Pengertian KPI, Karakteristik, Faktor, Jenis, dan Contohnya

Table of Contents
Pengertian KPI atau Key Performance Indikator
KPI (Key Performance Indikator)

A. Pengertian KPI (Key Performance Indikator)

KPI (Key Performance Indicators/ Ukuran Kinerja Terpilih) atau Indikator kinerja atau indikator kinerja utama (IKU) adalah metrik finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi. Dalam ilmu manajemen, KPI adalah suatu indikator penting dalam organisasi yang menggambarkan efektivitas kinerja organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya.

KPI merupakan alat untuk mengukur seberapa baik kinerja suatu organisasi/ perusahaan, proyek, unit kerja, departemen, atau individu, dalam mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Dengan adanya KPI maka manajemen perusahaan dan stakeholder dapat melihat perkembangan organisasi atau unit kerja yang bersangkutan, apakah sudah memenuhi harapan atau tidak.

Umumnya, setiap perusahaan mempunyai KPI yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya berdasarkan strategi, prioritas, dan kriteria performa perusahaan tersebut. Namun jika dilihat secara esensi, maka KPI bisa dijadikan sebagai tolak ukur dalam menilai perkembangan perusahaan, unit kerja, individu, atau departemen atas target yang sebelumnya sudah ditentukan.

KPI Menurut Para Ahli
1. Bernard (2016), key performance indikator adalah alat navigasi penting yang digunakan oleh para manajer untuk memahami apakah perusahaan mereka sedang mengarah pada kesuksesan atau sedang menjauhi jalur menuju kesuksesan.
2. Parmenter (2007), key performance indikator adalah metrik finansial ataupun non-finansial yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran organisasi.
3. Warren (2011), key performance indikator adalah sebuah pengukuran yang menilai bagaimana sebuah organisasi mengeksekusi visi strategisnya. Visi strategis yang dimaksud merujuk kepada bagaimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara menyeluruh.
4. Banerjee dan Buoti (2012), key performance indikator adalah ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi.
5. Iveta (2012), key performance indikator adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan bertahap bagi perusahaan serta memiliki berbagai perspektif dan berbasiskan data konkret, dan menjadi titik awal penentuan tujuan dan penyusunan strategi organisasi.

B. Karakteristik KPI (Key Performance Indikator)

1. Ukuran non financial.
2. Ukuran yang sering digunakan (regular measurements).
3. Ukuran yang diketahui oleh pihak manajemen.
4. Semua pihak dalam organisasi mengetahui dan memahami Key Performance Indicator.
5. Tanggung jawab terhadap individu dan tim.
6. Terdapat efek yang signifikan.
7. Menghasilkan efek yang positif.

Setiap organisasi atau perusahaan memiliki KPI yang berbeda satu dengan yang lainnya, tergantung pada strategi, prioritas, dan kriteria kinerja organisasi tersebut. Namun secara esensi, Key Performance Indicator menjadi acuan dalam menilai kemajuan perusahaan, unit kerja, departemen, atau individu, terhadap target yang telah ditentukan.

C. Faktor KPI (Key Performance Indikator)

Key Performance Indicator hanya akan berguna jika ada tindak lanjut terhadap KPI itu sendiri. Dalam penerapannya, suatu perusahaan dapat membuat KPI yang disesuaikan dengan perusahaan itu sendiri. Secara umum, penyusunan KPI dibuat berdasarkan beberapa poin yang sering digunakan pada berbagai industri, yaitu SMART. SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic, Timely) merupakan faktor-faktor sangat berguna dalam menentukan suatu tujuan.

Jadi, ketika seseorang atau organisasi akan membuat KPI, mereka harus bisa menjawab beberapa pertanyaan di antaranya,
1. Specific. Apakah tujuan perusahaan sudah spesifik?
2. Measurable. Dapatkah perusahaan mengukur pencapaian tujuan tersebut?
3. Attainable. Apakah tujuan dapat dicapai (masuk akal)?
4. Relevant. Apakah tujuan tersebut relevan atau sesuai dengan organisasi?
5. Time Frame. Berapa lama jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut?

Sebuah organisasi atau perusahaan dapat dikatakan telah berhasil mengimplementasikan KPI dengan baik bila dapat memenuhi 4 kriteria dasar di antaranya,
1. Terjadi kolaborasi yang baik antara pegawai, tim, supplier, dan konsumen.
2. Terjadi desentralisasi dalam organisasi, mulai dari level operasional hingga level manajemen.
3. Terjadi integrasi antara indikator ukuran, tindakan, dan laporan.
4. Adanya keterkaitan antara Key Performance Indicator dengan strategi yang diterapkan.

