Framework: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pengertian Framework
Framework
Pengertian Framework
Framework adalah kerangka kerja yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi berbasis desktop atau website. Dengan framework, Anda akan lebih mudah untuk membuat aplikasi atau website, karena Anda hanya perlu menyusun komponen-komponen pemrograman yang sudah jadi, dan tidak perlu membuat berbagai fitur dari awal lagi.

Framework diciptakan untuk membantu developer mengembangkan aplikasi atau website lebih cepat serta tersusun dan terstruktur. Dengan begitu, developer dan programmer tidak perlu melakukan koding program yang diulang-ulang. Framework Umumnya lebih komprehensif daripada protokol dan lebih bersifat perspektif daripada struktur.

Fungsi Framework
Framework memiliki fungsi utama untuk memudahkan web developer dalam membuat sebuah website. Selain itu, framework juga memiliki fungsi lain di antaranya,
1. Membuat kode program menjadi lebih terstruktur. Framework biasanya memiliki pola arsitektur dalam menuliskan kode. Sehingga, kode yang dituliskan lebih mudah dan struktur. Dampaknya, Anda dapat dengan cepat menemukan kesalahan dan langsung memperbaikinya.
2. Meningkatkan keamanan. Framework dapat meningkatkan keamanan website Anda. Seperti contohnya framework Laravel yang sudah mengadopsi berbagai sistem keamanan seperti autentikasi, enkripsi, dan hashing.
3. Mempercepat pembuatan website. Framework dapat mempercepat pembuatan website. Hal itu karena pengembang dapat menggunakan komponen-komponen yang sudah disediakan dan tidak perlu menulis kode dari awal, sehingga dapat mempercepat pembuatan sebuah website.
4. Pemeliharaan dan perawatan website lebih mudah. Framework dapat mempermudah Anda dalam memperbaiki dan merawat website. Perbaikan bug, maintenance menambah fitur dan meningkatkan keamanan website akan jadi lebih mudah karena kebanyakan framework sudah menggunakan pola arsitektur yang beragam.

Jenis Framework
Berikut beberapa jenis framework yang sering digunakan dalam pengembangan sebuah website di antaranya,
1. Framework CSS
CSS (Cascading Style Sheet) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat tampilan, layout pada HTML agar lebih bagus dan menarik. CSS selalu digunakan untuk tim front end dalam membuat tampilan website. Berikut merupakan beberapa kerangka kerja dari CSS  di antaranya,
a. Bootstrap. Bootstrap merupakan framework CSS yang sering digunakan para developer. Tampilan bootstrap memberikan kesan modern, dinamis, dan lebih user friendly. Selain itu, menyediakan tampilan yang responsive saat diakses melalui ponsel.
b. Foundation. Framework ini banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam hal fungsionalitasnya. Foundation dapat bekerja dalam segala browser serta kaya akan fitur sama seperti Bootstrap.
c. Semantic UI. Semantic UI memiliki kelebihan dalam hal penulisan class yang lebih mudah. Selain itu, framework yang satu ini juga menyediakan fitur yang user friendly dan komponen yang lengkap.
d. Bulma. Banyak pengembang yang belum mengenal Bulma. Namun, framework ini memiliki keistimewaan dalam hal tata letaknya yang berbasis flexbox, sehingga memudahkan developer dalam mengatur tampilan dalam bentuk responsive.
e. Materialize. Salah satu hal yang menarik pada framework yang satu ini adalah dapat digunakan pada website secara umum serta platform Android. Tentu saja dalam hal ini juga mencakup tampilan yang responsive serta memiliki fitur yang banyak.

2. Framework JavaScript
JavaScript (JS) merupakan bahasa pemrograman yang digunakan oleh front end dalam membuat tampilan website menjadi lebih interaktif. Website yang kompleks tentu saja harus memberikan performa dan pengalaman yang baik bagi pengguna. Dengan menggunakan JavaScript, maka website akan terlihat lebih dinamis.

