Pengertian Bounce Rate, Fungsi, Penyebab, Cara Kerja, dan Cara menurunkannya

Table of Contents
Pengertian Bounce Rate atau Rasio Pantul
Bounce Rate (Rasio Pantul)

A. Pengertian Bounce Rate

Bounce rate adalah istilah untuk menggambarkan prosentase dari pengunjung website kita dengan perbandingan lama waktu berkunjung. Jika kita prosentasekan dari 0 – 100. Nilai Bounce Rate 100 merupakan index yang sangat tinggi atau tidak baik, dan mendekati 0 adalah nilai yang baik, artinya semakin tinggi bounce rate yang diterima maka akan semakin buruk website tersebut dimata search engine.

Terdapat banyak sekali faktor yang menjadi Bounce Rate kita bisa rendah atau tinggi. Dalam hal ini tentunya kita bisa simpulkan bahwa situs tidak bermanfaat dan atau tidak memberikan pengalaman yang baik pada pengunjung akan membuat pengunjung langsung keluar sehingga menghasilkan nilai bounce rate yang tidak bagus.

B. Fungsi Bounce Rate

Hingga saat ini bounce rate adalah indikator pengukur paling penting dalam menilai sebuah website ataupun blog. Terlebih lagi dalam sebuah mesin pencarian. Sehingga, besar atau tidaknya bounce rate akan berdampak pada kemajuan website maupun blog serta penggunaan SEO di dalamnya. Berikut beberapa fungsi dari bounce rate di antaranya,
1. Meningkatkan kepercayaan mesin pencari terhadap website atau blog
Bila website atau blog tersebut dinilai baik, maka akan muncul pada halaman atas mesin pencarian dan ini tentu akan menguntungkan kamu. Khususnya bagi pemasaran sebuah produk misalnya.

2. Sebagai salah satu indikator untuk melakukan evaluasi.
Kita menjadi mengetahui apa saja yang ada dalam sebuah website atau blog kita. Biasanya, faktor utama pengunjung meninggalkan website atau blog adalah waktu loading yang lama. Adanya pop up, promo, maupun survei disinyalir sebagai salah satu penyebab melambatnya loading tersebut. Maka, kamu perlu melakukan evaluasi berdasarkan temuan dari bounce rate tersebut untuk kembali membuat website maupun blog dipercaya kembali oleh pengguna.

3. Mempengaruhi Anda dalam meningkatkan kualitas website atau blog
Di sini ada dua strategi yang bisa diterapkan agar pengunjung betah berlama-lama. Pertama, dengan membuat konten baik itu artikel, foto maupun tulisan yang baik sehingga mampu membuat meningkatkan awareness. Atau kamu bisa menggunakan cara kedua, yakni dengan memasukkan internal link.

Dengan cara ini, akan menghubungkan antara satu konten satu dengan konten lainnya. Sehingga, pengunjung yang penasaran akan mengklik konten selanjutnya dan ini perlahan akan mengurangi tingkat bounce rate.

C. Penyebab Bounce Rate

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya bounce rate di antaranya,
1. Loading
Kecepatan loading pada dasarnya turut menentukan intensitas pengunjung dalam mengunjungi sebuah website atau blog. Loading yang lama cenderung akan membuat pengunjung menjadi bosan sehingga enggan membuka website atau blog kita. Oleh karena itu selalu perhatikan kecepatan loading pada website atau blog milik kita agar pengunjung tidak sampai bosan dengan website atau blog kita tersebut.

2. Desain
Tampilan website atau blog tentu saja berpengaruh pada pengunjung secara langsung. Tampilan yang menarik tentu akan menyenangkan dan membuat pengunjung merasa nyaman saat membuka website atau blog milik kita. Oleh karena itu perhatikan selalu desain dan tampilan pada website atau pada blog kita agar selalu menarik perhatian para pengunjung internet.

3. Konten
Kualitas konten sangatlah penting dan tidak boleh disepelekan. Konten bahkan menjadi daya tarik utama pada website atau blog kita. Sebab kebanyakan user internet akan membuka website atau blog karena adanya keinginan untuk mencari informasi dari konten kita. Maka itu hindarilah plagiat dalam membuat konten agar tidak membuat user menjadi kecewa. Selain itu berikan konten yang bisa bermanfaat bagi pengunjung.

4. Linking
Dalam membuat konten atau artikel tentunya kita bisa memasukkan link. Link ini sendiri berfungsi untuk memudahkan pencarian yang dilakukan oleh pengunjung secara lebih lanjut. Namun link yang dimasukkan haruslah berkaitan dengan konten yang dibuat. Jangan sampai link tersebut tidak memiliki hubungan dengan konten kita. hal ini tentu saja akan membuat pengunjung website atau blog kita menjadi tidak tertarik lagi.

D. Cara Kerja Bounce Rate

Cara kerja bounce rate adalah dengan menghitung berapa banyak jumlah pengunjung yang membuka website atau blog yang kamu buat atau kelola
Rasio Pantul (Bounce Rate) Sosiologi79
Cara kerja bounce rate adalah dengan menghitung berapa banyak jumlah pengunjung yang membuka website atau blog yang kamu buat atau kelola. Rumus dalam menghitung besaran atau persentase bounce rate adalah jumlah visitor yang hanya membuka satu halaman : jumlah total visitor x 100%.

Ingat, di dalam cara kerja bounce rate tidak hanya berdasarkan waktu kunjungan yang sebentar saja. Waktu sebentar ini biasanya dihitung kurang dari 10 detik. Melainkan juga perhitungan dan hal lainnya, misalnya saja apakah pengunjung tersebut tertarik untuk meng-klik konten lainnya.

Misalnya saja, sebuah blog bisa dikunjungi sekitar 1 juta visitor tiap bulannya. Sementara visitor yang hanya mengunjungi satu halaman adalah 500 ribu. Dari sini sebenarnya kita dapat menghitung bounce rate dengan cara menggunakan rumus di atas adalah 500.000:1.000.000×100% = 50%.

Di sini muncul bahwa bounce rate dari blog tersebut ialah 50%. Padahal, untuk persentase yang ideal dan direkomendasikan ialah 15%-45%. Kasus blog tersebut sebenarnya sedikit melebihi dari rekomendasi, jadi kesimpulannya adalah perlu adanya sedikit perbaikan baik dari segi konten maupun tampilan agar bounce rate semakin menurun.

E. Cara Menurunkan Bounce Rate

Agar bounce rate dapat diturunkan, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya,
1. Kualitas konten
Untuk mengurnagi bounce rate maka kita bisa meningkatkan kualitas konten. Berikanlah konten yang terbaik pada website dan blog kita. Susunan konten juga sebaiknya rapi sehingga pengunjung menjadi tertarik dan merasa nyaman saat membaca atau melihat konten kita.

2. Alur cerita menarik
Alur cerita pada konten sebaiknya dibuat semenarik mungkin. Antara kalimat yang satu dengan yang lain sebaiknya saling berhubungan agar cerita tidak sampai keluar dari alur. Dengan begitu maka alur cerita pada konten kita akan membuat pengunjung bisa lebih memahami isi konten kita.

3. Popup sewajarnya
Jangan gunakan popup secara berlebihan karena kebanyakan popup tidak disukai oleh pengguna internet. Popup yang berlebihan justru akan membuat pengunjung menutup halaman website kita sebab popup yang berlebihan justru tampak menjengkelkan bagi pengunjung.

4. Topik relevan
Berikanlah topik yang relevan pada website atau blog kita. Sebab topik yang tidak relevan akan membuat pengunjung menjadi malas untuk membaca konten kita. Topik konten memang sebaiknya sesuai dengan produk yang kita jual.

5. Konten sesuai search intent
Membuat konten yang bagus seharusnya memang sesuai dengan search intent. Sebab jika tidak sesuai tentu saja hal ini akan membuat pengunjung website menjadi jengkel. Maka bisa saja pengunjung website kita meninggalkannya atau bahkan tidak ada pengguna internet yang mau membuka website kita.

6. Kecepatan website
Loading yang lambat tentu akan membuat pengunjung website mencari website yang lainnya. Oleh karena itu perhatikan website kita agar tidak sampai memiliki kecepatan yang cukup lambat sehingga membuat proses loading semakin lama.

7. Atur link
Kita bisa mengarahkan pengunjung konten untuk menuju ke tab baru saat klik sebuah tautan pada artikel. Dengan demikian maka pengunjung atau pembaca tidak perlu lagi menekan tombol back berkali-kali untuk kembali lagi pada halaman pertama website. Tentu ini akan mempermudah pengunjung dan membuatnya merasa puas dengan adanya fitur tersebut.

8. Tunjukkan kredibilitas
Untuk menunjukkan kredibilitas maka kita bisa mengusung tema yang profesional. Selain itu berikan informasi dari berbagai sumber yang kredibel dan terpercaya. Maka pengunjung akan puas saat membaca konten kita dan mendapat informasi dari konten tersebut.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment