Digital Business: Pengertian, Model, Contoh, dan Manfaatnya

Pengertian Digital Business atau Bisnis Digital
Digital Business (Bisnis Digital)
Pengertian Digital Business
Digital business (bisnis digital) adalah pengaplikasian teknologi ke dalam bisnis demi menciptakan inovasi dan model bisnis yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggannya (user experience). Suatu bisnis disebut sedang melakukan transformasi digital apabila menggunakan pendekatan digital dalam bisnisnya.

Ke depannya, bisnis digital diprediksi akan semakin dilirik. Hal ini disebabkan oleh semakin gencarnya disrupsi digital yang terjadi. Perubahan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan cara pengelolaan bisnis konvensional menjadi semakin tidak relevan.

Pentingnya Digital Business
Tentunya sebagian dari kita dapat merasakan sendiri bahwa bisnis yang sudah bertransformasi secara digital atau online lebih bisa bertahan di tengah perubahan yang ada, sementara perusahaan besar yang tidak bisa beradaptasi langsung gugur, bahkan hingga berhenti menjalankan operasionalnya.

Berdasarkan laman IT Pro, sebanyak 8 dari 10 perusahaan di semua dunia beralih secara cepat ke platform digital sejak awal tahun 2020. Rencana yang pada mulanya harus dilakukan dalam kurun waktu 2 hingga 5 tahun ke depan, secara mendadak harus dilakukan sesegera mungkin dalam hitungan bulan bila ingin terus eksis di pasar.

Hal ini menjadi salah satu tanda bahwa membangun digital business untuk berbagai jenis produk sangat penting, termasuk pada produk konvensional. Persaingan bisnis di dalam dunia digital pun saat ini sudah semakin ketat. Baik itu bisnis baru ataupun perusahaan yang sudah besar, mereka berkompetisi dalam memberikan pelayanan terbaik pada pelanggannya.

Di sisi lain, perusahaan yang masih teguh mempertahankan cara konvensional rata-rata tidak ada yang bisa bertahan dalam kurun waktu satu tahun. Demikian, Kasus yang terjadi seperti di tahun 2020 menjadi bukti bahwa membawa bisnis ke arah digital sudah menjadi suatu kewajiban.

Model Digital Business
Bisnis digital terbagi dalam beberapa model. Dari model-model tersebut bisa dikembangkan ke dalam jenis bisnis digital yang lebih spesifik.
1. Model Bisnis Free
Anda menawarkan produk untuk digunakan secara gratis. Namun, pendapatan Anda akan datang dari iklan saja tanpa memerlukan upgrade paket premium. Biasanya model bisnis digital yang ini menjadikan pengguna sebagai objek yang dijual (dalam hal ini bisa jadi pengambilan data user dan menyesuaikan iklan dari data yang diambil). Contoh nyata dari bisnis digital dengan model yang gratis ini seperti media sosial Facebook atau Google.

2. Freemium
Freemium adalah gabungan dari kata Free dan Premium. Jadi bisnis ini menggabungkan model free namun menyediakan paket premium untuk pengguna yang ingin upgrade experiencenya. Biasanya aplikasi atau produk ini dapat digunakan secara gratis dengan jeda iklan di sela-selanya.

Untuk menghilangkan iklan dan menambah fitur yang tidak tersedia di paket gratis, Anda harus membeli paket premium. Contoh yang menggunakan model bisnis ini adalah Spotify.

3. E-Commerce
Mudah sekali memahami model bisnis yang satu ini. Tidak seperti marketplace, e-commerce memiliki pendekatan satu sisi. Artinya tidak ada pihak ketiga yang menjual barang melalui platform tersebut. Perusahaan menjual stok mereka sendiri. Contoh dari e-commerce yang sukses adalah Amazon dan Blibli.

4. Marketplace
Model yang satu ini sangat beken karena menggandeng berbagai pihak untuk meramaikan penjualan di platformnya. Lain dari e-commerce, model bisnis marketplace memiliki pendekatan secara peer-to-peer atau two-sided. Bisnis yang seperti ini sudah marak di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, BukaLapak dan lain-lain.

5. On-demand
On-demand adalah sebuah model bisnis di mana perusahaan menawarkan produk virtual untuk dijual dan dapat dimanfaatkan penggunanya dalam rentang waktu tertentu. Contoh dari model bisnis ini adalah Apple TV+, Amazon Video, Google Play Movies and TV dan lain-lain.

6. Sharing Model
Bisnis dengan model sharing adalah bisnis yang memiliki layanan atau menyediakan layanan agar suatu produk bisa dipakai bersama. Bisnis ini seperti Airbnb atau bisnis penyewaan yang bisa Anda pesan melalui aplikasi.

7. Ecosystem
Bisnis digital dengan model ecosystem sangat menguntungkan. Bisnis ini menyediakan berbagai layanan untuk digunakan oleh pengguna dan semuanya dapat terhubung menjadi satu dan membangun sebuah ekosistem yang canggih. Contoh perusahaan yang sudah melakukan ini adalah Amazon, Google, Tesla, Apple, Xiaomi dan lain-lain.

8. Subscription atau Berlangganan
Bisnis ini menawarkan biaya berlangganan untuk menikmati seluruh kontennya dengan fitur tertentu dalam waktu yang sudah ditetapkan. Netflix adalah salah satu contoh perusahaan yang menggunakan model bisnis berlangganan atau subscription. Selain itu ada juga Microsoft dan perusahaan software lainnya yang mengaplikasikan metode yang satu ini.

