Plugin: Pengertian, Manfaat, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya

Pengertian Plugin
Plugin

Pengertian Plugin
Plugin adalah bagian dari program komputer yang menambah fungsionalitas sebuah program utama. Program utama biasanya memberikan semacam antarmuka (interface) agar plugin dapat berinteraksi dengan program utama.

Plugin disebut juga pengaya atau pasang tambah (add-on) juga sering dianggap sebagai istilah umum yang meliputi pengaya tertambat (snap-ins), colok-masuk, ekstensi, dan tema. Plugin berfungsi membantu program utama dalam menjalankan beberapa fitur tambahan.

Kalau misalnya fitur tersebut sudah tidak digunakan lagi, Anda pun dapat dengan mudah melakukan uplug dan memodifikasi kode sesuai kebutuhan.
 
Manfaat Plugin
Plugin merupakan sebuah tool yang dapat mentransformasi website sederhana menjadi website fungsional dan mempunyai banyak fitur. Bahkan, hanya untuk beberapa kali klik saja, selanjutnya plugin yang telah terinstal yang kemudian mengubah website menjadi toko online, majalah online, portofolio online, dan kursus online.

Beberapa contohnya yaitu, ada plugin WooCommerce untuk membuat toko online dan ada plugin Bookly untuk membuat sistem reservasi online. Fungsi plugin bervariasi. Ada yang dirancang untuk mentransformasi website secara keseluruhan, tapi ada juga yang bekerja di balik layar.

Untuk tipe plugin yang disebutkan terakhir, Anda mungkin tidak akan melihat hasilnya di sisi front end. Justru plugin tersebut mengoptimasi performa dan cara kerja situs. Contoh pluginnya adalah WPSmush untuk mengcompress gambar, W3 Total Cache untuk menaikkan performa situs, dan WordFence untuk meningkatkan sistem keamanan website.

Plugin di WordPress
WordPress sebagai salah satu CMS terpopuler menyediakan plugin agar para penggunanya bisa memberikan fitur-fitur terbaik di website atau blognya. Ketersediaan plugin di WordPress memudahkan para pengguna WordPress yang tidak ahli dalam coding.

Plugin adalah cara mudah bagi para pengguna CMS WordPress untuk menambahkan fitur-fitur di website atau blognya.

Anda tidak perlu ahli coding untuk menambahkan satu atau beberapa fitur di blog atau website yang menggunakan WordPress berkat adanya plugin ini. Anda hanya perlu memasang plugin yang dibutuhkan dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pengembang plugin tersebut.

Saat ini WordPress menyediakan setidaknya sekitar 55 ribu plugin. 55 ribu plugin tersebut terbagi menjadi beberapa jenis kategori. Beberapa jenis kategori plugin WordPress yang populer di antaranya,
1. Plugin SEO
Agar artikel-artikel yang ditulis bisa muncul di halaman pertama hasil pencarian Google diperlukan berbagai usaha.

Baca Juga: SERP (Search Engine Result Page): Pengertian, Fungsi, dan Fiturnya

Salah satunya adalah dengan mengunduh dan memasang plugin SEO seperti Yoast SEO. Plugin tersebut berfungsi untuk membantu menganalisis artikel yang akan Anda rilis dari segi SEO, apakah artikel tersebut sudah SEO friendly atau belum.

2. Plugin Keamanan
Dunia maya bukan tempat yang aman. Anda perlu melindungi website Anda dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan memasang plugin keamanan untuk menghindari serangan siber yang bisa datang kapan saja.

3. Plugin Backup
Plugin backup berfungsi untuk mengembalikan data website yang error atau terhapus. Memasang plugin ini merupakan langkah antisipasi jika terjadi error pada website yang menyebabkan data-data di dalamnya terhapus.

4. Plugin Anti-Spam
Memperoleh banyak komentar di setiap artikel yang Anda rilis tentu menyenangkan. Namun, terkadang tidak jarang kolom komentar dipenuhi komentar-komentar spam. 

Baca Juga: Pengertian SPAM, Tujuan, Dampak, Contoh, dan Tipsnya

Oleh karena itu, Anda perlu memasang plugin seperti Akismet agar website atau blog Anda terhindar dari komentar-komentar spam yang mengganggu.

5. Plugin Kecepatan Website
Kecepatan adalah hal vital untuk sebuah website karena bisa berpengaruh pada performa di hasil pencarian Google. Website yang kecepatan loadingnya lebih cepat mempunyai nilai lebih untuk mendapatkan peringkat teratas di hasil pencarian.

Oleh karena itu, Anda juga disarankan untuk memasang plugin untuk meningkatkan kecepatan website.

6. Plugin Social Media
Mendapatkan trafik dari Google saja tidak cukup. Anda juga perlu trafik yang datang dari media sosial karena kebanyakan orang membagikan artikel melalui platform tersebut. Agar pembaca artikel bisa membagikan artikel Anda dengan mudah, Anda perlu memasang plugin social media.

Dengan menambahkan plugin social media ke WordPress, Anda bisa meningkatkan jumlah share artikel di blog atau website.

Cara Kerja Plugin
WordPress ditulis dengan cara sedemikian rupa agar pengembang lain dapat menulis kodenya sendiri ke dalamnya. WordPress plugin API (Application Program Interface) menawarkan seperangkat hook dan filter yang kuat, yang dapat memungkinkan pengembang untuk memodifikasi fungsi WordPress yang telah ada atau menambah fungsi baru.

WordPress mengizinkan pengembang untuk menyimpan data di dalam database WordPress. Plugin dapat memanfaatkan taxonomy, tipe konten, dan custom filed WordPress yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan berbagai tipe konten tidak hanya post dan page.

Setiap plugin WordPress yang diinstal, akan terdaftar di database WordPress. Anda dapat mengaktifkan dan menonaktifkan plugin kapan saja Anda inginkan.

Setiap Anda visit, WordPress akan menghubungkan ke database, memuat core WordPress lalu memuat plugin aktif Anda. Semua kode diproses pada server kemudian akan dikirim ke browser yang digunakan pengunjung.

Contoh Plugin
1. Wordfence
Salah satu contoh plugin untuk meningkatkan keamanan website atau blog adalah Wordfence. Plugin ini dapat melindungi website yang anda miliki dari malware. Apabila ada aktivitas yang mencurigakan di website contohnya seperti akses dari IP Address yang tidak dikenal atau gagal login, maka Anda akan memperoleh notifikasi otomatis lewat email.

2. WP re-Captcha
Ini adalah plugin yang bisa digunakan untuk menghindari gangguan komentar spam. Plugin ini dapat digunakan secara gratis oleh pengguna WordPress dan konfigurasinya juga sangat mudah. Plugin ini bisa mencegah komentar bot otomatis pada saat spamming di website yang Anda miliki. Nantinya, pengguna wajib memvalidasi kombinasi huruf serta angka setiap akan mengisi komentar.

3. iThemes Security
iThemes Security adalah plugin yang bisa digunakan untuk meningkatkan keamanan pada website yang anda miliki. Plugin ini menyediakan 30 lebih cara melindungi website dari berbagai serangan seperti bug pada plugin atau akibat program tidak terupdate. Ada beberapa fitur yang dimiliki dalam plugin ini seperti two factor authentication, malware scan scheduling, password expiration dan masih banyak lagi.

4. Jetpack
Jetpack adalah salah satu contoh plugin yang sudah banyak digunakan karena kualitasnya sudah terbukti. Dalam aplikasi ini terdapat brute force attack protection yang berguna untuk melindungi website dengan optimal dari serangan otomatis yang menebak password dan username anda. Selain itu, ada juga berbagai fitur berguna lain seperti secure login, spam filtering, malware scanning dan sebagainya.

Baca Juga: Brute Force Attack: Pengertian, Penyebab, Tools, Metode, Contoh, dan Cara Mengatasinya

5. SEO Yoast
SEO Yoast adalah plugin yang memberikan banyak kemudahan pada penerapan SEO mendasar. Contohnya seperti pemeriksaan kata kunci, pembuatan sitemap XML, pembuatan meta description dan sebagainya. Ini adalah plugin yang bisa diandalkan sebab akan menampilkan meta description dan title tag pada search engine.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Plugin: Pengertian, Manfaat, Jenis, Cara Kerja, dan Contohnya"