Pengertian Digital Advertising, Karakteristik, Tipe, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian Digital Advertising atau Iklan Digital
Digital Advertising
A. Pengertian Digital Advertising
Digital advertising (iklan digital) adalah jenis komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengiklankan dan mempromosikan suatu brand, produk, atau layanan menggunakan berbagai platform dan saluran digital. Oleh karena itu, strategi pemasaran ini berupa ajakan untuk melakukan pembelian melalui browser web, halaman media sosial, blog, aplikasi, atau bentuk kontak lainnya di dunia maya.

Dengan transformasi digital, makin banyak pilihan muncul bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasar dan, tentu saja, dengan para audiensnya. Dengan cara ini, semua yang dilakukan menggunakan platform dan sumber digital dapat dianggap sebagai iklan digital. Tujuan utamanya adalah untuk hadir tepat di tempat publik berada.

B. Karakteristik Digital Advertising
Iklan digital hadir dengan serangkaian karakteristik uniknya sendiri.
1. Bentuk berbayar. Periklanan digital, sama seperti bentuk periklanan lainnya mengharuskan pengiklan (juga disebut sponsor) untuk membayar untuk membuat pesan iklan dan kreatif, membeli ruang atau slot iklan, dan memantau upaya periklanan.
2. Terukur. Iklan digital sangat terukur dalam hal berapa banyak orang yang melihatnya dan berapa banyak orang yang berinteraksi dengannya. Seringkali, pengiklan bahkan dapat menghitung ROI yang akurat dari iklan ini.
3. Berorientasi pada tujuan. Iklan ini selalu didukung oleh tujuan untuk mempromosikan, menjual, meningkatkan keterpaparan, dan lain-lain.
4. Didukung data. Iklan digital didukung oleh data tentang apa mereka, kepada siapa mereka menjadi target, dan bagaimana audiens target berinteraksi dengan mereka. Data membentuk kelebihan iklan digital dibanding iklan konvensional.
5. Pribadi atau non-pribadi. Iklan di media digital dapat sangat dipersonalisasi berdasarkan aktivitas pengguna melalui internet atau non-pribadi dengan motif untuk meningkatkan

C. Tipe Digital Advertising
Iklan digital kini sudah berevolusi. Awal mulanya iklan digital masih sederhana sebagai gambar statis yang muncul di bagian atas situs web. Iklan digital telah menjadi bagian dari kehidupan internet sehari-hari.
1. Search Engine Marketing
SEM atau Search Engine Marketing adalah salah satu jenis pemasaran digital yang mencakup iklan PPC atau Pay Per Click. Iklan PPC memungkinkan kita membuat iklan khusus sendiri, menetapkan anggaran, dan melihat metrik setelah iklan aktif berjalan. Dalam PPC ada dua jenis iklan yang bisa kita jalankan di mesin pencari seperti Google, yaitu iklan pencarian dan iklan bergambar. Iklan pencarian muncul ketika pengguna mengetik kata kunci atau keyword ke mesin pencari.

Iklan ini akan sangat kuat ketika muncul di mesin pencari, karena kemungkinan besar pelanggan potensial yang mencari kata kunci tersebut akan melihat iklan yang kita pasang. Orang-orang yang menemukan iklan pencarian kita adalah orang yang memang mencari produk kita atau barang dan layanan yang serupa.

2. Iklan Bergambar (Display Ads)
Iklan bergambar adalah iklan yang muncul di situs web lain. Pelanggan potensial yang melihat iklan bergambar akan ditargetkan setelah mencari produk atau layanan, atau kebetulan masuk di situs web yang berisi iklan tersebut. Biasanya, ketika menggunakan iklan bergambar, marketers akan memasarkan kepada orang-orang yang belum pernah mendengar produk kita. Artinya, iklan ini fokus pada meningkatkan brand awareness.

Google Display Ads memungkinkan kita menjangkau lebih dari 90% orang di internet, di lebih dari 2 juta situs web. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah, meskipun ini adalah angka yang besar, namun tidak akan menjamin bahwa kita akan memperoleh konversi dari iklan tersebut.

Ada beberapa ukuran berbeda untuk iklan bergambar. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan beberapa percobaan terpisah untuk melihat iklan mana yang mendapat konversi terbanyak untuk merek kita. Kita bisa menggunakan dua contoh iklan digital secara bersamaan untuk mendapatkan insight tentang pelanggan dari berbagai sudut.

