Pengertian Sosial Media Marketing, Fungsi, Strategi, Platform, dan Manfaatnya

Pengertian Sosial Media Marketing atau Pemasaran Media Sosial
Sosial Media Marketing (SMM)

A. Pengertian Sosial Media Marketing (SMM)
Sosial media marketing (SMM) atau pemasaran media sosial adalah bentuk pemasaran digital yang menggunakan media sosial dan situs web jaringan untuk mempromosikan produk atau layanan organisasi melalui cara berbayar dan organik.

Pemasaran sosial media melibatkan aktivitas seperti membangun kehadiran di jejaring sosial, menyebarkan kesadaran merek, melibatkan prospek dan pelanggan melalui konten, mengarahkan lalu lintas ke situs web, dan sebagainya.

Marketing jenis ini memang lebih efisien, jika dibandingkan dengan metode marketing konvensional. Kebanyakan iklan sosial media dilakukan di platform seperti Facebook, Twitter, hingga Instagram.

B. Fungsi Sosial Media Marketing (SMM)
Berikut beberapa fungsi sosial media marketing di antaranya,
1. Meningkatkan Brand Awareness
Sosial media sangat cocok sekali bagi para pelaku bisnis untuk menjadikannya sebagai tempat beriklan. Di mana sosial media sekarang penggunaannya sudah mencapai 3,8 miliar penduduk di dunia. Oleh sebab itu, semakin Anda rajin dan konsisten untuk memposting iklan-iklan di sosial media manfaatnya akan berdapat pada reputasi brand Anda.

Bisnis Anda akan diakui dan dikenal oleh pengguna sosial media. Fakta yang terjadi sosial media terbukti meningkatkan brand awareness. Bentuk dari ketertarikan pengguna sosial media terhadap bisnis Anda bisa jadi berbentuk koment, like, shares, dan tag. Social media juga dapat membantu bisnis Anda untuk meningkatkan brand awareness dengan mengarahkan ke website yang Anda punya. Di dalam sosial media Anda bisa memberikan tautan link website bisnis.

2. Membangun Hubungan dengan Pelanggan
Komunikasi yang terjadi melalui sosial media memungkinkan pemilik bisnis dan pelanggan untuk saling berinteraksi. Dengan komunikasi ini pemilik bisnis akan lebih mudah membantu keperluan atau sekedar berinteraksi dengan pelanggannya. Anda dapat berinteraksi melalui postingan, pertanyaan di komen, dan membantu menyelesaikan keluhan mereka.

Dengan sosial media Anda juga bisa meminta pelanggan Anda untuk mereview produk yang selesai diluncurkan. Cara seperti itu dapat membangun kepercayaan konsumen dan mereka akan menganggap lebih dihargai oleh pemilik bisnis.

3. Mengetahui Prospek Keberhasilan Iklan
Setelah Anda sudah memulai membangun hubungan dengan pelanggan bahkan berhasil di tahap selanjutnya Anda bisa mengetahui seberapa jauh konsumen berinteraksi dengan Anda. Anda bisa mengukur dengan melihat interaksi melalui postingan sosial media Anda.

Bahkan di beberapa sosial media sudah mendukung adanya konversi data konsumen saat berinteraksi dengan konten-konten di sosial media, contohnya Facebook Analytic, Instagram Insights, dan Twitter Analytics. Dengan bantuan tool tersebut Anda akan dipermudah untuk mengetahui respons konten iklan di sosial media.

4. Membantu Mempelajari Kompetitor
Sosial media marketng adalah jalan terbaik untuk mempelajari kompetitor. Menggunakan sosial media akan lebih mudah dibandingkan dengan iklan-iklan konvensional. Sebab penggunaan sosial media ini sedang ramai digunakan oleh para perusahaan atau pelaku bisnis untuk memperkenalkan bisnis mereka. Melalui sosial media, strategi yang dimiliki oleh kompetitor bisa dijadikan bahan pembelajaran untuk pengembangan iklan bisnis Anda selanjutnya.

C. Strategi Social Media Marketing (SMM)
Secara umum, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan di antaranya,
1. Pelajari Selera Audiens
Pertama, lihat selera customer atau audiens Anda. Selera audiens bisa jadi tolak ukur kecocokan produk yang dibuat. Selain itu, dengan memetakan selera audiens, Anda bisa menentukan konten menarik apa yang akan dibuat di media sosial. Semakin cocok selera audiens dengan konten yang disajikan, engagement pun jadi lebih besar.

