Model Komunikasi Linear: Pengertian, Elemen, Karakteristik, Hambatan, dan Manfaatnya

Pengertian Model Komunikasi Linear
Model Komunikasi Linear

Pengertian Model Komunikasi Linear
Komunikasi linear adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan secara langsung maupun tidak langsung dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi. Komunikasi linear hanya terjadi satu arah saja tanpa terjadi komunikasi timbal balik terhadap pesan yang disampaikan komunikator.

Model Komunikasi linier merupakan jenis komunikasi satu arah. Model komunikasi ini memiliki pesan untuk disampaikan dari suatu sumber melalui saluran untuk diterima oleh pendengar atau penerima. Pesan yang harus disampaikan dapat berupa narasi, pidato, pendapat, opini, tindakan, ataupun gerak-gerik dalam berinteraksi.

Baca Juga: Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli, Fungsi, Tujuan, Syarat, Unsur, Efek, dan Model

Demikian, model komunikasi linear dapat dipahami sebagai model yang kurang dalam menampung kontribusi-kontribusi partisipan untuk dialog interaksi dalam proses komunikasi, yakni penyampaian dan penerimaan informasi.

Menurut Claude Shannon dan  Warren Weaver, model komunikasi linear  atau linear communication model sebagai serangkaian komunikasi dengan proses linear. Ketertarikan Shannon dan Warren terhadap teknologi radio dan telepon menyebabkan terjadinya pengembangan penjabaran model penyampaian informasi melalui channel atau saluran.

Elemen Model Komunikasi Linear
Terdapat  beberapa elemen yang ada di dalam komunikasi linear di antaranya,
1. Sumber (source)
Sumber merupakan asal dari mana pesan disampaikan. Dalam hal ini tentu saja yang menjadi sumber yakni komunikator atau dia yang memberikan pesan atau informasi. Sumber pesan di sini juga dapat berupa media masa dan lain sebagainya di mana pesan tersebut disematkan.

Sumber pesan menjadi elemen yang pertama dalam komunikasi termasuk dalam komunikasi linier ini. jika yang menjadi sumber pesan tidak ada maka komunikasi pun tidak akan terjadi.

2. Pesan (Message)
Pesan merupakan elemen penting dalam sebuah komunikasi, termasuk dalam komunikasi linier. Pesan inilah yang menjadi inti dari sebuah komunikasi. Pesan dalam komunikasi linier ini disampaikan secara satu arah dari seorang komunikator sebagai sumber pesan ataupun media komunikasi tertentu kepada komunikan atau penerima pesan tersebut. Kunci dari pesan dalam komunikasi linier adalah bahwa pesan ini terjadi secara satu arah tanpa adanya timbal balik dari penerima pesan tersebut.

3. Media
Media dalam komunikasi termasuk dalam model komunikasi linier ini menjadi sebuah hal yang penting. Penggunaan media yang sesuai tentu akan menunjang tersampainya pesan dengan baik dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam komunikasi linier ini media digunakan pada jenis komunikasi yang tidak langsung yakni biasanya melalui media elektronik maupun media cetak dan bahkan media digital berupa internet.

4. Penerima (receiver)
Penerima pesan merupakan mereka yang menjadi sasaran komunikan atau pengirim pesan. Seorang penerima pesan atau komunikan dalam komunikasi linier ini tidak dapat memberikan timbal balik atas pesan yang diterima. Jadi dalam komunikasi linier ini seorang komunikan hanya menerima pesan saja. Bahwa ia hanya sekedar menerima informasi dari komunikator tanpa dapat memberikan timbal balik atas informasi atau pesan tersebut.

5. Efek
Efek yang dihasilkan dari model komunikasi linier ini tentu saja adalah efek tidak langsung. Mengingat, komunikasi linier ini merupakan komunikasi yang mana si penerima pesan tidak dapat memberi timbal balik secara langsung alias berupa komunikasi satu arah.

Efek dari komunikasi linier lebih kepada bagaimana si penerima pesan menyikapi informasi atau pesan yang diterimanya terlepas dari si pengirim pesan. Meskipun dalam hal ini si pengirim pesan tidak menutup kemungkinan memiliki tujuan dan mengharapkan efek tertentu dari pesan yang disampaikan.

Sementara menurut Shannon dan Weaver tahun 1948 terdapat enam komponen dalam model komunikasi linear di antaranya,
1. Information source, merupakan orang yang membuat pesan, memilih media yang akan digunakan, dan mengirimkan pesan.
2. Encoder/transmitter, seorang encoder dapat mengubah pesan ke dalam data biner.
3. Channel, merupakan media yang digunakan oleh pengirim untuk mengirim pesan ke penerima.
4. Decoder/transmitter, merupakan mesin yang digunakan untuk mengubah sinyal data menjadi ke bentuk pesan agar penerima pesan dapat menganalisis pesan yang disampaikan.
5. Receiver/destination, merupakan orang yang menerima pesan atau tempat tujuan pesan.
6. Noise, merupakan gangguan fisik, seperti manusia, lingkungan, dan lain-lain yang mengakibatkan pesan tidak tersampaikan dengan baik oleh penerima pesan.

