Revolusi Prancis: Pengertian, Sejarah, Penyebab, dan Pengaruhnya

Pengertian Revolusi Prancis
Pengertian Revolusi Prancis
Revolusi Prancis (1789–1799) atau disebut juga Revolusi 1789 adalah gerakan revolusioner yang mengguncang Prancis antara tahun 1787 dan 1799, di mana monarki absolut yang telah memerintah Prancis selama berabad-abad runtuh dalam waktu tiga tahun. Peristiwa ini mengubah hubungan antara penguasa dan orang-orang yang mereka perintah, serta mendefinisikan kembali sifat kekuasaan politik.

Baca Juga: Pengertian Pemerintahan Monarki, Ciri, Jenis, dan Gelarnya

Revolusi Prancis merupakan suatu periode pergolakan politik dan sosial radikal di Prancis yang memiliki dampak abadi terhadap sejarah Prancis, dan lebih luas lagi terhadap Eropa. Selain itu, revolusi ini merupakan salah satu dari revolusi besar dunia yang mampu mengubah tatanan dunia secara keseluruhan.

Alhasil, sebuah negara republik didirikan pada bulan Desember 1792 dan Raja Louis XVI dieksekusi setahun kemudian. Perang Revolusi Prancis dimulai pada tahun 1792 dan berakhir dengan kemenangan Prancis secara spektakuler. Prancis berhasil menaklukkan Semenanjung Italia, negara-negara rendah, dan sebagian besar wilayah di sebelah barat Rhine–prestasi terbesar Prancis selama berabad-abad. 

Baca Juga: Pengertian Revolusi, Syarat, Tipe, dan Contohnya

Sejarah Revolusi Prancis
Revolusi Prancis dapat dibagi menjadi beberapa tahap di antaranya,
1. Tahap konstitusional (1789-1791)
Tahap ini dimulai dengan Sumpah Lapangan Tenis pada 20 Juni 1789, di mana perwakilan estat ketiga menyatakan diri sebagai Majelis Nasional yang mewakili seluruh rakyat Prancis. Mereka menuntut pembuatan konstitusi yang mengatur bentuk pemerintahan baru yang demokratis.

Tahap ini juga ditandai dengan penyerbuan Bastille pada 14 Juli 1789, yang merupakan simbol kekuasaan absolut raja. Rakyat menyerbu penjara ini untuk merebut senjata dan membebaskan tahanan politik. Tahap ini berakhir dengan pembentukan Konstitusi tahun 1791 yang mengubah bentuk pemerintahan Prancis menjadi monarki konstitusional dengan sistem trias politika.

2. Tahap republikan (1792-1795)
Tahap ini dimulai dengan pernyataan perang oleh Majelis Legislatif terhadap Austria pada April 1792. Perang ini melibatkan negara-negara Eropa lainnya yang khawatir dengan dampak Revolusi Prancis bagi monarki mereka. Perang ini juga memicu pemberontakan rakyat di dalam negeri yang menuntut penggulingan raja.

Pada 10 Agustus 1792, rakyat menyerbu Istana Tuileries dan menangkap raja dan keluarganya. Majelis Nasional Konstituante dibubarkan dan digantikan oleh Konvensi Nasional yang beranggotakan kaum republikan radikal. Konvensi Nasional menghapuskan monarki dan mendirikan Republik Prancis Pertama pada 22 September 1792. Raja Louis XVI diadili dan dieksekusi pada 21 Januari 1793.

Tahap ini juga ditandai dengan terjadinya Teror yang dipimpin oleh Maximilien Robespierre, yang merupakan pemimpin faksi Jacobin. Robespierre melakukan pembunuhan massal terhadap lawan-lawannya, baik dari kalangan bangsawan, rohaniwan, maupun rakyat biasa. Teror berakhir dengan kematian Robespierre sendiri pada 28 Juli 1794.

Tahap ini berakhir dengan pembentukan Konstitusi tahun 1795 yang mengatur sistem pemerintahan baru yang disebut Direktori, yang terdiri dari lima orang direktur yang dipilih oleh dewan legislatif.