2. Tentukan Platform yang Mau Disasar
Kedua, tentukan dalam platform mana produk akan dijual. Karena setiap platform memiliki fiturnya sendiri-sendiri. Hal ini akan berpengaruh terhadap penyajian konten dari produk yang akan dijual. Misalnya sebuah produk akan dipasarkan di Instagram. Maka, produk itu harus dipasarkan dengan gaya milenial. Karena kebanyakan Instagram dipakai oleh para milenial, sehingga kontennya harus dikemas serelevan mungkin.

3. Ciptakan Konten yang Menarik
Konten yang menarik harusnya menghasilkan peningkatan engagement dan sharing. Dengan konten yang menarik, orang juga bisa saja tergerak membeli atau menggunakan produk yang dipasarkan. Untuk menciptakan konten yang menarik, Anda tentu harus melakukan riset dulu. Cari tahu konten apa saja yang dibutuhkan oleh audiens Anda dan jenis konten seperti apa yang paling mereka sukai. Misalnya audiens lebih suka konten video, kamu bisa fokus menciptakan video-video yang menarik.

4. Jadwalkan Waktu Posting
Atur waktu yang pas untuk menjual produk, dengan cara melihat kapan orang-orang aktif di media sosial. Misalkan, upload konten Anda ketika jam berangkat, istirahat, atau jam pulang kerja. Saat itu, orang-orang biasanya sedang aktif bermain media sosial. Jangan mengunggah ketika jam 9 malam ke atas. Saat itu, kemungkinan orang sudah tertidur sehingga tidak bisa langsung melihat konten Anda.

5. Evaluasi
Media sosial akan menyajikan data-data yang akurat mengenai keberhasilan dalam proses marketing. Data-data ini bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran social media marketing yang lebih baik ke depannya.

Selain engagement dan sharing, ada faktor-faktor lain yang bisa jadi tolak ukur keberhasilan social media marketing. Di antaranya followers (pengikut), jumlah orang yang melihat konten, serta seberapa banyak orang mengunggah ulang konten yang dibuat.

Dari evaluasi yang Anda lakukan, pelajari pola audiens Anda untuk menguji coba beberapa strategi sampai Anda menemukan yang paling pas.

D. Platform Sosial Media Marketing (SMM)
Di dunia dengan populasi lebih dari 7 miliar, 3 miliar orang aktif di media sosial. Di bagian ini, kita akan melihat delapan platform media sosial yang penting jika Anda ingin melakukan sosial media marketing yang efektif.

Catatan: MAU adalah singkatan dari Monthly Active Users atau pengguna aktif bulanan

1. Facebook
MAU: 2,38 miliar (per 31 Maret 2019)
Kelompok Umur: 18-45+ tahun
Industri (B2B dan B2C): E-commerce, retail, Perbankan, layanan keuangan dan asuransi (BFSI), Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), hiburan, fashion, real estate, berita, kesehatan, olahraga

Terlepas dari apakah Anda seorang B2B atau merek B2C, Anda harus hadir di platform Facebook. Ini menggabungkan fitur-fitur terbaik dari hampir setiap platform media sosial dan kemungkinan besar audiens Anda juga ikut menggunakannya.

Bisnis dapat menggunakan Facebook untuk berbagi konten, terlibat dengan pelanggan, menjalankan iklan, atau bahkan menggunakannya sebagai platform untuk memberikan dukungan pelanggan.

2. Twitter
MAU: 321 juta (per Februari 2019)
Kelompok Umur: 18-45+
Industri (B2B dan B2C): Berita, teknologi, e-commerce, ritel, hiburan, perjalanan, olahraga, kesehatan, telekomunikasi, BFSI

Twitter memungkinkan Anda untuk mengekspresikan pendapat Anda dalam 280 karakter. Dikenal sebagai perintis penggunaan hashtag, Twitter adalah platform media sosial bagi pengguna untuk berbagi pemikiran, menjangkau merek dan selebriti, serta mengonsumsi berita dan cuplikan informasi.

Merek terutama menggunakan Twitter untuk layanan pelanggan karena itu adalah platform yang sering digunakan pelanggan untuk interaksi merek yang tepat waktu. Misalnya: lihat bagaimana Indihome menanggapi keluhan pelanggan dan bagaimana mereka memproyeksikan citra merek mereka.

Pengguna Twitter cenderung lebih paham teknologi, sehingga Twitter telah menjadi pusat penemuan informasi. Oleh karena itu, merek B2B dan B2C harus menggunakan Twitter untuk mempublikasikan konten mereka.

3. LinkedIn
MAU: 303 juta (per Mei 2019)
Kelompok Umur: 25-45 tahun
Industri (Kebanyakan B2B): Hukum, BFSI, teknologi, manufaktur, pemasaran, pendidikan, pekerjaan

Hadir di LinkedIn adalah wajib bagi organisasi B2B karena menawarkan banyak peluang untuk mengembangkan bisnis Anda. Meski brand B2B mendominasi LinkedIn, brand B2C juga menggunakannya meski hanya untuk mencari calon karyawan.

Bagi individu, LinkedIn adalah platform yang bagus untuk menampilkan keahlian dan menjadikan diri mereka sebagai pemimpin pemikiran di ceruk mereka. Merek dapat menggunakan halaman perusahaan LinkedIn seperti halaman Facebook sambil menjaga nadanya tetap profesional.

4. Instagram
MAU: 1 miliar (per Maret 2019)
Kelompok Umur: 18-35 tahun
Industri (B2C): E-commerce, fashion, retail, makanan dan minuman, kecantikan, perjalanan, fotografi, hiburan, real estat

Instagram adalah platform visual berbasis seluler yang memungkinkan Anda berbagi gambar dan video. Popularitas Instagram telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan tumbuh lebih besar karena konsumen terus menyukai video vertikal, video langsung, dan cerita. Instagram meluncurkan platform video vertikal yang disebut IGTV yang memungkinkan Anda untuk berbagi video dengan durasi lebih dari satu menit.

Jika Anda menjual produk fisik, maka Anda harus mencoba Belanja di Instagram. Ini adalah fitur hebat yang diklaim oleh banyak pakar sebagai masa depan perdagangan sosial.

5. YouTube
MAU: 1,9 miliar (per Februari 2019)
Kelompok Umur: 18-55+ tahun
Industri (B2B dan B2C): Hampir semua industri yang dapat membuat konten video untuk pemasaran

YouTube adalah platform berbagi video online yang memungkinkan Anda melihat, membagikan, dan mengupload konten video. Pertumbuhan eksponensial pemasaran video telah mendorong merek untuk membuat dan berbagi konten video di YouTube secara ekstensif. Jika Anda berencana untuk bergabung dengan YouTube, berikut tiga fakta untuk Anda pertimbangkan:
a. YouTube adalah mesin pencari terpopuler kedua setelah Google
b. Dimiliki oleh Google
c. Jika pesaing Anda sudah ada di YouTube, itu akan lebih menantang untuk membuat merek bisnis Anda lebih terlihat.

6. Pinterest
MAU: 265 juta (per Desember 2018)
Kelompok Umur: 18-45 tahun
Industri (Kebanyakan B2C): Seni, DIY, kerajinan, kecantikan, fashion, e-commerce, arsitektur, makanan, fotografi

Pinterest adalah platform visual yang bagus bagi individu dan merek untuk mencari inspirasi upaya artistik dan mempromosikan aktivitas DIY. Anda akan menemukan banyak sekali ide dalam bentuk pin (gambar) dan papan (kumpulan gambar) tentang suatu topik.

Meskipun Pinterest sangat populer di kalangan wanita di tahun-tahun awalnya, perubahan telah diamati dalam penggunaannya pada tahun 2016 di mana pengguna wanita turun dari 83% – 60%.

Merek dapat membuat akun bisnis di Pinterest serta menjalankan iklan untuk menjangkau audiens target mereka.

7. Snapchat
MAU: 287 juta (per Januari 2019)
Kelompok Umur: 18-35 tahun
Industri (Kebanyakan B2C): Kesehatan, fashion, makanan dan minuman, live event / konser, retail

Snapchat adalah platform visual eksklusif seluler lainnya yang menjadi terkenal karena visibilitas konten pendeknya. Gambar dan video yang diposting di Snapchat menghilang setelah 24 jam. Snapchat adalah platform sosial paling populer di kalangan milenial dan pengguna gen Z. Platform ini juga dikenal dengan lensa wajah (filter). Karena kontennya berumur pendek, Snapchat cocok untuk membuat konten yang mentah dan asli.

Selain membangun merek secara organik, organisasi dapat menjalankan iklan untuk menjangkau audiens yang lebih luas.

8. TikTok
MAU: 1 miliar (per Juni 2019)
Kelompok Umur: 10-29 tahun
Industri (Kebanyakan B2C): Hiburan, Fashion, Drama, hampir semua industri yang dapat membuat konten video yang menarik

Mirip dengan Snapchat dan Instagram, TikTok bersifat eksklusif untuk seluler. Aplikasi ini, bagaimanapun, terutama berorientasi pada video dan melayani audiens yang jauh lebih muda sehingga pemasar dapat memilihnya untuk secara khusus menargetkan pengguna Gen Z.

Pemasaran influencer dan promosi berbayar baru saja mulai muncul. Oleh karena itu, ia memiliki potensi yang luar biasa untuk mendorong kampanye viral berbiaya rendah.

E. Manfaat Sosial Media Marketing
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh bisnis dengan menggunakan sosial media marketing di antaranya,
1. Tetap menjadi Top of Mind
Kita berada di zaman di mana komunitas online tenggelam dalam lautan informasi. Orang-orang memiliki FOMO (fear of missing out) atau rasa takut akan ketinggalan informasi, dan merek berusaha keras untuk diperhatikan. Media sosial memungkinkan merek mengirimkan konten reguler agar tetap menjadi yang pertama dan selalu diingat.

2. Dapatkan Ide Konten Baru
Informasi yang berlebihan, jika digunakan dengan bijak, dapat menguntungkan Anda. Dengan bantuan media sosial, Anda bisa mendapatkan ide konten baru melalui berita, update, konten pesaing, dan lain sebagainya. Merek mengandalkan pemberitaan dan referensi budaya pop untuk membuat konten yang akan disukai audiens mereka.

Cara lain bagi merek untuk mendapatkan ide konten sekaligus meningkatkan keterlibatan adalah melalui crowdsourcing. Konten yang dibuat pengguna telah menjadi pokok bagi organisasi untuk meningkatkan frekuensi konten sambil menjadikan audiens sebagai bagian dari kreasi konten mereka.

3. Manajemen Reputasi Online
Pelanggan Anda akan berbicara tentang apakah Anda berada di media sosial atau tidak. Jangan biarkan saran, pertanyaan, atau keluhan pelanggan diabaikan. Media sosial bila digunakan secara proaktif dapat menjadi platform layanan dan keterlibatan pelanggan yang sangat baik.

Dalam skenario seperti itu, bersama dengan situs web dan email, media sosial adalah mode komunikasi tercepat untuk menangani krisis. Anda dapat memadamkan api secara signifikan dengan menanggapi dan menyelesaikan keluhan secepat mungkin.

4. Kemampuan Iklan Berbayar yang Diperluas
Platform media sosial memungkinkan organisasi menjalankan iklan dengan penargetan yang presisi. Anda dapat menemukan segmen audiens yang tepat yang ingin membeli produk Anda.

Dengan fitur seperti pemasaran ulang atau retargeting, Anda dapat terhubung kembali dengan pengunjung situs web sebelumnya atau mengaktifkan kembali basis pengguna yang tidak aktif. Fitur audiens yang mirip memungkinkan Anda menemukan segmen audiens baru yang memiliki karakteristik serupa dengan pelanggan Anda yang ada.

5. Media Penghasil Pendapatan yang Efektif
Media sosial adalah titik kontak penting saat memandu prospek melalui corong pemasaran. Bersamaan dengan itu, iklan perolehan prospek telah terbukti menjadi cara yang efektif untuk mencari prospek baru.

Saat perdagangan sosial menjadi lebih menonjol di masa depan, media sosial akan memperkuat posisinya sebagai aliran pendapatan yang efektif.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Sosial Media Marketing, Fungsi, Strategi, Platform, dan Manfaatnya"