Karakteristik Model Komunikasi Linear
Terdapat beberapa karakteristik dalam model komunikasi linear di antaranya,
1. Disebut sebagai linear karena komunikasi berjalan dengan satu arah
2. Pesan dapat disampaikan secara berulang.
3. Pengantar dan perantara pesan dapat melalui media cetak maupun media non-cetak.
4. Penerima akan digeneralisasi dengan karakteristik yang sama.
5. Terdapat batasan dalam berkomunikasi dengan penerima, misalnya tidak memiliki alat media.
6. Bukan salah satu model yang paling efektif untuk mengajak penerima dan tindakan persuasif lainnya.
7. Model komunikasi linear dapat diterapkan dalam semua bentuk komunikasi.
8. Noise dapat membantu proses penyampaian komunikasi menjadi lebih efektif dan efisien.
9. Penerima pesan dalam komunikasi model linear menjadi bagian yang pasif dalam proses komunikasi.
10. Pengirim pesan dalam komunikasi model linear menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi.

Hambatan dalam Komunikasi Linear
Di dalam komunikasi akan selalu ada hambatan komunikasi yang menjadikan komunikasi tersebut menjadi tidak efektif di antaranya,
1. Hambatan semantik
Gangguan semantik ini berkaitan dengan berbagai masalah dan gangguan terkait dengan pemilihan dan penggunaan bahasa. Dalam hal ini penggunaan bahasa menjadi sangat penting dan sangat berpengaruh bagi keberlangsungan komunikasi linier agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima oleh komunikan. Seorang komunikator harus memperhatikan dan menyesuaikan penggunaan bahasa dengan keperluan komunikasinya.

Baca Juga: Pengertian Semantik, Sejarah, Unsur, Ruang Lingkup, Jenis, Analisis, dan Manfaatnya

Dalam kaitannya komunikan atau target penerima pesan adalah masyarakat umum tentu penggunaan bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang umum dan mudah dimengerti oleh masyarakat. Lain halnya jika yang menjadi sasaran penerima pesan adalah kelompok tertentu maka dapat di sesuaikan dengan penggunaan bahasa yang dimengerti oleh kelompok tersebut. Oleh karenanya penggunaan bahasa haruslah sesuai dengan kebutuhan.

2. Hambatan fisik (eksternal)
Gangguan fisik atau eksternal ini berkaitan dengan gangguan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan fisik di luar proses komunikasi. Hal ini berkaitan dengan penggunaan saluran dan media yang terkadang tidak sesuai atau tidak maksimal. Hal ini berdampak pada ketidakmaksimalan ketersampaian pesan kepada sasaran atau penerima pesan atau komunikan.

Oleh karenanya penggunaan media dan saluran ini menjadi sangat penting untuk di pertimbangkan, mulai dari fungsi dan penggunanya, kesesuaiannya, kefektifan dan efisiensi penggunaannya. Sehingga apa yang menjadi hambatan dari gangguan fisik ini dapat dihindari.

3. Hambatan psikologis
Gangguan psikologis ini sebagaimana namanya merupakan gangguan yang menyangkut aspek psikologis dari seorang komunikator maupun komunikan. Aspek psikologis ini meliputi perasaan, prasangka dan hal psikologis lain yang dapat mempengaruhi alur komunikasi linier ini. kondisi psikologis dan kejiwaan seseorang dapat mempengaruhi berlangsungnya dan kelancaran suatu komunikasi.

Dalam hal ini akibat dari adanya prasangka tertentu terhadap suatu informasi kerap kali mengakibatkan tidak tersampainya pesan atau informasi tersebut kepada mereka yang menjadi sasaran. Bahkan terkadang mengurungkan niat dari pada komunikan atau penerima pesan itu sendiri untuk menerima pesanya.

4. Hambatan fisiologis
Gangguan fisiologis ini berkaitan dengan kondisi tubuh fisik atau biologis atau badan dari seorang komunikator maupun komunikan. Dalam hal ini kondisi fisik seseorang yang tidak sedang pada kondisi semestinya seperti sakit dapat mempengaruhi alur komunikasi atau tersampainya komunikasi yang ditujukan kepadanya.

Dalam hal ini seseorang tersebut menjadi tidak mengerti atau tidak paham akan suatu informasi tertentu. Kondisi fisik ini menjadi sangat berpengaruh dalam komunikasi linier yang tidak memiliki timbal balik mengingat komunikasi ini hanya terjadi satu arah saja.

Oleh karenanya memerlukan konsentrasi dari kedua belah pihak baik komunikator maupun  komunikan. Sehingga dalam komunikasi linier ini kondisi fisiologis seseorang menjadi sangat penting demi tersampainya pesan dengan baik.

Manfaat Model Komunikasi Linear
Berikut beberapa manfaat dalam model komunikasi linear di antaranya,
1. Membantu dalam pengambilan keputusan dengan baik.
2. Informasi dan pesan dapat dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain.
3. Mampu mempengaruhi pendengar sebagai penerima pesan dalam tindakan ataupun narasi persuasif.
4. Perilaku individu dapat dikendalikan dan penyampaian pesan akan tersampaikan dengan efektif dan efisien.
5. Dengan interaksi komunikasi dapat membuat orang-orang untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain.
6. Dapat menuangkan gagasan, ide, dan pendapat dengan bebas namun tetap dalam penggunaan bahasa yang baik dan sopan.
7. Penyampaian informasi dapat meningkatkan seseorang untuk membangun motivasi dalam pengembangan kemampuan ataupun pemikiran
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Model Komunikasi Linear: Pengertian, Elemen, Karakteristik, Hambatan, dan Manfaatnya"