9. Open-source
Bagi para developer dan tech-savvy mungkin istilah ini sangatlah umum. Sesuai dengan namanya, model bisnis digital yang open source menyediakan barangnya secara gratis, digunakan secara gratis bahkan dibangun bersama dengan komunitasnya secara bebas. Pemasukan utamanya bisa dari sponsorship, royalti dan partnership. Contoh perusahaan yang mengaplikasikan model ini adalah Linux dan Firefox.

10. Experience
Tesla merupakan salah satu perusahaan yang mengimplementasi model bisnis yang satu ini. Tujuannya adalah memproduksi barang yang menghadirkan pengalaman baru di sebuah industri yang dahulunya belum memasukkan unsur tech sebagai bagian user experience-nya.

Contoh Digital Business
Beberapa contoh digital business di antaranya,
1. Membuat Website Majalah
Anda bisa menjual majalah dengan sistem model bisnis berlangganan dan membuat website untuk memuat berita premium, menyediakan versi cetak yang disebar melalui nawala berlangganan dan mengumpulkan pelanggan dari website tersebut. Contoh: The Economist dan Tempo

2. Menjual eBook
Idenya mirip seperti menjual majalah hanya saja Anda tidak perlu menerbitkannya secara triwulan, mingguan dan sebagainya. Anda bisa menjualnya melalui platform lain, namun tetap membutuhkan website sebagai portofolio dan media promosi.

3. Tutor Online
Anda bisa membuat website Anda sendiri atau menggunakan sosial media. Membuat aplikasi tutor online? Itu juga ide yang bagus! Untuk bisnis ini, Anda bisa mengadopsi model subscription atau on-demand seperti Fiverr.

4. Event Organiser/Wedding Planner
Menggunakan teknologi AI atau AR, aplikasi dan semacamnya bisa membuat acara yang disusun menjadi lebih fleksibel dan menarik. Anda bisa menjadi konsultan yang handal dan presisi dengan mengombinasikan ide sekaligus teknologi.

5. Online Retail
Menjual baju secara online atau memuat toko online Anda sendiri sangatlah mungkin dilakukan.

6. SEO Analyst/SEO Specialist
Menjadi konsultan di bagian SEO website sangat menggiurkan! Anda bisa melakukan bisnis digital satu ini tanpa khawatira akan kehabisan pasar. Selama internet masih ada, SEO specialist akan selalu dibutuhkan.

Manfaat Membangun Digital Business
Perkembangan digital business yang saat ini dirasa kian pesat bukanlah tanpa alasan. Bisnis tradisional yang bertransformasi menjadi usaha digital telah terbukti memberikan segudang manfaat bagi berbagai pihak, termasuk karyawan dan konsumen yang terlibat dalam aktivitas bisnis tersebut.

Namun, yang tak kalah penting adalah keuntungan bagi pendiri dan pengembangnya. Berikut beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan ketika membangun bisnis dengan melibatkan teknologi digital.
1. Menghadirkan pengalaman konsumen yang lebih baik
Kemajuan teknologi berdampak positif pada cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen maupun calon konsumennya.

Teknologi yang dilibatkan tak hanya memudahkan proses interaksi tersebut, tetapi juga dapat meningkatkan layanan yang lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing konsumen. Hasilnya, konsumen akan merasa lebih puas sehingga memberikan tambahan nilai mutu bagi perusahaan.

2. Meningkatkan keterampilan pegawai
Pegawai atau karyawan perusahaan juga menjadi pihak yang diuntungkan jika bisnis Anda memanfaatkan teknologi digital.

Ketika perusahaan mulai merangkul konsep digital dan menerapkannya dalam setiap proses operasional, pegawai pun akan ikut mengembangkan keterampilannya agar dapat memberikan hasil kerja sesuai harapan. Hal ini menjadi salah satu poin penting yang bisa meningkatkan kualitas kerja perusahaan secara keseluruhan.

3. Memudahkan pengumpulan dan analisis data
Kemudahan sudah menjadi hal yang identik dengan penggunaan teknologi digital. Ini tidak hanya berlaku bagi konsumen, tetapi juga bagi pihak perusahaan. Bisnis yang sudah melakukan transformasi digital terbukti lebih mudah dalam melakukan pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk pengembangan usaha.

Strategi bisnis umumnya akan disesuaikan dengan kebiasaan online konsumen saat mencari dan menjelajahi hal-hal yang diperlukannya.

4. Membuka peluang digitalisasi produk dan layanan
Begitu mendapatkan data pasar dan menganalisisnya berdasarkan tolok ukur prinsip transformasi digital, perusahaan akan mampu melakukan digitalisasi pada setiap produk dan layanan yang dihadirkan.

Saat digital business berkembang, konsumen ingin selalu mendapatkan apa yang dibutuhkannya secara instan dan bebas dari kerumitan. Mereka pun akan mencari perusahaan yang bisa melakukan hal tersebut. Di sinilah digitalisasi produk dan layanan memunculkan peran pentingnya.

5. Meningkatkan keuntungan perusahaan
Dalam banyak kasus, transformasi digital yang diterapkan pada suatu bisnis terbukti dapat meningkatkan keuntungan bisnis tersebut. Digitalisasi membuka lebih banyak akses untuk kesempatan penjualan serta pengembangan pasar.

Hal ini berlaku bagi bisnis baru yang mulai dirintis maupun bisnis lama yang mulai menerapkan konsep digital pada setiap aspeknya.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Digital Business: Pengertian, Model, Contoh, dan Manfaatnya"