Pengertian CTO, Syarat, Skill, dan Tugasnya
CTO (Chief Technology Officer) |
A. Pengertian CTO (Chief Technology Officer)
CTO (Chief Technology Officer) adalah sebuah posisi dalam perusahaan yang memiliki peran sebagai pengelola aspek teknologi serta memastikan bahwa teknologi yang tersedia mendukung pencapaian target serta visi misi perusahaan. CTO mempunyai kewenangan khusus untuk membuat sebuah keputusan berkaitan dengan teknologi dan seluruh infrastruktur kerja yang ada.
Posisi CTO termasuk ke dalam tim eksekutif dalam sebuah perusahaan, dan mempunyai jabatan yang sama dengan COO, CFO, atau CMO. Sebagai pemangku kepentingan tertinggi dalam bidang teknologi, maka posisi ini mempunyai kewajiban untuk memimpin seluruh departemen, divisi, atau tim engineering. Sehingga, segala bentuk riset terkait urusan tools, resources, dan teknologi yang digunakan perusahaan dapat terlaksana dengan optimal.
B. Syarat CTO (Chief Technology Officer)
Untuk mengisi posisi penting ini setidaknya seseorang harus memenuhi beberapa syarat utama di antaranya,
1. Menyelesaikan studi S1 atau S2 di jurusan Computer Science, Information Technology, dan Information Technology Management.
2. Memulai karier dari tingkat awal seperti programmer atau developer, serta product development.
3. Dari informasi yang didapat di U.S. Bureau of Labor Statistics, seseorang setidaknya harus mempunyai pengalaman 15 tahun sebelum mengisi posisi ini.
4. Mumpuni di bagian soft skill yaitu komunikasi, manajemen, dan analisis dan hard skill seperti programming.
C. Skill CTO (Chief Technology Officer)
Beberapa skill penting harus dikuasai oleh CTO di antaranya,
1. Constant Education (Pendidikan terus-menerus)
Sebagai orang yang berkutat dalam dunia teknologi, maka berhenti belajar adalah bunuh diri. Pasalnya, yang namanya teknologi itu berkembang dengan sangat cepat. Maka dari, kemauan dan kemampuan untuk bisa terus belajar adalah hal mutlak bagi siapa saja yang hendak menapak karier menjadi CTO. Ia tak boleh luput dengan hal-hal baru di sekitarnya.
2. Diplomasi dan Sabar
Seorang CTO tak boleh merasa selalu benar dan selalu ingin terlihat dominan dalam pembicaraan. Sebaliknya, ia harus sabar ketika berdiskusi dan mendapatkan masukan dari orang lain. Terutama ketika membahas persoalan teknologi. Bisa jadi, alternatif orang lain mengenai teknologi lebih efektif untuk diterapkan ketimbang pendapat yang dipegang.
3. Merekrut Orang Secara Efektif
Untuk bisa maju, CTO tak bisa bekerja sendiri. Pasti membutuhkan tim untuk bisa sama-sama melakukan pengembangan teknologi untuk perusahaan. Dalam konteks ini, CTO juga harus mampu memilih orang-orang berbakat dan diyakini bisa bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. Ia tak bisa menyerahkan begitu saja urusan merekrut orang.
4. People Skills (Menginspirasi Orang)
Sebagai seorang direktur, CTO juga harus bisa mendorong tim agar mampu bergerak dalam ritme sama untuk mencapai visi perusahaan. Setiap langkah dan contohnya menginspirasi orang berbuat yang terbaik untuk menggapainya. Untuk itu, CTO mesti terbiasa berbagi, melakukan sikap empati, serta bahagia melihat orang-orang bertumbuh lebih baik. Kepemimpinannya membutuhkan dukungan orang-orang.
5. Berpikir Strategis
Jika tim-tim yang diurusnya seperti pengembang, programmer, desainer UX dan sebagainya harus berpikir detail, maka berbeda dengan CTO. Ia harus berpikir lebih global dan menyeluruh dengan visi terdepan dibanding anggota timnya. Artinya, CTO perlu punya kemampuan menangkap hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan lalu mengantisipasinya dengan strategi paling tepat. Tanpa kemampuan ini, perusahaan bisa mati di tengah jalan.
6. Komunikasi
Sebagai pemimpin, Chief Technology Officer juga tentu harus pandai berkomunikasi. Bagaimanapun ia akan dihadapkan kepada kegiatan memimpin forum, berkoordinasi, dan lainnya. Bahkan seringkali ia perlu menyampaikan hal-hal teknis dan spesifik. Dalam menjalankan kegiatan ini, CTO harus paham siapa yang ia ajak bicara. Selain itu, punya kemampuan juga menyampaikan pesan secara efisien.
7. Mendengar
Banyak hal yang perlu didengar oleh seorang CTO. Mulai dari internal timnya, apa yang terjadi di pasar, hingga masukan dari sesama pimpinan. Tentu saja ini semua membutuhkan kemampuan untuk mau mendengar semua permasalahannya. Dengan demikian, ia akan benar-benar mampu menangkap teknologi apa yang dibutuhkan? Apa yang perlu diperbaiki dari produk, bisnis, dan sebagainya?
8. Coding
Faktanya, memang tak semua CTO yang eksis saat ini punya kemampuan coding. Tetapi, memiliki kemampuan ini akan lebih baik untuk pengembangan perusahaan. Dengan menguasai coding, seorang CTO bisa memahami dan mengerti laporan-laporan dari tim pengembangnya yang bergelut dengan coding. Setidaknya tahu bagaimana rumitnya, syukur-syukur jika mampu memberikan pemecahannya. Apalagi jika sebelumnya CTO punya kemampuan ini. Jika tak dipraktekan lagi bisa-bisa lupa dan hilang skill-nya.
9. Menetapkan dan Menjalankan Visi
Salah satu tugas krusial CTO adalah menetapkan visi bagi produk serta teknologi perusahaan. Sifat visi yang jangka panjang ini terkadang jika dijelaskan kepada bawahan (tim) agak sulit untuk dipahami. Apalagi mereka yang tak biasa berpikir visioner. Maka dari itu, CTO hebat harus bisa menerjemahkan visinya secara sederhana agar semua anggota tim paham dan bergerak mengeksekusinya. Hingga pada akhirnya, hal-hal yang semula sulit dipahami bisa terbukti dampaknya di kemudian hari.
10. Manajemen Waktu
Banyaknya tugas, urusan, hingga masalah yang perlu diselesaikan menuntut seorang CTO pandai dalam mengelola waktu. Belum lagi jika dibenturkan dengan posisi di luar perusahaan yang juga sama-sama butuh diselesaikan. Melakukan manajemen waktu dengan baik ini persoalan sangat sulit. Tapi bagaimanapun, terus belajar dan memperbaikinya dari waktu ke waktu adalah kewajiban.
11. Manajemen Keamanan dan Privasi
Persoalan keamanan dan privasi data ini memang jadi masalah hebat bagi perusahaan-perusahaan yang serius memanfaatkan teknologi. Meski secara hukum sudah jelas bahwa perusahaan tidak boleh menyalahgunakan data, tapi godaan atau potensi keluar aturan itu selalu ada. Pada titik ini, CTO harus bisa menjaga agar perusahaan tetap menjaga kepercayaan pelanggan. Tidak gegabah dalam menggunakan data privasi pelanggan yang dimiliki.
12. Orientasi Layanan
Mengingat tugas utamanya untuk meningkatkan kualitas layanan pada pelanggan, maka seorang CTO harus terbiasa mengutamakan kepentingan orang lain. Dengan demikian, setiap keputusan dan arah kebijakan senantiasa diarahkan untuk kebaikan pelanggan. CTO sebaiknya tak membangun kesimpulan dari asumsi soal keinginan dan kebutuhan pelanggan. Malah sebaiknya ia tak malu bertanya dan melakukan upaya untuk mengukur apa-apa harapan pelanggannya.
13. Mentoring
Sebagai CTO, perlu juga untuk senantiasa melakukan pendampingan agar orang-orang di bawahnya bisa naik level. Mesti ada rasa senang ketika tim berkembang menjadi lebih profesional. Selain melakukan pendampingan sendiri, CTO juga bisa mendorong membangun program pendampingan dengan memasangkan tim pemula dan senior. Jika kualitas tim bagus-bagus, pasti perusahaan juga akan semakin bagus kemajuannya.
D. Tugas CTO (Chief Technology Officer)
Menjadi seorang CTO tidaklah mudah. Apalagi jika perusahaan yang dikelola masih kategori start-up. Tugas CTO start-up pastinya hanya bisa diemban oleh orang-orang kompeten. Berikut ini tugas-tugas CTO pada umumnya di berbagai perusahaan di antaranya,
1. Melakukan pengembangan pada aspek strategi dan teknis supaya keduanya bisa senantiasa padu dengan tujuan bisnis perusahaan.
2. Membantu departemen-departemen yang ada di perusahaan agar menggunakan infrastruktur teknologi secara menguntungkan.
3. Melakukan penemuan sekaligus menerapkan berbagai teknologi baru yang punya daya saing untuk unggul dalam dunia industri.
4. Menjamin kualitas teknologi perusahaan sekaligus menjamin keamanan data pelanggan.
5. Melakukan pengawasan sistem infrastruktur berbasis teknologi yang sudah dibuat untuk memastikan efisiensinya dan kebermanfaatannya bagi perusahaan.
6. Melakukan pemantauan terhadap KPI (Key Performance Indicator) khususnya untuk menilai bagaimana performa penggunaan teknologi di perusahaan.
7. Memanfaatkan segala masukan dari pihak-pihak strategis (pemangku kebijakan) perusahaan untuk peningkatan serta penyesuaian teknologi.
8. Menyampaikan strategi yang berhubungan dengan teknologi kepada pihak eksternal perusahaan. Baik itu mitra, pelanggan, maupun investor.
9. Selalu mengikuti tren-tren paling baru dalam hal teknologi.
10. Bekerjasama dengan departemen pengembangan bisnis, pemasaran, serta operasional untuk meningkatkan kualitas produk.
Dari berbagai sumber
Post a Comment