Perekonomian Dua Sektor: Pengertian, Alur, dan Corak Interaksinya

Pengertian Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian Dua Sektor

Pengertian Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri atas interaksi dua pelaku ekonomi yaitu sektor rumah tangga dan perusahaan. Perekonomian dua sektor ini dipandang sebagai aktivitas ekonomi yang paling sederhana. Perekonomian dua sektor diasumsikan tidak ada keterlibatan sektor pemerintah dan luar negeri dalam kegiatan ekonomi. Interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian dua sektor hanya dari sektor perusahaan dan rumah tangga.

Pembahasan interaksi pelaku ekonomi dalam perekonomian dua sektor dapat dibedakan dalam 2 corak kegiatan ekonomi yaitu melihat interaksi pelaku ekonomi dua sektor dalam kondisi perekonomian subsistem, dan melihat interaksi pelaku ekonomi dua sektor dalam kondisi perekonomian modern. Kedua perbedaan kondisi perekonomian ini, membawa sedikit perbedaan interaksi dalam perekonomian 2 sektor tersebut.

Alur Interaksi Perekonomian Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor memiliki beberapa alur interaksi dalam menjalankan perekonomiannya di antaranya,
1. Arus faktor produksi. Rumah tangga menjual faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan kepada perusahaan. penjualan faktor produksi tersebut bertujuan agar rumah tangga memperoleh pendapatan atau income.
2. Arus uang-pendapatan. Rumah tangga konsumen akan mendapat imbalan atas penjualan faktor produksi kepada perusahaan. Balas jasa tersebut berupa sewa untuk lahan, upah atau gaji untuk tenaga kerja, bunga untuk modal, dan laba untuk kewirausahaan.
3. Arus uang-belanja. Peran yang dilakukan oleh rumah tangga dalam arus uang-belanja dengan menggunakan pendapatan untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produsen.
4. Arus barang dan jasa. Dalam alur arus barang dan jasa ini maka peran dari rumah tangga produsen adalah dengan  menyerahkan barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga konsumen.

Corak Perekonomian Dua Sektor
Hubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian subsisten
Hubungan pelaku ekonomi dua sektor dalam perekonomian dianggap model interaksi perekonomian paling sederhana. Dalam perekonomian 2 sektor sendiri terdapat bentuk yang dianggap paling sederhana di antara interaksi 2 pelaku ekonomi tersebut. Corak kegiatan ekonomi tersebut disebut sebagai subsisten.

Pada hubungan pelaku ekonomi dua sektor, corak kegiatan ekonomi subsisten dilakukan dengan cara barter. Corak perekonomian subsisten menggunakan metode perdagangan dengan barter (pertukaran barang). Barter berarti perdagangan bersifat terbatas dan tidak menggunakan uang sebagai alat pertukaran.

Perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten memiliki karakteristik sederhana. Penerimaan yang rumah tangga peroleh hanya dipergunakan untuk konsumsi saja. Tidak ada aktivitas menabung dalam rumah tangga. Begitu pula dengan pula perusahaan tidak memiliki aktivitas penanaman modal. Dengan demikian, keseluruhan nilai dari apa yang dihasilkan oleh perusahaan akan sama dengan keseluruhan pengeluaran rumah tangga.

Nilai keseluruhan produksi oleh perusahaan akan sama dengan nilai keseluruhan konsumsi rumah tangga. Produksi yang dilakukan oleh perusahaan akan menggunakan faktor produksi yang disediakan oleh sektor rumah tangga. Dengan faktor produksi ini perusahaan dapat menghasilkan output (barang atau jasa).

Karena sektor rumah tangga telah mau memberikan faktor produksinya kepada perusahaan sehingga berhak mendapatkan balas jasa. Perusahaan akan memberikan balas jasa berupa gaji/upah, bunga, sewa, dan keuntungan. Balas jasa dari perusahaan ini menjadi pendapatan bagi rumah tangga. Pendapatan ini semuanya dipergunakan untuk konsumsi hasil produksi perusahaan.

Siklus aliran pendapatan pada perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten akan berlangsung demikian. Bila produksi dari perusahaan mengalami kenaikan, maka konsumsi rumah tangga juga akan meningkat. Produksi meningkat akan menyebabkan pendapatan yang diterima rumah tangga akan meningkat juga.

