Revolusi Amerika: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Dampaknya

Sejarah Revolusi Amerika
Revolusi Amerika

Sejarah Revolusi Amerika
Revolusi Amerika adalah perang kemerdekaan Amerika Serikat kepada Kerajaan Britania Raya yang terjadi pada tahun 1775-1783. Perang yang makin hari berubah menjadi perang global tidak hanya Amerika Serikat dengan Britania Raya saja, namun peperangan sudah melibatkan Prancis, Spanyol, dan Belanda di sisi lainnya. Dan berakhirnya perang ini di menangkan oleh Amerika yang dibantu oleh Prancis.

Sejak ditemukan, Benua Amerika menarik begitu banyak bangsa di Eropa untuk membangun koloninya. Bangsa-bangsa yang pernah membangun koloni di benua tersebut, antara lain, Spanyol, Prancis, dan Inggris. Kolonisasi Inggris atas Amerika bagian utara diawali kedatangan John Cabot (1497) beserta sejumlah penjelajah Inggris lainnya.

Di benua baru tersebut, John Cabot dan rekan-rekannya memperoleh hak mengelola beberapa bidang tanah yang kemudian berkembang dan meluas menjadi koloni. Pada tahun 1763, daerah-daerah di Amerika yang menjadi wilayah kekuasaan Inggris telah mencapai tiga belas koloni yang memiliki pemerintahan sendiri.

Akan tetapi, untuk mempertahankan dan memperluas koloninya, Inggris harus berhadapan dengan Prancis dan Spanyol. Peperangan yang paling berat terjadi adalah ketika melawan Prancis. Peperangan yang memakan waktu sangat lama itu membuat kerajaan Inggris sempat mengalami kebangkrutan.

Untuk mengatasi masalah keuangan, pemerintah Inggris lalu membuat kebijakan-kebijakan yang mengeksploitasi negara-negara jajahan, termasuk Amerika Utara. Berbagai kebijakan yang merugikan rakyat wilayah koloni di Amerika menimbulkan pemberontakan yang dikenal dengan sebutan Revolusi Amerika.

Latar Belakang Revolusi Amerika Serikat
1. Perang tujuh tahun 1756-1763
Perebutan wilayah-wilayah baru di Amerika merupakan persaingan yang menyebabkan munculnya dari persengketaan antara Prancis dan Inggris. Di Amerika di sepanjang pantai timur Amerika Utara merupakan wilayah atau koloni Inggris.

Adapun wilayah pantai selatan yaitu sepanjang Sungai Missisipi (Lousiana) sampai Kanada adalah koloni Prancis. Wilayah dari Prancis dan Inggris ini dipisahkan oleh daerah pedalaman. Inggris terus menerus membuat pergerakan agar memperluas tanah jajahannya ke arah barat dan kemudian melanggar batas jajahan Prancis (Louisiana).

Hal tersebut memicu tegangnya hubungan dari Prancis dan Inggris yang mengarah ke dalam peperangan. Pertempuran pun meledak setelah terjadinya tembak-menembak antara pasukan dari koloni Inggris (warga Amerika) dan Prancis.

Di dalam peperangan tersebut Inggris berhasil mengalahkan Prancis dan dibuatlah perjanjian perdamaian Paris yang berisi di antaranya,
a. Wilayah Louisiana dan Kanada di sebelah timur Mississippi diserahkan kepada Inggris, sedangkan wilayah dari sebelah barat Mississippi tetap menjadi milik Prancis.
b. Setelah Inggris dan Prancis menandatangani perjanjian Paris yang berdampak kepada semakin kuatnya dominasi Inggris di kawasan Amerika Utara, selain di Asia Selatan.

Perang berakhir pada 1763 setelah Inggris berhasil mengalahkan Perancis.

2. Pemberlakuan Pajak terhadap Rakyat koloni Amerika oleh Inggris
a. Sugar Act atau undang-undang gula tahun 1764, pajak terhadap impor gula kaum koloni Amerika
b. Townsend Act atau undang-undang tawnsend yaitu pemberlakuan pajak terhadap timah, gelas, cat dan kertas.
c. Stampt Act atau undang-undang materai tahun 1765 yaitu pemberlakuan bawa materai terhadap segala dokumen resmi yang di keluarkan oleh Amerika
d. Tea Act atau undang-undang teh 1773. Yaitu monopoli teh isi dan aturannya mengharuskan kaum koloni membeli teh kepada EIC atau Kongsi dagang Inggris.

3. Adanya Paham Kebebasan dalam Perdagangan
Paham kebebasan dalam perdagangan juga di anut oleh kaum koloni. Hal tersebut bertentangan dengan paham rasa berkuasanya pemerintah Inggris atas koloni di Amerika. Karena hal tersebut pemerintah Inggris memberikan perintah agar hasil bumi di daerah koloni harus dijual saja kepada negara induk.

Dan juga sebaliknya, pemerintah Inggris mewajibkan penduduk koloni untuk membeli barang-barang dari hasil industri negara induk saja. Peraturan tersebut akhirnya di tentang oleh kaum koloni karena bersifat monopoli dan menghendaki adanya kebebasan dagang.

4. Adanya Paham Kebebasan dalam Politik
Pemerintah Inggris tidak mendirikan koloni Inggris di Amerika. Tetapi koloni Inggris diciptakan oleh pelarian-pelarian dari Inggris yang mendapatkan tekanan, ekonomi, agama, sosial, dan politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yang membangun koloni di dunia baru.