Berdasarkan faktor-faktor KPI tersebut maka dapat kita pahami bahwa dalam implementasinya, KPI membutuhkan suatu proses sistem yang saling terkait, mulai dari lingkungan organisasi (pegawai), stakeholder, dan juga pihak luar (konsumen, supplier).

D. Jenis KPI (Key Performance Indikator)

Jenis indikator utama dalam KPI pada umumnya dibagi lagi menjadi  jenis utama di antaranya,
1. Key Performance Indicator (KPI) Finansial, adalah suatu jenis KPI yang berkaitan dengan bidang keuangan. Berikut ini adalah beberapa contoh KPI Finansial di antaranya,
a. KPI Laba Kotor atau Gross Profit, adalah suatu indikator yang digunakan untuk mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan atau laba pasca dikurangi HPP atau Harga Pokok Penjualan.
b. KPI Laba Bersih atau Net Profit, adalah suatu indikator yang digunakan untuk menilai jumlah yang yang tersisa dari pendapatan perusahaan setelah dikurangi dengan HPP serta biaya lainnya seperti bunga dan pajak.
c. KPI Marjin Laba Kotor atau Gross Profit Margin, adalah suatu indikator untuk menilai persentase yang bisa diraih dengan cara membagi laba kotor perusahaan dengan pendapatan perusahaan.
d. KPI Marjin Laba Bersih atau Net Profit Margin, adalah indikator yang digunakan untuk menilai persentase yang diperoleh perusahaan dengan cara membagi laba bersih berdasarkan pendapatan perusahaan.
e. KPI Rasio Lancar atau Current Ratio, adalah indikator yang digunakan untuk menilai keuangan neraca likuiditas dengan cara membagi aktiva lancar perusahaan dengan kewajiban lancar perusahaan.

2. Key Performance Indicator (KPI) Non-Finansial, adalah suatu alat indikator yang tidak secara langsung mampu mempengaruhi keuangan atau organisasi, namun bisa tetap berpengaruh pada performa organisasi perusahaan tersebut. Beberapa hal yang tergolong dalam KPI non-finansial adalah tingkat perputaran tenaga kerja, matrik kepuasan pelanggan, rasio pelanggan berulang terhadap pelanggan baru, serta Pangsa pasar.

E. Contoh Penerapan Key Performance Indikator atau KPI

Adapun beberapa hal yang dapat dijadikan contoh indikator dari berbagai bidang dalam suatu perusahaan di antaranya,
1. Bidang HRD/SDM
a. Berapa % jumlah kebutuhan pegawai baru yang dapat dipenuhi dengan tepat waktu (<45 hari).
b. Rata-rata skor evaluasi karyawan baru setelah 3 bulan masa percobaan.
c. Rata-rata biaya kesehatan per karyawan per tahun.
d. Berapa % absensi masuk kerja karyawan.
e. Berapa % absensi cuti kerja karyawan.
f. Berapa jam training per karyawan (per kapita) per tahunnya.
g. Berapa % jumlah karyawan level supervisor keatas yang telah menyusun KPI individu.

2. Bidang Marketing
a. Berapa % pertumbuhan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya.
b. Berapa skor kepuasan pelanggan (dalam skala 1-5, dimana skala 5 = sangat puas).
c. Berapa ROI of marketing program.
d. Berapa jumlah pengembangan produk baru.
e. Berapa jam rata-rata untuk menyelesaikan komplain pelanggan secara tuntas.
f. Berapa rata-rata jumlah penjualan per distribution center/key outlet.
g. Berapa market share perusahaan pada setiap bulannya.
h. Berapa rata-rata produk availability in market pada setiap bulan.

3. Bidang Financial
a. Berapa rata-rata ketersediaan cash flow setiap bulan.
b. Berapa % piutang yang diproses dengan tepat waktu.
c. Berapa jumlah temuan audit internal dalam bidang finance.
d. Berapa % laporan keuangan yang disajikan dengan akurat.
e. Berapa % laporan keuangan yang disajikan dengan tepat waktu.
f. Berapa rata-rata ROA (return on aset) pada setiap bulannya.
g. Berapa rata-rata cost of found pada setiap bulannya.

4. Bidang IT
a. Berapa % perbaikan komputer/jaringan user yang dapat diselesaikan dengan sesuai waktu yang telah disepakati.
b. Berapa jumlah pengembangan aplikasi baru yang akan diimplementasikan tahun ini.
c. Berapa skor kepuasan user atas layanan bidang IT dalam skala 1-5, dimana skala 5 = sangat puas.
d. Berapa jumlah ROI (return on investment) dari program it yang diimplementasikan tahun ini.
e. Berapa jumlah visitor yang melakukan visit ke web perusahaan.
f. Berapa jumlah cabang yang terkoneksi secara online.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment