Arsitektur Informasi: Pengertian, Sejarah, Komponen, Prinsip, dan Tahapannya

Pengertian Arsitektur Informasi
Arsitektur Informasi
Pengertian Arsitektur Informasi
Arsitektur informasi atau information architecture (IA) adalah seni menggambarkan suatu model atau konsep informasi yang digunakan dalam aktivitas-aktivitas yang membutuhkan detail eksplisit dari suatu sistem kompleks. Arsitektur informasi juga dapat diartikan sebagai praktik penataan dan penyajian bagian-bagian dari sesuatu, baik itu situs web, aplikasi seluler, postingan web blog, buku, atau toko fisik, agar mudah dipahami oleh pengguna.

Dilansir dari Situs XD Adobe, arsitektur informasi (information architecture) merupakan disiplin yang berfokus pada organisasi informasi dalam produk digital. Misalnya, saat desainer membuat aplikasi dan situs web, mereka menata setiap layar individu sehingga pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang dibutuhkan. Mereka juga membuat alur yang memungkinkan pengguna menavigasi antar layar tanpa banyak usaha.

Arsitektur Informasi Menurut Para Ahli
1. Laudon, arsitektur informasi merupakan bentuk khusus dengan menggunakan teknologi informasi dalam organisasi agar tujuan atau fungsinya tercapai
2. Zwasy, arsitektur informasi merupakan sebuah desain seluruh sistem komputer agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi yang spesifik.

Sejarah Arsitektur Informasi
Istilah arsitektur informasi pertama kali diciptakan oleh seorang pakar atau ahli yang bernama Richard Saul Wurman pada tahun 1975. Wurman dilatih sebagai seorang arsitek, tetapi menjadi tertarik pada cara informasi dikumpulkan, diatur dan disajikan untuk menyampaikan makna. Wurman mendefinisikan arsitektur informasi sebagai cara mengorganisasikan pola-pola dalam data, Sehingga dapat membuat yang kompleks menjadi jelas.

Istilah arsitektur informasi ini sebagian besar tidak aktif sampai pada tahun 1996 digunakan oleh beberapa ilmuwan perpustakaan, Lou Rosenfeld dan Peter Morville. Mereka menggunakan istilah tersebut untuk mendefinisikan pekerjaan yang mereka lakukan dalam menyusun situs web dan intranet yang berskala besar.

Dalam information architecture untuk World Wide Web (WWW), khususnya untuk merancang situs web berskala besar, arsitektur informasi dimaksudkan untuk:
1. Kombinasi skema organisasi, pelabelan, dan navigasi dalam sistem informasi.
2. Desain struktural ruang informasi untuk memfasilitasi penyelesaian tugas dan akses intuitif ke konten.
3. Seni dan ilmu menyusun dan mengklasifikasikan situs web dan intranet untuk membantu orang menemukan dan mengelola informasi.
4. Disiplin dan komunitas praktik yang muncul berfokus pada membawa prinsip-prinsip desain dan arsitektur ke lanskap digital.

Saat ini pengaruh Wurman pada arsitektur informasi memang terbilang cukup minim, tetapi banyak metafora yang digunakan untuk menggambarkan disiplin menggemakan pekerjaan yang dilakukan oleh arsitek. Sebagai contoh misalnya, arsitektur informasi digambarkan sebagai developer (pengembang) dan perancang cetak biru (bluprint designer) yang digunakan untuk membangun sistem.

Komponen Arsitektur Informasi
Dalam komponennya, arsitektur Informasi memiliki empat komponen di antaranya,
1. Organisasi Informasi
Organisasi informasi atau sering disebut dengan taksonomi dan hierarki merupakan suatu cara yang dilakukan dengan mengelompokkan informasi. Dalam organisasi informasi, ada dua bagian yang penting yaitu skema dan struktur organisasi informasi.

Dalam skema informasi, ada beberapa jenis yang sering digunakan yaitu geografis, kronologis, alfabetis, task dan audience. Sedangkan struktur informasi memiliki beberapa pendekatan yang dapat digunakan, seperti hierarki, model basis data dan hiperteks.

2. Pelabelan Informasi
Pelabelan informasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk dapat mewakili suatu kelompok informasi atau konsep. Ada empat jenis pelabelan informasi, yaitu tautan kontekstual, tajuk, pilihan sistem navigasi dan istilah-istilah pengindeksan.

Tautan kontekstual merupakan sebuah hyperlink ke informasi lain di mana terdapat halaman lain atau sama. Tajuk merupakan label yang digunakan dengan tepat dan sederhana sehingga mampu mendeskripsikan konten yang mengikutinya. Pilihan sistem navigasi merupakan sebuah label yang merepresentasikan pilihan-pilihan pada sistem navigasi.

Istilah-istilah pengindeksan merupakan sebuah kata kunci yang merepresentasikan suatu konten yang berguna untuk keperluan browsing dan searching.

3. Sistem Navigasi
Sistem navigasi merupakan sistem yang membahas mengenai bagaimana membimbing pengguna web dengan berpindah-pindah dari satu informasi ke informasi lain tanpa kehilangan orientasi. Ada tiga jenis sistem informasi yang paling umum, yaitu; navigasi global, navigasi lokal dan navigasi kontekstual.

Selain itu ada lagi jenis navigasi lainnya seperti peta situs, indeks situs, daftar isi dan panduan sehingga diharapkan dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web. Maka pendekatan baru seperti personalisasi, visualisasi dan kustomisasi dalam navigasi akan mulai muncul.

4. Sistem Pencarian
Sistem pencarian merupakan sebuah pencarian yang dilakukan melalui mesin pencari, di mana berkaitan dengan algoritma temu kembali, antarmuka pencarian dan zona pencarian. Biasanya sistem pencarian juga membicarakan masalah dalam temu kembali informasi seperti relevansi, presisi dan perangkingan hasil pencarian.

Prinsip Arsitektur Informasi
Setelah persyaratan tersebut terpenuhi, para Information Architect dapat mulai mengoptimalkan IA menggunakan beberapa prinsip di antaranya,
1. Objek. Konten harus diperlakukan sebagai sesuatu yang hidup dan bernapas. Ini memiliki siklus hidup, perilaku, dan atribut.
2. Pilihan. Lebih sedikit lebih banyak. Pertahankan jumlah pilihan seminimal mungkin.
3. Pengungkapan. Tampilkan pratinjau informasi yang akan membantu pengguna memahami jenis informasi apa yang disembunyikan jika mereka menggali lebih dalam.
4. Eksemplar. Tunjukkan contoh konten saat menjelaskan konten kategori.
5. Pintu atau gerbang depan. Asumsikan bahwa setidaknya 50% (persen) pengguna akan menggunakan titik masuk yang berbeda dari halaman beranda.
6. Jenis Tipe klasifikasi. Tawarkan kepada pengguna beberapa skema klasifikasi yang berbeda untuk menelusuri konten situs.
7. Navigasi terfokus. Jaga navigasi tetap sederhana dan jangan pernah mencampuradukkan hal-hal yang berbeda.
8. Pertumbuhan. Asumsikan bahwa konten di situs web akan tumbuh. Pastikan situs web dapat diskalakan.

Tahapan Arsitektur Informasi
Berikut cara, langkah, dan tahapan untuk membuat arsitektur informasi yang efektif dan maksimal di antaranya,
1. Memahami persyaratan bisnis/kontekstual dan konten yang diusulkan untuk sistem. Baca semua dokumentasi yang ada, wawancarai pemangku kepentingan dan lakukan inventarisasi konten.
2. Lakukan latihan penyortiran kartu dengan sejumlah perwakilan pengguna.
3. Evaluasi output dari latihan penyortiran card (kartu) Anda. Cari tren dalam pengelompokan dan pelabelannya.
4. Kembangkan draf arsitektur informasi (yaitu pengelompokan dan hierarki informasi).
5. Evaluasi draf arsitektur informasi menggunakan teknik evaluasi klasifikasi berbasis kartu.
6. Jangan berharap untuk mendapatkan arsitektur informasi yang benar pertama kali. Menangkap terminologi dan hierarki yang tepat mungkin memerlukan beberapa literasi.
7. Dokumentasikan arsitektur informasi dalam peta situs. Ini bukan peta situs final, peta situs hanya akan diselesaikan setelah tata letak halaman ditentukan.
8. Tentukan sejumlah tugas umum pengguna, seperti mencari tahu tentang cara meminta cuti liburan. Tata letak halaman sketsa di atas kertas untuk menentukan bagaimana pengguna akan melangkah melalui situs. Teknik ini dikenal sebagai istilah storyboard.
9. Ajak anggota tim proyek lainnya melalui storyboard dan tinggalkan mereka di ruang kerja bersama untuk mendapatkan komentar.
10. Jika memungkinkan dalam batasan proyek, adalah baik untuk melakukan tes kegunaan berbasis tugas pada prototipe kertas karena memberikan umpan balik yang berharga tanpa mengorbankan pembuatan desain berkualitas lebih tinggi.
11. Buat layout (tata letak) halaman mendetail untuk mendukung tugas pengguna utama. Tata letak halaman itu harus dijelaskan dengan panduan untuk desainer dan pengembang visual.
12. Mengembangkan arsitektur informasi dengan cara ini memungkinkan Anda merancang dan membangun sistem yang yakin akan berhasil.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Arsitektur Informasi: Pengertian, Sejarah, Komponen, Prinsip, dan Tahapannya"