Pengertian Employee Experience, Aspek, Unsur, Cara Meningkatkan, dan Manfaatnya
Employee Experience |
A. Pengertian Employee Experience
Employee experience adalah suatu proses membangun pengalaman kerja melalui kerja sama yang dilakukan oleh seluruh anggota di sebuah perusahaan. Pengalaman tersebut bukan saja mengenai gaji semata. Tetapi juga menyangkut kesempatan untuk berkembang, gaya hidup, sampai dengan sejauh mana sebuah pekerjaan membuat seseorang merasa bernilai.
Employee experience harus dianggap oleh manajemen sebagai persepsi atau kaca mata pandangan pegawai terhadap organisasi tempat bekerjanya. Pegawai memandang organisasi mulai dari lingkungan fisik di mana ia bekerja, perangkat kerja yang disediakan organisasi yang dapat digunakannya untuk bekerja, di samping faktor-faktor tidak kasat mata lainnya.
Employee experience ini nantinya akan menimbulkan kesan tersendiri bagi para anggota perusahaan. Bahkan pengalaman ini akan selalu membekas di benak para anggota perusahaan. Dengan adanya pengalaman kerja ini maka tiap individu dapat bekerja dengan penuh semangat. Sebab motivasi kerja itu timbul karena adanya pengalaman bekerja sama yang telah diperolehnya selama berada di perusahaan terkait.
Employee experience perlu menjadi perhatian terutama bagi organisasi yang membutuhkan dan ingin mempertahankan pegawai berbakat, berprestasi, dan kompeten, khususnya generasi muda. Saat ini demografi penduduk banyak didominasi generasi milenial. Mereka saat ini 30% populasi dan akan menjadi 75% angkatan kerja di dunia pada tahun 2025. Generasi milenial memiliki karakteristik sendiri.
Employee Experience Menurut Para Ahli
1. Ernst & Young, employee experience sebagai organisasi beserta seluruh personelnya bekerja sama membangun pengalaman kerja yang otentik dan dapat dipersonalisasi sehingga membangkitkan gairah semangat kerja, inovasi, dan produktivitas guna memperkuat kinerja individu, tim, dan organisasi.
2. Jurnal online Gallup, employee experience merujuk kepada “Seluruh perjalanan dan pengalaman karyawan selama bergabung di sebuah perusahaan atau organisasi”. Jadi bisa dikatakan employee experience adalah seluruh pengalaman seorang karyawan mulai dari masa sebelum direkrut, pada saat bekerja dan sesudahnya.
3. Mark Levy yang pernah menjabat di bagian human resources di Airbnb, employee experience adalah “Segala hal yang mendorong kesuksesan dan berkembangnya seorang karyawan”.
4. Denise Lee Yohn, employee experience sebagai “Kumpulan pengalaman yang dirasakan oleh seorang karyawan selama ia terlibat dalam organisasi atau perusahaan. Kumpulan pengalaman ini dirangkum dari pada saat kontak pertama ketika diwawancara sampai dengan setelah kontrak atau masa kerja berakhir”.
B. Aspek Employee Experience
Terdapat lima hal yang harus diketahui ketika organisasi akan mendesain employee experience di antaranya,
1. Employee Experience Berbeda dengan Employee Engagement
Salah satu cara untuk menjelaskan perbedaan di antara keduanya adalah bahwa employee engagement lebih merupakan upaya meningkatkan pengalaman mereka di organisasi dalam jangka pendek. Sedangkan employee experience adalah totalitas persepsi karyawan terhadap perusahaan secara keseluruhan, mulai dari persepsi awal yang dimilikinya dan perjalanan kandidat dari awal bekerja hingga ketika berhenti bekerja.
2. Employee Experience Melibatkan Tiga Elemen Penting
Secara umum setiap employee experience selalu melibatkan tiga hal penting, yakni
a. Lingkungan Fisik. Ini meliputi ruang kantor tempat bekerja, termasuk berbagai benda yang ada di dalam kantor.
b. Lingkungan Budaya. Hal ini merupakan perasaan dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap karyawan ketika mereka bekerja di perusahaan, dengan kata lain meliputi sikap dan perilaku yang tampak dalam organisasi.
c. Lingkungan teknologi. Ini mencakup setiap alat yang digunakan karyawan untuk melakukan pekerjaan dan berinteraksi dengan perusahaan mereka, mulai dari intranet dan sistem manajemen pembelajaran (Learning Management System) hingga kepada laptop dan ponsel yang disediakan perusahaan.
