Pengertian Sistem Informasi Pemasaran, Fungsi, Karakteristik, Komponen, Model, dan Jenisnya

Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran

A. Pengertian Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran adalah sistem yang menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran. Sistem informasi pemasaran memperoleh dan menyampaikan semua informasi pasar yang relevan kepada manajer atau bisnis secara menyeluruh.

Sistem informasi pemasaran merupakan alat yang efisien yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang tepat dengan menyediakan informasi yang andal dan terkini secara teratur. Proses ini juga terkadang termasuk dalam sistem informasi manajemen yang membantu proses pengambilan keputusan.

B. Fungsi Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran memiliki beberapa fungsi bagi perusahaan di antaranya,
1. Pihak perusahaan akan dimudahkan dalam hal mengontrol perkembangan bisnisnya.
2. Membantu memudahkan setiap sistem informasi yang dimiliki perusahaan.
3. Membantu mempercepat informasi ketika ada kesalahan ataupun kekeliruan pada data.
4. Mempermudah manajemen waktu dalam hal menjalankan kegiatan perusahaan, terutama dalam hal pemasaran.
5. Meminimalisir terjadinya human eror.

Berbagai fungsi sistem  tersebut mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan akan sangat terbantu dalam kegiatan pemasaran, baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung.

C. Karakteristik Sistem Informasi Pemasaran
Sistem informasi pemasaran saat ini digunakan oleh semua jenis organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif dan kesuksesan dalam bisnis mereka. Adapun karakteristik sistem informasi pemasaran di antaranya,
1. Sistem Berbasis Komputer. Dalam sistem informasi pemasaran, semua informasi dikumpulkan, dianalisis, dan dikomunikasikan melalui perangkat komputer, dan informasi pemasaran yang berguna disimpan dalam mikrofilm.
2. Informasi Cepat, Selektif dan Akurat. Organisasi dapat memelihara database pemasaran yang relevan melalui sistem informasi pemasaran yang dapat diakses dengan segera dan akurat kapan saja.
3. Aksesibilitas Mudah. Informasi yang dikelola dengan bantuan sistem informasi pemasaran dapat dengan mudah dilihat dan digunakan melalui sistem komputer.
4. Komponen yang Saling Berhubungan. Dalam keputusan pemasaran dan komunikasi, keempat komponen tersebut saling terkait, yaitu informasi yang diberikan oleh satu elemen berguna untuk memfungsikan aspek lainnya. Komponen yang saling berhubungan ini meliputi laporan internal, riset pemasaran, intelijen pemasaran dan sistem pendukung keputusan pemasaran.
5. Berorientasi pada Masa Depan. Sistem informasi pemasaran memulai perumusan strategi dan perencanaan untuk operasi pemasaran di masa depan.
6. Mendukung Pengambilan Keputusan. Karena sistem ini menyediakan database pemasaran yang akurat, tentunya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan secara instan oleh manajer pemasaran.
7. Informasi yang Konsisten. Sistem informasi pemasaran memungkinkan manajemen dan pengambil keputusan untuk menilai informasi pemasaran yang relevan, diperbarui dan berharga.
8. Berlaku di Semua Tingkat Manajemen. Setiap manajer menggunakan sistem informasi pemasaran untuk memutuskan strategi, rencana, kebijakan, dan prosedur pemasaran yang disiapkan di semua tingkat manajerial.

D. Komponen Sistem Informasi Pemasaran
1. Komponen Input Sistem Informasi Pemasaran
Setidaknya terdapat 3 subsistem yang termasuk ke dalam suatu sistem informasi pemasaran di antaranya,
a. Subsistem Informasi Akuntansi. Subsistem informasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan guna mengumpulkan data yang di dalamnya menjelaskan transaksi pemasaran pada sebuah perusahaan.
b. Subsistem Penelitian Pemasaran. Subsistem penelitian pemasaran adalah suatu kegiatan penghimpunan data terkait berbagai aspek operasi di dalam pemasaran, khususnya berbagai hal yang erat kaitannya dengan pelanggan. Umumnya, data tersebut akan dikumpulkan dengan suatu metode survei.
c. Subsistem Intelijen Pemasaran. Untuk subsistem intelijen pemasaran ini akan lebih berfokus pada penghimpunan data dan juga informasi terkait perusahaan kompetitor, termasuk kemungkinan adanya strategi benchmarking. Karena kompetitor tentunya akan sangat ketat saat ini, untuk itu data yang dihimpun harus lengkap dan akurat.

2. Komponen Output Pemasaran
a. Subsistem Produk. Sistem penelitian yang dilakukan di dalamnya harus bisa menyimpulkan terkait produk yang ingin dipromosikan. Sebagai contoh, kesimpulan yang diperoleh pada produk tersebut apakah bisa diterima dengan baik oleh konsumen ataukah tidak? Serta apakah warna dan juga bentuk dari produk akan diminati oleh pelanggan? Dll.
b. Subsistem Harga. Sistem ini akan membantu menentukan harga yang tepat untuk suatu produk tertentu. Harga tersebut nantinya bisa diperoleh setelah melakukan berbagai analisa yang dilakukan, salah satunya adalah dengan cara membandingkan harga kompetitor, baik itu dalam hal produk substitusi atau dalam hal produk komplementer.
c. Subsistem Tempat. Riset dan juga penelitian harus dilakukan dalam hal memiliki lokasi pemasaran secara tepat. Kekeliruan dalam hal ini bisa berdampak langsung pada penjualan yang menurun.
d. Subsistem Promosi. Media promosi yang digunakan pun harus sesuai dengan target pasar dari produk yang dijual oleh perusahaan. Sistem informasi perusahaan harus mampu memberikan kesimpulan yang baik dalam merekomendasikan media promosi secara tepat.
e. Subsistem Bauran Integrasi. Pihak perusahaan juga harus bisa melakukan penelitian serta informasi yang terkait dengan bauran terintegrasi atau kemungkinan adanya pengembangan dalam strategi pemasaran. Jadi, pihak perusahaan harus selalu terbuka pada berbagai pilihan strategi pemasaran, termasuk di dalamnya melakukan marketing mix.

3. Komponen Model Sistem Informasi Pemasaran
Model sistem informasi yang didesain juga harus mampu menghasilkan suatu informasi yang berkaitan dengan keperluan perusahaan sebagai pengguna dari sistem tersebut. Berbagai laporan yang dihasilkan di dalamnya antara lain adalah laporan kebutuhan budget operasional, evaluasi pada produk baru, strategi penentuan harga, perolehan evaluasi menghapus suatu produk lama, dan lain-lain.

E. Model Sistem Informasi Pemasaran
1. Sub Sistem Input Pemasaran
Sub sistem penelitian pemasaran (marketing research subsystem) mengumpulkan data mengenai segala aspek operasi pemasaran penjualan, terutama aspek-aspek yang berkaitan dengan pelanggan atau calon pelanggan. Data dikumpulkan melalui survei.

2. Sub Sistem Output Pemasaran
Merupakan semua perangkat lunak yang menginformasikan manajer mengenai produk. Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.

3. Sub Sistem Tempat
yakni semua perangkat lunak yang menjelaskan tentang cara produk didistribusikan kepada pelanggan.

4. Sub Sistem Promosi
Yakni semua perangkat lunak yang memberi informasi manajer tentang penjualan secara langsung atau melalui periklanan. Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
a. Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
b. Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk. Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.

5. Subsistem Harga
yakni perangkat lunak yang memberikan informasi pada manajer tentang harga produk. Subsistem harga hampir serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menentukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.

Manajer dapat menggunakan sub sistem – sub sistem ini secara terpisah atau gabungan. Integrated mix subsystem (subsistem bauran terintegrasi) memungkinkan manajer   mengembangkan strategi pemasaran yang menggunakan campuran unsur-unsur secara gabungan.

Untuk tiap output sistem, manajemen memutuskan bahwa informasi tertentu dapat berguna dalam memecahkan masalah pemasaran. Perangkat lunak dikembangkan untuk menyediakan informasi mengenai unsur-unsur bauran pemasaran melalui berbagai cara atau kombinasi sub sistem informasi pemasaran.

Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan.

F. Jenis Sistem Informasi Pemasaran
Pada tahun 1966 profesor Pillips Kotler dari Nortwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru di dalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi dan unit pemasaran. Menurut Kotler ada tiga jenis informasi pemasaran di antaranya,
1. Pemasaran (Marketing Intelligence). Adalah informasi yang mengalir ke perusahaan dari lingkungan.
2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information). Adalah informasi yang dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri.
3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Comunication). Adalah informasi yang mengalir ke luar dari perusahaan ke lingkungan.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Sistem Informasi Pemasaran, Fungsi, Karakteristik, Komponen, Model, dan Jenisnya"