Gempa Bumi: Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis, Dampak, dan Contohnya

Pengertian Gempa Bumi atau earth quake
Gempa Bumi (Earth Quake)

Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi (earth quake) adalah getaran yang terjadi pada permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam dengan tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Terjadinya gempa bumi ini menjadi salah satu dampak dari adanya proses tektonik, di mana daerah-daerah yang berada di pertemuan lempeng (subduktion zone) merupakan daerah yang rawan gempa.

Pelepasan energi yang secara tiba-tiba mengakibatkan gelombang seismik, yang bisa bersifat destruktif pada berbagai hal yang berdiri di atas permukaan bumi, termasuk bangunan, pohon-pohon, dan lain lainnya. Gempa bumi belum dapat diprediksi oleh berbagai macam teknologi yang sudah ada pada masa kini, namun kekuatannya dapat diukur dengan menggunakan Seismometer.

Skala yang paling umum untuk digunakan dalam mengukur kekuatan gempa bumi adalah skala Richter. Gempa bumi yang mempunyai skala Ricther di bawah 3 atau sekitar 3 biasanya tidak dapat dirasakan, namun jika besarnya sudah mencapai 7 skala Richter dipastikan gempa itu berpotensi menimbulkan kerusakan yang serius.

Tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa selain karena kekuatannya, namun juga diukur dari seberapa luas daerah yang terjadi gempa bumi. Kedalaman gempa bumi yang terjadi pada suatu permukaan bumi juga dapat berpengaruh terhadap potensi destruktifnya, semakin dekat dengan permukaan tanah, maka gempa bumi akan semakin berpotensi mempunyai sifat destruktif yang lebih besar.

Walaupun tidak ada batasan pasti berapa skala Ricther maksimal gempa bumi yang dapat terjadi, namun sejarah mencatat gempa bumi terbesar yang pernah terjadi adalah berkekuatan hingga 9 skala Ricther, namun tidak lebih dari 10 skala Richter.

Gempa bumi bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk bencana alam yang dewasa ini sering terjadi di Indonesia. Alasannya karena wilayah dan perwilayahan Indonesia untuk letak geografis terhadap posisi geologis Indonesia berada pada pertemuan 3 lempeng litosferik besar, yaitu lempeng eurasia, lempeng pasifik dan lempeng indo-australia.

Hingga akhirnya di antara lempeng-lempeng tersebutlah terjadi gaya interaksi antar lempeng sehingga senantiasa menekan dan menggeser berbagai patahan yang tersebar di seluruh bagian Indonesia, baik di wilayah daratan maupun di dasar lautan. Contohnya saja seperti terjadinya gempa bumi di Lombok, Palu, dan lainnya.

Gempa Bumi Menurut Para Ahli
1. Howl (1969), gempa bumi adalah getaran atau serentetan getaran dari kulit bumi yang sementara kemudian menyebar ke segala arah.
2. Bayong (2006:12), gempa bumi adalah suatu gerakan atau getaran yang terjadi pada kulit bumi yang dihasilkan dari tenaga endogen (tenaga atau kekuatan perut bumi yang terjadi karena adanya perubahan pada kulit bumi). Tenaga endogen memiliki sifat yaitu dapat membentuk bumi menjadi tidak rata.

Faktor Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Secara umum terjadinya gempa bumi disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya,
1. Pergerakan lempeng bumi
Gempa bumi yang terjadi di dunia diakibatkan adanya pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan  akibat pergerakan lempeng bumi.

Pergerakan tersebut dapat ke kanan maupun ke kiri atau ke atas dan ke bawah. Tekanan akan semakin membesar dan akhirnya pinggiran lempengan sudah tidak dapat lagi untuk menahan, pada saat itu terjadi gempa bumi, yang biasanya terjadi pada perbatasan lempengan-lempengan tersebut.

2. Pergerakan magma di dalam gunung berapi
Gempa yang disebabkan karena pergerakan di dalam gunung berapi disebut dengan gempa vulkanik. Gempa tersebut menjadi tanda atau gejala terjadinya letusan pada gunung berapi. Maka ketika aktivitas gunung berapi mengalami kenaikan maka akan sering terjadi gempa di daerah-daerah sekitarnya meskipun hanya keci dan samar.

3. Tertumpuknya massa air yang sangat besar di balik bendungan atau dam
Massa air yang sangat besar di balik bendungan atau dam bisa dikatakan menjadi faktor yang sangatlah mempengaruhi pada terjadinya gempa bumi. Perihal ini untuk contoh fenomenanya sendiri seperti yang terjadi akibat Dam Karibia di Zambia, Benua Afrika.

4. Peledakan dari bahan peledak
Gempa bumi yang terjadi akibat peledakan dari bahan peledak merupakan salah satu gempa bumi akibat perbuatan manusia sendiri atau disengaja sehingga menjadi salah satu faktor non alami. Penggunaan bahan peledak yang terlalu banyak dan tidak terkontrol akan menyebabkan timbulnya getaran yang hebat yang dirasakan oleh manusia dan mengguncang permukaan bumi sehingga terjadi gempa bumi.

5. Injeksi atau atraksi cairan dari/ ke dalam bumi
Gempa yang disebabkan oleh Injeksi atau atraksi cairan ke dalam planet bumi bisa dikatakan sebagai bagian daripada gempa bumi yang sangat jarang terjadi khususnya di Indonesia. Perihal ini bisanya ada di beberapa negara dengan wilayah dataran yang cukup luas.

6. Runtuhnya gua yang ada di dalam bumi
Gempa yang terjadi akibat runtuhnya daerah underground atau pertambangan bawah tanah akan menimbulkan getaran- getaran bumi namun memiliki kekuatan skala Richter yang relatif kecil sehingga gempa tersebut hanya dapat dirasakan oleh warga di daerah setempat saja.

Proses Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi yang terjadi akibat adanya pergeseran lempeng bumi juga disebut sebagai gempa bumi tektonik yang luas daerahnya sangat susah diperkirakan dan diprediksi.

Berbeda dengan gempa bumi yang terjadi akibat aktivitas gunung api aktif, di mana luas daerah yang terjadi kira-kira tidak jauh dari lokasi gunung berapi aktif tersebut. Gempa bumi tektonik dalam prosesnya juga dibagi ke dalam beberapa jenis berikut ini.

Jenis yang pertama dari gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas lempeng bumi yang bergerak saling berjauhan. Lempeng bumi yang bergerak saling menjauh ini, dapat mengakibatkan terbentuknya lempeng baru di antara lempeng bumi yang bergerak saling menjauh itu.

Lempeng bumi yang baru terbentuk ini mempunyai berat jenis yang lebih kecil dibandingkan lempeng yang bergerak saling menjauh, sehingga membuat lempeng baru ini menerima tekanan yang lebih besar dari kedua lempeng lainnya.

Tekanan inilah yang dapat mengakibatkan gempa bumi. Jenis kedua adalah jenis pergerakan lempeng bumi yang saling bergeser satu sama lain. Proses terjadinya gempa bumi pada jenis kedua ini hampir sama dengan jenis pertama yang bergerak saling menjauh.

Jenis yang ketiga adalah adanya pergerakan lempeng bumi yang bergerak saling mendekat atau saling bertumpuk satu sama lain. Pergerakan lempeng yang saling mendekat ini dapat membuat permukaan bumi ada yang lebih tinggi dan lebih rendah satu sama lain, contohnya adalah adanya dataran rendah dan dataran tinggi.

Contoh lainnya adalah yang terjadi pada Gunung Everest yang lempeng di bawah gunung ini bergerak saling bertumpuk dan membuat Gunung Everest ini menjadi semakin tinggi.

Proses terjadinya gempa bumi akibat aktivitas gunung api aktif adalah proses gempa bumi yang terjadi akibat gunung tersebut akan atau memulai proses letusannya. Berdasarkan dua proses di atas, maka tidak heran jika wilayah di Indonesia merupakan wilayah yang rawan terjadi gempa bumi.

Selain karena terletak di daerah cincin api, dan mempunyai gunung api yang sangat banyak, Indonesia juga merupakan wilayah yang menjadi titik temu dua lempeng besar yang ada di dunia.

Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi sendiri terbagi dalam beberapa bentuk di antaranya,
1. Berdasarkan pada sebab dan akibat yang tercatat
a. Gempa bumi vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah bagian gempa yang disebabkan oleh kinerja gunung api. Pada umumnya hanya merupakan gempa yang lemah yang hanya terasa di sekitar gunung api. Anggapan bahwa gempa yang besar disebabkan oleh adanya erupsi gunung api tidak sepenuhnya benar. Biasanya gempa vulkanik terjadi sebelum, selama, maupun setelah letusan gunung api.

Penyebab utama gempa vulkanik ialah persentuhan magma dengan dinding-dinding tubuh gunung api dan tekanan gas pada peledakan-peledakan hebat serta perpindahan mendadak dari magma di dalam dapur magma.

b. Gempa tektonik
Gempa tektonik dikenal dengan gempa dislokasi, gempa ini disebabkan oleh pergeseran kulit bumi yang tiba-tiba di dalam bumi dan erat sekali dengan gejala pembentukan pegunungan. Gempa tektonik juga disebabkan apabila terbentuk patahan-patahan yang baru atau jika pergeseran-pergeseran sepanjang patahan karena timbul tegangan-tegangan dalam kulit bumi.

Penyebaran gempa tektonik umumnya sangat luas, dengan kekuatan menengah hingga tinggi, diawali dengan gerakan yang lemah kemudian menimbulkan gempa utama dengan skala yang cukup besar, disusul oleh gempa-gempa susulan dengan intensitas yang makin mengecil dalam usaha mencapai keseimbangan. Korban yang timbul akibat gempa ini adalah dalam bentuk kerusakan dan korban manusia.

c. Gempa reruntuhan
Gempa reruntuhan bisa dikatakan bagian daripada gempa yang jarang sekali terjadi. Gejala gempa ini terdapat di daerah-daerah yang terdapat runtuhan-runtuhan dalam tanah. Misalnya di daerah gua-gua batu gamping dan daerah pertambangan.

d. Gempa bumi ledakan
Gempa bumi ledakan pada dasarnya merupakan akibat dari perbuatan manusia sendiri karena telah membuat ledakan yang dapat menyebabkan gempa. Ledakan tersebut dapat berasal dari bom, dinamit atau tenaga nuklir yang juga dapat memakan korban manusia dan harta benda.

e. Gempa bumi tumbukan
Gempa bumi tumbukan adalah bagian daripada bentuk gempa bumi yang terjadi karena jatuhnya meteor. Asteroid ataupun benda langit lain ke permukaan bumi yang menghasilkan getaran yang pada akhirnya disebut dengan gempa.

2. Berdasarkan pada kedalaman
a. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang memiliki letak hiposentrum (pusat gempa) berada lebih dari 300 kilometer di bawah permukaan Bumi atau di dalam kerak bumi. Jenis gempa bumi ini umunya tidak terlalu berbahaya karena letaknya sangat jauh di dalam Bumi.

b. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang letak hiposentrumnya di antara 60 sampai dengan 300 kilometer di bawah permukaan Bumi. Karena gempa tersebut letaknya lebih dangkal daripada gempa bumi dalam, maka getarannya lebih dapat dirasakan hingga ke permukaan Bumi. Akibatnya secara umum gempa bumi menengah menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya pun lebih terasa.

c. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal merupakan gempa bumi yang hiposentrumnya berada di kedalaman kurang dari 60 kilometer dari permukaan bumi. Karena memiliki letak yang dangkal maka gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang parah, hal tersebut dikarenakan getaran yang dirasakan lebih terasa.

3. Berdasarkan pada gelombang
a. Gelombang primer
Gelombang primer pada hakikatnya juga dikenal sebagai gelombang longitudinal yaitu gelombang getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7 hingga 14 kilometer per detik. Getaran tersebut berasal dari hiposentrum.

b. Gelombang sekunder
Gelombang sekunder atau disebut juga gelombang transversal, merupakan gelombang yang merambat, seperti halnya gelombang primer namun dengan kecepatan yang telah berulang, yakni 4 hingga 7 kilometer per detik. Gelombang sekunder tidak bisa merambat melalui lapisan cair.

Dampak Gempa Bumi
Akibat yang ditimbulkan dari bencana alam gempa bumi di antaranya,
1. Negatif
a. Rusaknya fasilitas umum
Kerusakan fasilitas umum merupakan kerugian yang paling banyak ditimbulkan dari bencana gempa bumi. Getaran yang merambat ke permukaan bumi menjadikan banyak fasilitas umum yang rusak seperti putusnya jembatan, jalan raya yang retak bahkan patah serta kerusakan pada fasilitas umum lain.

b. Rusaknya bangunan
Akibat gempa bumi juga akan merusak beragam bangunan-bangunan seperti gedung-gedung perkantoran, sekolah-sekolah bahkan rumah-rumah warga sehingga aktivitas akan terganggu dan berdampak pada perekonomian daerah tersebut.

c. Kerugian spiritual dan material
Gempa bumi yang terjadi sejatinya merusak saran dan prasarana yang dibangun oleh pemerintah. Dimana-mana realitas kondisi inilah menyebabkan kerugian material, selain itu trauma yang dialami korban gempa merupakan kerugian yang bersifat spiritual.

d. Menimbulkan bibit penyakit
Rumah-rumah warga yang rusak akan menyebabkan mereka mengungsi, biasanya tempat yang mereka jadikan sebagai tempat mengungsi memiliki keadaannya kurang sehat sehingga warga akan mudah sekali untuk terserang penyakit.

e. Terjadinya kerusakan lingkungan
Gempa bumi yang terjadi mengakibatkan keseimbangan lingkungan terganggu sehingga hal ini tentusaja akan menyebabkan kerusakan lingkungan baik sementara ataupun terus-menerus. Bahkan jikalau tidak ada antisipasi yang baik tak jarang disertai dengan hilangnya bagian alam lainnya, khususnya wilayah daratan.

2. Positif
Menghasilkan mineral-mineral baru
Selain berdampak negatif gempa bumi juga menimbulkan dampak yang positif seperti gempa vulkanisme dapat menghasilkan mineral-mineral baru dalam beragam jenis barang tambang yang ada. Bahkan beberapa bahan bangunan serta tanah vulkanis yang subur serta menghasilkan sumber panas bumi (geothermal) yang semuanya berguna bagi kehidupan.

Selain itu seisme akan dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan barang tambang dan sumber minyak bumi. Serta tektonisme akan membentuk relief bumi baru.

Contoh Gempa Bumi
1. Aceh
Tentang gempa besar yang terjadi di Indonesia dan memakan banyak korban serta menarik simpati dunia adalah seperti yang pertama terjadi Aceh pada 26 Desember tahun 2004 yang diikuti oleh gelombang sangat dahsyat yang disebut tsunami.

2. Yogyakarta, Klaten, dan Lombok
Gempa tektonik di Yogyakarta dan di Klaten, Jawa Tengah pada tahun 2006 serta gempa di Lombok Utara yang baru saja terjadi pada tahun 2018. Gempa-gempa tersebut telah menghancurkan ribuan rumah dan menelan banyak korban.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Gempa Bumi: Pengertian, Penyebab, Proses, Jenis, Dampak, dan Contohnya"