Pengertian e-Budgeting, Tujuan, Kelebihan, dan Kelemahannya
e-Budgeting (Elektronik Budgeting) |
A. Pengertian e-Budgeting (Elektronik Budgeting)
e-budgeting (elektronik budgeting) adalah suatu sistem keuangan berbentuk semua dokumentasi keuangan milik suatu bisnis atau perusahaan yang dilakukan secara online dan juga bisa dilihat oleh siapa saja yang mempunyai keperluan atau hubungan di dalamnya. e-budgeting sering disebut dengan anggaran elektronik atau suatu anggaran yang disusun secara digital, baik itu berbasis aplikasi ataupun website.
Dalam pembuatannya, e-budgeting terbagi menjadi dua jangka waktu, yakni budget taktis dan budget strategis. Budget strategis sendiri adalah suatu anggaran yang dibuat dan memerlukan waktu pembuatan lebih dari satu tahun. Sedangkan budget taktis adalah suatu anggaran yang dibuat dan berlaku untuk masa waktu satu tahun atau kurang.
Penggunaan e-Budgeting tidak hanya populer di perusahaan saja, akan tetapi sistem penganggaran ini juga sudah diterapkan oleh pemerintah daerah. Karena merupakan sebuah isu penting, transparansi terkait perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kini telah menggunakan sistem e-Budgeting sehingga DPRD, Badan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta masyarakat dapat mengakses, memantau dan mengawasi penyerapan dana tersebut.
B. Tujuan e-Budgeting (Elektronik Budgeting)
Selain untuk mengikuti perkembangan teknologi, penggunaan e-Budgeting bagi sebuah perusahaan juga memiliki tujuan berikut di antaranya,
1. Data yang lebih akurat
Karena menggunakan sistem informasi yang canggih, e-Budgeting memiliki dasar analisa biaya yang akuntabel dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi karena dianalisa juga melalui laporan keuangan lain yang mendukung. E-Budgeting juga membantu suatu bisnis untuk menyusun anggaran yang sesuai dengan aktivitas perusahaan sehingga nilai yang ditunjukkan menjadi lebih akurat.
2. Penyusunan yang lebih mudah
Dengan kecanggihan teknologi yang baru, proses penyusunan anggaran menjadi lebih mudah dan cepat, selain itu penggunaan kertas pun berkurang. Tim budgeting juga tidak perlu lagi melakukan meeting berkali-kali untuk menghitung perkiraan biaya yang akan dikeluarkan, hanya dengan menginput data-data yang diperlukan lalu tinggal dianalisa bersama. Kini Anda dapat menyusun anggaran hanya dengan sebuah aplikasi.
3. Data yang lebih transparan dan sulit dimanipulasi
Jika pada sistem pemerintahan e-Budgeting dapat membuat seluruh masyarakat Indonesia dapat mengakses anggaran tersebut, dalam bisnis oleh pihak swasta e-Budgeting dapat diakses oleh pihak internal perusahaan serta stakeholder yang terkait dengan perusahaan.
Dengan adanya kebebasan akses tersebut, maka elektronik budgeting ini menjadi lebih transparan. Dan akan sulit juga untuk dimanipulasi karena pihak-pihak terkait dapat mengetahui jika ada sesuatu yang melenceng sehingga anggaran lebih terlindungi dan proses operasional perusahaan dapat dijalankan sesuai dengan anggaran yang telah disusun.
4. Pembuatan laporan lebih mudah
Di dalam e-budgeting terdapat laporan keuangan dan perkiraan anggaran sehingga akan membantu tim keuangan untuk membuat laporan yang dibutuhkan hanya dengan sebuah akses. Tim tidak lagi diharuskan untuk pergi ke berbagai divisi untuk dapat menyusun laporan yang harus dibuat karena seluruh informasi keuangan perusahaan dikumpulkan menjadi satu dalam sebuah perangkat aplikasi.
E-Budgeting bisa menjadi dasar dalam pembuatan laporan laba rugi perusahaan, laporan neraca, laporan kinerja perusahaan, serta laporan lain yang menunjang proses operasional perusahaan.
5. Integrasi
Integrasi merupakan hal yang penting yang menjadikan e-Budgeting dibutuhkan untuk sebuah perusahaan. Hal ini dikarenakan sistem e-Budgeting dapat diintegrasikan dengan sistem informasi keuangan yang ada di perusahaan sehingga lebih mudah untuk menggabungkan data-data yang dibutuhkan.
Selain itu bila terjadi perubahan atau penyesuaian, maka data lain yang berkaitan dengan e-Budgeting juga otomatis akan ikut berubah. Dengan begitu divisi yang bersangkutan tidak perlu repot untuk melakukan revisi jika memang terjadi perubahan atau penyesuaian.
C. Kelebihan dan Kelemahan E-Budgeting (Elektronik Budgeting)
1. Kelebihan E-Budgeting
Ketika membandingkan e-budgeting dengan penyusunan anggaran secara konvensional, akan terasa bagaimana sistem ini bisa membuat proses yang kompleks menjadi simpel dan menghemat waktu. Apalagi, jika perusahaan itu tergolong besar dan banyak divisi di dalamnya. Beberapa kelebihan sistem informasi penyusunan anggaran ini di antaranya,
a. Semua Pihak Bisa Mengakses Anggaran
Transparansi anggaran menjadi kelebihan utama sistem ini. Semua pihak, dalam hal ini para stakeholder, bisa mengakses anggaran yang telah dibuat tanpa ada yang perlu ditutup-tutupi. Upaya ini bisa mencegah dan mengantisipasi risiko adanya kecurangan dalam pengelolaan anggaran perusahaan.
b. Mencegah Terjadinya Korupsi
Pada penyusunan anggaran secara konvensional, tindakan penggelembungan dana atau mark up masih mungkin terjadi. Kesempatan memanipulasi data keuangan terbuka lebar ketika seorang oknum lihai membaca celah dalam penyusunan anggaran. Hal ini bisa diantisipasi dengan penerapan sistem informasi penyusunan anggaran. Sekali data sudah dimasukkan, data tersebut tidak bisa diutak-atik lagi.
c. Sistem Pendataan Keuangan Lebih Efektif dan Efisien
Sistem informasi dan jaringan terpadu membuat pendataan keuangan perusahaan jauh lebih efektif dan efisien. Bukan hanya mempermudah dan mempercepat proses input data saja, tetapi proses kontrol dan evaluasi juga bisa dilakukan secara langsung atau real-time.
Semua data sudah tersimpan dalam program, sehingga pihak terkait bisa mengakses anggaran dengan mudah di mana saja dan kapan saja. Sistem ini juga lebih ramah lingkungan karena perusahaan tidak perlu menghabiskan kertas beratus-ratus lembar untuk mencetak laporan. Cukup cetak laporan yang diperlukan saja, misalnya rencana anggaran yang sudah disetujui.
2. Kelemahan e-Budgeting
a. Risiko peretasan jika pengamanan tidak kuat
Segala sistem yang berbasis digital dan online memiliki risiko peretasan atau yang lebih dikenal dengan hack. Oleh karena itu, perusahaan perlu merekrut web developer atau ahli IT yang mumpuni untuk memperkuat sistem keamanan dari e-Budgeting perusahaan.
Bagi sebuah perusahaan swasta, ada berbagai informasi rahasia yang ada dalam laporan-laporan perusahaan yang tidak seharusnya diketahui pihak eksternal perusahaan sehingga sistem informasi perusahaan harus memiliki keamanan yang ketat.
b. Perlu pengamanan dari virus
Risiko yang kedua adalah penyebaran virus dalam sistem informasi. Virus dapat menyerang komputer di perusahaan sebagai akibat dari pemakaian internet, browsing atau pengunduhan data yang sudah terkontaminasi virus.
Virus dapat merusak sistem, menghapus data dan menghilangkan seluruh laporan yang ada dalam e-Budgeting sehingga untuk mengatasi dan tindak pencegahan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan anti-virus yang baik dan memiliki back-up terhadap data sebagai antisipasi apabila data di dalam aplikasi hilang.
Dari berbagai sumber
Post a Comment