JavaScript sendiri merupakan bahasa yang berjalan pada sisi front end dan tergolong dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi. Kemudian, dapat berjalan di sisi front end maupun back end. Berikut ini merupakan beberapa framework dari JS di antaranya,
a. AngularJS. AngularJS merupakan framework JavaScript yang berjalan di sisi client dengan menggunakan pola MVC untuk membuat tampilan website lebih dinamis. Untuk sekarang, AngularJS bersifat open source dan sepenuhnya didasarkan pada HTML dan JavaScript. Yang mana, dapat mengubah HTML statis menjadi HTML yang dinamis.
b. ReactJS. Merupakan kerangka kerja yang dikembangkan oleh Facebook. ReactJS termasuk dalam library front end yang memungkinkan untuk membuat komponen UI dapat digunakan kembali. Salah satu kelebihan dari React adalah dapat digunakan secara multi platform (website maupun mobile).
c. Vue.js. Vue.js merupakan framework yang bersifat open source dan progresif untuk membangun antarmuka (interface) pengguna. Kelebihannya terletak pada proses integrasi dalam proyek menggunakan library JavaScript yang dibuat lebih mudah.
d. Node.js. Node.js berjalan di sisi backend (server) yang bersifat open source, cross-platform dalam mengeksekusi kode. Node.js juga memungkinkan developer dalam menggunakan JavaScript untuk membuat konten halaman pada web secara dinamis sebelum dikirim ke web browser pengguna (user).
e. EmberJS. Mengadopsi pola MVVM (Model – View – View – Model). Artinya, developer dapat mengembangkan website dan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, EmberJS juga termasuk dalam framework JavaScript yang bersifat open source.

3. Framework PHP
PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berjalan pada sisi server dan selalu digunakan oleh tim backend. Berikut beberapa framework PHP yang sering digunakan dalam pengembangan website di antaranya,
a. Laravel
Laravel adalah framework terkenal yang digunakan mengembangkan aplikasi yang sangat kuat. Framework ini sangat fleksibel dan dapat diskalakan dengan menawarkan fitur khusus rentang tinggi yang mungkin Anda butuhkan.

Dengan Laravel Anda dapat menerapkan teknologi ORM, mendukung arsitektur MVC, dan menggunakan query builder secara langsung untuk mengakses basis data. Laravel menawarkan framework yang sangat aman.

Ada beberapa keunggulan Laravel seperti dokumentasi mudah, ketahanan, keamanan, kecepatan tinggi, waktu singkat, dan fleksibilitas. Namun, Laravel juga memiliki kelemahan seperti memiliki beberapa bug.

b. CakePHP
CakePHP dirilis pada tahun 2000 dan berada di daftar teratas framework PHP selama bertahun-tahun dengan pembaruan yang terus-menerus. Salah satu framework terbaik dan mudah digunakan untuk pemula dan ahli adalah CakePHP yang konsisten dengan rapid application development.

CakePHP adalah salah satu pilihan terbaik karena kesederhanaan dan skalabilitasnya untuk memberikan dukungan yang bagus bagi sistem.

c. Symfony
Symfony membantu Anda mengembangkan aplikasi yang kuat dengan fitur-fiturnya yang paling bagus. Pada tahun 2005, Symfony diluncurkan dengan arsitektur MVC, penggunaan kembali kode, session management, routing URI yang fleksibel, dan dukungan platform yang berbeda untuk kelas basis data.

Beberapa kelebihan Symfony adalah tingkat keamanan yang tinggi terhadap banyak ancaman seperti pemalsuan dan permintaan lintas situs, akses server API, skalabilitas, kemampuan untuk memperluas, elemen dan konfigurasi independen, penggunaan memori yang kecil, stabil dan fleksibel.

d. Zend
Sulit untuk mengalahkan frame Zend jika Anda mencari aplikasi industri skala besar. Framework ini menyediakan hampir semua fitur OOP menjadi framework berorientasi objek seperti enkapsulasi dll. Zend terintegrasi dengan baik pada lingkungan yang memfasilitasi pengembangan produk software  berkualitas tinggi untuk perusahaan.

Framework ini sesuai dengan praktik terbaik PHP dengan penyesuaian dan fleksibilitas tinggi yang membantu menambah fungsionalitas sesuai kebutuhan Anda.

e. CodeIgniter
Framework CodeIgniter dirilis pada tahun 2006 untuk membangun aplikasi web yang dapat diskalakan. CodeIgniter telah diakui sebagai framework yang paling sederhana, kecepatan tinggi, dan mudah digunakan untuk kinerja tinggi.

CodeIgniter terdiri dari sejumlah besar fitur dengan panduan, tutorial, dan banyak lagi untuk mengembangkan dan memahami fitur-fiturnya dengan lebih baik. CodeIgniter memiliki keamanan tinggi, ringan, mendukung berbagai basis data dan platform, dan fitur enkripsi data tinggi.

CodeIgniter menonjol karena kecepatannya dibandingkan dengan framework lain seperti dengan tugas-tugas database yang bekerja lebih cepat. Programmer pemula dapat dengan mudah memahami framework saat membandingkan dengan ZEND Framework.

f. Yii Framework
Framework ini paling terkenal dengan sejumlah fiturnya terutama untuk CodeCeption dan integrasi PHP. Yii Framework adalah salah satu framework PHP paling ringan yang mudah diperluas dan dipasang.

Yii Framework dapat bekerja paling baik bagi pebisnis UKM dan startup untuk platform aplikasi web yang interaktif dan aman dalam membangun dan menguji software.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Framework: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya"