujuan menekan biaya.

Transnasional ekonomi, biasa disebut globalisasi, muncul pada paruh akhir abad ke-20 seiring diciptakannya Internet dan komunikasi nirkabel serta berkurangnya biaya transportasi global berkat kontainerisasi. Perusahaan multinasional dapat dipandang sebagai salah satu bentuk transnasionalisme; perusahaan multinasional berusaha menekan biaya untuk meningkatkan laba dengan menjalankan operasi seefisien mungkin tanpa memandang batas politik.

Dalam praktiknya, transnasional merujuk kepada peningkatan integrasi fungsi proses yang bersifat lintas batas atau lintas hubungan individu, kelompok, lembaga, dan mobilisasi di luar batas negara. Individu, kelompok, lembaga, dan negara berinteraksi dengan satu sama lain dalam ruang global baru, tempat bersatunya kekhasan budaya dan politik suatu negara dengan aktivitas multitingkat dan multinasional.

Bidang politik diaspora menganggap diaspora modern berpotensi menjadi pelaku politik transnasional dan dipengaruhi gerakan-gerakan politik transnasional. Walaupun kata transnasionalisme menegaskan bahwa negara tidak mampu lagi membendung atau mengendalikan sengketa dan negosiasi sehingga kelompok-kelompok sosial menyertakan dimensi global ke dalam praktik mereka, diaspora memperkenalkan dinamika ras yang mendasari pembagian tenaga kerja internasional dan gejolak ekonomi modal global.

Transnasional menurut para Ahli
1. Thomas L Friedman, transnasional adalah sebuah jenis sistem sosial yang ada di abad 21 yang menitikberatkan pada integrasi seluruh dunia tanpa adanya sekat antara negara satu dengan yang lain. Hal ini merupakan bentuk nyata adanya aspek globalisasi dengan segala perubahan yang terjadi pada peradaban manusia.
2. Rondolph Bourne, transnasional adalah salah satu cara berpikir sekelompok orang yang berbeda dengan sebelumnya mengenai hubungan antar unsur kebudayaan. Untuk mengenal satu sama lain seakan tidak ada batasan apa pun asal ada kesamaan yang dijadikan alasan untuk membuat sebuah komunitas atau organisasi.

B. Ciri Transnasional

1. Lintas bangsa, organisasi atau gerakan yang bersifat transnasional melakukan hubungan tingkat internasional antar negara lain yang memiliki jaringan yang sangat luas. Jaringan yang dibangun bukan atas dasar kepentingan negara tetapi bersifat kepentingan umat. Banyak organisasi yang memiliki latar belakang gerakan atas suatu umat agama.
2. Memiliki tujuan tertentu, Setiap organisasi transnasional pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda. Tujuan tersebut dapat berupa kepentingan pribadi atau kepentingan masyarakat secara umum. Ketika melakukan kegiatan sosial tentu untuk kepentingan bersama. hal tersebut berbeda dengan tindakan kejahatan tentu untuk keuntungan salah satu pihak yang berkuasa.
3. Konsep ideologi bukan negara melainkan konsep umat, ideologi yang digunakan berlandasan agama dan kepentingan untuk sebagian kelompok saja. Gerakan yang dilakukan bersifat masif dan memiliki tujuan yang sangat luas. Banyak cara yang dilakukan untuk mengembangkan organisasi ini.
4. Pemikiran yang digunakan fundamentalisme, organisasi transnasional ini memiliki model pemikiran yang mereka gunakan bersifat radikal. Mereka memberikan pengaruh bagi orang yang dijadikan sebagai target.

C. Jenis Transnasional

1. Gerakan Agama Transnasional
Di Indonesia banyak organisasi yang berlatar belakang keumatan khususnya umat Islam. Pergerakan ini sangat banyak dan memiliki cakupan yang berbeda-beda. Gerakan sosial yang masih ada akhir-akhir ini adalah HTI (Hisbut Tahrir) dan gereja khatolik roma, yang memiliki cakupan seluruh dunia dengan sasaran masyarakat yang beragama Islam.

2. Perusahaan Transnasional
Perusahaan yang memiliki cakupan sangat luas dan memiliki banyak cabang di berbagai tempat.  Perusahaan yang hampir sama dengan perusahaan multinasional. Perusahaan ini ditandai dengan proses produksi barang atau jasa, jenis investasi baik secara langsung atau tidak langsung, atau memanfaatkan manajemen keuangan tingkat internasional. Perusahaan transnasional mulai ada sejak abad ke-16 di Eropa.

3. Kejahatan Transnasional
Kejahatan yang memiliki sasaran yang sangat luas dan membentuk sebuah jaringan kejahatan di berbagai negara. Tindakan kejahatan yang dilakukan memiliki visi dan misi yang sama namun dengan eksekusi yang berbeda sesuai dengan strategi yang dilakukan. Kejahatan transnasional yang sangat mungkin terjadi ialah kasus pencucian uang, penyelundupan manusia atau imigran gelap, perdagangan manusia, perdagangan organ tubuh, atau material nuklir. Segala hal yang berkaitan dengan kejahatan dan melibatkan banyak orang.

Kejahatan ini juga akan membentuk sebuah kelompok yang akan merencanakan dan melaksanakan segala rencana yang telah dibuat secara sistematis. Tindakan yang mereka lakukan dengan cara kekerasan dan melakukan korupsi di berbagai wilayah untuk kepentingan kelompok.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment