Internal Link: Pengertian, Manfaat, Langkah Optimasi, dan Hubungannya dengan Optimasi SEO

Table of Contents

Pengertian Internal Link

Pengertian Internal Link

Internal link adalah tautan yang mengarah dari halaman satu ke halaman yang lainnya di dalam website yang sama. Link internal biasanya menanamkan tautan ke dalam salah satu kata yang akan dijadikan sebagai anchor text. Jika pembaca mengeklik anchor text tersebut, ia akan diarahkan ke halaman lain di website yang sama.

Praktik tersebut tentunya sangat penting dilakukan agar menambah nilai SEO website Anda. Dengan adanya internal link dapat membantu Google untuk mengindeks dan memahami semua halaman di situs website Anda. Selain itu, link internal juga membuat user atau pembaca nyaman dan betah berada di dalam website dalam waktu yang lama. 

Baca Juga: Indexing: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Penerapan, dan Tipsnya

Namun, internal Link juga dapat berbahaya jika dilakukan secara berlebihan. Jika internal link dibuat terlalu banyak maka mesin pencari seperti Google akan kesulitan mengetahui struktur dari website Anda. Bahaya internal link ini pertama kali disebutkan oleh John Mueller dari Google pada acara Google Search Central SEO hangout yang diadakan pada tanggal 2 Juli 2021.

Manfaat Internal Link

Terdapat empat tujuan utama dari internal link dalam website di antaranya,
1. Memudahkan navigasi pengunjung.
Dengan adanya internal link, pengunjung jadi lebih mudah menjelajah website Anda. Dan mengunjungi website Anda menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka. Sehingga hal ini juga berefek pada user experience.

Dengan melakukan internal link, pengunjung bisa mengetahui artikel lain yang berkaitan dengan artikel yang sedang pengunjung baca. Jadi, pengunjung akan lebih nyaman berlama-lama di dalam blog Anda.

2. Membentuk struktur website
Dengan internal link yang tertata dengan baik, konten-konten dalam website Anda menjadi lebih terstruktur dan mudah ditemukan.

3. Mendistribusikan otoritas ke halaman lain website
Jadi, kalau di website Anda ada satu halaman yang memiliki otoritas tinggi karena backlink, Anda bisa mendistribusikan kekuatannya ke halaman lain. Inilah pentingnya internal link.

Baca Juga: Page Authority (PA): Pengertian dan Cara Meningkatkannya

4. Mengurangi bounce rate.
Dapat juga dikatakan sebagai artikel yang di link ke artikel lainnya. Hal ini menjadi salah satu cara untuk mengurangi bounce rate. Dengan menurunnya bounce rate, artinya Google menilai bahwa blog Anda berkualitas karena membuat pengunjung bisa berlama-lama membaca artikel di blog Anda.

Nantinya, Google akan lebih banyak meng-index halaman blog dan artikel yang Anda buat. Dan ini akan berdampak baik juga bagi kesehatan blog, karena blog akan lebih sering muncul di hasil pencarian. Jika bounce rate tinggi maka artinya pengunjung merasa bosan dengan artikel yang sudah Anda publish sehingga berpaling meninggalkan blog Anda.

Langkah Optimasi Internal Link di Website

Berikut beberapa langkah untuk mengoptimalkan internal link di website Anda supaya SEO bisa maksimal di antaranya,
1. Buat Konten yang Banyak dan Saling Berhubungan
Bisa dikatakan langkah pertama ini adalah langkah terpenting. Jika Anda tidak memiliki konten, berarti tak ada internal link yang bisa dipasang. Dengan kata lain, semakin banyak konten Anda, semakin banyak pula link yang bisa dimasukkan.

Namun, jangan asal-asalan dalam membuat konten, buatlah konten yang masih saling berhubungan atau satu topik sehingga bisa dipasang internal link. Semakin banyak halaman baru yang saling berhubungan di website Anda, semakin mudah pula memasang internal link ke depannya.

2. Memasukan Kata Kunci di Anchor Text
Anda pasti sudah tak asing lagi dengan anchor text ini. Anchor text adalah potongan teks berisi link yang dapat diklik. Ia berbeda dari teks biasa dan umumnya berwarna biru.

Saat Anda menggunakan anchor text untuk internal link jangan lupa untuk memasukkan kata kunci (keyword) mengenai halaman yang ingin dituju. Dengan kata lain, hindari anchor text seperti “klik di sini,” atau “halaman ini” untuk internal link Anda.

Sebab, anchor text dengan kata kunci ini bisa membantu Google dan pengunjung untuk memahami isi dari link tersebut sebelum mereka mengkliknya. Selain itu, memasukkan kata kunci ke anchor text juga merupakan praktek terbaik yang disarankan oleh Google sendiri.

3. Link ke Halaman yang Relevan
Pasanglah internal link saat Anda merasa bahwa halaman lainnya juga relevan ke halaman tersebut. Sebab, jika tidak ada hubungannya, kemungkinan link tersebut di klik pengunjung akan sangat kecil. Efeknya, Google akan menganggap kalau internal link tersebut tidak relevan dan akhirnya berdampak buruk pada SEO Anda.

Jadi, pasanglah link relevan yang bisa mendorong pengunjung untuk mempelajari topik tersebut lebih jauh lagi.

4. Buat Anchor Text yang Bervariasi
Tidak semua anchor text akan sesuai dengan kalimat yang Anda tulis. Jadi, jangan saklek memasukkan anchor text yang sama di setiap kontennya. Anda bisa membuatnya lebih bervariasi agar terlihat natural. Lagipula, anchor text yang berulang-ulang itu dianggap Google tak wajar. Cara ini dianggap Google sebagai usaha untuk mencurangi algoritma.

Jadi, Anda harus menghindarinya agar tidak terkena pinalti dari Google.

5. Gunakan Link Dofollow
Singkatnya, link dofollow adalah jenis link yang mempersilahkan Google untuk mengikuti link tersebut. Mungkin langkah yang satu ini terlihat jelas, tapi tak sedikit orang yang justru memasang nofollow di internal link (biasanya karena kesalahan internal link plugin) sehingga Google mengabaikan link tersebut.

Maka dari itu, pastikan Anda menggunakan link dofollow di semua internal link agar Google bisa mengikuti link tersebut.

6. Link ke Halaman Penting di Website Anda
Saat Anda memasang internal link, authority dari halaman tersebut juga dibagikan ke halaman lainnya. Semakin tinggi authority yang dibagi, semakin baik pula untuk SEO Anda. Oleh karena itu, usahakan Anda memasang link di halaman authority tinggi ke halaman lain yang ingin mendapatkan rangking.

Baca Juga: Google Ranking: Pengertian, Faktor Utama, dan Tools Cek Peringkat Website di Google

7. Pasang Internal Link Secukupnya
Matt Cutts yang pernah bekerja di tim SEO Google selama 17 tahun menyarankan kalau  internal link itu sekitar 100 link di satu halaman. Meski memasang link yang kurang atau lebih dari 100 juga tidak dilarang.

Matt Cutts hanya menyarankan saja, jadi jangan Anda jadikan patokan utama. Sebab, setiap halaman website mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Kadang 100 link harus dimasukkan karena memang untuk mendukung tujuan halaman tersebut.

Hubungan Internal Link dan Optimisasi SEO

Authority mengalir melalui Internet melalui adanya tautan atau link. Tautan kemudian melewati potensi peringkat dari situs web ke situs web, dari halaman ke halaman. Ketika satu halaman tertaut ke halaman lain, ia meneruskan sebagian kredibilitasnya ke halaman itu, meningkatkan kemungkinan peringkat halaman kedua.

Tautan dari situs web lain ke situs web Anda melewati Domain Authority yang meningkatkan otoritas dan potensi peringkat dari semua halaman di situs web Anda, sedangkan tautan internal tidak melakukan itu. Internal link kemudian akan memberikan otoritas antar halaman di situs web Anda.

Mereka tidak meningkatkan Domain Authority Anda, tetapi mereka meneruskan otoritas halaman dari satu halaman ke halaman lain. Melalui tautan internal, halaman dapat saling membantu peringkat di mesin pencari. Internal link adalah sesuatu yang Anda kontrol sebagai pemilik situs dan dengan tautan internal yang tepat, Anda akan memandu pengunjung dan Google ke laman Anda yang paling penting.

Berikut yang bisa Anda pelajari dari hubungan internal link dan SEO di antaranya,
1. Hubungan antar konten
Google merayapi situs web dengan mengikuti tautan, internal dan eksternal, menggunakan bot yang disebut Googlebot. Bot ini tiba di beranda situs web, mulai merender halaman dan mengikuti tautan pertama. 

Baca Juga: Web Crawler: Pengertian, Cara Kerja, Jenis, dan Contohnya

Dengan mengikuti tautan, Google dapat mengetahui hubungan antara berbagai halaman, posting, dan konten lainnya. Dari cara ini Google mengetahui halaman mana di situs Anda yang mencakup materi pelajaran yang serupa.

2. Nilai tautan
Selain memahami hubungan antar konten, Google membagi nilai link antara semua link di halaman web. Seringkali, beranda situs web memiliki nilai tautan terbesar karena memiliki tautan balik paling banyak. Nilai tautan itu akan dibagikan di antara semua tautan yang ditemukan di beranda itu lalu nilai link yang diteruskan ke halaman berikutnya akan dibagi di antara link di halaman tersebut, dan seterusnya.

Oleh karena itu, postingan blog terbaru Anda akan mendapatkan nilai link yang lebih banyak jika Anda menautkannya dari beranda, bukan hanya di halaman kategori saja. Google pun akan lebih cepat menemukan postingan baru jika ditautkan dari beranda.

Saat Anda mendapatkan konsep bahwa tautan meneruskan nilai tautannya, Anda akan memahami bahwa lebih banyak tautan ke pos berarti lebih banyak nilai. Karena Google menganggap halaman yang mendapatkan banyak link berharga sebagai lebih penting, Anda akan meningkatkan peluang peringkat halaman tersebut.

Dari berbagai sumber

Baca Juga: Backlink: Pengertian, Fungsi, Jenis, Manfaat, Cara Mencari Backlink Berkualitas, serta Cara Cek Backlink Website

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment