Pengertian Pitch Deck, Konten, Cara Membuat, dan Contohnya

Table of Contents

Pengertian Pitch Deck

A. Pengertian Pitch Deck

Pitch deck adalah suatu presentasi singkat yang di dalamnya menjelaskan pengertian atau penjelasan umum tentang rencana bisnis perusahaan. Pitch deck dijadikan sebagai satu cara untuk menunjukkan mengapa perusahaan layak mendapatkan pendanaan dan perhatian dari pihak lain.

Baca Juga: Pengertian Business Plan, Cakupan, Jenis, Manfaat, dan Cara Menyusunnya

Dengan pitch deck, Anda bisa menjelaskan secara jelas dan singkat tentang produk Anda kepada para calon investor dan membuat mereka tertarik untuk melakukan pendanaan pada usaha bisnis Anda. Biasanya, pitch deck dibuat dengan memanfaatkan berbagai jenis alat umum, seperti KeyNote, PowerPoint, ataupun Prezi.

Selain itu, pitch deck juga bisa digunakan ketika Anda bertemu dengan perusahaan lain untuk saling bekerja sama atau mencari co-founder. Pembuatan pitch deck bertujuan menarik para investor agar mereka rela melakukan pendanaan pada perusahaan Anda.

B. Konten Pitch Deck

Terdapat tiga hal yang dapat menjadikan pitch deck potensial untuk menarik perhatian. Ketiga hal tersebut adalah memiliki tampilan yang sederhana, meyakinkan, dan tujuan bisnisnya realistis untuk dijalankan. Sementara, Slidebean menyatakan idealnya jumlah slide untuk sebuah pitch deck adalah sekitar 10 slide di antaranya,
1. Judul
2. Permasalahan yang menjadi alasan perusahaan tersebut hadir
3. Nilai lebih yang ditawarkan perusahaan
4. Besaran market
5. Model bisnis yang dijalankan
6. Rencana pemasaran
7. Analisis terhadap kompetisi bisnis yang dijalankan
8. Team management
9. Proyeksi keuangan
10. Apa yang telah dilakukan, serta apa yang akan dilakukan jika mendapatkan pendanaan.

C. Cara Membuat Pitch Deck

Pitch deck yang Anda buat tentu harus singkat, jelas, dan menarik, karena akan menentukan progress bisnis ke depannya. Berikut cara membuat pitch deck yang baik untuk presentasi Anda.
1. Buatlah pitch deck dengan 10 - 12 slide presentasi
Kembali pada pengertiannya, pitch deck adalah presentasi singkat yang menjelaskan gambaran umum untuk rencana bisnis Anda. Jadi, investor sebenarnya hanya ingin melihat garis besar dari produk yang sedang Anda buat.

Jika Anda membuatnya terlalu panjang, tentu akan membuat investor bosan dan tidak tertarik. Jadi, tunjukkanlah secara jelas siapakah Anda dan mengapa mereka harus memberikan pendanaan untuk bisnis Anda.

2. Cantumkan nama Founder dan tim
Dalam membangun bisnis yang baik, dibutuhkan orang-orang terbaik agar bisnis tersebut bisa berhasil sesuai target. Tunjukkan pada investor, siapa saja orang-orang yang akan terlibat dalam bisnis ini dan jelaskan posisi mereka masing-masing. Jika Anda sudah memiliki tim yang kuat, investor akan percaya bahwa bisnis ini dibangun dengan rencana yang matang.

3. Berikan gambaran contoh produk
Pada bagian ini berisi seluruh screenshot atau gambar produk Anda termasuk logo dan nama produk. Jabarkan seperti apa bisnis Anda kurang dari 10 kalimat. Tunjukkan pada investor bagaimana cara kerja produk Anda dan berikan beberapa contohnya. Tampilkan slide tersebut semenarik mungkin karena bagaimanapun juga yang Anda jual adalah sebuah “produk”.

4. Beri informasi potensi pasar
Setelah Anda menjelaskan seperti apa bisnis dan produk Anda, saatnya Anda menjelaskan bagaimana pontensi pasar yang tersedia untuknya. Seberapa besar pasar yang ada juga akan menentukan apakah investor akan mendanai bisnis yang Anda buat. Pada slide ini, Anda harus memberikan grafik yang menguraikan pertumbuhan pasar di masa lalu dan pertumbuhan potensial pasar di masa depan.

Jadi, investor dapat menghitung ROI (return on investment) dan potensi pada investasi mereka. Pastikan juga Anda menyertakan sumber dari data tersebut agar meyakinkan para investor bahwa bisnis Anda memiliki potensi yang besar.

5. Jelaskan tentang pesaing bisnis Anda
Cara membuat pitch deck selanjutnya yang perlu Anda perhatikan adalah mengutarakan tentang pesaing dalam bisnis yang Anda geluti. Pada bagian ini, Anda harus bisa menjelaskan siapa saja pesaing dan apa kelebihan bisnis yang Anda miliki ketimbang mereka. Bila perlu Anda juga dapat menjelaskan strategi yang mungkin dilakukan untuk mengambil market dari pesaing tersebut. 

Baca Juga: Strategi Bisnis: Pengertian, Komponen, Fungsi, Tingkatan, dan Contohnya

6. Sampaikan kondisi keuangan perusahaan
Dalam pembuatan pitch deck, investor juga kerap ingin mengetahui tentang kesehatan keuangan perusahaan. Mereka biasanya ingin melihat laporan laba rugi, perkiraan penjualan dan laporan arus kas selama kurang lebih tiga tahun. Namun, semua ini tidak perlu secara rumit Anda sampaikan dalam presentasi.

Anda bisa membuatnya lebih ringkas dengan membuat grafik yang menunjukkan tentang keuntungan, total pengeluaran, penjualan dan total pelanggan. Saat menjelaskan bagian presentasi ini, Anda harus bisa menyampaikan asumsi dasar tentang bagaimana Anda mencapai tujuan penjualan sehingga bisa menghasilkan profit. 

Baca Juga: Pengertian Profit Margin, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

7. Jelaskan risiko yang mungkin terjadi
Membangun bisnis tentu penuh dengan risiko. Jelaskan kepada para investor risiko apa saja yang bisa terjadi pada bisnis Anda dan sertakan dengan solusi jika risiko itu terjadi. Hal ini penting untuk meyakinkan para investor bahwa mereka tidak akan sia-sia dalam berinvestasi pada bisnis yang akan Anda buat.

8. Tetapkan jumlah pendanaan yang ingin diraih
Setelah semua hal tersebut Anda lakukan dan memberikan presentasi pitch deck dengan maksimal, kini saatnya Anda untuk menetapkan jumlah pendanaan yang ingin Anda raih. Hal ini karena investor juga ingin tahu berapa banyak dana yang harus mereka keluarkan untuk membantu bisnis Anda lebih berkembang.

D. Contoh Pitch Deck

Jika Anda masih ragu untuk memulai, Anda dapat mencontoh format pitch deck terbaik dari berbagai bisnis startup yang telah sukses. Berikut beberapa contohnya dikutip dari business.tutsplus.com.
1. Airbnb
Pitch deck Airbnb merupakan salah satu yang paling banyak dicari dan dijadikan referensi. Bukan hanya karena menjadi salah satu perusahaan terbesar saat ini, tetapi juga karena mereka telah menciptakan pasar baru di industri perjalanan/hotel.

Anda dapat mempelajari banyak hal dari melihat pitch deck Airbnb. Salah satu prinsip yang menonjol adalah penggunaan rule of three atau teknis presentasi yang mengelompokkan gagasan menjadi tiga poin utama. Anda dapat melihatnya dari cara mereka menyampaikan latar belakang masalah, solusi, fakta, maupun rencana bisnis.

2. Facebook
Mark Zuckerberg dan Eduardo Saverin pada awalnya menciptakan Facebook sebagai jejaring sosial untuk universitas. Ketika mencoba mengajukan ide tersebut kepada calon investor untuk pertama kalinya, mereka belum memiliki rencana bisnis yang jelas. Oleh karena itu, presentasi mereka tidak didasarkan pada indikator pendapatan melainkan menggunakan fakta dan angka yang sudah mereka miliki, seperti basis pelanggan, keterlibatan pengguna, dan metrik pertumbuhan mereka.

3. Buffer
Buffer adalah salah satu platform pengelolaan media sosial yang populer digunakan oleh para marketer. Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk menjadwalkan konten di Twitter, Pinterest, Facebook, dan LinkedIn. Hal yang menyebabkan pitch deck mereka dicari banyak orang adalah penyajian fakta dan angka yang solid. Hal ini meliputi pencapaian yang telah diraih termasuk jumlah pengguna yang mereka miliki, pendapatan tahunan, dan integrasi antar aplikasi.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment