Satelit Buatan: Pengertian, Sejarah, dan Pemanfaatannya

Pengertian Satelit Buatan
Satelit Buatan

Pengertian Satelit Buatan
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu. Bumi disebut sebagai satelit karena mengorbit matahari dan bulan juga disebut satelit karena mengorbit bumi. Terdapat dua jenis satelit, yakni satelit alami dan satelit buatan. 

Baca Juga: Satelit: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar di ruang antariksa dan mengelilingi bumi. Satelit buatan berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima dan memancarkan kembali sinyal komunikasi radio. Satelit buatan juga digunakan untuk membantu ahli meteorologi dalam memprediksi cuaca.

Satelit buatan ada yang berawak dan tidak berawak. Satelit yang dimiliki Amerika Serikat (AS), Space Shuttle, adalah satelit buatan yang berawak. Sedangkan satelit yang tidak berawak antara lain adalah satelit komunikasi, satelit observasi bumi, satelit cuaca, satelit navigasi, dan lain-lain. Satelit-satelit tersebut beredar pada orbit yang telah ditetapkan.

Banyak satelit yang mengorbit di ekuatorial rendah, polar, yang beredar dari utara ke selatan bumi. Berdasarkan data dari Union of Concerned Scientist, pada bulan Maret 2020, terdapat 2.666 satelit yang beroperasi. Negara yang paling banyak memiliki satelit aktif adalah AS dengan jumlah satelit aktifnya mencapai 1.327 satelit.

Setelah AS, Cina merupakan negara kedua dengan jumlah satelit aktif terbanyak, yakni 363 satelit. Kemudian, Rusia berada di urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah satelit aktif terbanyak, yakni 169 satelit. Sementara itu, Indonesia merupakan negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki satelit buatan.

Satelit buatan yang dimiliki Indonesia adalah satelit Palapa A1 yang diluncurkan dari Pad LC-17A pada 8 Juli 1976 dengan roket Delta 2914. Satelit Palapa A1 menempati orbit geostasioner pada 83 derajat Bujur Timur dan saat ini dikelola oleh Telkom.

Sejarah Satelit Buatan
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada 4 Oktober 1957 dan memulai program Sputnik Rusia. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.

Sputnik 1 membantu dalam mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan ionisphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.

Pemanfaatan Satelit Buatan
Satelit-satelit buatan tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan manusia di antaranya,
1. Satelit Komunikasi
Satelit buatan yang digunakan untuk berkomunikasi berada di luar angkasa pada orbit geostasioner. Satelit pada orbit geostasioner adalah satelit yang jika menempuh satu kali orbit mengitari bumi dalam waktu 24 jam serta jika satelit berada pada ketinggian 35.880 Km di atas permukaan.

Satelit pada orbit geostasioner ini memiliki alat yang disebut dengan transponder, di mana kegunaannya adalah untuk menerima sinyal elektromagnetik audio (suara) dan video (gambar) dari stasiun pemancar di bumi dan memancarkan kembali sinyal tersebut ke semua arah menuju bumi.

2. Pemantauan Cuaca
Satelit buatan yang satu ini dapat digunakan untuk melacak dan mencatat berbagai perubahan keadaan atmosfer yang menjadi penentu cuaca. Satelit yang berevolusi mengitari bumi membawa berbagai instrumen yang berfungsi mengumpulkan informasi tentang suhu, tekanan di bumi, dan lain sebagainya.

Adapun data yang dihasilkan dari satelit buatan ini secara kontinu dikirimkan ke stasiun meteorologi di bumi, yang nantinya diolah di komputer yang menghasilkan grafik berkenaan dengan cuaca.

3. Menentukan struktur geologi dan macam- macamnya
Salah satu kegunaan satelit dalam ilmu geologi adalah untuk menentukan struktur geologi di suatu daerah. Kita semua tahu bahwa setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda- beda, termasuk struktur tanah dan juga batuan. Dengan adanya bantuan dari satelit dan segala kecanggihan di dalamnya maka kita akan dapat mengetahui struktur geologi di suatu tempat serta macam- macamnya.

Bahkan karena letak satelit yang dapat menjangkau daerah yang luas maka kita akan dapat mengetahui daerah lain yang memiliki struktur geologi yang sama sehingga bisa kita kelompokkan daerah- daerah yang memiliki struktur geologi sama.

