Pengertian Uang Giral, Proses, Ciri, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya

Pengertian Uang Giral
Uang Giral

A. Pengertian Uang Giral
Uang giral dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah alat pembayar (penukar) dalam bentuk surat-surat berharga (seperti cek). Uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank umum berupa surat-surat berharga. Uang giral juga bisa diartikan sebagai uang yang kita simpan pada rekening koran di Bank Umum yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi atau pembayaran yang sah dengan menggunakan perantara.

Uang giral jarang digunakan pada aktivitas sehari-hari, biasanya hanya melayani pembayaran dengan nominal yang besar saja. Sehingga, penggunaannya tidak sesering dengan penggunaan uang kartal. Di negara-negara yang telah maju perekonomiannya, banyak yang menggunakan uang giral sebagai alat pembayaran. Selain karena lebih praktis, uang giral juga lebih aman dibanding uang kartal. Kartu Kredit adalah salah satu contoh uang giral yang dipakai banyak orang. Jenis uang ini tidak berwujud seperti uang pada umumnya, namun hanya berupa saldo tagihan bank.

B. Proses Terjadinya Uang Giral
Uang giral banyak dipakai di negara-negara maju sebagai alat pembayaran. Selain karena aman, uang giral lebih praktis daripada uang kartal. Berikut beberapa proses terjadinya uang giral yang dibedakan menjadi tiga proses di antaranya,
1. Primary Deposit, yaitu uang giral yang proses terjadinya karena seseorang menyimpan/menitipkan/menabung sejumlah uang kartal di bank. Uang kartal tersebut akan menjadi uang giral.
2. Loan Deposit, yaitu suatu proses uang giral yang terjadinya ketika seseorang meminjam sejumlah uang di bank, tetapi bukan untuk dipakai melainkan untuk disimpan atau ditabung di bank.
3. Uang Kuasi, yaitu uang giral yang terjadi ketika seseorang menyimpan uang di bank dalam bentuk time deposit money atau deposito berjangka, sertifikat deposito, atau tabungan.

Uang tersebut tidak dapat dipakai untuk pembayaran secara langsung karena harus diambil terlebih dahulu di bank atau lembaga keuangan bukan bank. Oleh sebab itu, uang kuasi ini sering disebut juga sebagai uang dekat (near money) karena hanya bisa dipakai dalam waktu yang sudah ditentukan.

C. Ciri Uang Giral
Ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara uang giral dengan jenis uang lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik atau ciri-ciri uang giral di antaranya,
1. Uang giral adalah jenis uang yang dapat diterbitkan oleh lembaga keuangan atau Bank Umum.
2. Jenis uang ini berupa surat berharga, kode atau alat elektronik yang diterbitkan oleh Bank Umum.
3. Walaupun bisa digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, tetapi masyarakat juga tidak wajib untuk menerima dan menggunakan uang ini.
4. Uang giral yang penggunaannya sah adalah yang hanya dijamin oleh lembaga keuangan atau Bank Umum yang menerbitkannya.
5. Jenis uang ini tidak bisa digunakan untuk melakukan kegiatan transaksi jual-beli sehari-hari di masyarakat umum.

D. Jenis Uang Giral
Uang giral yang dikeluarkan oleh bank-bank umum dapat dibedakan menjadi bermacam-macam di antaranya,
1. Cek, yaitu selembar kertas yang berisi perintah tertulis dari si pemegang rekening kepada pihak bank yang dimaksudkan untuk membayar sejumlah uang kepada pihak ketiga.
2. Giro, ialah jenis simpanan di bank yang dapat diambil kapan saja dengan memakai cek, surat berharga, maupun pemindahbukuan.
3. Kartu kredit, ialah kartu yang diterbitkan oleh bank yang dapat memungkinkan pemegang kartu untuk berbelanja tanpa membayar secara tunai. Sedangkan tagihan transaksi yang dikeluarkan ketika berbelanja secara otomatis akan dipotong secara otomatis pada rekening tabungan si pemegang kartu.
4. Wesel pos, ialah jenis uang giral yang berupa surat pos yang dapat dipakai untuk mengirim uang.
5. Bilyet, ialah uang giral yang berupa formulir, nota, dan bukti tertulis lain yang dapat membuktikan transaksi, berisi keterangan atau perintah membayar.

E. Kelebihan dan Kekurangan Uang Giral
Sebagai alat pembayaran, uang giral memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan jenis uang lainnya.
1. Kelebihan Uang Giral
a. Lebih praktis dan simpel penggunaannya dibandingkan dengan jenis uang lain karena tidak perlu membawa uang kontan. Misalnya saja Untuk pembayaran dalam jumlah 1 Milyar, jika menggunakan uang kartal mungkin membutuhkan koper untuk membawanya. Namun jika menggunakan uang giral, cukup membawa kartu atau bentuk uang giral lain sehingga memudahkan pembayaran.
b. Karena tidak secara cash maka, dalam satu macam uang giral terdapat jumlah yang tidak terbatas.
c. Penggunaan uang giral ini cenderung lebih aman karena risiko kehilangan uang seperti dicuri atau dirampok lebih kecil.
d. Ketika uang giral hilang, maka pemiliknya dapat secara mudah melacak atau memblokirnya dengan melaporkan kepada pihak Bank terkait.
e. Jumlah pecahan jenis uang ini dapat ditentukan sesuai dengan kebutuhan.
f. Proses pemindahtanganan uang giral dalam jumlah yang besar dapat dilakukan dengan biaya yang sangat minim.

2. Kekurangan Uang Giral
a. Jenis uang giral tidak efektif jika digunakan untuk melakukan transaksi bernilai kecil atau dalam jumlah kecil.
b. Tidak semua pihak dapat menerima transaksi dengan menggunakan jenis uang giral, karena masih ada yang menggunakan jenis uang lain.
c. Meskipun tergolong aman, uang giral juga masih memiliki risiko kehilangan misalnya saja karena kejahatan cyber atau hacker.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Pengertian Uang Giral, Proses, Ciri, Jenis, Kelebihan, dan Kekurangannya"