3. Employee Experience Merupakan Inisiatif
Menurut definisi Society for Human Resource Management’s (SHRM) menyebutkan bahwa pengalaman karyawan ketika bekerja di kantor, memiliki nilai rata-rata yang dapat meningkatkan keuntungan bagi organisasi hingga sebesar empat kali lipat dari organisasi yang memiliki karyawan ‘kurang berpengalaman’ sama sekali.
4. Employee Experience Merupakan Proses
Ketika sebuah perusahaan ingin meningkatkan pengalaman karyawan, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan mendesainnya. Ini meliputi tahapan tertentu, mulai dari berempati, mendefinisikan, mengideasikan, membuat prototipe, dan menguji.
Untuk bisa mendapatkan hasil terbaik maka perusahaan harus meluangkan waktu melewati setiap langkah dan meneliti sebelum melanjutkan. Karena tujuan dari emplyee experience adalah untuk benar-benar meningkatkan pengalaman karyawan, bukan hanya melihat peningkatan sementara dalam keterlibatan karyawan.
5. Employee Experience Penting Dilakukan dan Memerlukan Individu Berkompeten
Pendapat ini benar sepenuhnya. Karena pentingnya melakukan employee experience ini, maka sebaiknya diserahkan kepada individu yang memiliki kompetensi di bidang tersebut. Mereka biasanya termasuk dalam divisi SDM. untuk itulah mengapa banyak perusahaan besar di dunia seperti PayScale, Amazon dan Liberty Mutual Insurance, selalu membutuhkan kandidat untuk bidang tersebut.
C. Unsur Employee Experience
1. Lingkungan fisik
Di suatu perusahaan tentunya lingkungan fisik sangat berpengaruh pada suasana kerja. Oleh karena itu sebaiknya lingkungan fisik di sebuah perusahaan diciptakan hingga membuat karyawan bisa merasa betah berada di kantor. Sekalipun berlama-lama melakukan aktivitas di kantor maka karyawan akan tetap merasa betah melakukan pekerjaan atau segala aktivitasnya.
2. Lingkungan budaya
Budaya kerja yang ada di suatu perusahaan juga bisa saja berpengaruh pada kenyamanan pekerja. Jika budaya kerja yang ada di sebuah perusahaan bisa diterima oleh pegawai maka pegawai tentu dapat bekerja dengan baik. Namun bila pegawai tidak dapat beradaptasi dengan budaya kerja yang ada maka bisa jadi kinerja pegawai semakin hari akan semakin menurun.
3. Lingkungan teknologi
Teknologi yang ada di lingkungan kerja sudah seharusnya mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan zaman. Sebab teknologi yang maju akan membantu mempermudah karyawan dalam melakukan segala pekerjaannya.
D. Cara Meningkatkan Employee Experience
1. Komunikasi
Seperti yang telah Anda ketahui bahwa karyawan merupakan bagian utama dalam sebuah perusahaan. Sebab karyawan adalah pelaku bagi jalannya bisnis. Karyawan menentukan maju mundurnya sebuah bisnis dan turut berperan dalam pencapaian keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu tingkatkan komunikasi Anda dengan para karyawan Anda. Melalui komunikasi yang terbuka dan intens maka karyawan tentu akan betah bekerja di perusahaan Anda. Tidak hanya itu saja tetapi karyawan tentu akan menjadi lebih loyal pada perusahaan Anda.
2. Reward
Adanya reward juga bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan karyawan bekerja semakin produktif di sebuah perusahaan. Karyawan yang mendapatkan reward tentu akan merasa bahwa hasil pekerjaannya tersebut dihargai oleh perusahaan. Selain itu seorang karyawan yang menerima reward dari perusahaan akan merasa bangga atas prestasinya.
Maka karyawan tersebut akan selalu berusaha untuk mempertahankan kinerjanya dan prestasinya tersebut. Maka tentu saja tidak ada salahnya bila Anda memberikan penghargaan atau hadiah atau reward kepada karyawan Anda yang berprestasi.
3. Pelatihan
Mungkin saja seorang karyawan yang berkompeten tergolong sebagai karyawan baru di perusahaan. Maka Anda perlu melakukan pembinaan dan pelatihan padanya sekalipun mungkin ia merupakan seseorang yang telah ahli dalam bidangnya. Namun bagaimanapun juga pelatihan tetap perlu diberikan pada karyawan baru agar karyawan bisa memahami seluruh tugas dan tanggung jawabnya.
Demikian pula dengan karyawan lama yang juga perlu mendapatkan pembinaan sebagai bentuk perhatian dari perusahaan. Maka nantinya seluruh karyawan akan dapat bekerja sama dengan baik dan saling memberikan pengalaman yang baik pula.
4. Perlindungan
Setiap karyawan tentu saja berhak memperoleh perlindungan baik dari atasan maupun dari senior ataupun rekan kerjanya. Perlindungan yang diberikan tentu akan mendukung terciptanya suatu kondisi kerja yang kondusif.
Dengan adanya perlindungan baik dalam hal keselamatan kerja maupun perlindungan secara personal maka tentunya karyawan akan mendapatkan pengalaman kerja yang baik selama berada di perusahaan Anda. Perlindungan ini juga akan menciptakan lingkungan kerja yang bersifat positif sehingga dapat mendukung kinerja karyawan.
E. Manfaat Employee Experience
Terdapat beberapa alasan mengapa employee experience merupakan salah satu kegiatan yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan di antaranya,
1. Employee experience yang baik menurunkan angka turnover pekerja
Penelitian yang dilakukan IBM Analytics menunjukkan 44 persen pekerja yang tidak mendapat dan merasakan employee experience berpotensi untuk resign dini. Lalu, menurut penelitian yang dibuat Gallup, hanya 12 persen pekerja yang menyatakan ingin resign demi gaji yang lebih tinggi, jika perusahaan menerapkan employee experience yang baik.
Tingginya angka employee turnover bisa merusak citra perusahaan. Biaya untuk hiring, onboarding, dan training pun akan semakin banyak dikeluarkan jika perusahaan tidak menerapkan employee experience. Selain itu, performa produktivitas dan inovasi perusahaan dapat terganggu jika angka turnover pekerja tinggi.
2. Pekerja yang bahagia dan engaged lebih produktif dan inovatif
Menurut survei yang dilakukan Gallup, employee experience meningkatkan produktivitas pekerja hingga 21 persen. Selain itu, perusahaan yang menginvestasikan usaha dalam menyusun employee experience memiliki kemungkinan 28 kali lebih baik dalam berinovasi dan mengikuti tren perkembangan bisnis terkini.
Untuk mendukung produktivitas dan inovasi dari pekerja, maka perusahaan perlu memenuhi kebutuhan pekerja, seperti memberikan pelatihan tentang teknologi terkini, membangun lingkungan kerja yang positif, dan menciptakan lingkungan yang cocok dengan gaya bekerja pekerja.
3. Semakin baik employee experience, semakin baik kandidat yang tertarik
Kandidat milenial biasa akan mencari tahu lebih dalam mengenai perusahaan yang akan dilamar. Menurut studi dari Talent Board North American Candidate Experience Research, 38 persen kandidat akan mencari tahu terlebih dahulu latar belakang perusahaan dan pengalaman-pengalaman pekerja lainnya.
Employee experience pun berpengaruh di sini. Semakin baik employee experience yang dirasakan pekerja, maka akan semakin baik juga review yang diberikan mantan pekerja atau pekerja kepada perusahaan. Nantinya, review ini yang akan menarik minat kandidat untuk melamar di perusahaan.
4. Employee experience yang baik tingkatkan customer experience
Penelitian dari MIT Sloan Center menyatakan perusahaan dengan great employee experiece memilki kepuasan customer atau klien yang lebih baik, karena pekerja lebih proaktif dalam melayani customer atau klien.
Ketika pekerja merasa dihargai dan bahagia dengan pekerjaannya, maka pekerja bisa melakukan usaha yang juga terbaik untuk mencari dan mempertahankan customer atau klien perusahaan. Pekerja yang bahagia juga lebih diapresiasi oleh customer atau klien.
5. Employee experience yang baik menghasilkan profit yang lebih besar
Menurut survei yang dilakukan The Globoforce WorkHuman Analytics and Research Institute bersama IBM Smarter Workforce Institute, 25 persen pekerja yang merasakan dampak positif dari employee experience memiliki kemungkinan untuk memberikan profit 3 kali lipat kepada perusahaan.
Tidak hanya itu, biaya operasional perusahaan pun mengecil seiring dengan diterapkannya employee experience untuk pekerja. Pekerja juga dapat meningkatkan sales perusahaan sebanyak 2 kali lipat dibanding perusahaan yang tidak menerapkan employee experience.
Dari berbagai sumber
Post a Comment