Paham tersebut bertentangan dengan paham pemerintahan Inggris yang menganggap bahwa daerah koloni adalah jajahannya. Yang berdasarkan pada Perjanjian Paris 1763.

5. Peristiwa The Boston Tea Party
Revolusi Amerika meletus karena ada sebab khususnya, yaitu peristiwa yang di kenal sampai sekarang dengan nama The boston tea party yang terjadi pada tahun 1773. Pada malam hari muatan teh tersebut di buang ke laut oleh orang-orang Amerika.

Hal tersebut menyebabkan kemarahan pada pemerintah Inggris (Raja George III) dan menuntut pertanggungjawaban penduduk koloni. Tetapi penduduk koloni tidak ada yang mau bertanggung jawab atas kejadian tersebut dan menimbulkan pertempuran yang menandai terjadinya Revolusi Amerika.

Tokoh Revolusi Amerika
1. Thomas Paine
Thomas Paine merupakan tokoh yang berprofesi sebagai penulis dari Inggris dan sebagai penggagas ide politik radikal pada 1774. Tokoh satu ini menyerang gagasan tentang monarki berdasarkan sebuah warisan dan menyatakan bahwa satu orang jujur lebih berarti daripada seluruh penjahat yang bermahkota, maksudnya adalah raja.

Thomas Paine memaparkan ide yang dapat digunakan sebagai alternatif, yaitu terus menyerah pada raja tiran dan pemerintah asing atau terbebas dan merdeka sebagai republik yang bahagia dan mandiri dalam menjalani kehidupan.

2. Thomas Jefferson
Tokoh selanjutnya adalah seorang penulis Deklarasi Kemerdekaan yang terilhami oleh karya Thomas Paine. Tokoh tersebut memiliki nama Thomas Jefferson yang berhasil mendirikan sebuah perguruan tinggi, yaitu University of Virginia. Tokoh revolusi satu ini juga mendirikan sebuah rumah Amerika yang sangat populer di kala itu, yaitu Monticello.

Tak hanya karya Thomas Paine saja yang menjadi inspirasi, teori-teori kebebasan dan kemanusiaan yang dipaparkan oleh John Locke pun berhasil mempengaruhi pikiran Thomas Jefferson.

3. George Washington
Dahulu, George Washington merupakan salah satu anggota militer dengan pangkat Letnan Kolonel di daerah Virginia. Ketika memasuki 1776, Revolusi kemerdekaan Amerika pecah dan Kongres Kontinental mengeluarkan Deklarasi Kemerdekaan sehingga berhasil memisahkan diri dari Kerajaan Britania Raya.

Perjuangannya dalam kemerdekaan Amerika sangatlah besar, hingga Inggris mengakui kedaulatan Amerika pada 1783, kemudian ia memutuskan untuk keluar dari militer. Setelah empat tahun berlalu, George Washington menjabat sebagai ketua Konvensi Konstitusional. Kemudian pada 1789, ia dinobatkan sebagai presiden pertama Amerika Serikat dengan suara bulat.

4. Benjamin Franklin
Selanjutnya adalah Benjamin Franklin, seorang ilmuan, penemu, penulis, penerbit koran, bapak kota Philadelphia, diplomat, dan penanda tangan Deklarasi Kemerdekaan serta Undang-undang yang berlaku. Tokoh revolusi kemerdekaan Amerika ini sangat berperan aktif dalam mewujudkan nilai-nilai kehidupan yang dikemas secara praktis.

Dampak Revolusi Amerika
Revolusi Amerika mampu merangsang kesadaran dunia bahwa penjajahan yang dilakukan oleh kerajaan yang kuat dapat dilawan dan dihancurkan dengan tekad yang kuat. Selain itu, pengakuan hak dan kesetaraan juga mampu menyadarkan dunia bahwa kedudukan yang dimiliki oleh seluruh manusia adalah sama.

Peristiwa bersejarah ini juga dapat menghapus penindasan dan berhasil memberikan keadilan kepada seluruh manusia. Namun, karena dilakukan dengan cara kekerasan maka tidak dapat dihindari jatuhnya korban jiwa. Selain itu, terjadinya peristiwa ini tidak dapat menentukan keberhasilan pemerintahan selanjutnya. Bahkan bisa jadi hasil dari peristiwa ini menjadikan orang berubah menjadi diktator.

Penyusun Pemerintah Amerika
Declaration of Independence 1776 dokumen ini merupakan sumber pertama pemerintah Amerika Serikat mengenai pengakuan Hak asasi manusia yang menyangkut tentang
1. Hak kebebasan
2. Hak Hidup
3. Hak kemerdekaan
4. Hak mendapat kebahagiaan

Articles of Confederating undang-undang negara Amerika Serikat yang berfungsi sebagai pedoman penyelenggaraan dari pemerintahan sampai konstitusi Amerika Serikat terbentuk. Undang-undang tersebut juga mengatur hubungan antara negara bagian dan kongres yang bertindak sebagai penyelenggara pemerintahan atau pemerintahan pusat.

Bill of Rights amandemen dari konstitusi Amerika Serikat yang memuat tentang pengakuan terhadap hak-hak warga negara dan juga negara-negara bagian. Constitution of United State of Amerika undang-undang konstitusi Amerika Serikat yang di susun oleh James Madison dengan 12 lampiran amandemen.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Revolusi Amerika: Sejarah, Latar Belakang, Tokoh, dan Dampaknya"