Pengertian Inovasi Disruptif, Penyebab, Jenis, Dampak, dan Contohnya

Pengertian Inovasi Disruptif
A. Pengertian Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation)

Inovasi disruptif (disruptive innovation) adalah inovasi yang bisa membuat pasar baru dan menggantikan mekanisme pasar lama dengan ide bisnis yang segar dan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Disruptive innovation sangat mengganggu kestabilan usaha pasar lama atau bisnis konvensional yang masih mengadopsi gaya-gaya konvensional.

Inovasi disruptif kerap mencetuskan ide mengenai produk atau layanan baru yang tidak terpikirkan dan menciptakan jenis konsumen baru yang pada gilirannya membuat pasar lama turun harga dan terpuruk. Bagi bisnis yang tidak mampu bersaing dan bertahan, kemunduran perusahaan merupakan hal yang niscaya dialami.

Pada dasarnya, disrupsi adalah hal yang biasa terjadi dalam dunia bisnis yang bersifat pasti namun tidak statis dan selalu berubah. Namun melihat saat ini dengan teknologi yang semakin maju membuat proses disrupsi semakin cepat dan beragam.

Istilah disruptive innovation sendiri pertama kali dicetuskan oleh Clayton M. Christensen, seorang ekonom dari Harvard Business School pada tahun 1995. Dikatakan bahwa inovasi disruptif bisa menjangkau semua bidang industri dari mulai teknologi, platform baru hingga model bisnis terbaru.

B. Penyebab Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation)
Disrupsi pada dunia bisnis merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan, disrupsi ini bisa terjadi setiap saat. Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan disrupsi terus terjadi dalam dunia bisnis di antaranya,
1. Adanya disrupsi berdampak kepada penghematan pengeluaran. Hal ini dikarenakan adanya penyederhanaan proses bisnis yang tentu mengakibatkan biaya semakin murah.
2. Produk yang dihasilkan melalui inovasi biasanya memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk sebelumnya yang dibuat secara konvensional. Akibatnya konsumen pun beralih karena produk yang dibuat lebih relate dengan kebutuhan mereka seiring kemajuan zaman
3. Terbukanya peluang pasar baru. Dengan adanya disrupsi, cakupan pasar bisnis menjadi lebih luas, bahkan berpotensi untuk membuat pasar baru dengan produk atau layanan yang mereka ciptakan.
4. Dengan inovasi disrupsi, hasil produk atau jasa akan lebih mudah diakses oleh konsumen.
5. Akibat disrupsi semua hal menjadi serba lebih baik, mulai dari lebih hemat waktu hingga lebih efisien.

C. Jenis Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation)
Terdapat dua jenis utama dari inovasi yang mendisrupsi, yang dapat berdampak perusahaan besar di antaranya,
1. Disrupsi Kelas Bawah
Disrupsi ini adalah situasi ketika perusahaan baru yang masih kecil memasuki pasar dengan target awal pembeli kelas bawah yang biasanya tidak diperhatikan, dengan menawarkan produk yang fungsinya lebih sesuai bagi mereka dan harga yang lebih murah.

Kesempatan ini ada karena perusahaan besar cenderung berfokus pada pelanggan yang paling menguntungkan, dengan menyediakan produk dan jasa yang nilainya terus ditambah, sementara pelanggan yang dianggap kurang menguntungkan lebih sering diabaikan.

Alhasil, mereka hanya menghasilkan produk dengan harga yang di luar jangkauan dan tidak memenuhi kebutuhan pasar kelas bawahnya. oleh sebab itu terbukalah peluang bagi para pemain baru untuk menggarap pasar kelas bawah tersebut.

2. Disrupsi Pasar Baru
Disrupsi ini adalah situasi di mana para pemain baru hadir dan fokus pada pasar yang baru muncul, yang skalanya masih terlalu kecil untuk diperhatikan oleh perusahaan besar. Hal ini sering terjadi pada hal-hal yang bersifat nonkonsumsi (ketika mereka berhasil mengubah yang sebelumnya konsumen). Teknologi yang menjadi alat pelayanan bagi pasar kecil yang baru muncul ini sering kali masih belum sempurna dan sesuai dengan standar, sehingga diabaikan oleh para pelanggan utama.

D. Dampak Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation)
Saat ini banyak perusahaan yang meningkatkan sistem bisnisnya dengan menambahkan sistem online di dalamnya. Hal tersebut dilakukan untuk menarik pelanggan yang juga ikut terpengaruh dengan adanya disruption. Hal ini dikarenakan di era digital saat ini pelanggan tentu ingin membeli produk atau menggunakan jasa dengan cara yang sederhana.

Salah satu ciri dari produk hasil disruption adalah harus lebih mudah diakses oleh pengguna. Dalam segi transaksi, pelanggan juga dapat melakukan pembayaran melalui digital tanpa perlu menggunakan uang tunai. Demikian, disruption memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam bisnis. Segalanya berubah menjadi lebih mudah seiring berkembangnya teknologi.

Sekalipun terkesan mengganggu atau disruption, namun faktanya keberadaan disruptive innovation juga memberikan manfaat. Disruptive innovation  memberikan peluang pertumbuhan bagi perusahaan agar selalu dinamis mengikuti trend baru yang terdepan.

Selain itu, konsumen juga bisa mendapatkan produk yang lebih baik, lebih murah, dan layanan yang lebih mudah diakses melalui teknologi era digital.

E. Contoh Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation)
Inovasi pengganggu merupakan hal yang nyata dan terus terjadi hingga detik ini. Buktinya ada banyak perusahaan yang mengalami kemunduran karena tidak mampu mengikuti disrupsi ini. Contoh yang paling nyata dan mudah ditemukan adalah bagaimana alat transportasi konvensional seperti ojek, angkot dan taksi mulai tergeser oleh kehadiran ojek online.

Keberadaan ojek online membuat alat transportasi lebih mudah diakses oleh konsumen. Tidak hanya itu, ojek online juga lebih murah dan lebih menghemat waktu. Maka, tidak heran jika alat transportasi konvensional akhirnya kalah bersaing dengan ojek online.

Selain ojek online, contoh bagaimana disrupsi menggantikan perusahaan konvensional bisa dilihat dari tersingkirnya Nokia dari kancah persaingan ponsel. Seperti yang diketahui, kurang lebih dua dekade lalu Nokia adalah raja dari ponsel.

Namun, Nokia yang tidak mampu beradaptasi terhadap disrupsi dengan mengembangkan inovasi terpaksa menyerahkan tahta pada Apple di tahun 2007. Bergantinya penggunaan floppy disk menjadi flashdisk juga merupakan contoh dari inovasi disrupsi di bidang teknologi.

Lalu ada juga inovasi disrupsi yang mudah diamati adalah bagaimana marketplace mulai mengubah cara pandang konsumen akan cara berbelanja. Sebelumnya konsumen harus pergi ke toko untuk membeli barang.

Sekarang berkat adanya marketplace, pasar konvensional mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, konsumen mulai berbelanja secara daring lewat berbagai marketplace yang ada.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Inovasi Disruptif, Penyebab, Jenis, Dampak, dan Contohnya"