3. Google Shopping Ads
Google Shopping Ads juga termasuk dalam kategori PPC. Iklan ini menampilkan produk bersamaan dengan gambar dan muncul di Google, dilengkapi dengan informasi harga produk, dan dari situs mana produk tersebut berasal. Menyiapkan jenis iklan ini cukup mudah. Mulailah dengan mengunggah produk kita ke Google’s merchant center, kemudian kita bisa membuat kampanye belanja.

Jenis iklan ini sangat bagus jika kamu memiliki 500 produk atau lebih. Namun, jika kita menjalankan bisnis yang lebih kecil dan menjual produk dalam jumlah yang terbatas, Google Shopping Ads mungkin bukan cara yang tepat. Kita tidak perlu khawatir, karena ini hanyalah salah satu contoh iklan digital. Masih ada banyak pilihan contoh iklan digital yang bisa kita coba.

4. Social Media Advertising
Dalam periklanan media sosial ada beberapa jenis kampanye periklanan digital yang harus kita jalankan sebagai pengusaha. Kita bisa menjalankan iklan di LinkedIn, Pinterest, atau YouTube. Kita bisa beriklan di platform ini untuk menghasilkan arahan, mendorong penjualan, meningkatkan brand awareness, dan menjangkau semua orang

Facebook adalah salah satu platform periklanan tertua dan terpopuler. Kita bisa membuat iklan menggunakan Facebook’s Ads Manager dan dengan mudah mengintegrasikan iklan yang sama ke Instagram. Facebook sangat bagus jika kita ingin meningkatkan visibilitas merek. Kita juga bisa menargetkan demografi tertentu, lokasi, atau bahkan minat yang dimiliki pelanggan kita.

Iklan Instagram juga terintegrasi langsung ke dalam platform itu sendiri. Ada beberapa perbedaan antara postingan biasa dengan iklan, seperti tombol yang bisa di klik pada foto “pelajari lebih lanjut” atau “belanja sekarang”, atau foto dengan teks “Sponsored”. Sebagian besar pengguna Instagram berada di luar Amerika Serikat, jadi jika kitau ingin beriklan di tingkat yang lebih global, Instagram adalah platform yang sempurna.

5. Remarketing/Retargeting Advertising
Pernah bertanya-tanya bagaimana internet tahu bahwa kita tertarik dengan produk tertentu? Gaun yang dijual di salah satu online shop terus menerus bermunculan di setiap halaman web dan Instagram. Contoh iklan digital ini disebut dengan remarketing atau retargeting. Setelah pengguna menunjukkan minat pada suatu produk, kita bisa mengumpulkan data itu untuk digunakan demi keuntungan di masa depan.

Retargeting atau remarketing bisa dilakukan dengan menggunakan email, media sosial, dan SEM. Beberapa pelanggan berpikir email atau posting media sosial yang menargetkan ulang mereka adalah tanda bahwa mereka harus membeli produk itu. Inilah mengapa retargeting berfungsi dan efisien.

6. Video Marketing
Meskipun sebagian besar merupakan bagian dari iklan media sosial, iklan video dapat berada dalam kategori mereka sendiri ketika berbicara tentang contoh iklan digital. Rentang perhatian yang pendek adalah tantangan besar bagi pengiklan. Dan inilah mengapa video mendominasi periklanan digital. Video memungkinkan orang menyerap konten secara efisien dan tanpa banyak usaha. Iklan video di platform media sosial sedang tumbuh dan mungkin sudah mendominasi beberapa news feed kita.

D. Cara Kerja Digital Advertising
Meskipun iklan digital berbeda dari iklan tradisional, cara kerjanya hampir mirip. Ada pihak yang terlibat, kontrak mendukung transaksi, dan materi iklan dan salinan iklan dikembangkan untuk memenuhi tujuan periklanan.
1. Pihak
Iklan digital biasanya melibatkan tiga pihak berbeda di antaranya,
a. Pengiklan. Mereklah yang membuat dan mendanai iklan. Misalnya, Nike dengan kampanyenya ‘Just Do It’.
b. Jaringan Periklanan. Ini adalah perantara yang menghubungkan pengiklan dengan penerbit dan penyedia ruang iklan. Misalnya, Google menjalankan AdWords untuk pengiklan dan AdSense untuk penerbit.
c. Penerbit. Penerbit adalah siapa saja yang memiliki properti digital dan bersedia memonetisasi properti tersebut dengan menjual ruang iklan.

Umumnya, jaringan periklanan bertindak sebagai mediator yang menghubungkan pengiklan dengan banyak penerbit atau pemilik properti digital. Namun, dalam kasus pemain besar seperti iklan media sosial, penerbit, seperti Facebook, LinkedIn, dan lain-lain, menjadi jaringan periklanan itu sendiri.

2. Struktur
Setiap iklan digital didukung oleh tujuan atau motif. Bisa untuk mendapatkan lebih banyak keterpaparan, lebih banyak prospek, pemasaran ulang, atau lebih banyak tindakan yang dilakukan. Dan tujuan ini membentuk tulang punggung di mana struktur iklan berdiri. Selain tujuannya, struktur iklan meliputi di antaranya,
a. Media. Media mana yang akan digunakan iklan untuk menjangkau pengguna?
b. Materi Iklan. Apa yang akan menjadi konten grafis dan teks dari materi iklan?
c. KPI. Bagaimana pengiklan mengukur laba atas investasi untuk kampanye iklan?

3. Kontrak
Berbagai model kontrak tersedia untuk periklanan digital di antaranya,
a. Pay Per Impression (PPI). Pengiklan membayar biaya setiap kali iklan ditampilkan kepada pengguna, tidak peduli apakah tindakan dilakukan atas iklan atau tidak.
b. Pay Per Click (PPC). Pengiklan membayar biaya setiap kali iklan diklik.
c. Pay Per Action (PPA). Pengiklan membayar biaya setiap kali pengguna melakukan tindakan yang disepakati.

Tindakannya bisa apa saja mulai dari mengisi formulir, mendaftar, mendaftar untuk sesuatu, atau membeli produk. Umumnya, lebih dari satu pengiklan mengajukan permohonan untuk satu ruang iklan yang meningkatkan persaingan. Ruang kemudian disediakan untuk pengiklan yang paling banyak menawar. Proses ini bekerja secara waktu nyata dan disebut penawaran waktu nyata atau realtime bidding.

E. Kelebihan dan Kekurangan Digital Advertising
Iklan digital hadir dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri yang membedakannya dari iklan tradisional.
1. Kelebihan
a. Bertarget Pengguna. Periklanan digital sangat bertarget pengguna dan bahkan dapat ditargetkan secara mikro ke bagian terkecil audiens target.
b. Murah. Mengingat ROI dari iklan digital, ini dianggap sebagai bentuk promosi yang tidak mahal.
c. Didukung Data. Iklan digital didukung oleh data. Data ini dapat digunakan untuk mengembangkan kampanye yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan.
d. Interaktif. Iklan digital dapat dibuat interaktif, meningkatkan keterlibatan dan terbukti bermanfaat bagi pengiklan dan pengguna.
e. Real-Time. Perubahan iklan digital dapat dilakukan secara real-time. Bahkan analitik dan data dapat dikumpulkan secara real-time. Ini terbukti menjadi keuntungan besar.
f. Cakupan Global. Sangat mudah untuk meluncurkan iklan digital ke audiens di seluruh dunia bahkan tanpa pergi ke tempat-tempat seperti itu.
g. Beragam Format. Iklan digital hadir dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan cakupannya masih belum dimanfaatkan.

2. Kekurangan
a. Penonton Terbatas. Hanya 59 persen populasi global yang menggunakan internet. Sisanya belum memiliki akses ke sana. Jadi, jika target audiens merek tidak memiliki akses internet, iklan digital tidak akan berguna.
b. Persaingan. Banyak pengiklan menawar untuk satu ruang iklan yang meningkatkan persaingan dan harga iklan.
c. Meningkatkan Pemblokir Iklan. Iklan ada di mana-mana. Ini mengganggu pengguna digital yang mencari cara untuk memblokir iklan semacam itu.
d. Membutuhkan Keahlian Khusus. Menjalankan iklan digital membutuhkan keahlian khusus untuk mengembangkan dan mengoptimalkan iklan dan penawaran untuk hal yang sama.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Digital Advertising, Karakteristik, Tipe, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya"