PBN (Private Blog Network): Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan, dan Risikonya

Pengertian PBN atau Private Blog Network
Pengertian PBN (Private Blog Network)
PBN (Private Blog Network) adalah jaringan blog yang mendorong backlink ke situs utama. Jaringan blog tersebut digunakan untuk membangun link sehingga dapat memberikan otoritas ke situs utama. PBN dilakukan dengan tujuan meningkatkan peringkat suatu website di halaman mesin pencari.

Baca Juga: Google Ranking: Pengertian, Faktor Utama, dan Tools Cek Peringkat Website di Google

PBN pada dasarnya merupakan website atau blog biasa. Namun isi website tersebut ditujukan untuk membangun atau mendapatkan backlink yang berkualitas. Ketika website memperoleh banyak backlink, maka Google akan menilai bahwa web tersebut memiliki kualitas yang baik dan dipercaya oleh banyak user.

Hal inilah yang membuat Google memberikan peringkat yang baik untuk website tersebut di halaman mesin pencari. Namun, meskipun teknik ini sudah digunakan secara umum selama bertahun-tahun, penggunaannya memiliki risiko dianggap sebagai Grey Hat Method dalam SEO.

Jika terlalu berlebihan dalam link building serta tidak mematuhi pedoman Google, maka Google akan menganggapnya sebagai tindakan manipulasi. Akibatnya, website dapat kehilangan traffic organik atau bahkan hilang dari halaman pencarian.

Karakteristik PBN (Private Blog Network)
Adapun karakteristik dari teknik backlink tersebut di antaranya,
1. Pemanfaatan Expired Domain yang Kuat
PBN  mengandalkan domain lama yang sudah tidak terpakai namun telah terindeks oleh search engine. Dengan begitu, domain yang digunakan cukup kuat untuk mendorong website utama. Sumber untuk mendapatkan expired domain beragam, bisa melalui jasa buy back domain name atau domain auction.

Alternatif lain adalah menggunakan tools. Beberapa yang direkomendasikan antara lain freshdrop.com, expireddomains.net, prdrop.info, dan domcop.com. Dalam memilih nama domain, terdapat kriteria yang sebaiknya dipenuhi. Pertama adalah pastikan nama domain sesuai dengan nice yang dimiliki. Hal ini tidak wajib namun mampu mendongkrak proses optimasi.

Baca Juga: Niche Blog: Pengertian, Jenis, Kelebihan, Contoh, dan Cara Memilihnya

Selanjutnya, periksa apakah nama domain masih terindeks di Google atau tidak. Kemudian pastikan backlink profilenya baik dibuktikan dengan angka trust flow dan trust ratio. Umumnya, angka trust ratio harus melewati 0,5 dan trust flow melewati angka 8. Terakhir, pastikan bahwa domain tersebut memiliki histori yang aman, bukan merupakan situs yang dilarang.
 
2. Memiliki Jaringan Banyak yang Tidak Terhubung
Backlink membutuhkan banyak website agar membentuk jaringan. Oleh sebab itu, perlu dibangun Private Blog Network lebih dari satu. Semakin banyak jumlahnya, maka semakin berpeluang untuk menaikkan popularitas website utama. Namun, tiap PBN tidak dihubungkan satu sama lain untuk menyamarkan keberadaan backlink.

Konten yang dibuat antara website utama dengan pendukung pun tidak sama. Walaupun begitu, tetap pertahankan kualitas apalagi untuk website utama. Anda harus kreatif ‘mendekorasi’ situs dan menggunakan CMS yang beragam agar terlihat natural bagi Google. Selain itu, hindari mengisi whois dengan data yang sama karena web crawl akan mudah mendeteksi.
 
3. Menggunakan Register Domain dan Hosting yang Tidak Sama
Pelacakan secara manual sudah pasti dilakukan oleh Google. Supaya website Anda lolos, maka harus tiap website pendukung harus memakai register dan hosting yang beda. Dengan begitu, Private Blog Network akan benar-benar menyerupai situs pribadi yang dikelola oleh pemilik berbeda. Agar berhasil maka harus dibuat secermat mungkin sehingga butuh tenaga ahli.

Baca Juga: Pengertian, Registry, Registrar, Registrant, serta Perbedaannya

Kelebihan PBN (Private Blog Network)
Penggunaan Private Blog Network memiliki keuntungan di antaranya,
1. Efektif dan terbukti dapat meningkatkan traffic website Anda sehingga jumlah pengunjung akan semakin banyak;
2. Dapat meningkatkan penghasilan pada money site berkat keyword yang berpotensi tinggi masuk dalam jajaran atas mesin pencarian Google;
3. Dapat menghapus link yang terdeteksi spam. Nantinya, link bermasalah tersebut akan dinonaktifkan sehingga tidak membahayakan bagi website utama;
4. Setiap link PBN dapat dikomersilkan ke situs-situs yang relevan dengan link yang Anda buat.

Kekurangan PBN (Private Blog Network)
Sementara kekurangan PBN yang perlu Anda pertimbangkan di antaranya,
1. Pembuatan website pendukung membutuhkan waktu yang lama. Sebab jumlahnya tidak hanya dalam hitungan jari. Konten untuk tiap website harus dipikirkan dan dibuat sebeda mungkin dengan yang lain. Anda juga harus mengupload konten secara rutin dan memastikan kualitasnya tidak sembarangan;
2. Biaya yang dikeluarkan cukup menguras kantong karena link dibuat dalam jumlah yang masif. Belum lagi jika Anda menggunakan jasa backlink PBN. Secara otomatis, pengeluaran akan semakin membengkak;
3. Teknik backlink belum sepenuhnya legal dan masih berada pada area abu-abu. Secara tersurat, Google memang sudah memberikan peringatan bahwa backlink akan memperburuk reputasi website. Namun, di sisi lain teknik ini masih ampuh untuk menaikkan peringkat website. Sehingga banyak yang masih mengaplikasikannya.

Risiko Menggunakan PBN (Private Blog Network)
Karena PBN juga dianggap melanggar Pedoman Google Webmaster, terdapat beberapa risiko yang berpotensi terjadi di antaranya,
1. Terkena Penalti
Website justru akan terkena penalti dan berujung pada menurunnya ranking pada SERP karena telah dianggap memanipulasi mesin pencari dengan membuat banyak backlink. Terlebih lagi jika Anda hanya mementingkan backlink tanpa memedulikan konten di website utama, risiko terkena penalti Google semakin besar.

2. Tautan Diabaikan
Risiko berikutnya adalah semua backlink yang ditanam di website PBN tidak akan dianggap natural oleh Google. Akibatnya, backlink yang telah dibuat di PBN atau Anda membelinya di jasa backlink PBN tidak akan berpengaruh pada naiknya peringkat SERP.

Perlu Anda ketahui, sekarang ini search engine semakin pintar untuk mendeteksi segala bentuk kecurangan yang terjadi, setiap kali search engine mengetahuinya, maka Google akan segera bertindak.

3. Biaya yang Tinggi
Membangun PBN sama halnya seperti ketika Anda membuat blog atau website baru, yang mana Anda harus membutuhkan domain, hosting, sertifikat SSL, dan tentunya waktu serta tenaga untuk ‘menghidupi’ PBN tersebut.

Karena PBN umumnya memanfaatkan domain yang sudah expired, maka harganya dipastikan melebihi domain baru.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "PBN (Private Blog Network): Pengertian, Karakteristik, Kelebihan, Kekurangan, dan Risikonya"