Pengertian Profit Margin, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Table of Contents
Pengertian Profit Margin
Profit Margin

A. Pengertian Profit Margin

Profit margin (margin laba) adalah pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk setelah semua biaya operasional bisnis dikurangi. Profit margin menunjukkan keuntungan yang diperoleh dari penjualan. Keuntungan ini biasanya dinyatakan dalam hubungannya dengan laba bersih dan laba kotor. Keuntungan tersebut dapat ditingkatkan dengan memperoleh pendapatan tambahan atau dengan cara mengurangi biaya.

Ketika nilai profit margin tinggi, perusahaan dinilai bekerja dengan baik dari sudut pandang finansial, karena menghasilkan laba secara maksimal dan dinilai dapat mengelola keuangan dengan efektif sehingga akan berpengaruh pada peningkatan harga saham. Hal ini dikarenakan laba bersih yang meningkat berpengaruh pada minat investor untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut, yang kemudian akan menyebabkan harga saham perusahaan tersebut meningkat.

Sebaliknya, jika margin laba sebuah perusahaan dinilai rendah, perusahaan tersebut dinilai memiliki profitabilitas yang tidak terlalu aman. Jika perusahaan tersebut mengalami penurunan dalam hal penjualan, maka margin labanya akan menurun semakin jauh yang kemudian bisa mengarah ke margin laba yang sangat rendah, netral, atau bahkan negatif.

Profit Margin Menurut Para Ahli
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), profit margin adalah selisih antara nilai penjualan setelah dikurangi semua biaya operasi dibagi jumlah penjualan; perhitungan laba sebagai perbandingan terhadap penjualan bersih dan modal perusahaan (profit margin).

B. Fungsi Profit Margin

Profit margin dapat digunakan oleh perusahaan dengan skala besar ataupun usaha kecil menengah untuk menunjukkan potensi keuntungan. Margin laba telah menjadi standar pengukuran yang diadopsi secara global atas potensi menghasilkan keuntungan dari sebuah perusahaan. Berikut berbagai fungsi margin laba yang digunakan di antaranya,
1. Investor yang sedang mencari startup tertentu untuk didanai akan menilai margin laba dari produk atau layanan potensial yang sedang dikembangkan.
2. Perusahaan besar yang mengeluarkan surat utang untuk mengumpulkan dana diharuskan untuk mengungkapkan tujuan penggunaan modal yang terkumpul, dan memberikan informasi pada investor tentang margin laba yang dapat dicapai baik dengan pemotongan biaya atau dengan meningkatkan penjualan atau kombinasi keduanya.
3. Nilai margin laba telah menjadi bagian penting dari penilaian ekuitas di pasar primer untuk IPO.
4. Margin laba menjadi salah satu angka penting dalam laporan keuangan perusahaan tercatat.
5. Usaha perseorangan memerlukannya untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga lain.
6. Margin laba digunakan oleh investor untuk membandingkan 2 usaha atau lebih untuk mengidentifikasi mana yang lebih baik untuk investasi, sebagai tambahan dari parameter lainnya.
7. Margin laba digunakan untuk mempelajari pola musiman dan performa bisnis selama jangka waktu yang berbeda. Misalnya, cuaca yang hangat di musim dingin akan menyebabkan margin laba yang lebih rendah bagi perusahaan produsen pakaian hangat, yang bisa berakhir dengan persediaan yang tidak terjual di tengah penjualannya menurun.
8. Pemilik usaha, manajemen perusahaan, dan konsultan eksternal menggunakan margin laba untuk mengatasi masalah operasional dan meningkatkan performa bisnis.
9. Perusahaan yang menjalankan beberapa divisi bisnis, lini produk, toko, atau fasilitas yang tersebar secara geografis dapat menggunakan margin laba untuk menilai kinerja masing-masing unit tersebut dan membandingkannya satu sama lain.

C. Cara Menghitung Profit Margin

Bisnis perlu tahu berapa profit marrgin mereka untuk memungkinkan mereka memperkirakan secara efektif, untuk membantu ketika meninjau struktur harga mereka dan untuk mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar. Ini juga dapat digunakan bersama metrik lain untuk mengukur produktivitas.

Margin laba dapat dihitung pada empat tingkat yang berbeda: laba kotor, laba operasi, laba sebelum pajak, dan laba bersih. Ini dilaporkan oleh bisnis pada laporan laba rugi mereka dan mewakili berbagai tahap proses penetapan biaya. Untuk menghitung margin keuntungan di antaranya,
1. Pertama, hitung laba kotor dengan mengambil pendapatan yang dihasilkan oleh suatu produk dalam pendapatan penjualan dan dikurangi biaya langsung pembuatan produk, seperti bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksinya. Hasilnya adalah margin kotor.
2. Kemudian, kurangi biaya tidak langsung, seperti iklan, penelitian, dan kantor pusat bisnis. Angka yang tersisa adalah margin operasi.
3. Selanjutnya, kurangi bunga utang dan tambah atau kurangi biaya atau simpanan satu kali atau tidak berulang. Yang tersisa adalah margin sebelum pajak.
4. Terakhir, kurangi pajak. Angka yang tersisa adalah margin bersih, dan angka inilah yang merupakan garis bawah untuk profitabilitas dalam bisnis.

Margin keuntungan dihitung seperti ini dengan mengambil biaya setiap barang yang dijual dan menguranginya dari total biaya. Misalnya, perusahaan yang membuat komputer dapat menjualnya seharga 400.000, yang merupakan pendapatan. Jika setiap komputer membutuhkan biaya 300.000 untuk membuatnya, maka margin keuntungan dapat dihitung:
Pertama, hitung laba kotornya: 400.000 – 300.000 = laba kotor 100.000
Kemudian, bagi laba kotor dengan pendapatan: 100.000/400.000 = 0,25
Terakhir, untuk mencari margin keuntungan sebagai persentase, kalikan dengan 100: 0,25 x 100 = 25%
Ini berarti bahwa margin keuntungan adalah 25%.

Angka ini mewakili jumlah yang dapat disimpan bisnis setelah membayar pengeluarannya. Ini dapat ditingkatkan dengan menyesuaikan harga atau dengan melakukan penghematan bahan atau tenaga kerja untuk mengurangi biaya produksi barang yang dijual.

Jika profit margin ukup tinggi dibandingkan dengan organisasi serupa di pasar, itu dapat dimanfaatkan untuk menarik investor. Hal ini juga dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis.

Jika upah atau biaya produksi terlalu tinggi, maka suatu organisasi tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor yang dibuat di negara-negara di mana biaya bahan dan tenaga kerja lebih rendah. Bisnis di dunia sering mengalihdayakan manufaktur mereka ke negara-negara di mana upah lebih rendah sehingga mereka dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan margin keuntungan mereka.

Beberapa bisnis suka menghitung margin keuntungan mereka setiap minggu atau setiap dua minggu, tetapi organisasi yang lebih besar diharuskan untuk memasukkan margin keuntungan mereka pada laporan keuangan mereka, yang setiap tiga bulan atau setiap tahun. Bisnis yang mengandalkan pinjaman atau investasi untuk biaya mereka mungkin diminta untuk menyerahkan rincian margin keuntungan mereka kepada pemberi pinjaman atau investor mereka.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment