Pengertian Retensi Karyawan, Penyebab, dan Pengelolaannya

Pengertian Retensi Karyawan atau Employee Retention
Employee Retention

A. Pengertian Retensi Karyawan (Employee Retention)
Retensi karyawan (employee retention) adalah upaya mempertahankan karyawan dalam suatu perusahaan sebagai seorang tenaga ahli utama. Retensi karyawan adalah suatu keharusan yang perlu dilakukan oleh perusahaan guna mempertahankan Sumber Daya Manusia (SDM) terbaik yang dimiliki perusahaan. Retensi karyawan dilakukan dengan tujuan meminimalisir turnover karyawan serta meningkatkan rasa nyaman karyawan dalam sebuah perusahaan.

Retensi karyawan merupakan hal penting dalam suatu perusahaan, terutama bagi karyawan yang memiliki kinerja baik. Perputaran karyawan dalam dunia kerja dinilai sangat mahal. Hal ini dikarenakan perputaran karyawan sangat mempengaruhi organisasi itu sendiri. Ketika perputaran karyawan sering terjadi, maka semakin sulit pula untuk dikelola.

Retensi Karyawan (Employee Retention) Menurut Para Ahli
1. Karthi (2012), retensi karyawan merupakan suatu proses yang mana  karyawan itu didorong untuk tetap berada dalam sebuah organisasi sampai proyeknya itu selesai atau di dalam periode maksimum.
2. Ragupathi (2013), retensi karyawan merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh pihak manajemen untuk bisa membuat karyawan itu tetap berada dalam suatu organisasi di dalam jangka waktu yang cukup lama.
3. Susilo (2013), retensi karyawan merupakan sebuah upaya dalam mempertahankan karyawan yang potensial untuk tetap loyal terhadap perusahaan.
4. Mathis & Jackson (2006), retensi karyawan merupakan suatu upaya perusahaan untuk dapat mempertahankan karyawannya supaya tetap berada di dalam organisasi yang bertujuan untuk dapat membantu mencapai target organisasi itu secara maksimal.

B. Penyebab Retensi Karyawan (Employee Retention)
Semakin banyaknya lapangan kerja yang tersedia menyebabkan pekerja semakin mudah memilih dan berganti pekerjaan. Hal tentunya menyebabkan retensi karyawan sangat penting dalam perusahaan atau organisasi. Karena ketika pergantian karyawan semakin sering terjadi maka, kinerja dari perusahaan akan terganggu. Berikut beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan perlu melakukan retensi karyawan di antaranya,
1. Pekerja yang Handal Menjadi Incaran
Dengan lapangan kerja yang semakin tersedia luas, menjadikan perang untuk mendapatkan karyawan handal makin sengit. Setiap perusahaan tentunya ingin mempunyai karyawan yang mumpuni sehingga mampu memberikan kinerja baik. Yang nantinya akan berujung dengan kesuksesan perusahaan. Apabila perusahaan sudah menemukan karyawan handal dan berhasil mempekerjakannya. Maka langkah selanjutnya yang yaitu bagaimana cara mempertahankannya.

Atau bagaimana agar pekerja tersebut tidak berhenti dan berpindah kerja. Hal ini dapat menjadi alasan melakukan retensi, karena karyawan handal adalah salah satu faktor penunjang perusahaan. Dapat menjadi faktor penjamin kesuksesan perusahaan kedepannya. Karena dengan meningkatkan retensi terhadap karyawan- karyawan handal, dapat menjadi faktor peningkatan keberhasilan perusahaan.

2. Kepemilikan Adalah Aset Berharga
Kemampuan seorang karyawan akan semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Sehingga dapat dikatakan, semakin lama orang bekerja di tempat tersebut maka akan semakin kompeten. Seorang karyawan yang sudah lama bekerja akan menjadikan dirinya lebih menyatu dengan tempat di mana dia bekerja. Dan semakin erat pula hubungan karyawan tersebut dengan keberhasilan pada perusahaan tersebut.

Survei menyatakan sejak tahun 2012, sangat sulit untuk menemukan pekerja atau karyawan yang sudah bekerja konsisten dalam suatu tempat. Semakin sulit untuk ditemukan, maka organisasi akan semakin mencarinya. Karena itu retensi karyawan sangat dibutuhkan.

3. Besarnya Biaya Perputaran
Hal lain yang dapat menjadi alasan melakukan retensi adalah besarnya biaya perputaran. Jangan kira dengan adanya perputaran karyawan membuat perusahaan tidak mengeluarkan uang atau hanya mengeluarkan sedikit. Karena pada faktanya, untuk mendapatkan karyawan baru perusahaan perlu melakukan pemilihan dan perekrutan lagi. Dari perekrutan dan pemilihan ini tentu saja akan membutuhkan uang.

Tidak sampai di situ, pada dasarnya karyawan baru masih perlu adanya pembiasan dan juga biaya lagi untuk melatih dan mengembangkan kemampuan karyawan baru tersebut. Dengan total jumlah biaya perputaran karyawan ini dapat kembali memikirkan perlunya retensi karyawan. Terlebih kemampuan karyawan baru tidak bisa dijamin akan sebagus dari karyawan yang telah berhenti.

4. Faktor Retensi Karyawan yang Sering Diabaikan
Ada banyak perusahaan yang menyadari pentingnya retensi karyawan. Namun pada faktanya dia tidak sadar untuk melakukan perbaikan dari banyak faktor di organisasinya. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kenapa karyawan ingin berhenti dari pekerjaannya. Namun masih banyak perusahaan yang kurang peduli akan faktor tersebut.

C. Pengelolaan Retensi Karyawan (Employee Retention)
1. Mencari karyawan dengan cara yang efektif
Right man on the right place adalah Istilah tersebut seutuhnya benar, karyawan terbaik tentunya akan menemukan jati diri dalam pekerjaannya. Bila sudah begitu, akan berdampak langsung pada produktivitas kerja dan berhubungan langsung dengan individu serta organisasi yang sama-sama saling menguntungkan.

Perusahaan tentunya perlu menemukan seorang karyawan paling tepat untuk kepentingan tim, sehingga mereka tidak akan mengalami kondisi depresiasi tinggi yang sedang bekerja. Selain itu, secara tidak langsung juga akan meningkatkan performa tim secara maksimal. Pastikan juga bahwa ia tidak hanya cocok untuk ditempatkan dalam posisi tersebut. Namun, ia juga harus bisa menyesuaikan dengan budaya, supervisor, manajer serta rekan kerjanya di dalam suatu perusahaan.

2. Saat menawarkan kompensasi, tawarkanlah nilai yang kompetitif
Setelah melakukan penyeleksian pada kandidat atau calon karyawan yang dirasa pas, hal selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan tawar menawar atas jumlah kompensasi dan juga benefit. Usahakan kalau perusahaan menawarkan nilai yang kompetitif bila dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Dengan begitu, perusahaan akan menjadi pilihan utama dari calon karyawan untuk menerima tawaran tersebut. Karena tidak sedikit orang yang menolak suatu perusahaan karena alasan gaji yang tidak sesuai.

3. Tunjukanlah apresiasi perusahaan pada karyawan
Sangat menjengkelkan sekali rasanya, bila karyawan sudah bekerja keras dari pada sampai sore bahkan sampai malam namun perusahaan sama sekali tidak menghargai. Ingat, para pekerja dalam sebuah perusahaan bukanlah robot yang memang bisa dipekerjakan sesukanya. Mereka memiliki hati dan pikiran yang bisa terdorong karena suatu hal. Bila perusahaan tidak pernah memberikan apresiasi, jangan salahkan orang lain kalau suatu saat karyawan terbaik perusahaan malah akan keluar secara mendadak. Tunjukanlah apresiasi perusahaan pada karyawan agar mereka merasa dihargai.

4. Terangkan mengenai bagaimana jenjang kariernya
Jenjang karier juga merupakan salah satu alasan mengapa seseorang harus bertahan dalam pekerjaan yang ia jalani dalam waktu yang cukup lama. Di samping itu, karyawan malah akan merasa ragu untuk bertahan dalam perusahaan yang sama bila mereka tidak mendapatkan sinyal mengenai kenaikan jabatan dari perusahaan, padahal mereka sudah bekerja dalam waktu cukup lama. Perusahaan harus bisa memberdayakan konsultan karier agar bisa membantu para pekerja atau karyawan menemukan tujuan yang jelas dari karier yang sedang mereka jalani. Lakukanlah evaluasi tahunan atau performance appraisal serta keterbukaan akan kariernya.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Retensi Karyawan, Penyebab, dan Pengelolaannya"