Karena faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi berasal dari sektor rumah tangga. Kenaikan pendapatan rumah tangga ini akan sama besar dengan kenaikan produksi. Karena sektor rumah tangga tidak melakukan penabungan, maka konsumsi rumah tangga akan meningkat sesuai kenaikan pendapatan. Dan itu semua dipergunakan untuk konsumsi hasil produksi. Sehingga jumlah yang diproduksi perusahaan akan sama dengan jumlah konsumsi rumah tangga.
 
Interaksi pelaku ekonomi dua sektor pada perekonomian modern
Sektor rumah tangga berperan sebagai penyedia faktor produksi. Faktor produksi ini diperlukan oleh sektor perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa. Faktor produksi yang dapat disediakan oleh rumah tangga dapat berupa tenaga kerja, modal atau pinjaman dana, penyedia persewaan (baik gedung, dan lain-lain) dan kewirausahaan. Sebagai balas jasa atas penyediaan faktor produksi tersebut, sektor perusahaan harus “membayar” pada sektor rumah tangga seperti dalam bentuk gaji/upah, sewa, bunga dan deviden.

Tiap jenis faktor produksi memiliki balas jasa tertentu pula. Misalnya rumah tangga menyediakan faktor produksi berupa tenaga kerja maka balas jasa yang diberikan oleh perusahaan yaitu berupa gaji. Apabila rumah tangga sebagai pemilik tanah atau gedung yang disewakan pada perusahaan maka bayaran dari perusahaan yaitu berupa uang sewa.

Bila perusahaan menggunakan modal yang berasal dari pinjaman, maka rumah tangga sebagai pemilik dana akan diberikan bunga oleh perusahaan. Sedangkan profit/keuntungan/deviden diberikan kepada rumah tangga pemilik perusahaan karena berani mengambil risiko untuk berbisnis (kewirausahaan).

Pembayaran yang dilakukan sektor perusahaan kepada rumah tangga akan menjadi pendapatan bagi sektor rumah tangga. Pendapatan yang diterima rumah tangga akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya (konsumsi). Perilaku rumah tangga (konsumen) untuk memenuhi kebutuhannya dilandasi oleh kebutuhan untuk mencapai kepuasan (utilitas).

Perilaku rumah tangga sebagai konsumen akan mengonsumsi (membeli) barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Uang yang digunakan oleh rumah tangga untuk konsumsi akhirnya akan mengalir pada sektor perusahaan. Hal tersebut menjadi pendapatan bagi perusahaan.

Rumah tangga tidak menggunakan semua pendapatannya untuk konsumsi. Ada sebagian yang dipergunakan untuk menabung. Tabungan milik rumah tangga akan disimpan pada lembaga keuangan seperti bank. Bank selanjutnya menyalurkan dana tersebut kepada perusahaan dalam bentuk pinjaman.

Dari peristiwa tersebut sektor rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa bunga tabungan/deposito. Sedangkan pihak perusahaan harus membayar bunga pinjaman. Itulah alasan mengapa salah satu pendapatan yang dimiliki oleh rumah tangga adalah berupa bunga. Sehingga pendapatan yang dimiliki oleh rumah tangga salah satunya dipergunakan juga untuk menabung.

Hal ini yang membedakan dari perekonomian 2 sektor dengan corak subsisten. Pada perekonomian 2 sektor modern, pendapatan dapat dipergunakan untuk menabung juga. Uang dipergunakan sebagai alat tukar/pembayaran. Serta ada lembaga keuangan untuk menabung uang. Karena ada lembaga keuangan bank, sehingga perusahaan juga dapat meminjam dana dari bank sebagai modal usaha.

Dalam analisis ekonomi lebih jauh akan lebih banyak menggunakan konsep dari perekonomian 2 sektor dengan corak kegiatan ekonomi modern. Termasuk dalam pembahasan keseimbangan perekonomian 2 sektor akan berlandaskan pada perilaku pelaku ekonomi dengan corak kegiatan modern. Adapun kegiatan ekonomi dengan corak subsisten dalam tulisan ini hanya sebagai tambahan pembelajaran saja.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Perekonomian Dua Sektor: Pengertian, Alur, dan Corak Interaksinya"