Pengertian Sistem Ekonomi Pasar, Sejarah, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Sistem Ekonomi Pasar
Sistem Ekonomi Pasar

A. Pengertian Sistem Ekonomi Pasar

Ekonomi pasar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah aktivitas ekonomi yang sebagian besar dari produksi adalah untuk tujuan pemasaran atau pertukaran. Secara umum ekonomi pasar adalah sebuah sistem ekonomi yang menetapkan keputusan terkait investasi, produksi, dan distribusi dilandaskan pada hubungan antara permintaan dan penawaran yang menentukan harga-harga barang dan jasa.

Ciri utama ekonomi pasar adalah pengambilan keputusan investasi atau alokasi barang produsen lewat pasar modal dan keuangan. Dalam ekonomi pasar, masalah-masalah ekonomi sepenuhnya ditangani oleh pasar. Pengendalian pasar ditentukan oleh harga yang ditetapkan dan cara yang dipilih oleh produsen dan konsumen dalam proses produksi dan konsumsi.

Sistem ini dipelopori oleh Adam Smith yang dalam bukunya yang berjudul “An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.” Sistem ekonomi pasar terasa berlaku adalah suatu sistem ekonomi di mana harga barang dan jasa ditentukan oleh pasar terbuka, di mana hukum penawaran dan permintaan dapat berlaku dengan bebas (tidak ada intervensi).

Konsekuensi dari hal tersebut adalah kebebasan individu dalam membuat keputusan ekonomi (liberal), kemudian individu dapat memiliki hak milik atas faktor produksi dan beroperasi untuk keuntungan dirinya (kapitalis). Sistem ekonomi pasar awalnya diterapkan oleh sebagian besar negara yang berpaham liberal, terutama negara Amerika Serikat.

B. Sejarah Sistem Ekonomi Pasar

Tentang sejarah sistem ekonomi pasar biasanya lahir dari sistem ekonomi bebas atau sistem ekonomi liberal di mana banyak sejarawan mengklaim bahwa sistem ekonomi ini muncul karena revolusi di beberapa bagian Eropa Barat pada Abad Pertengahan. Karena pada abad ke-18 Eropa diperintah oleh 3 kelompok utama dan kuat, yaitu kaum bangsawan dan keluarga kerajaan, kaum feodal atau orang biasa dan gereja.

Dan kekuatan tertinggi dipegang oleh gereja di antara 3 kelompok. Karena para guru memiliki hak khusus yang akan digunakan dalam penataan kehidupan ekonomi serta kehidupan politik yang telah ditegakkan saat itu. Mereka bahkan dapat menjadi batasan kehidupan setiap orang atau individu yang ada dalam kelompok semua aspek kehidupan.

Di mana keluarga dan keluarga raja dan kaum bangsawan juga memiliki hak-hak tertentu tetapi sayangnya orang-orang biasa adalah kelompok yang tidak benar pada waktu itu. Ini adalah alasan utama mengapa kelompok orang sering mendapatkan perlakuan yang tidak biasa bahkan menyebabkan kekejaman yang tidak manusiawi di sini dan bahkan fungsi pasar uang berlaku.

Karena ketidakadilan ini, orang-orang biasa berperang melawan gereja dan raja dan kaum bangsawan. Revolusi diprovokasi karena perlawanan ini. Di mana ideologi baru lahir di berbagai bidang. Sistem hedonisme di bidang sosial-budaya, nilai bebas di bidang ilmu liberal dan ekonomi di bidang ekonomi. Adam Smith adalah seorang pelopor dan tokoh utama yang memelopori keberadaan gerakan sistem ekonomi liberal atau sistem ekonomi pasar.

C. Ciri Sistem Ekonomi Pasar

Karakteristik ekonomi pasar di antaranya,
1. Harga barang ditentukan oleh mekanisme pasar
2. Pemerintah tidak memiliki gangguan dalam sistem ekonomi
3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk mendapatkan laba
4. Persaingan dilakukan dengan bebas
5. Bebas memiliki barang, termasuk barang modal
6. Modal adalah peran yang sangat vital
7. Kebebasan dalam penggunaan barang dan jasa yang mereka miliki
8. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat dan badan-badan swasta

D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar

1. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi yang dianut oleh banyak negara ini tentu memiliki keunggulan di antaranya,
a. Inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi tumbuh subur.
b. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi dan menentukan perekonomian sendiri.
c. Kreativitas masyarakat tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik dirinya sehingga muncul persaingan untuk maju.
d. Barang yang dihasilkan bermutu sangat baik agar laku di pasar.
e. Efisiensi dan efektivitas tinggi dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.
f. Harga barang-barang dan jasa sangat kompetitif bahkan bisa ada yang sangat murah sehingga konsumen diuntungkan.
g. Persaingan antarindividu dan antarperusahaan sangat kelihatan.
h. Kegiatan produksi hanya dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat sehingga tidak ada barang yang tidak laku dalam jumlah besar.
i. Kegiatan konsumsi bisa lebih maksimal dan memuaskan setiap individu karena barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan selalu tersedia.
j. Kemakmuran masyarakat terlihat jelas karena tidak ada intervensi pemerintah dalam kegiatan ekonomi.

2. Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar
Tidak ada sistem ekonomi yang sempurna sehingga pasti memiliki kelemahan. Adapun kelemahan sistem ekonomi pasar di antaranya,
a. Pemerataan pendapatan sangat sulit untuk dilakukan sehingga ketimpangan sangat terlihat jelas dalam kehidupan masyarakat.
b. Eksploitasi buruh dan sumber daya dilakukan oleh para pemilik modal secara besar-besaran.
c. Monopoli terhadap suatu barang atau jasa sangat mungkin terjadi sehingga merugikan masyarakat.
d. Gejolak dalam perekonomian sering terjadi karena persaingan bebas terjadi nyata.
e. Tidak adanya persaingan sempurna di negara yang menganut sistem ekonomi pasar. Persaingan yang terjadi adalah persaingan tidak sempurna dan persaingan monopolistik sehingga persaingan tidak sehat.
f. Adanya faktor-faktor eksternalitas yang tidak memperhitungkan upah buruh dan lain-lain.
g. Alokasi sumber-sumber daya tidak efisien.
h. Rentan terhadap krisis ekonomi karena pemerintah tidak bisa melakukan intervensi dalam kegiatan perekonomian.
i. Kesenjangan sosial masyarakat kerap terjadi karena adanya ketimpangan antara si kaya dan si miskin.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment