Pengertian Digital Workplace, Aspek, Kerangka Kerja, Manfaat, dan Contohnya

Pengertian Digital Workplace
A. Pengertian Digital Workplace

Digital workplace adalah konsep dalam tata kelola bisnis yang mengedepankan teknologi digital secara maksimal. Digital workplace berfokus pada pemanfaatan teknologi yang digunakan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan. Digital workplace dapat berupa aplikasi yang digunakan untuk mengirim email, instant messaging, tool virtual meeting, tool media sosial, dan lain sebagainya.

Digital Workplace merupakan adaptasi baru dengan dunia pekerjaan yang terjadi saat ini, seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat pengembangan SDM pun harus mengikuti evolusi tersebut. Ketidakmampuan beradaptasi merupakan penyebab utama perusahaan mengalami kesulitan untuk berkembang. Bahkan, kemungkinan besar perusahaan akan semakin tertinggal tanpa digitalisasi.

B. Aspek Digital Workplace
Terdapat empat aspek tempat kerja digital menurut Elcom di antaranya,
1. Menyeluruh. Digital workplace harus dapat mencakup semua tool produktivitas dan memastikan konektivitas, sistem bisnis, dan tempat kerja fisik yang ada agar semua karyawan dapat terhubung dan terlibat secara menyeluruh.
2. Jelas. Dalam sebuah perusahaan, biasanya ada banyak proyek yang berlangsung. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan proses yang bertabrakan. Namun, digital workplace harus bisa mengoordinasi segalanya dengan baik agar produktivitas dapat bertambah dan alokasi sumber daya bisa menjadi lebih optimal.
3. Berguna. Tempat kerja digital membuat experience karyawan menjadi semakin mudah. Selain itu, konsep ini menyediakan sarana yang memadai sehingga mereka bisa menunjukkan performa maksimal.
4. Produktif. Produktivitas setiap karyawan adalah pusat dari konsep digital workplace karena adanya tool, platform, dan lingkungan yang mendukung.

Baca Juga: Pengertian Employee Experience, Aspek, Unsur, Cara Meningkatkan, dan Manfaatnya

C. Kerangka Kerja Digital Workplace
Terdapat kerangka kerja untuk konsep digital workplace yang dikembangkan oleh Deloitte di antaranya,
1. Koneksi, kolaborasi, dan komunikasi
Budaya perusahaan memengaruhi perilaku dan cara kerja karyawan dalam sebuah organisasi. Tentu saja, hal ini juga menentukan sukses atau gagalnya sebuah bisnis. Karena sangat penting, digital workplace harus memahami bagaimana preferensi karyawan dalam bekerja.

Dengan begitu, perubahan rencana manajemen dan strategi digital workplace dapat disesuaikan dengan infrastruktur dan budaya perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Budaya Organisasi, Ciri, Fungsi, Tipe, dan Contohnya

2. Teknologi sebagai toolbox digital
Organisasi yang berusaha mengadopsi konsep digital workplace harus memiliki digital toolbox yang menyediakan peralatan dan platform yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk memastikan lancarnya industri, fungsi pekerjaan, strategi bisnis, dan tujuan perusahaan.

3. Tata kelola, kepatuhan, dan pengendalian risiko
Tantangan akan selalu hadir bagi perusahaan mana pun. Oleh karena itu, ketika menyusun kerangka tempat kerja digital, Anda harus siap untuk menyusun tata kelola yang mendukung konektivitas dan kolaborasi serta menyusun mitigasi risiko yang tepat.

Baca Juga: Pengertian Manajemen Risiko, Komponen, Prinsip, Tujuan, Langkah, Jenis, dan Manfaatnya

4. Mengukur nilai bisnis melalui penggerak bisnis
Seperti yang telah kita pahami, digital workplace dapat mendukung karyawan perusahaan membangun komunitas yang diminati, mendorong manajemen pengetahuan, dan berkolaborasi sesuai dengan preferensi karyawan.

D. Manfaat Digital Workplace
Selain membuat pekerjaan menjadi lebih produktif dan menjauhkan perusahaan dari kelambatan, digital workplace adalah konsep yang membawa begitu banyak keuntungan di antaranya,
1. Mendatangkan karyawan berkualitas. Berdasarkan sebuah riset, ternyata 64% pekerja ternyata mau memilih pekerjaan yang membayarnya lebih rendah jika bisa bekerja jarak jauh dari kantor. Hal ini bukan mustahil dengan implementasi tempat kerja digital dan teknologi yang tersedia saat ini. Jadi, jarak bukan lagi masalah untuk mempekerjakan karyawan yang berkualitas.
2. Meningkatkan produktivitas. Karyawan yang bekerja dengan konsep digital workplace bisa jauh lebih produktif dibanding perusahaan yang tidak menggunakan konsep ini.
3. Kepuasan karyawan. Perusahaan yang mengimplementasikan konsep tempat kerja digital mencatat peningkatan kepuasan karyawan hingga 20%, sehingga lingkungan kerja lebih positif dan mendukung produktivitas.
4. Retensi karyawan. Karyawan yang puas pada pekerjaannya tentu akan lebih betah bekerja di suatu perusahaan. Bahkan, dengan tempat kerja digital, peningkatan retensi karyawan bisa mencapai hingga 78%. Tentu saja, hal-hal ini sangat menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang.

Jadi, implementasi digital workplace sangat dibutuhkan agar bisnis dapat bersaing dan lebih sukses dengan meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan.

E. Contoh Penerapan Digital Workplace
Digital workplace adalah konsep yang tidak harus dilakukan secara benar-benar virtual. Hal ini dapat dilakukan dengan inisiatif sederhana seperti membuat peraturan kantor bebas kertas dan pindah menggunakan tool-tool digital untuk bekerja.

Selain itu, perusahaan juga bisa menggunakan cloud file sharing dan arsip elektronik. Meeting dan komunikasi dapat dibuat lebih mudah dengan video conference dan koordinasi dapat dilakukan dengan kalender online.

Tak kalah penting, bisnis juga bisa memanfaatkan team collaboration tools agar semakin efektif dan produktif.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Digital Workplace, Aspek, Kerangka Kerja, Manfaat, dan Contohnya"