4. Pemantauan daerah bencana seperti gempa dan kebakaran
Kegunaan satelit yang selanjutnya adalah untuk memantau daerah- daerah yang terkena dampak bencana alam, seperti gempa dan juga kebakaran (sebagai contoh adalah kebakaran hutan). Daerah yang terkena dampak bencana akan sulit dipantau apabila kita berada di tempat dengan bidang datar yang sama.

Namun karena satelit memantau dari angkasa maka daerah- daerah yang terkena dampak bencana akan lebih mudah terlihat sehingga kita tahu daerah mana saja yang terkena dampak bencana bahkan tingkat keparahannya.

5. Pemantauan debu vulkanik
Selain pemantauan terhadap bencana alam seperti gempa dan kebakaran, kegunaan satelit lainnya juga termasuk dalam pemantauan arah debu vulkanik. Hal ini sangat penting bagi Indonesia mengingat negara kita ini memiliki banyak sekali gunung api yang masih aktif dan sering mengalami erupsi. Terkadang letusan yang ditimbulkan gunung- gunung api ini bersifat kecil, namun tidak jarang pula bersifat besar dan merusak. 

Baca Juga: Gunung Api Aktif: Pengertian dan Contohnya

Selain arah dari material cair yang dimuntahkannya, perlu diperhatikan pula material yang berupa debu vulkanik karena debu vulkanik juga merupakan material yang berbahaya. Dengan adanya satelit maka kita dapat memantau arah pergerakan debu vulkanik yang cenderung mengikuti arah angin. Dengan demikian petugas bisa memberikan peringatan yang lebih dini kepada masyarakat supaya lebih waspada.

6. Pemantauan distribusi sumber daya alam
Kegunaan satelit sebagian besar memang untuk kegiatan pemantauan. Selanjutnya satelit juga berfungsi dalam kegiatan pemantauan distribusi sumber daya alam. Kita tahu bahwa karakteristik tanah di berbagai daerah berbeda- beda antara satu dengan lainnya. Maka dari itulah sumber daya alam khususnya flora yang tumbuh juga berbeda- beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. 

Baca Juga: Flora dan Fauna: Pengertian, Persebaran, Karakteristik, dan Faktor Persebarannya

Dengan bantuan satelit kita akan bisa memantau distribusi atau persebaran sumber daya alam di daerah- daerah. Sehingga dengan ini maka kita bisa mengetahui di mana daerah yang memiliki sumber daya alam lebih dan mana daerah yang kekurangan sumber daya alam. Dengan demikian maka bisa melengkapi antara satu dengan lainnya.

7. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut
Pemantauan yang dilakukan oleh satelit memanglah menjangkau daerah yang luas sehingga diperoleh hasil yang efektif. Salah satu yang dipantau oleh citra satelit adalah mengenai pencemaran laut. Pencemaran laut bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti kebocoran kilang minyak atau karena pembuangan limbah cair.

Pencemaran laut dapat menimbulkan dampak yang serius karena dapat mencemari biota- biota laut dan membuatnya mati. Oleh karena itulah pencemaran laut perlu untuk dipantau. Satelit juga akan bisa mendeteksi lapisan minyak yang berada di laut serta kadarnya. Dengan demikian kita akan bisa menginformasikan daerah mana saja yang terkena dampak pencemaran dan juga tingkat keparahannya.

8. Pemanfaatan bidang pertahanan dan militer
Satelit juga bermanfaat dalam bidang pertahanan dan juga kemiliteran. Hal ini akan sangat membantu bagi negara dalam memperkuat pertahanan negaranya. Satelit akan bisa memantau daerah mana saja yang perlu untuk diperketat penjagaannya dan juga daerah mana saja yang sekiranya rawan untuk dimasuki musuh.

9. Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG)
Satelit memiliki banyak sekali kegunaan khususnya dalam bidang geologi. Satelit ini sangat erat kaitannya dengan perkembangan Sistem Informasi Geografis sehingga akan dapat menciptakan berbagai penemuan yang sangat memudahkan manusia dalam berbagai bidang.

Kebanyakan kegunaan dari satelit memang berupa pemantauan karena letaknya yang mengambang di udara sehingga akan lebih akurat dan mencakup wilayah yang besar. Adapun pemantauan ini selain dari satelit juga dilakukan pemantauan atau pemotretan dengan pesawat terbang.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Satelit Buatan: Pengertian, Sejarah, dan Pemanfaatannya"