Marketing Intelligence: Pengertian, Komponen, Tujuan, Jenis, Tahapan, dan Tipsnya

Pengertian Marketing Intelligence
Marketing Intelligence

Pengertian Marketing Intelligence
Marketing intelligence adalah strategi dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh informasi dengan pengumpulan data dan analisis pasar yang sesuai dengan keadaan pasar saat ini. Marketing intelligence lebih banyak dilakukan oleh tim terlatih guna mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk menyelesaikan segala perkara yang berhubungan dengan rencana dan strategi pemasaran.

Informasi itu dikumpulkan, diuji, dipecahkan, dijelaskan, dan ditafsirkan berhubungan dengan situasi dan kondisi pesaing, serta berusaha mengamankan rahasia-rahasia khusus yang berkaitan dengan perusahaan. Seorang market intelligence juga mengetahui sumber-sumber informasi dan memanfaatkan segala hal sebagai sumber informasi.

Penelitian pasar sangat membantu perusahaan dalam melihat seberapa penting perusahaan mampu melihat situasi eksternal yang dihadapinya. Kondisi bisnis yang uncertainty seringkali menjadi kendala serius dalam upaya perusahaan membuat benteng pertahanan. Intelligen pemasaran merupakan faktor kunci atau jawaban atas persoalan tersebut.

Komponen Marketing Intelligence
Marketing intelligence memberikan kemampuan dan beberapa peluang berbeda pada perusahaan untuk secara akurat mengarahkan kompleksitas jangkauan pemasaran dan KPI yang unik bagi bisnis. Agar dapat melakukannya dengan benar, dibutuhkan empat komponen berikut yang membantu marketer dapat merumuskan keputusan strategis yang sukses di antaranya,
1. Competitor Intelligence
Competitor intelligence merupakan proses mengumpulkan semua data yang relevan dari kompetitor bisnis (competitive analysis) untuk membantu marketer merancang strategi pemasaran terbaik. Selain itu, marketer dengan stakeholder perusahaan melakukan analisis SWOT perusahaan sendiri untuk memahami posisinya saat ini (brand positioning).

Tujuan utama dari menerapkan competitor intelligence adalah untuk menentukan alasan pelanggan memilih produk dan layanan mereka. Hal ini karena perusahaan akan terus berkembang secara berkelanjutan (sustainable development) sehingga marketer perlu mengumpulkan data tentang kompetitornya secara teratur. 

Baca Juga: Pengertian Sustainable Business, Triple Botom Line, Tujuan, Karakteristik, dan Contohnya

2. Product Intelligence
Setelah menganalisis persaingan bisnis di pasar, penting untuk melihat proses produksi produk fisik bisnis atau product intelligence. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan kualitas produk (product-led growth) agar sesuai dengan harapan pelanggan (demand).

Di samping itu, memanfaatkan data yang dikumpulkan tentang perilaku dan preferensi pelanggan bertujuan untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam produk (product lifecycle). Oleh karena itu, pastikan bahwa produk perusahaan Anda memberikan pengalaman pelanggan yang sangat baik.

3. Market Understanding
Untuk keberhasilan perencanaan penjualan dan operasi perusahaan, Anda perlu memahami pasar. Maksudnya, setelah memproduksi produk, perusahaan harus menganalisis apakah itu akan menguntungkan di pasar sasaran atau tidak.

Dengan begitu, marketing intelligence akan membantu perusahaan mengumpulkan data yang diperlukan untuk perencanaan bisnis di masa depan (business forecasting) dan membantu menghasilkan produk yang diterima dengan baik di pasar (product positioning).

4. Customer Understanding
Memahami pelanggan adalah aspek utama dalam membangun dan mengembangkan bisnis (brand extension). Oleh sebab itu, perusahaan harus tahu pola pembelian, preferensi, dan alasan pelanggan dalam mengganti produk dari brand tertentu dengan produk brand kompetitor lainnya.

Agar perusahaan bisa menjadi pemimpin pasar, Anda harus membuat serangkaian strategi untuk memuaskan pelanggan selama engage dengan produk atau layanan bisnis Anda (brand engagement). Semua ini dapat Anda capai dengan mudah ketika marketer juga dapat menganalisis pasar secara menyeluruh.

Baca Juga: Engagement: Pengertian, Sejarah, Pengukuran, Cara Meningkatkan, serta Perbedaannya dengan Reach dan Impressions

Tujuan Marketing Intelligence
Marketing intelligence atau intelijen pasar bertujuan menggunakan berbagai sumber informasi untuk menciptakan gambaran luas tentang pasar perusahaan Anda yang ada. Ini berfungsi untuk menilai pelanggan perusahaan Anda, masalah, persaingan, dan peluang untuk menciptakan produk dan layanan baru.

Anda dapat mengumpulkan intelijen pasar dengan merujuk pada log penjualan, data pelanggan, survei, dan meninjau metrik media sosial. Analoginya bisa sesederhana mengunjungi situs web atau toko pesaing Anda, menemukan informasi yang dipublikasikan tentang jumlah dan jenis pelanggan potensial, dan mengikuti perkembangan di daerah Anda dari majalah, jurnal, atau asosiasi bisnis.

Ini juga termasuk memeriksa komentar dan umpan balik pelanggan secara online yang akan membantu bisnis meningkatkan penawaran atau layanannya.

Jenis Marketing Intelligence
Terdapat banyak metodologi berbeda yang dapat digunakan pemasar untuk memperoleh intelijen pemasaran yang dapat ditindaklanjuti. Berikut beberapa di antaranya,
1. Focus Group (Grup fokus)
Kelompok fokus melibatkan pemilihan tangan sekelompok orang dalam upaya menciptakan ukuran sampel pasar sasaran mereka. Biasanya, seorang moderator mengajukan serangkaian pertanyaan yang telah ditentukan kepada peserta untuk mendorong diskusi lebih lanjut di antara kelompok.

Hal ini memungkinkan pemasar untuk mendapatkan wawasan tentang pendapat yang lebih dalam dari audiens mereka, memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan bernuansa tentang kampanye di masa mendatang.

Baca Juga: Pengertian Focus Group Discussion (FGD), Ciri, Alasan, Syarat, Tujuan, Jenis, Langkah, dan Manfaatnya

2. Polls atau Jajak Pendapat
Jajak pendapat berbeda dari kuesioner dan survei karena biasanya memfokuskan upaya pada satu pertanyaan. Berbeda dengan pertanyaan terbuka yang mungkin disertakan dalam cara, prinsip, atau metodologi lain, jajak pendapat dapat dijawab dengan cepat dan mudah, yang mengarah ke tingkat respons yang lebih tinggi.

3. Field Trials (Uji Coba Lapangan)
Uji coba lapangan adalah kesempatan bagi bisnis untuk menguji variabel yang berbeda di sekitar produk atau merek mereka dengan memungkinkan tim pemasaran bereksperimen dengan inisiatif baru sambil meminimalkan pemborosan dalam iklan.

Misalnya, produk baru dapat diuji di toko tertentu, atau pesan baru dapat diterapkan ke wilayah geografis tertentu. Sehingga berdasarkan kinerja inisiatif ini dalam skala yang lebih kecil, inisiatif ini dapat diluncurkan ke audiens yang lebih besar.

4. Questionnaires (Kuesioner)
Questionnaires atau kuesioner adalah cara lain bagi pemasar untuk menjangkau ukuran audiens yang besar. Kuesioner dapat membantu pemasar menentukan wawasan kualitatif dan kuantitatif tentang pelanggan mereka, dan dapat dilakukan baik online maupun offline.

5. Forms (Formulir)
Forms atau formulir adalah cara bagi pemasar untuk mempelajari lebih lanjut tentang informasi spesifik audiens target mereka, seringkali demografi terkait. Ini biasanya dilakukan oleh seorang peneliti, dan tujuannya adalah untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang data objektif versus pendapat pelanggan atau umpan balik umum.

6. Mail Survey (Survei Surat)
Mail survey atau survei surat atau survei melalui surat adalah cara yang hemat biaya untuk menjangkau banyak orang. Meskipun telah terjadi pergeseran dalam beberapa tahun terakhir ke arah sumber daya teknologi, metode ini masih dapat bermanfaat bagi organisasi yang melakukan penjangkauan di lokasi di mana akses ke teknologi mungkin lebih langka.

Tahapan Marketing Intelligence
Setidaknya terdapat empat tahapan utama dalam strategi marketing intelligence.
1. Tahap Perencanaan
Sebelum terjun ke lapangan, Anda perlu melakukan tahap perencanaan. Di mana Anda harus menentukan informasi apa yang diperlukan untuk dicari.

2. Pengumpulan Data dan Informasi
Setelah Anda mengetahui informasi apa saja yang diperlukan, Anda bisa beranjak ke tahap selanjutnya, yakni pengumpulan data dan informasi. Tahap ini juga dapat dibilang sebagai observasi atau pengamatan yang dapat Anda lakukan dengan berbagai cara.

Pertama, Anda dapat berkomunikasi secara langsung dengan distributor, supplier, ataupun customer untuk mengetahui tanggapan mereka. Kedua, Anda dapat melakukan observasi melalui media. Mulai dari berita di media daring, surat kabar, informasi dari buku, internet, dan publikasi perdagangan lainnya.

Ketiga, Anda dapat mendapatkan informasi dari para manajer perusahaan dengan mengadakan pertemuan langsung.

3. Tahap Analisis
Dalam tahap ini, terdapat beberapa hal yang perlu Anda analisis. Mulai dari analisis situasi dan kondisi pasar, hingga analisis pelanggan dan kompetitor. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh pemahaman mengenai sejauh mana respons pasar terhadap produk atau jasa yang Anda miliki.

Selain itu, tahap ini juga berguna untuk melihat pertumbuhan dan meningkatkan market share melalui penyeimbangan antara price dan cost.

4. Tahap Sharing
Tahap selanjutnya adalah sharing atau berbagi informasi kepada divisi-divisi perusahaan yang membutuhkan. Sistem marketing intelijen menyusun laporan dan memvisualisasikan data yang diperoleh. Sehingga, data tersebut dapat dicerna dan digunakan sesuai keperluan.

Baca Juga: Pengertian Visualisasi Data, Tujuan, Tipe, dan Jenisnya

Tips Marketing Intelligence
Untuk memastikan intelijen pemasaran dapat berhasil diturunkan dari data di seluruh lanskap pemasaran, ada beberapa langkah yang dapat diambil organisasi untuk memastikan bahwa mereka mengumpulkan data intelijen yang tepat, mencapai kesimpulan yang tepat, dan memanfaatkan wawasan yang dihasilkan secara maksimal.

Berikut beberapa tips cara yang dapat Anda coba praktikkan untuk meningkatkan marketing intelligence bisnis Anda di antaranya,
1. Daftarkan Tim Penjualan
Tim penjualan untuk audiens B2B dan B2C berada dalam posisi unik untuk membantu upaya intelijen pemasaran. Mempertimbangkan bahwa tim penjualan berbicara langsung dengan pelanggan dan prospek, mereka sering kali melihat ke dalam tentang tren industri, kekuatan dan kelemahan pesaing, dan apa yang dicari klien dalam sebuah solusi.

2. Siapkan Tim Penasihat Pelanggan
Terlebih, mengingat pentingnya komunikasi langsung dengan konsumen, upaya intelijen pemasaran dapat didukung dengan membentuk dewan penasihat untuk kontak langsung dengan konsumen. Dengan demikian, organisasi akan dapat memahami minat, tantangan, dan kebutuhan prospek, yang membantu menciptakan pesan yang lebih berdampak.

3. Fokus pada Data Berkualitas
Melalui perjanjian dengan mitra eksternal atau layanan pihak ketiga yang memanfaatkan perjanjian tersebut, organisasi dapat mengakses berbagai macam data online dan offline di seluruh bauran pemasaran. Ambil beberapa sumber data berkualitas berikut sebagai contoh:
a. List atau buat daftar pelanggan yang menunjukkan lokasi geografis.
b. Langganan televisi dan kotak kabel yang menunjukkan jangkauan iklan dan waktu tayang.
c. Rentang siaran radio dan data kode pos.
d. Data atribusi yang menunjukkan keterlibatan di seluruh titik kontak dan saluran pihak ke-3 (tiga).
e. Pengukuran otoritas merek dilakukan melalui studi dan sumber daya pihak ke-3 (tiga).

4. Gunakan Platform Analisis Pemasaran yang Tepat
Menggunakan platform alat analisis pemasaran yang melampaui pemodelan campuran media dan atribusi pemasaran dapat memberi Anda lebih banyak wawasan tentang apa yang beresonansi dengan pelanggan Anda, dan pastinya dapat meningkatkan marketing intelligence Anda.

Apakah mereka merespons iklan di TV atau sosial dengan lebih baik? Apakah ada materi iklan yang ditanggapi oleh audiens Anda? Pemasar harus mencari alat kinerja pemasaran yang fleksibel yang dapat membuat korelasi ini serta beradaptasi dengan perubahan di pasar.

Ini akan memastikan bahwa tim membuat keputusan berdasarkan informasi tentang perencanaan media untuk bergerak maju.

5. Kumpulkan Feedback atau Umpan Balik Pelanggan
Menjangkau pelanggan saat ini memungkinkan pemahaman yang lebih jelas tentang persepsi seputar upaya kampanye, pengalaman pelanggan, otoritas merek, kepuasan produk, dan lain sebagainya. Dengan informasi ini, strategi pemasaran dapat lebih difokuskan pada area kekuatan.

Pertimbangkan untuk memanfaatkan alat seperti jajak pendapat, survei, dan permintaan umpan balik untuk wawasan tentang persepsi pelanggan dan ekuitas merek.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Marketing Intelligence: Pengertian, Komponen, Tujuan, Jenis, Tahapan, dan Tipsnya"