3. Tahap Napoleon (1799-1815)
Tahap ini dimulai dengan kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, seorang jenderal muda yang berhasil memenangkan banyak pertempuran melawan negara-negara Eropa. Napoleon menggulingkan Direktori dan mendirikan Konsulat, yang merupakan pemerintahan diktator dengan Napoleon sebagai Konsul Pertama.

Napoleon kemudian mengubah dirinya menjadi Kaisar Prancis pada tahun 1804. Napoleon melakukan berbagai reformasi di bidang hukum, pendidikan, administrasi, dan militer. Napoleon juga melanjutkan perang melawan negara-negara Eropa untuk memperluas wilayah kekuasaannya.

Namun, ambisi Napoleon ini mengalami kegagalan akibat kekalahan dalam Pertempuran Trafalgar (1805), Perang Semenanjung (1808-1814), dan invasi ke Rusia (1812). Akhirnya, Napoleon dikalahkan oleh koalisi negara-negara Eropa dalam Pertempuran Waterloo (1815) dan dibuang ke pulau St. Helena.

Penyebab Revolusi Prancis
Pendorong dari Revolusi Prancis adalah krisis sosial yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Louis XV (1715-1774). Saat itu terjadi krisis keuangan negara dan menjadikan raja harus menanggung hutang kepada bankir Yahudi yakni Samuel Bernard.

Utang yang besar tersebut merupakan peninggalan dari pemerintahan Raja Louis XIV yang saat itu digunakan untuk memenuhi biaya Perang Kemerdekaan Amerika Serikat. Raja pada saat itu, mengatasi masalah utang dengan menambah utang baru.

Baca Juga: Revolusi Amerika: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Dampaknya

Untuk menanggung hutang tersebut, Raja menarik pajak yang sangat membebankan kaum borjuis dan rakyat jelata pada saat itu. Selain itu, mereka pun harus menyerahkan hasil panen dan kerja paksa atas perintah kaum bangsawan dan golongan gereja.

Penyebab Revolusi Prancis lainnya adalah ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh kaum borjuis, kaum petani, kaum buruh, dan beberapa rakyat yang merasa tersakiti.

Revolusi Prancis menciptakan negara Prancis saat ini memiliki UUD, memiliki badan legislatif, dan negara Prancis sudah menuju ke arah demokrasi meski masih sempat muncul kembali pemerintahan otokrasi di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte.

Pengaruh Revolusi Prancis
Revolusi Prancis merupakan revolusi besar di dunia yang memiliki pengaruh terhadap negara lain, salah satunya adalah Indonesia. Revolusi Prancis memiliki dampak yang besar terhadap pergerakan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Beberapa paham tentang kebebasan dan kebersamaan yang dipegang oleh rakyat Indonesia termasuk salah satu pengaruh dari Revolusi Prancis. Pemikiran-pemikiran tokoh dalam Revolusi Prancis membangkitkan gairah masyarakat Indonesia untuk bebas juga dari penjajahan.

Tokoh-tokoh pergerakan Indonesia pun pemikirannya tak bisa dilepaskan dari pengaruh Revolusi Prancis. Beberapa golongan terpelajar pun menggunakan prinsip-prinsip dari Revolusi Prancis untuk menumbuhkan nasionalisme, mengembangkan bidang pendidikan, melahirkan demokrasi hingga munculnya hak asasi manusia.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Prancis
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6380400/revolusi-prancis-sejarah-dan-pengaruhnya-bagi-indonesia
https://an-nur.ac.id/blog/revolusi-prancis-penyebab-jalan-dan-dampaknya-bagi-dunia.html

Download

Lihat Juga

Materi Sosiologi SMA

1. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
2. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
3. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
4. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial dan Dampaknya (Kurikulum 2013)
5. Materi Sosiologi Kelas XII. Bab 1. Perubahan Sosial (KTSP)
6. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.1 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
7. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.2 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
8. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.3 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
9. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.4 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
10. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.5 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
11. Materi Sosiologi Kelas XII Bab 1.6 Perubahan Sosial dan Dampaknya Terhadap Kehidupan Masyarakat (Kurikulum Revisi 2016)
12. Materi Ujian Nasional Kompetensi Perubahan Sosial             
13. Materi Ringkas Perubahan Sosial

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Revolusi Prancis: Pengertian, Sejarah, Penyebab, dan Pengaruhnya"