Pengertian Generasi Z, Karakteristik, Faktor Pembentuk, dan Perilakunya dalam Dunia Kerja

Pengertian Generasi Z atau Generasi Menunduk
A. Pengertian Generasi Z

Generasi Z adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an dan awal 2000-an. Saat ini, generasi Z tumbuh sebagai generasi yang sepenuhnya mobile atau terhubung secara digital. Bahkan, generasi Z memiliki budaya termasuk bahasa dan perilaku mereka sendiri yang dianggap lebih selaras dengan anggota generasi Z lain, daripada dengan anggota yang lebih tua atau generasi sebelumnya.
 
Generasi Z juga dikenal dengan sebutan generasi menunduk. hal ini karena selalu mengarahkan wajah ke layar smartphone. Menurut Ryan Jenkins pada artikelnya yang berjudul “our Reasons Generation Z will be the Most Different Generation” , generasi ini memanfaatkan perkembangan teknologi dalam berbagai kegiatan di kehidupan mereka.

B. Karakteristik Generasi Z
Dari berbagai penelitian yang dilakukan, generasi Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Adapun karakteristik dari generasi Z di antaranya,
1. Berambisi besar untuk mencapai kesuksesan
Anak muda masa kini memiliki role model yang semakin banyak. Artinya banyak orang yang mereka idolakan. Hal ini mendorong timbulnya ambisi yang besar untuk sukses seperti orang-orang yang diidolakannya tersebut. Ambisi yang besar pada generasi Z ini didukung dengan kondisi dunia yang lebih baik, termasuk kondisi keluarga yang sebagian besar jauh lebih mapan.

2. Menyukai hal-hal simpel, praktis dan instan
Generasi Z cenderung menyukai segala sesuatu yang serba praktis dan simpel, termasuk dalam hal memecahkan masalah dan mencari solusi. Mereka enggan untuk mencermati suatu masalah dan meluangkan waktu guna melalui proses pemecahan masalah yang panjang. Hal ini tak lepas dari kehidupan serba instan yang mereka hadapi sejak lahir, sehingga berpengaruh pada karakter dan kepribadiannya.

3. Menginginkan kebebasan
Lahir di tengah-tengah modernitas, generasi Z cenderung terkesan susah diatur. Mereka menginginkan kebebasan, baik dalam berpendapat, berkreasi, berekspresi, dan lain sebagainya. Mereka tidak suka dengan perintah tanpa adanya penjelasan logis, termasuk peraturan-peraturan yang mengekang baik dalam lingkup keluarga maupun lingkungan masyarakat.

4. Memiliki rasa percaya diri yang tinggi
Kepercayaan diri dapat mempengaruhi cara bersikap dan berperilaku. Generasi Z umumnya memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Mereka mampu menunjukkan sikap optimis dalam menghadapi banyak hal. Kepercayaan diri yang tinggi akan menumbuhkan karakter dan membangun mental positif, sehingga mereka lebih mampu untuk memandang segala sesuatu secara positif.

5. Menyukai hal yang detail
Anak-anak generasi Z lahir di era teknologi digital telah berkembang pesat. Mereka lebih menyukai hal-hal yang detail. Sebab itu, mereka tidak mudah dan cepat puas dengan alasan sederhana yang dikemukakan setiap menghadapi masalah. Mereka menyukai hal yang detail, sehingga cenderung kritis dalam berpikir dan detail dalam mencermati suatu permasalahan. Hal ini didukung dengan teknologi yang memungkinkan mereka untuk mencari informasi dan berbagai referensi dengan mudah melalui internet.

6. Ingin mendapat pengakuan
Setiap orang pada dasarnya ingin mendapat pengakuan atas segala bentuk kerja keras dan usaha yang telah dilakukannya. Generasi Z sebagai generasi yang tumbuh dan berkembang dalam teknologi dan perangkat digital canggih memiliki keistimewaan dan keunikan tersendiri. Mereka menginginkan adanya pengakuan, baik dalam bentuk pujian, hadiah, dan penghargaan lainnya. Reward bagi mereka sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik, dibandingkan dengan ancaman dan hukuman.

7. Melek terhadap teknologi informasi
Generasi Z lahir di saat teknologi telah berkembang pesat, di mana perangkat digital begitu mudah diperoleh dan diakses. Tak heran jika generasi ini melek terhadap teknologi informasi. Mereka cepat belajar dan mahir dalam menggunakan perangkat digital baik berupa laptop, smartphone, tablet, dan lain sebagainya.

Anak-anak generasi Z lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengakses perangkat digital, mengeksplorasi dunia maya, berkomunikasi dan berinteraksi di media sosial dibandingkan bertatap muka dan bercengkerama dengan keluarga di kehidupan nyata. Sisi negatifnya, generasi Z terkesan anti-sosial dan kemampuan komunikasi publiknya rendah. Namun sisi positifnya, mereka adalah bagian dari komunitas dalam sebuah jaringan media dan teknologi.

8. Lebih realistis
Lahir di era teknologi digital menjadikan generasi Z akrab dengan perangkat digital canggih, yang memungkinkan mereka untuk mengakses informasi dan mencari kebenaran atas segala informasi yang dihadirkan. Generasi ini lebih pragmatis dan analitis dalam berpikir. Mereka akan tertantang untuk mencari kebenaran suatu peristiwa dari berbagai informasi. Selain itu, mereka juga mampu belajar mandiri dan lebih nyaman menyerap pengetahuan secara online dibandingkan pada lembaga pendidikan konvensional.

9. Lebih toleran dan menghargai perbedaan
Tak dipungkiri bahwa banyak perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat. Bagi generasi Z, perbedaan bukanlah masalah yang harus dipertentangkan dengan debut kusir yang tak berujung. Generasi ini lebih terbuka untuk menerima perbedaan, sehingga lebih toleran dan menghargai setiap perbedaan yang ada baik suku, agama, maupun ras. Mereka percaya bahwa dialog bisa menjadi solusi untuk saling menerima perbedaan pendapat. Mereka lebih suka terlibat dalam interaksi dengan pihak mana pun sehingga mampu mengekstraksi apapun yang masuk akal baginya.

C. Faktor Pembentuk Generasi Z
Terdapat lima faktor yang membentuk Generasi Z di antaranya,
1. Digital. Perubahan digital terjadi secara konstan di mana-mana dan terbilang cepat. Meski jaman terus berubah, tetapi tidak mengalami pergolakan seperti di dalam revolusi konvensional. Di lain sisi, revolusi digital memengaruhi separuh kondisi dunia, terutama dalam hal komunikasi.
2. Global. Generasi ini amat mudah terhubung secara global dalam hal musik, film, artis global. Begitu juga dengan mode, makanan, hiburan, tren sosial, dan komunikasi yang mampu menjangkau banyak kalangan.
3. Sosial. Generasi ini boleh dibilang punya teman yang banyak. Lewat media sosial, generasi ini dengan mudah akan mendapatkan teman lewat media sosial.
4. Visual. YouTube telah menjadi mesin pencari global yang populer.  Generasi Z menjadikan YouTube tidak hanya sebagai hiburan, tapi juga sarana informasi. Mereka lebih menyukai konten-konten yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
5. Mobilitas tinggi. Generasi ini amat menyukai hal-hal baru. Bagi mereka urusan pindah rumah, pekerjaan dan karier tidak monoton. Mereka sedang berpindah-pindah dalam waktu yang cepat.

D. Perilaku Generasi Z dalam Dunia Kerja
1. Menyukai Kebebasan Sosial
Pola karakter generasi Z sangat berkaitan erat dengan kebebasan dan terlibat dalam aktivitas sosial. Kebebasan ini juga menyangkut keinginan mereka untuk tidak terlalu dikekang oleh perusahaan agar mereka tetap memiliki waktu luang dalam kegiatan sosial. Selain itu, generasi Z menginginkan perusahaan tempat mereka bekerja memiliki target aspek sosial yang ingin dicapai.

Menurut sage.com, sebanyak 60% generasi Z ingin memiliki impact pada dunia. Tak heran dengan persentase tersebut generasi Z menyukai kebebasan dan jiwa sosial yang tinggi. Maka, cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan karyawan kebebasan berekspresi dan bersosialisasi.

Berikan suasana yang fun dengan tidak membatasi tempat dan waktu kerja serta melibatkan mereka dalam aktivitas sosial. Selain itu, perusahaan dapat sesekali melibatkan generasi Z dalam kegiatan sosial yang dapat memotivasi kinerja mereka.

2. Berminat dengan Pengembangan Karier
Berdasarkan data dari sage.com, sebanyak 41% generasi Z menginginkan perusahaan yang memiliki peluang pengembangan karier yang jelas. Generasi Z punya tujuan pribadi dan tahu apa yang mereka inginkan dari perusahaan. Mereka ingin menemukan karier impian di masa yang akan datang.

Oleh karena itu, generasi Z tidak hanya mencari tempat kerja yang menyenangkan namun juga kesempatan bertumbuh dan karier yang memuaskan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan yang akan merekrut generasi Z untuk menjelaskan peluang karier saat melakukan kontrak kerja.

3. Multitask
Berdasarkan data smallbiztrends.com, 41% generasi Z melakukan banyak tugas, setidaknya lima layar sehari di luar jam kerja dengan komputer atau perangkat seluler. Kebiasaan mereka yang dekat dengan dunia teknologi tersebut membuat mereka memiliki kemampuan mengerjakan beberapa aktivitas dalam satu waktu secara bersamaan. Dengan kebiasaan tersebut, mereka lebih menginginkan melakukan pekerjaan dengan cepat dan tidak bertele-tele.

4. Ingin Menjadi Pengusaha
Sage.com menemukan fakta bahwa sebanyak 72% generasi Z ingin menjadi seorang pengusaha. Jika perusahaan Anda ingin merekrut generasi Z, buatlah mereka sesekali terjun menjadi pimpinan project. Hal ini akan membuat mereka memiliki tanggung jawab layaknya pemilik perusahaan. Tak hanya itu, memberikan mereka tanggung jawab sebagai leadership akan meningkatkan motivasi dan jiwa bisnis mereka dalam bekerja.

5. Menginginkan Keseimbangan Finansial
Masih dalam sumber data yang sama, sage.com menilai sebanyak 65% generasi Z yang memprioritaskan  gaji sebagai motivator mereka dalam bekerja. Tujuan utamanya adalah keseimbangan finansial, dengan persentase sebesar 38%. Oleh karena itu, perusahaan harus siap untuk melakukan negosiasi dengan generasi Z saat perekrutan.

Jika tidak dapat memberikan gaji yang sesuai dengan keinginan mereka, setidaknya perusahaan dapat memberikan alternatif lain, seperti asuransi kesehatan. Berdasarkan monster.com, asuransi kesehatan juga menjadi hal yang wajib generasi Z dapatkan, dengan survei data sebesar 70%.
 

Lihat Juga:

1. Pengertian Generasi Alpha dan Karakteristiknya

2. Pengertian Generasi Y dan Karakteristiknya

3. Pengertian Generasi X, Ciri, Peninggalan, Kelebihan, dan Kekurangannya

4. Pengertian Generasi Baby Boomer, Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangannya

5. Pengertian Silent Generation

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Generasi Z, Karakteristik, Faktor Pembentuk, dan Perilakunya dalam Dunia Kerja"