Curiosity (Rasa Ingin Tahu): Pengertian, Jenis, Cara Meningkatkan dan Manfaatnya

Table of Contents

Pengertian Curiosity atau Rasa Ingin Tahu
Curiosity (Rasa Ingin Tahu)

Pengertian Curiosity (Rasa Ingin Tahu)

Curiosity adalah rasa ingin tahu yang timbul dan dimiliki oleh manusia terhadap suatu hal yang belum ia dapatkan penjelasan atau jawabannya. Curiosity berkaitan erat dengan semua aspek perkembangan manusia, yang berasal dari proses pembelajaran dan keinginan untuk memperoleh pengetahuan atau informasi.

Rasa ingin tahu sebagai perilaku dan emosi dikaitkan selama ribuan tahun sebagai kekuatan pendorong di belakang, bukan hanya perkembangan manusia, tetapi juga perkembangan dalam ilmu pengetahuan, bahasa, dan industri. Curiosity ini memunculkan berbagai penelitian serta pengujian dari hipotesa akhir dan bila hal itu terbukti kebenarannya maka akan terbentuk suatu bidang ilmu.

Curiosity  yang paling kentara tertanam pada anak-anak. Mereka seringkali menanyakan suatu hal yang tak disangka-sangka dan membuat kita bingung untuk menjawabnya. Tidak hanya itu, curiosity juga relevan dengan hampir semua aktivitas manusia, dan individu yang memiliki rasa ingin tahu berbanding lurus terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi mereka.

Rasa ingin tahu yang dilakukan dalam keseharian yang tidak disadari juga dapat berupa upaya mencari tahu kehidupan dan aktivitas orang lain, istilah gaulnya sering disebut kepo atau stalking.

Jenis Curiosity (Rasa Ingin Tahu)

Terdapat beberapa jenis curiosity (rasa ingin tahu) dan pengaruhnya dalam hidup yang dapat kita kenali menurut Todd B. Kashdana dan Paul J. Silviab dari University of North Carolina di antaranya,
1. Epistemic curiosity
Epistemic curiosity merefleksikan bagaimana seseorang terstimulasi oleh sesuatu yang belum kompleks, tidak koheren, ataupun pengetahuan yang belum dimengerti, seperti (mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja, konsep puzzle hingga misteri dalam sebuah novel).

2. Perceptual curiosity
Perceptual curiosity merujuk kepada berbagai hal visual, auditory, atau stimulasi spontan ke suatu pengalaman sensoris yang membuat penasaran, seperti (apresiasi mengenai musik, seni, makanan, suara atau aroma yang aneh).

3. Social curiosity
Social curiosity merefleksikan bagaimana orang-orang kepo, seperti ingin mengetahui pembicaraan orang, gosip, mengintip dan mencari tahu dan mempelajari orang lain.

Cara Meningkatkan Curiosity (Rasa Ingin Tahu)

Terdapat berbagai manfaat jikalau kita memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi terutama untuk hal yang positif. Untuk itu berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan guna meningkatkannya. Di antaranya,
1. Hilangkan kata 'bosan'
Semakin sering kata-kata itu keluar dari mulut, semakin kecil kesempatan yang dimiliki oleh pikiran Anda untuk berkembang. Jika merasa bosan terhadap sesuatu, mungkin Anda belum berusaha keras untuk mengeksplorasi lebih jauh.

Misalnya, saat Anda merasa bosan berada di dalam ruangan. Anda dapat membaca koran atau buku. Selain itu, Anda juga dapat berkenalan dengan anak lain yang ada di dalam ruangan tersebut. Dengan begitu, rasa bosan dapat hilang dari dalam pikiran Anda.

2. Tumbuhkan sikap positive thinking
Rasa ingin tahu anak dapat dikembangkan dengan sikap positive thinking. Sikap negative thinking atau prasangka negatif dapat menurunkan rasa ingin tahu Anda. Hal ini dapat membuat Anda sering mengeluh dalam situasi tertentu.

Misalnya, saat Anda terjebak di tengah kemacetan. Daripada mengeluh, lebih baik Anda melihat hal positif dari situasi itu. Cobalah untuk mendengarkan lagu-lagu baru yang belum pernah Anda dengarkan dari dalam mobil. Dengan melihat sisi positif dari situasi yang membosankan itu, Anda akan belajar untuk bersikap positif sehingga pikiran terbuka untuk menerima hal-hal baru.

3. Biasakan berpikir kritis
Rasa ingin tahu yang tinggi dapat ditumbuhkan jika Anda terbiasa berpikir kritis. Contoh rasa ingin tahu seperti, "mengapa langit berwarna biru?" atau "seperti apa bentuk sinyal?" memang terdengar tidak lazim. Namun jenis pertanyaan seperti ini dapat menumbuhkan rasa ingin tahu Anda.

Untuk bersikap kritis, Anda juga dapat memperhatikan hal-hal yang ada di sekeliling, sekecil apa pun hal itu.

4. Melakukan hal yang baru
Apakah Anda hanya menyukai film horor? Cobalah menonton film sejarah. Atau, apakah Anda suka berkebun? Tak ada salahnya untuk mencoba melukis. Dengan mencoba berbagai hal baru ini, Anda akan menyadari bahwa masih banyak hal-hal baru di luar sana yang menyenangkan. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan rasa ingin tahu yang tinggi.

5. Kalahkan rasa takut
Rasa takut dapat menghambat Anda untuk mencoba hal-hal baru sehingga rasa ingin tahu menjadi rendah. Memang perlu diakui, perubahan di dalam hidup dapat menjadi pengalaman yang menakutkan, apalagi ketika Anda harus meninggalkan rutinitas yang sudah menjadi zona nyaman Anda.

Namun, rasa ingin tahu dapat membantu Anda untuk mengalahkan rasa takut akan hal-hal baru di luar sana.

6. Mengeksplorasi lingkungan
Alih-alih hanya berdiam diri di rumah, cobalah untuk mengeksplorasi lingkungan. Hal ini dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan ketertarikan Anda terhadap hal baru. Selama hal baru itu masih aman, maka lakukanlah. Namun, sebaiknya hindari mengeksplorasi hal-hal yang bisa berbahaya.

Contoh rasa ingin tahu dengan mengeksplorasi lingkungan, yaitu mendaki gunung untuk mengenali flora yang ada di sana.

7. Pergi ke perpustakaan atau toko buku
Di zaman modern ini, segala pertanyaan yang ada di kepala Anda dapat dengan mudah dicari jawabannya di dunia maya. Namun, hal ini dipercaya dapat menurunkan rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh karena itu, cobalah pergi ke perpustakaan atau toko buku. Carilah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak Anda dengan membaca buku.

Dengan melihat ratusan atau bahkan ribuan buku, tidak hanya pertanyaan di benak Anda saja yang akan terjawab. Bisa jadi Anda menemukan hal-hal baru lain yang menarik untuk lebih dieksplorasi. Bukan hanya orang dewasa, untuk belajar memiliki rasa ingin tahu bisa dilakukan sejak dini. Anda dapat menumbuhkan rasa ingin tahu pada anak dengan cara mengajak anak berdiskusi ringan.

Daripada membacakan buku dongeng yang sama setiap malam, tidak ada salahnya Anda berdiskusi dengan anak mengenai akhir dari kisah itu. Coba minta opini anak mengenai karakter di dalam dongeng itu, minta si kecil untuk memikirkan kemungkinan lain yang dapat terjadi di dalam dongeng tidurnya setiap malam.

Selain itu, persiapkan diri untuk menjawab pertanyaan anak. Saat rasa ingin tahu anak sudah tinggi, ia akan selalu bertanya mengenai banyak hal kepada orangtuanya. Misalnya, anak mungkin akan bertanya mengapa Anda harus pergi ke kantor setiap hari, atau bagaimana ia dilahirkan ke muka bumi.

Dengan membantunya mendapatkan dari jawaban-jawaban ini, rasa ingin tahu anak dapat terasah dan ia akan lebih ingin menghabiskan waktu bersama Anda.

Manfaat Curiosity (Rasa Ingin Tahu)

Curiosity atau rasa ingin tahu ini memiliki sejumlah manfaat baik secara psikologis, emosional, dan sosial, di antaranya,
1. Meningkatkan prestasi
Rasa ingin tahu dapat mendorong seseorang memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi di sekolah, atau meningkatkan pembelajaran dan kinerja yang lebih baik di tempat kerja.

2. Merasa lebih bahagia
Orang dengan rasa ingin tahu dipercaya memiliki tingkat emosi positif yang lebih tinggi, tingkat kecemasan yang lebih rendah, dan lebih merasa puas dengan hidup.

Baca Juga: Pengertian Kebahagiaan (Happiness), Aspek, Faktor, dan Cirinya

3. Memperluas rasa empati
Keinginan untuk mengetahui orang lain atau berbicara dengan orang-orang di luar lingkaran sosial Anda, bisa membantu Anda memiliki rasa empati yang lebih luas dengan memahami mereka.

4. Memperkuat hubungan
Memiliki rasa ingin tahu terhadap pasangan dapat membantu mempererat hubungan. Anda akan dinilai lebih hangat dan menarik ketika menunjukkan ketertarikan pada obrolan yang berlangsung.

Sumber
Dari berbagai sumber yang relevan 

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment