Data Architecture (Arsitektur Data): Pengertian, Komponen, Prinsip, Tujuan, Fungsi, Karakteristik, Cara Kerja, dan Manfaatnya

Pengertian Data Architecture atau Arsitektur Data
Data Architecture (Arsitektur Data)
Pengertian Data Architecture (Arsitektur Data)
Data Architecture (arsitektur data) adalah sebuah proses standarisasi terkait bagaimana perusahaan mengumpulkan, menyimpan, mentransformasikan, mendistribusikan, dan menggunakan data. Arsitektur data memberikan pendekatan formal untuk membuat dan mengelola aliran data dan bagaimana data diproses di seluruh sistem dan aplikasi IT organisasi.

Arsitektur data yang baik memberikan kejelasan tentang setiap aspek data, yang memungkinkan para scientist atau ilmuwan data bekerja dengan data yang dapat dipercaya secara efisien dan untuk memecahkan masalah bisnis yang kompleks. Hal ini juga mempersiapkan sebuah organisasi untuk secara cepat memanfaatkan peluang bisnis baru.

Data Architect (Arsitek Data)
Data architect (arsitek data) adalah profesi yang berperan dalam mendesain, mengembangkan, membuat, dan mengelola sebuah organisasi data architecture. Seorang data architect, harus bisa menetapkan bagaimana sebuah data disimpan, terintegrasi, dan terkelola oleh data entities dan IT system secara baik.

Seorang arsitek data bertanggung jawab dan memastikan bahwa organisasi mengikuti standar data formal dan bahwa aset datanya sejalan dengan data architecture yang ditentukan atau dengan tujuan bisnis. Biasanya, seorang berprofesi sebagai data architect memelihara registri metadata, mengawasi manajemen data, mengoptimalkan basis data, semua sumber data serta lain sejenisnya.

Data Architecture (Arsitektur Data) Menurut Para Ahli
1. Data Management Body of Knowledge (DMBOK), data architecture adalah segala hal yang mencakup spesifikasi yang digunakan untuk menggambarkan keadaan yang ada, menetapkan persyaratan data, memandu integrasi data, dan mengontrol aset data sebagaimana tercantum dalam strategi data. Data architecture atau arsitektur data berfungsi untuk menjembatani strategi bisnis dan eksekusi teknis.
2. Dr. Peter Aiken, data architecture adalah kosakata umum yang mengungkapkan persyaratan terintegrasi yang memastikan bahwa aset data disimpan, diatur, dikelola, dan digunakan dalam sistem untuk mendukung strategi organisasi.
3. Keith D.Foote , data architecture adalah seperangkat aturan, kebijakan, dan model yang menentukan jenis data apa yang dikumpulkan, dan bagaimana data itu digunakan, diproses, dan disimpan dalam sistem basis data.
4. Sven Blumberg, Et. Al., McKinsey, data architecture (arsitektur data) adalah bagaimana menggunakan data secara efektif dan dibangun di atas dasar persyaratan bisnis.
5. DalleMule dan Davenport, Harvard Business Review, data architecture dengan bagaimana data dikumpulkan, disimpan, diubah, didistribusikan, dan dikonsumsi. Information Technologi (IT) harus mencakup aturan yang mengatur format terstruktur, seperti database dan sistem file, dan sistem untuk menghubungkan data dengan proses bisnis yang mengkonsumsinya.
6. Business Dictionary, data architecture (arsitektur data) adalah model, kebijakan, aturan, atau standar yang mengatur data mana yang dikumpulkan, dan bagaimana data itu disimpan, diatur, dan digunakan dalam sistem basis data dan atau dalam suatu organisasi.

Komponen Data Architecture (Arsitektur Data)
Visi arsitek data adalah mendapatkan data penting kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat. Untuk melakukan ini, arsitek atau data architect harus memetakan dan memvisualisasikan model data dalam format abstrak dan mudah dipahami, atau blueprint (cetak biru).

Unsur data architecture (arsitektur data) dapat disintesis menjadi komponen-komponen berikut di antaranya,
1. Data architecture results, outcomes (hasil), yaitu model, definisi, dan aliran data pada berbagai tingkatan, biasanya disebut artefak atau data architecture artifacts.
2. Data architecture activities (aktivitas), adalah bentuk, distribusi atau penyebaran, dan memenuhi niat dan tujuan data architecture (arsitektur data).
3. Data architecture behaviors (perilaku), merupakan kolaborasi, pola pikir, dan keterampilan di antara berbagai peran yang memengaruhi data architecture organisasi atau perusahaan.

Prinsip Data Architecture (Arsitektur Data)
Menurut Joshua Klahr, vice president of product management Splunk, setidaknya ada enam prinsip dalam arsitektur data modern di antaranya,
1. Data adalah aset bersama. Arsitektur data modern perlu memberi semua pemangku kepentingan pandangan lengkap tentang perusahaan.
2. Akses yang memadai. Selain memecah silo, arsitektur data modern perlu menyediakan antarmuka yang memudahkan pengguna untuk menggunakan data dan alat yang sesuai dengan pekerjaan mereka.
3. Pentingnya keamanan. Arsitektur data modern perlu disusun dengan keamanan yang baik. Selain itu, arsitektur data juga harus mendukung kebijakan data dan kontrol akses langsung pada data.
4. Menggunakan istilah yang mudah dipahami. Aset data yang dibagikan seperti katalog produk, definisi KPI, dan lain-lain perlu dituliskan dengan istilah yang mudah dipahami. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemahaman yang keliru saat analisis data.
5. Data harus di kurasi. Sebelum dilakukan analisis, data perlu di kurasi terlebih dahulu. Dalam mengkurasi data diperlukan kurator yang memang bekerja untuk mengkurasi data saja.
6 Data flow harus di optimasi. Data flow perlu dioptimasi agar lebih agile dan fleksibel. Mengoptimasi data flow bisa dilakukan dengan mengurangi proses pemindahan data. hal ini juga mampu mengoptimalkan kelincahan perusahaan.

