Geografi Regional: Pengertian, Contoh, dan Region Indonesia dalam Berbagai Aspek

Pengertian Geografi Regional
Geografi Regional
Pengertian Geografi Regional
Geografi regional adalah kajian geografi yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan dalam lingkup lokal maupun interlokal. Geografi regional juga dapat diartikan sebagai kajian yang mendekatkan pada karakteristik unik dari wilayah tertentu seperti elemen alam, elemen manusia, dan regionalisasi yang mencakup teknik seluruh penggambaran ruang dalam wilayah.

Dalam mempelajari ruang, tolak ukur yang digunakan adalah tempat dan situasi. Kajian geografi regional berdasar tempat bisa mencakup morfologi, hidrologi, biosfer, penduduk, dan lain-lain. Sedangkan untuk situasi mewakili kondisi thermal seperti suhu udara, iklim, cuaca, arti curah hujan, dan lain sebagainya.

Dalam geografi regional, semua aspek dan gejala geografi dideskripsikan secara bertautan dalam hubungan integrasi dan interelasi keruangannya. Dengan geografi regional, karakteristik suatu wilayah bisa ditonjolkan, sehingga perbedaan antarwilayah menjadi terlihat lebih jelas.

Geografi Regional Menurut Para Ahli
1. Anthony Giddens dan Nigel Thrift, geografi regional sebagai analisis kontekstual proses sosial dan ekonomi dari berbagai daerah.
2. Bambang Utoyo, geografi regional adalah cabang geografi yang mempelajari geografi suatu negara di permukaan bumi. Misalnya, geografi regional Asia Tenggara, geografi regional Eropa Barat, dan geografi regional Amerika Utara.
3. Bambang Syaeful Hadi, geografi regional adalah suatu bagian atau keseluruhan bagian yang didasarkan atas aspek keseluruhan suatu wilayah. Geografi regional membahas ragam penyebaran ruang pada suatu wilayah teretentu, baik lokal, negara, maupun kontinental.
4. Johnson, geografi regional merupakan studi tentang wilayah di permukaan bumi dengan mempergunakan analisis perbedaan wilayah (areal differentiation) dan persamaan wilayah (areal likenesses).

Contoh Geografi Regional
Beberapa contoh kajian yang dilakukan dalam geografi regional di antaranya,
1. Kesesuaian Budidaya Tanaman di Daerah Karst
Pada dasarnya karst adalah dataran berkapur di permukaan bumi dengan ciri khas terlihatnya depresi tertutup bagian atas gua. Pembentukan dataran karst dimulai dari sedimentasi pergerakan lempeng tektonik dalam selimut bumi.

Di Indonesia, dataran karst salah satunya ditemui di Kabupaten Marros, Provinsi Sulawesi Selatan. Penggalian batu kapur dan penambangan industri semen merupakan kegiatan yang mengancam kelestarian karst.

Meskipun dikenal dengan lapisan tanah yang tandus namun tanaman dapat dibudidayakan di dataran ini. Budidaya tanaman karst dilakukan dengan cara memenuhi kebutuhan air di dataran tersebut.

Relief dan drainase air di dataran karst memiliki masalah tersangkut ke stalagtit, sehingga dalam mengaliri lahan diperlukan campur tangan manusia. Penambahan tanah di permukaan karst bisa menjadi salah satu cara untuk membudidayakan tanaman.

2. Mata Pencaharian Penduduk Perkotaan
Penduduk kota memiliki sifat heterogen, yaitu berbeda-beda satu sama lain. Hal ini dikarenakan penduduk perkotaan tidak hanya warga asli namun banyak yang berasal dari berbagai daerah.

Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) menjadi salah satu penyebab masyarakat kota menjadi heterogen. Faktor terjadinya urbanisasi adalah pandangan masyarakat desa beranggapan bahwa hidup di kota lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

Alhasil, mata pencaharian penduduk perkotaan menjadi berbeda-beda jenisnya. Sebagai contoh di desa penduduknya hanya mengenal beberapa pekerjaan saja. Yang umum seperti petani, nelayan, tukang, mandor bangunan, PNS, karyawan swasta, juragan dagang, dan lain-lain.

Sedangkan yang khusus seperti notaris, desain interior, youtuber, selebgram, dan lain-lain hanya ditemukan di daerah perkotaan saja.

3. Penggunaan Lahan Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah sebidang lahan yang kegunaannya diperuntukkan supaya menahan ancaman bencana yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Pemanfaatan lahan yang hendak digunakan sebagai kawasan lindung biasanya mengutamakan pada hutan yang mudah terbakar. Kawasan lindung seperti tanaman bakau mengharuskan dasarnya menggunakan permukaan air.

Permukaan air mampu menahan api yang membakar hutan sehingga dikatakan sebagai kawasan lindung. Pertanian yang menggunakan metode terasering juga merupakan salah satu penggunaan kawasan lindung. Kawasan hutan lindung biasanya terdapat banyak sekali sumber daya alam  yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Terasering dibentuk pada lahan pertanian miring, dan dibuat layaknya bentuk tangga agar menahan laju erosi. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kawasan lindung mengandung arti menahan bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

4. Regional Aspek Lokasi
Lokasi adalah titik yang menunjukkan tempat berada. Regional aspek lokasi dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan di mana (where) dan mengapa di sini tidak di sana. Sedangkan lokasi yang sangat strategis di suatu wilayah biasanya digunakan untuk sektor pariwisata.

Lokasi menjadi salah satu bagian penting dalam aspek geografi. Komponen yang mendukung keterkaitan lokasi menggunakan dasar arah dan jarak. Arah mata angin dan skala sangat penting dalam menentukan regional aspek lokasi.

Secara umum aspek lokasi terbagi dua yaitu absolut (mutlak) dan relatif. Lokasi absolut digunakan jika data-data terkait seperti garis astronomi telah diketahui. Dan juga sifat yang dimiliki oleh lokasi absolut tidak akan berganti-ganti. Sedangkan lokasi relatif dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi alam. Selain alam, penggunaan alat ukur jarak dapat menjadikan lokasi menjadi relatif.

5. Interelasi Antar Objek
Interelasi merupakan pengertian dari hubungan timbal balik. Setiap fenomena di permukaan bumi mengandung sebab akibat. Hubungan antar aspek fisik dan sosial misalnya, membuat perilaku penduduk yang tinggal di perkotaan berbeda dengan yang berada di pedesaan.

6. Tempat
Tempat menjadi kajian geografi regional yang selanjutnya. Tempat digunakan untuk membahas tentang karakter fisik suatu tempat. Situasi seperti iklim, suhu, curah hujan, dan lain-lain juga bisa menjadi dasar perhitungan kewilayahan.

7. Perwilayahan
Perwilayahan pada geografi regonal diumpamakan menjadi suatu tempat yang memiliki ruang tersendiri. Sebagai contoh dalam 12 unsur peta salah satunya terdapat warna. Kenampakan wilayah di suatu peta biasanya digambarkan dengan warna-warna tertentu untuk menandakan keadaan wilayah tersebut.

Di mana warna mewakili beberapa arti seperti hijau untuk dataran rendah, kuning untuk dataran tinggi, biru muda untuk laut dangkal, biru tua untuk laut dalam, dan lain sebagainya. Kajian ruang membuat wilayah menjadi faktor utama dalam menentukan aspek fisik dan sosial.

8. Mobilitas
Mobilitas adalah perpindahan objek dari satu tempat ke tempat lain. Mobilitas terbagi menjadi beberapa kategori seperti sosial, fisik, pekerjaan, dan lain-lain. Perubahan status dari warga biasa menjadi Kepala Desa merupakan mobilitas sosial.
 
Pak Sapto mengendarai mobil menuju ke kantor merupakan mobilitas penduduk fisik. Penduduk yang mengganti pekerjaan dari buruh bangunan menjadi pekerja pabrik merupakan mobilitas pekerjaan.

9. Pendekatan Keruangan
Pendekatan keruangan dalam kajian geografi regional mengandung arti batas persebaran penggunaan ruang yang menjadi tolak ukur analisis fenomena geosfer.

Contohnya dalam menganalisis bencana alam tanah longsor. Kajian mengenai kerugian materi merupakan pendekatan ekonomi. Sedangkan lokasi terjadinya masuk dalam pendekatan keruangan. Perumpamaan sederhananya seperti itu.

10. Perencanaan Wilayah dan Kota
Perencanaan wilayah dan perwilayahan yang ada pada kota mengacu pada kelimuan planologi. Geografi regional berperan penting dalam kajian ilmu tersebut. Keindahan dan estetika lokasi tidak akan selaras tanpa hadirnya analisis pendekatan keruangan.

Region Indonesia dalam Berbagai Aspek
1. Region Iklim
Iklim adalah unsur geografi yang penting dalam memengaruhi kehidupan manusia. Menyadur laman sumber.belajar.kemdikbud.go.id, Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Karakteristik iklim tropis di antaranya,
a. Suhu udara rata-rata tinggi karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23 derajat celsius, bahkan di sejumlah tempat rerata suhu tahunannya mencapai 30 derajat celsius .
b. Mendapat hujan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
c. Dipengaruhi oleh pergerakan matahari yang menyebabkan peredaran pola angin, sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
d. Di beberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga memengaruhi variasi unsur iklim di setiap wilayahnya.

2. Region Administrasi
Secara administratif luas wilayah Indonesia adalah 5.000.000 meter persegi. Luas wilayah itu terdiri dari 2.206.833 kilometer persegi berupa daratan dan 3.000.000 kilometer persegi berupa lautan.

3. Region Geologis
Berdasarkan perkembangan geologi, wilayah Indonesia merupakan titik temu dari tiga gerakan lempeng bumi di antaranya,
a. Gerakan dari sistem Sunda di barat
b. Gerakan dari sistem pinggiran di Asia Timur
c. Gerakan dari sistem sirkum Australia.

Ketiga gerakan tersebut mengakibatkan negara Indonesia menjadi jalur vulkanis dan gempa, sehingga sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di dalamnya. Akibat banyaknya gunung berapi, maka lahan Indonesia menjadi tanah yang subur. Selanjutnya, dapat memberi penghidupan atau bahan pangan bagi penduduk.

4. Region Fauna dan Flora
Fauna dan flora di Indonesia tersebar di berbagai wilayah. Di bagian barat Indonesia dikenal dengan keberadaan kelompok fauna Asiatis. Sementara fauna di bagian tengah termasuk fauna peralihan antara fauna Asiatis dengan fauna Australis. Sedangkan fauna di bagian timur dikenal dengan fauna Australis.

5. Region Budaya
Region budaya di Indonesia dibagi berdasarkan budaya suatu suku atau ras yang besar. Contohnya, region budaya Jawa, region budaya Sunda, region budaya Melayu, dan lain-lain.

Budaya memiliki jangkauan yang luas, sehingga region budaya bisa dibuat berdasarkan unsur budaya tersebut. Contohnya unsur bahasa, kesenian, mata pencaharian, adat-istiadat, makanan khas, bentuk tempat tinggal, dan lain-lain.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Geografi Regional: Pengertian, Contoh, dan Region Indonesia dalam Berbagai Aspek"