Pengertian Budaya Organisasi, Ciri, Fungsi, Tipe, dan Contohnya

Pengertian Budaya Organisasi
Budaya Organisasi

A. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi.

Budaya dalam sebuah organisasi melibatkan sekumpulan pengalaman, filosofi, pengalaman, ekspektasi dan juga nilai yang terkandung di dalamnya yang nanti akan tercermin dalam perilaku anggota, mulai dari inner working, interaksi dengan lingkungan di luar organisasi, sampai ekspektasi di masa depan.

Budaya organisasi merupakan norma perilaku dan nilai-nilai yang dipahami dan diterima oleh semua anggota organisasi dan digunakan sebagai dasar dalam aturan perilaku dalam organisasi tersebut. Budaya organisasi menekan dan membentuk tingkah laku karyawan dalam organisasi tersebut.

Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
1. Susanto, budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi sumber daya manusia untuk menghadapi permasalahan eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam organisasi, dengan begitu masing-masing anggota organisasi wajib memahami nilai-nilai yang ada dan sebagaimana mereka harus bertingkah laku atau berperilaku.
2. Robbins, budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh masing-masing anggota yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi yang lain.
3. Gareth R. Jones, budaya organisasi adalah sebuah persepsi bersama yang dianut oleh masing-masing anggota organisasi, suatu sistem dari makna bersama.
4. Walter R. Freytag, budaya organisasi adalah berbagai asumsi dan nilai yang disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat kepaduan sebuah organisasi. Asumsi dan nilai tersebut menjadi penentu pola perilaku para anggota di dalam organisasi.
5. Larissa A. Grunig, budaya organisasi adalah totalitas nilai, simbol, makna, asumsi, dan harapan yang mampu mengorganisasikan sebuah kelompok yang bekerja secara bersama-sama.
6. Lathans, budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Semua anggota organisasi akan berperilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
7. Sarpin, budaya organisasi adalah suatu sistem nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam sebuah organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur sistem formalnya untuk menghasilkan norma-norma perilaku organisasi.
8. Schein, budaya organisasi adalah sebuah pola dari berbagai asumsi dasar yang ditemukan, diciptakan, atau dikembangkan oleh sebuah kelompok dengan tujuan agar organisasi belajar mengatasi dan menanggulangi masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik.
9. Mondy dan Noe, budaya organisasi adalah sistem dari shared values, keyakinan, dan kebiasaan yang ada pada sebuah organisasi yang saling berinteraksi dengan struktur formalnya untuk menciptakan norma-norma perilaku.
10. Hodge, Anthony, dan Gales, budaya organisasi adalah konstruksi dari dua tingkat karakteristik, yaitu karakteristik organisasi yang kelihatan (observable) dan yang tidak kelihatan (unoservable).

B. Ciri Budaya Organisasi
Penelitian menunjukkan terdapat tujuh karakteristik utama yang merupakan hakikat budaya organisasi di antaranya,
1. Inovasi dan keberanian mengambil risiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil risiko.
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi pada tim ketimbang pada individu-individu.
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai.
7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan.

C. Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi budaya organisasi secara umum terbagi dalam beberapa hal di antaranya,
1. Menambahkan rasa kepemilikan dan menaikkan loyalitas karyawan dalam perusahaan
2. Digunakan sebagai alat untuk mengorganisasikan anggota
3. Memperkuat nilai organisasi
4. Sebagai mekanisme untuk mengontrol perilaku di dalam lingkungan kerja
5. Mendorong semua struktur untuk meningkatkan kinerja baik itu untuk jangka pendek atau jangka panjang
6. Budaya organisasi juga berfungsi sebagai penentu arah, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak.

Fungsi budaya organisasi menurut para ahli di antaranya,
1. Ndraha (1997:21)
a. Sebagai identitas dan citra sebuah masyarakat
b. Untuk mengikat suatu masyarakat
c. Sebagai sumber daya
d. Menjadi kekuatan penggerak
e. Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah
f. Menjadi panduan pola perilaku
g. Sebagai warisan
h. Pengganti formalisasi
i. Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan
j. Sebagai proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation-state

2. Robbins (1999:294)
a. Berperan untuk menetapkan tapal batas
b. Menjadi identitas bagi suatu anggota organisasi
c. Untuk mempermudah timbulnya komitmen
d. Budaya meningkatkan kemantapan sistem sosial

3. Siagian (1992:153)
a. Untuk menentukan batas-batas perilaku dalam arti menentukan apa yang benar dan yang salah
b. Menumbuhkan rasa memiliki dan jati diri sebuah organisasi dan para anggotanya
c. Untuk menumbuhkan komitmen kepada anggota bahwa kepentingan bersama adalah di atas kepentingan individual
d. Sebagai alat untuk memperkuat ikatan seluruh anggota organisasi
e. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang bersangkutan

D. Tipe Budaya Organisasi
Terdapat dua tipe budaya organisasi menurut Noe dan Mondy (1996:237) di antaranya,
1. Open and Participative Culture
Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi dengan didukung adanya rasa percaya pada bawahan, komunikasi yang terbuka, kepemimpinan yang supportif dan penuh perhatian, penyelesaian masalah secara tim, adanya otonomi pekerja, dan berbagi informasi.

2. Closed and Autocratic Culture
Budaya organisasi ini ditandai dengan pencapaian tujuan output yang tinggi, namun pencapaian tersebut mungkin lebih dinyatakan dan dipaksakan organisasi dengan pemimpin yang otokrasi dan kuat.

E. Contoh Budaya Organisasi
Berikut beberapa contoh budaya organisasi di antaranya,
1. Budaya Administrasi. Budaya administrasi di dalam suatu organisasi sangat diperlukan, seperti dalam hal surat menyurat, masuk dan keluarnya barang, pendapatan gaji karyawan, dan hal lainnya demi memperlancar performa perusahaan.
2. Kedisiplinan. Budaya organisasi juga bisa berupa kedisiplinan, seperti dalam hal ketepatan dalam menyelesaikan pesanan pembeli, budaya ramah kepada para pembeli, tidak telat datang ke kantor, dll.
3. Pembagian Wewenang yang Jelas. Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan tersebut dalam hal membagi wewenang. Tanpa adanya pembagian wewenang yang jelas di dalam perusahaan, maka performa setiap anggotanya tidak akan maksimal karena mereka akan merasa kebingungan.
4. Inovasi. Inovasi merupakan budaya yang mampu memotivasi setiap anggotanya untuk mampu melahirkan atau mengembangkan berbagai ide yang kreatif dan inovatif demi kesuksesan organisasi tersebut.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Budaya Organisasi, Ciri, Fungsi, Tipe, dan Contohnya"