Tujuan Data Architecture (Arsitektur Data)
Untuk tujuan utama data architecture atau arsitektur data sendiri, yaitu adalah mendefinisikan data bersama dengan skema, integrasi, transformasi, penyimpanan, dan alur kerja yang diperlukan untuk mengaktifkan persyaratan analitis arsitektur informasi. Arsitektur atau architecture data yang solid adalah blueprint (cetak biru) yang membantu menyelaraskan data perusahaan Anda dengan strategi bisnisnya.

Arsitektur data memandu bagaimana data dikumpulkan, diintegrasikan, ditingkatkan, disimpan, dan dikirim ke pebisnis yang menggunakannya untuk melakukan pekerjaan mereka. Ini membantu membuat data tersedia, akurat, dan lengkap sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis.

Fungsi Data Architecture (Arsitektur Data)
Adapun terkait fungsi, bahwa semua macam bidang bisnis menggunakan data architecture (arsitektur data) untuk di antaranya,
1. Mempersiapkan organisasi secara strategis untuk dengan cepat berkembang dan memanfaatkan peluang bisnis yang melekat pada teknologi yang muncul.
2. Menerjemahkan kebutuhan bisnis ke dalam persyaratan data dan sistem.
3. Memfasilitasi penyelarasan teknologi informasi dan system (sistem) bisnis.
4. Mengelola pengiriman data dan informasi yang kompleks di seluruh perusahaan.
5. Bertindak sebagai agen untuk transformasi perubahan.
6. Menggambarkan aliran informasi antara orang (pengguna) dan proses dalam bisnis.

Karakteristik Data Architecture (Arsitektur Data)
Arsitektur data modern harus dirancang untuk memanfaatkan teknologi yang muncul seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, internet of things (IoT), dan blockchain. Dan Sutherland, insinyur dan CTO terkemuka, platform data, di IBM, mengatakan bahwa arsitektur data modern harus memiliki karakteristik berikut di antaranya,
1. Cloud Native. Arsitektur data modern dirancang untuk mendukung penskalaan elastis, ketersediaan tinggi, keamanan ujung-ke-ujung untuk data yang bergerak dan data yang tidak aktif, serta skalabilitas biaya dan kinerja.
2. Pipeline data yang dapat diskalakan. Untuk memanfaatkan teknologi yang muncul, arsitektur data mendukung streaming data real-time dan semburan data mikro-batch.
3. Integrasi data yang mulus. Arsitektur data terintegrasi dengan aplikasi lama menggunakan antarmuka API standar. Mereka dioptimalkan untuk berbagi data di seluruh sistem, geografi, dan organisasi.
4. Pengaktifan data waktu nyata. Arsitektur data modern mendukung kemampuan untuk menerapkan validasi, klasifikasi, manajemen, dan tata kelola data otomatis dan aktif.
5. Dipisahkan dan diperluas. Arsitektur data modern dirancang untuk digabungkan secara longgar, memungkinkan layanan untuk melakukan tugas minimal yang independen dari layanan lain.

Cara Kerja Proses Data Architecture (Arsitektur Data)
Dalam proses cara kerjanya, biasanya data architecture (arsitektur data) dirancang, dibuat, digunakan, dan dikelola oleh seorang arsitek atau data architect. Data architecture pada organisasi atau perusahaan terdiri dari 3 (tiga) lapisan atau proses yang berbeda dalam cara kerjanya di antaranya,
1. Model konseptual (bisnis). Termasuk semua entitas data dan menyediakan model data konseptual atau yang semantik.
2. Model logis (sistem). Yaitu menentukan bagaimana entitas data ditautkan dan menyediakan model data logis.
3. Model fisik (teknologi). Adalah menyediakan mekanisme data untuk proses dan fungsionalitas tertentu, atau bagaimana data architecture aktual diimplementasikan pada infrastruktur teknologi yang mendasarinya.

Manfaat Data Architecture (Arsitektur Data)
Data architecture atau arsitektur data dapat menjadi sesuatu yang sangat penting karena berbagai alasan di antaranya,
1. Membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang data.
2. Memberikan pedoman untuk mengelola data dari penangkapan awal dalam sistem sumber hingga konsumsi informasi oleh pebisnis.
3. Memberikan struktur untuk mengembangkan dan mengimplementasikan tata kelola data.
4. Membantu penegakan keamanan dan privasi.
5. Mendukung kegiatan intelijen bisnis atau Business Intelligence (BI) dan data pergudangan atau Data Werehouse (DW) Anda, terutama big data.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Data Architecture (Arsitektur Data): Pengertian, Komponen, Prinsip, Tujuan, Fungsi, Karakteristik, Cara Kerja, dan Manfaatnya"