Lapisan Ionosfer: Pengertian, Fungsi, dan Cirinya

Pengertian Lapisan Ionosfer atau Termosfer
Lapisan Ionosfer (Termosfer)

Pengertian Lapisan Ionosfer
Lapisan Ionosfer (Termosfer) adalah lapisan atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari. Lapisan ionosfer berperan penting bagi keelektrikan atmosfer dan membentuk batas dalam lapisan magnetosfer. Fungsi utama lapisan ionosfer adalah mempengaruhi rambatan radio ke tempat-tempat yang jauh di muka bumi.

Lapisan ionosfer merupakan lapisan pelindung bumi dari batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi. Pada lapisan ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.

Fenomena aurora yang dikenal juga dengan cahaya utara atau cahaya selatan terjadi pada lapisan ini. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200 °C . Meskipun bersuhu tinggi, pengamat atau objek akan mengalami suhu dingin di sini, karena kerapatan gas yang sangat rendah (hampa udara) sehingga tidak cukup bagi molekul untuk melakukan pemanasan.

Termometer normal akan membaca suhu secara signifikan di bawah 0 ° C , setidaknya pada malam hari, karena energi yang hilang oleh radiasi termal akan melebihi energi yang diperoleh dari gas atmosfer melalui kontak langsung. Secara umum suhu busa berkisar antara -72 °C sampai 228 ° C.

Fungsi Lapisan Ionosfer
Ada beberapa manfaat dari lapisan ionosfer yang busa dirasakan oleh manusia secara langsung ataupun tidak langsung di antaranya,
1. Memantulkan gelombang radio ke bumi
Fungsi pertama yang dihasilkan oleh lapisan ionosfer yang bisa dirasakan oleh manusia adalah sebagai tempat dipantulkannya gelombang radio. Dengan adanya  ini, maka seluruh manusia yang ada di bumi dapat merasakan adanya gelombang radio.

Hal tersebut tentu saja menjadi kabar gembira untuk manusia. karena dengan adanya gelombang radio ini maka komunikasi akan menjadi lancar. Orang- orang bisa mengetahui berbagai macam informasi yang bisa dinikmati dalam radius tertentu.

2. Sebagai lapisan yang melindungi bumi dari jatuhnya meteor
Setiap harinya, ada benda langit yang jatuh yang masuk ke bumi. Benda langit yang jatuh dari sistem tata surya itu dikenal dengan meteor. Sebelum masuk ke dalam permukaan bumi, benda langit itu akan terlebih dahulu menerobos masuk dan melewati atmosfer bumi. Pada saat melewati atmosfer bumi inilah benda langit itu akan bergesekan dengan atmosfer bumi lalu saat sampai di lapisan ionosfer, meteor yang jatuh itu akan dibakar.

Pembakaran meteor oleh lapisan ionosfer tersebut sangat berguna sekali. Hal ini karena jika tidak dibakar di lapisan ionosfer, maka meteor- meteor itu akan senantiasa jatuh mencapai permukaan bumi. Dan kita pun dapat membayangkan sendiri apa yang akan terjadi jika setiap harinya ada meteor yang jatuh dan menimpa permukaan bumi.

3. Sebagai lapisan yang menghasilkan cahaya indah yang dikenal aurora
Fenomena alam munculnya aurora yang seringkali terlihat di langit kutub bumi, ternyata terjadi di lapisan ionosfer. Lapisan inilah kita dapat menikmati cahaya indah yang menari- nari di langit malam di kutub utara serta selatan bumi.

Ciri Lapisan Ionosfer
Lapisan- lapisan ionosfer yang memuat lima lapisan ini mempunyai sifat yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, untuk mengenali masing- masing dari lapisan ini kita perlu mengetahui karakteristik dari masing- masing lapisan ini.

Untuk dapat mengetahui karakteristik dari masing- masing lapisan, dapat kita lihat dari ciri- ciri lapisan tersebut. Seperti halnya dengan lapisan- lapisan yang lain, ionosfer ini mempunyai ciri- ciri khusus, ciri- ciri dari lapisan ionosfer di antaranya,
1. Merupakan sebuah lapisan di mana semua atom- atom yang berada di wilayah ini mengalami ionisasi.
2. Memiliki suhu atau temperatur di antara 0 derajat hingga 70 derajat Celcius
3. Lapisan ini tersusun atas tiga lapisan, yaitu: Lapisan E atau lapisan Kennelly Heavyside yang berada pada jarak atau ketinggian 100 hingga 200 kilometer. Ada pula sumber yang menyatakan bahwa lapisan ini berada di ketinggian 85 hingga 150 kilometer (dengan rata- rata 100 kilometer).

Pada lapisan ini, terjadilah proses ionisasi yang tertinggi. Ada yang menyatakan bahwa lapisan ini dikenal sebagai lapisan ozon. Lapisan ini mempunyai suhu yang berkisar antara minus 70 derajat Celcius hingga 50 derajat Celcius.

4. Lapisan F atau lapisan Appleton yang berada di ketinggian 200 hingga 400 kilometer.

Lapisan yang pertama dan juga lapisan yang kedua (lapisan E dan F) ini merupakan lapisan yang sangat berguna bagi perkembangan telekomunikasi manusia. Karena kedua lapisan ini dapat memantulkan gelombang radio ke bumi, baik gelombang yang panjang maupun yang pendek. Sehingga hal ini akan menyebabkan manusia bisa memanfaatkan teknologi radio sebagai alat komunikasi dalam radius tertentu.

Lapisan atom yang berada pada ketinggian 400 hingga 800 kilometer. Pada lapisan ini, semua materi berada dalam bentuk atom. Lapisan ini menerima panas matahari secara langsung sehingga suhu pada lapisan ini sangatlah tinggi. Bahkan di duga bahwa lapisan ini mempunyai suhu sekitar 1200 derajat Celcius.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Lapisan Ionosfer: Pengertian, Fungsi, dan Cirinya"