Google Blacklist: Pengertian, Indikator, Penyebab, Cara Menghindarinya

Pengertian Google Blacklist Google Blacklist atau daftar hitam Google
Google Blacklist (Daftar Hitam Google)

Pengertian Google Blacklist
Google Blacklist (daftar hitam Google) adalah langkah yang diambil mesin telusur Google ketika menemukan konten atau file berbahaya di situs web yang dapat membahayakan keamanan pengunjung. Ketika hal itu terjadi, Google akan segera mulai menampilkan peringatan daftar hitam atau blacklist.

Pengunjung situs tersebut akan diberi peringatan untuk mencegah kehilangan data sensitif, dan pemilik situs web segera diberi tahu melalui email atau pesan di konsol penelusuran Google. Setelah itu, Google Blacklist akan mengambil langkah-langkah untuk mendeteksi konten yang mencurigakan dan menghapus situs web dari indeks dan hasil mesin pencari mereka. 

Baca Juga: Google Search Console: Pengertian, Manfaat, Cara Menambahkan Situs, dan Menggunakannya

Hal tersebut tentunya merupakan efek negatif untuk situs tersebut, sehingga mengakibatkan situs tersebut akan kehilangan sebanyak 95% dari lalu lintas situs aslinya. Bahkan dalam beberapa kasus, hingga menurunkan reputasi web Anda dan mempengaruhi pendapatan Anda, karena pengunjung setia dapat tiba-tiba mulai melihat situs Anda sebagai situs yang berbahaya.

Jika situs Anda ke masuk ke dalam daftar hitam atau blacklist, sangat penting untuk memperbaiki masalah ini secepat mungkin.
 
Indikator Google Blacklist
Terdapat beberapa indikator atau gejala umum yang harus diwaspadai untuk dipahami jika Anda telah dimasukkan ke daftar hitam oleh Google di antaranya,
1. Saat mengunjungi situs, Anda diblokir oleh layar peringatan yang besar.
2. Ada tautan eksternal dengan kata kunci spam pengoptimalan mesin telusur (SEO) yang saat diklik, akan mengarahkan seseorang ke halaman hasil mesin telusur (SERP).
3. Ada perubahan yang tidak terduga dan mencurigakan pada file database situs web Anda atau tampilan baru dengan konten berbahaya.
4. Antivirus Anda memblokir sebagian atau seluruh situs web saat Anda mengunjunginya.
5. Anda mungkin menemukan pesan seperti ‘Situs ini mungkin diretas/This site may be hacked’ di hasil mesin telusur Anda.
6. Server hosting Anda menangguhkan akun Anda tanpa peringatan dan menonaktifkannya hingga konten yang diretas dibersihkan dan situs web tersebut dikirim ulang untuk verifikasi.

Baca Juga: Pengertian Web Server, Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya
 
Penyebab Blacklist Google
Terdapat beberapa kategori yang berbeda untuk dipertimbangkan saat situs web masuk daftar hitam, seperti beberapa situs termasuk ke dalam daftar karena memiliki konten malware. Tapi ada juga yang menyediakan tautan eksternal yang mengarah ke penipuan phishing dan membahayakan privasi dan keamanan data pengunjung.

Adapun beberapa penyebab yang bisa menjerat situs web Anda ke dalam hitam di antaranya,
1. Malware dan virus
Google dapat memasukkan situs web Anda ke dalam daftar hitam ketika mencurigai bahwa situs web Anda digunakan untuk menyebarkan malware. Laman di situs Anda yang telah diretas dapat mengunduh malware secara otomatis saat dikunjungi yang dapat memperingatkan Google bahwa situs web Anda mungkin menjadi target malware yang menyebar luas.

Oleh karena itu, untuk menjaga keamanan pengguna, browser mereka mungkin menampilkan peringatan saat mengunjungi situs Anda, biasanya pesan atau layar merah yang berisi kata kunci ‘malware’ di Chrome. Browser lain mungkin menampilkan peringatan yang berbeda seperti situs ini mungkin diretas, situs ini dapat membahayakan komputer Anda, situs yang menipu, dan lain-lain.

Jika situs web Anda menampilkan peringatan seperti itu, mungkin ada baiknya untuk mulai memohon penghapusan blacklist Google.

2. Phishing
Bila situs web Anda diberi label menipu atau palsu, hal itu mungkin karena situs Anda ada di daftar phishing Google. Situs web Anda mungkin telah dimodifikasi untuk mengumpulkan info pengguna dan mengirimkannya ke server lain yang dikendalikan oleh peretas.

Halaman yang diubah ini mungkin meminta informasi sensitif kepada pengguna, dan pengguna yang memberikan informasi ini mungkin juga akan diserang. Ini dapat menurunkan kepercayaan pengguna pada situs web Anda dan mempengaruhi reputasi situs web Anda.

3. Menggunakan teknik Black Hat SEO
Jika Anda menggunakan teknik Black hat SEO, seperti penyelubungan, mengorek situs web atau membeli tautan untuk situs web Anda, Google mungkin telah memasukkan Anda ke daftar hitam mereka. Teknik ini tidak etis karena memberikan keuntungan yang tidak adil pada situs web, jadi Google akan terus mencari situs yang menggunakan teknik tersebut dan menjegalnya.

Cara untuk Menghindari Blacklist Google
1. Cek Status Website Anda
Pertama-tama, tentu Anda perlu tahu apakah website Anda benar-benar di-blacklist atau tidak. Untuk itu, Anda bisa mengeceknya dengan alat Safe Browsing Diagnostic milik Google. Ketikan website yang ingin Anda cek, kemudian hasilnya akan langsung muncul.

2. Scan Website Anda
Selanjutnya, proses scan website perlu dilakukan. Tujuannya, untuk mencari bagian website Anda yang terinfeksi. Dengan begitu, Anda bisa tahu bagian mana yang perlu Anda perbaiki. Berikut beberapa cara ampuh untuk menemukan celah keamanan di website Anda di antaranya,
a. Menggunakan plugin. Jika Anda menggunakan WordPress, Anda bisa menginstall security plugin seperti Sucuri dan WordFence. Pada umumnya, security plugin punya fungsi scanner untuk mendeteksi infeksi di website.
b. Melakukan audit website. Opsi ini cocok jika Anda sudah terbiasa mengelola server dan website secara manual. Biasanya, prosesnya terdiri dari tiga tahap, yaitu audit server, audit database, dan audit CMS.
c. Menghubungi penyedia hosting. Untuk mendapat bantuan langsung dengan mudah, Anda bisa menghubungi layanan support penyedia hosting Anda.

3. Bersihkan Website Anda dari Infeksi
Setelah menemukan bagian website yang terinfeksi, Anda bisa langsung membersihkannya. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda coba di antaranya,
a. Buat backup. Sebelum melakukan pembersihan, pastikan tidak ada data yang hilang. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan backup terlebih dulu. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan memanfaatkan plugin backup.
b. Hapus infeksi dengan plugin. Pada umumnya, security plugin menawarkan opsi untuk menghapus infeksi yang ada di website Anda setelah melakukan scanning.
c. Uninstall plugin dan tema bermasalah. Jika ada tema atau plugin yang terdeteksi bermasalah pada proses scanning, Anda bisa meng-uninstall nya. Kemudian, gantilah dengan tema dan plugin yang lebih aman.
d. Hapus akun user yang mencurigakan. Apabila di website Anda tiba-tiba ada user tak dikenal yang muncul, Anda bisa menghapusnya langsung sebagai admin.

4. Menutup Celah Keamanan Website
Sekarang Anda bisa coba scan websitenya lagi. Jika masih ditemukan masalah, Anda bisa mengidentifikasi sisa infeksi yang ada, lalu menghapusnya dengan metode yang sama seperti yang dijelaskan pada langkah sebelumnya. Namun, jika infeksinya sudah hilang sepenuhnya, lakukan hal-hal berikut untuk memperkuat keamanan website Anda di antaranya,
a. Mengubah password website. Pastikan Anda mengubah password website Anda menjadi lebih aman. Sebisa mungkin gunakan kombinasi huruf kapital, angka, dan simbol. Jangan lupa untuk gunakan lebih dari 10 karakter.
b. Memasang two-way authentication. Selanjutnya, Anda bisa membuat login website WordPress Anda lebih kompleks dengan bantuan two-way authentication. Metode ini bisa Anda aktifkan melalui plugin.
c. Mengubah URL Login. Biasanya URL halaman login website WordPress adalah namadomain.com/wp-admin. Untuk membuatnya lebih sulit ditebak, Anda bisa mengubah URL login Anda dengan bantuan plugin. 

Baca Juga: Two Factor Authentication (2FA): Pengertian, Jenis, Cara Kerja, dan Manfaatnya

5. Request Review ke Google
Langkah terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menghapus pesan blacklist yang masih melekat di website Anda. Untuk itu, Anda bisa request ke Google untuk me-review ulang website Anda. Tapi ingat, sebelum melakukan request review, pastikan website Anda benar-benar sudah aman. Kemudian, lakukan langkah-langkah berikut untuk request review ke Google di antaranya,
a. Login ke akun Google Search Console Anda. Pastikan website Anda sebelumnya sudah terdaftar di Google Search Console.
b. Masuk ke tab Security Issues.
c. Klik tombol Request a Review.
d. Ikuti instruksi yang tertulis. Lalu tunggu hingga Google selesai me-review website Anda. Jika hasil deteksi Google menunjukkan bahwa websitenya bersih, Anda akan terbebas dari blacklist Google. Jadi, tidak akan ada pesan peringatan lagi yang muncul.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Google Blacklist: Pengertian, Indikator, Penyebab, Cara Menghindarinya"