Internet of Things (IoT): Pengertian, Unsur, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Pengertian Internet of Things atau IoT
Internet of Things (IoT)

Pengertian Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) atau Internet untuk Segala adalah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.  Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID Center di MIT.

IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine-to-machine atau M2M. Seluruh alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut dengan perangkat cerdas atau smart devices. Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam menyelesaikan berbagai urusan atau tugas yang ada.

Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi.  

Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa. Dan yang terbaru saat ini, penerapan Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti China dan Jerman. 

Baca Juga: Pengertian Artificial Intelligence, Sejarah, Konsep, Kategori, Cara Kerja, Contoh, Manfaat, dan Bahayanya

Unsur Internet of Things (IoT)
Terdapat beberapa unsur pembentuk dari Internet of Things (IoT) di antaranya,
1. Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan sebuah penemuan yang dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir. AI mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan.

Dengannya, awalnya sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna secara langsung, sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa menunggu instruksi dari pengguna. 

Baca Juga: Pengertian Machine Learning, Cara Kerja, Jenis, dan Contoh Penerapannya

2. Konektivitas
Konektivitas berupa hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan. Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien.

3. Perangkat ukuran kecil
Di dalam perkembangan teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan biaya yang lebih sedikit, namun efektivitas dan skalabilitas menjadi tinggi. Sehingga di masa yang akan datang, manusia dapat lebih mudah menggunakan perangkat teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien.

4. Sensor
Sensor merupakan unsur yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang terintegrasi dengan dunia nyata.

Baca Juga: Google Assistant: Pengertian, Fitur, Fungsi, Cara Mengaktifkan, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya

5. Keterlibatan aktif
Banyak mesin modern yang masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.

Cara Kerja Internet of Things (IoT)
Perangkat dan objek dengan sensor bawaan terhubung ke platform Internet of Things yang mengintegrasikan data dari perangkat yang berbeda dan menerapkan analitik untuk berbagi informasi paling berharga dengan aplikasi yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan spesifik.

Platform IoT yang kuat ini dapat menunjukkan dengan tepat informasi apa yang berguna dan apa yang dapat diabaikan dengan aman. Informasi ini dapat digunakan untuk mendeteksi pola, membuat rekomendasi, dan mendeteksi kemungkinan masalah sebelum terjadi.

Kelebihan Internet of Things (IoT)
Beberapa keunggulan yang diberikan Internet of Things (IoT) di antaranya,
1. Hemat waktu. Dengan mengurangi upaya manusia, IoT menghemat waktu banyak orang. Menghemat waktu adalah salah satu keuntungan utama menggunakan platform IoT.
2. Berguna untuk masalah keamanan. IoT sangat membantu untuk keselamatan karena mendeteksi potensi bahaya dan memperingatkan pengguna.
3. Peningkatan keamanan. Jika Anda memiliki sistem yang saling terhubung, ini dapat membantu dalam kontrol rumah dan kota yang lebih cerdas melalui telepon seluler. Ini meningkatkan keamanan dan menawarkan perlindungan pribadi.
4. Pemanfaatan sumber daya yang efisien. Anda dapat meningkatkan pemanfaatan sumber daya dan memantau sumber daya alam dengan mengetahui fungsionalitas dan cara kerja setiap perangkat.
5. Berguna dalam industri perawatan kesehatan. Perawatan pasien dapat dilakukan secara lebih efektif secara real-time tanpa memerlukan kunjungan dokter. Ini memberi mereka kemampuan untuk membuat pilihan serta memberikan perawatan berbasis bukti.
6. Minimalkan upaya manusia. Saat perangkat IoT berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, mereka dapat mengotomatiskan tugas yang membantu meningkatkan kualitas layanan bisnis dan mengurangi kebutuhan akan intervensi manusia.
7. Penggunaan dalam sistem lalu lintas. Pelacakan aset, pengiriman, pengawasan, pelacakan lalu lintas atau transportasi, kontrol inventaris, pelacakan pesanan individu, dan manajemen pelanggan dapat lebih hemat biaya dengan sistem pelacakan yang tepat menggunakan teknologi IoT.
8. Mengurangi penggunaan peralatan elektronik lainnya. Perangkat listrik terhubung langsung dan dapat berkomunikasi dengan komputer pengontrol, seperti telepon seluler, sehingga penggunaan listrik menjadi efisien. Oleh karena itu, tidak akan ada penggunaan peralatan listrik yang tidak perlu.

Baca Juga: Smart Home System: pengertian, Manfaat, Contoh, Kelebihan, dan Kekurangannya

Kekurangan Internet of Things (IoT)
Beberapa kekurangan Internet of Things (IoT) di antaranya,
1. Masalah privasi. Sistem IoT menyediakan data pribadi penting dengan detail lengkap tanpa partisipasi aktif pengguna.
2. Kurangnya standarisasi internasional. Karena tidak ada standar kompatibilitas internasional untuk IoT, perangkat dari pabrikan yang berbeda akan bermasalah untuk berkomunikasi satu sama lain.
3. Ketergantungan yang tinggi pada internet. IoT sangat bergantung pada internet dan tidak dapat berfungsi secara efektif tanpanya.
4. Peningkatan pengangguran. Pekerja tidak terampil atau bahkan yang terampil berada pada risiko tinggi kehilangan pekerjaan mereka, yang menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi. Kamera pengintai pintar, robot, sistem setrika pintar, mesin cuci pintar, dan fasilitas lainnya menggantikan manusia yang sebelumnya melakukan pekerjaan ini.
5. Berkurangnya aktivitas mental dan fisik. Penggunaan internet dan teknologi yang berlebihan membuat orang menjadi malas karena mengandalkan perangkat pintar daripada melakukan pekerjaan fisik, menyebabkan orang yang memanfaatkannya menjadi tidak aktif.
6. Masalah keamanan. Sistem IoT saling berhubungan dan berkomunikasi melalui jaringan. Jadi, sistem menawarkan sedikit kontrol meskipun ada tindakan keamanan, dan itu dapat menyebabkan berbagai jenis serangan jaringan.
7. Kemungkinan besar seluruh sistem rusak. Jika ada bug di sistem, ada kemungkinan bahwa setiap perangkat yang terhubung akan rusak.
8. Kompleksitas sistem. Merancang, mengembangkan, memelihara, dan mengaktifkan teknologi ekstensif ke sistem IoT cukup rumit.

Baca Juga: Pengertian Pengangguran Struktural, Penyebab, Dampak, Contoh, dan Cara Mengatasinya

Contoh Internet of Things (IoT)
Berikut beberapa contoh bidang yang telah menerapkan teknologi Internet of Things (IoT) di antaranya,
1. Bidang kesehatan
Saat ini, banyak sekali teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga medis. IoT juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan mesin dan alat medis untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif, tepat, dan mengurangi resiko kesalahan.

Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia kesehatan adalah membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh, mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya. Data yang diperoleh akan disimpan dalam penyimpanan data berskala besar.

Saat ini lebih dikenal dengan big data. Dengan menggunakan big data mampu membaca informasi dan data yang berupa angka atau teks secara cepat, dan efisien. Tenaga medis tidak perlu lagi untuk mencatat secara manual, karena semua informasi dapat ditampung dalam basis data dan akan dikirimkan pada mesin IoT untuk menjalankan tugas sesuai dengan algoritma yang dikembangkan.

2. Bidang energi
Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai dari polusi atau pencemaran, pemborosan, dan berkurangnya pasokan sumber daya. Oleh karena itu, dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa resiko tersebut. Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk mengurangi penggunaan energi listrik.

Dengan sensor tersebut, mampu menangkap partikel cahaya, sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu akan mati. Namun, saat tidak ada pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis menyala.

Kemudian, juga dapat menerapkan pada fungsi penjadwalan yang dilakukan pada mesin oven, mesin pemanas yang telah terintegrasi dengan jaringan internet. Dan contoh konkret yang sering kita jumpai adalah pada smart TV yang telah menerapkan IoT untuk metode pencarian channel disesuaikan dengan pilihan pengguna (user).

3. Transportasi
Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya, Anda selalu mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan kemampuan berkendara yang telah Anda pelajari. Namun, apakah Anda sudah mengetahui saat ini ada penemuan terbaru, di mana Anda dapat menjalankan mobil tanpa mengemudi sendiri.

Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan internet of things. Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem lalu lintas saat kondisi macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi.

4. Lingkungan umum
Contoh internet of things yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum. Di mana segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan diawasi dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan penelitian kualitas air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan terpercaya.

Dengan bantuan internet of things, mampu untuk mencari sumber data secara valid dan cepat. Tidak hanya itu, cakupan wilayah geografis yang disajikan juga cukup luas dan dapat menjangkau lebih banyak daerah. Dengan bantuan big data, permasalahan mengenai kecepatan transfer data dan pembacaan data data tertutupi dengan baik.

Memang, alokasi dana yang harus dipersiapkan juga sangat besar. Namun, hasil yang didapat juga semakin besar pula. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai alat pengukur aktivitas vulkanik maupun gempa bumi. Sehingga, mampu memberikan prediksi atau perkiraan lebih akurat mengenai akan terjadinya sebuah bencana alam.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Internet of Things (IoT): Pengertian, Unsur, Cara Kerja, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya"