Desa Swasembada: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

Pengertian Desa Swasembada
Desa Swasembada

Pengertian Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu dalam memanfaatkan dan mengembangkan SDA dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Desa swasembada lebih maju daripada desa swakarya dan tidak terikat oleh adat-istiadat.

Wilayah desa swasembada biasanya desa ini lebih besar dari dusun tetapi lebih kecil dari “ciri kota“. Beberapa ahli geografi secara khusus mendefinisikan sebuah desa swasembada memiliki antara 500 sampai dengan 2.500 penduduk.

Ciri Desa Swasembada
Desa swasembada memiliki beberapa ciri di antaranya,
1. Lokasi desa swasembada biasanya dekat dengan kota kecamatan, kota kabupaten, kota provinsi, yang tidak masuk wilayah kelurahan.
2. Tingkat kepadatan penduduk tergolong tinggi.
3. Memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan lebih maju dari desa lain.
4. Partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
5. Ikatan adat istiadat yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi sudah tidak berpengaruh pada masyarakat.
6. Semua keperluan hidup pokok dapat disediakan desa sendiri.
7. Alat teknis yang digunakan untuk memenuhi keperluan hidup lebih modern.
8. Lembaga sosial ekonomi dan budaya sudah dapat menjaga kelangsungan hidup penduduknya dan sudah berfungsi dengan baik.
9. Mata pencaharian penduduk beragam, perdagangan dan jasa sudah berkembang.
10. Pendidikan dan keterampilan penduduk sudah tinggi. Hubungan dengan daerah sekitarnya berjalan lancar.
11. Kesadaran penduduk mengenai kesehatan tinggi.
12. Gotong royong masyarakatnya tinggi.
13. Pola pikir masyarakat lebih rasional.
14. Pengelolaan administrasi sudah dilaksanakan dengan baik.
15. Sarana dan prasarana desa lengkap.
16. Mampu menyelenggarakan urusan pemerintahan sendiri.

Contoh Desa Swasembada
Adapun beberapa contoh desa yang tergolong desa swasembada di antaranya,
1. Desa Hanura
Desa Hanura adalah salah satu desa yang terletak di Teluk pandan Kabupaten Pesawaran Provinsi Bandar Lampung.

Selama lebih dari empat dasa warsa, Desa Hanura telah banyak berubah, dari sebuah desa yang mulanya berupa blue print daerah transmigran kini telah jauh berkembang sehingga tata wilayah, tata kelola Desa hanura adalah salah satu yang terbaik di wilayah Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

Mata pencaharian penduduk di desa ini pun beragam di antaranya buruh, PNS, Tani, Pedagang, Karyawan, Wiraswasta, TNI, dan Pensiun.

2. Desa Selo
Desa Selo merupakan salah satu daerah yang terletak di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Wilayah desa ini diapit oleh dua gunung, yaitu Gunung Merbabu dan Gunung Merapi (Jogjakarta), sehingga secara potensinya Desa Selo ini cocok sebagai Desa Wisata.

Mayoritas penduduk di desa ini sudah berpikir maju serta bisa mengkoordinir desanya dengan potensi yang ada. Misalnya masyarakat sudah membangun homestay yang diperuntukkan sebagai tempat istirahat pada wisatawan.

3. Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Desa Pujon Kidul merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Desa yang satu ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di wilayah ini kita dapat melihat gunung, sawah, air terjun, sehingga Desa Pujon Kidul juga dikenal sebagai desa agrowisata terbaik.

Di wilayah ini, kita juga dapat mengunjungi pengolahan susu sapi, budi daya tanaman obat keluarga, air terjun Sumber Pitu, Kafe Sawah, kebun buah, dan masih banyak lagi.

4. Desa Pariangan
Desa Pariangan terletak di Kecamatan Pariangan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Berdasarkan legenda yang beredar, desa ini merupakan tempat pertama orang Minangkabau menetap.

Desa Pariangan merupakan salah satu dari 5 desa terindah di dunia versi Budget Travel yang disandingkan dengan 4 desa lainnya, yaitu Desa Wengen yang terdapat di Swiss, Desa Eze yang terdapat di Prancis, Desa Niagara on the Lake yang terdapat di Kanada, dan Desa Cesky Krumlov yang terdapat di Ceko.

5. Desa Argapura
Desa Argapura merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Desa ini memiliki panorama pertanian atau perkebunan yang sungguh memesona. Keindahan teraseringnya tidak kalah menarik dibandingkan Bali, bahkan Vietnam atau Thailand.

Pada bagian barat desa ini, terdapat keindahan alam berupa lembah Cilongkrang. Sedangkan pada bagian timur, kita dapat melihat Gunung Cermai dengan ketinggian antara 3.078 meter di atas permukaan laut. Mayoritas hasil bumi di desa ini adalah bawang daun, padi, ubi, bawang merah dan sebagainya.

6. Desa Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Kawasan Lembang merupakan salah satu daerah dataran tinggi yang terkenal di Indonesia. Hal ini karena Lembang menawarkan aneka wisata alam asri, udara sejuk, dan pemandangan alam yang hijau.

Saking banyaknya tempat wisata, kamu tak akan bosan untuk terus berkunjung ke sini. Dari tempat wisata yang romantis hingga ekstrem hampir semuanya ada. Beberapa tempat wisata yang terkenal adalah Gunung Tangkuban Perahu, Kampung Gajah, Curug Malela, dan lain-lain.

7. Desa Kersik Tuo, Kabupaten Kerinci, Jambi
Desa ini menjadi salah satu gebang utama menuju Gunung Kerinci. Kersik Tuo merupakan jalur resmi yang lebih banyak diminati oleh para pendaki sebab lebih mudah dibandingkan Solok. Selain itu, kamu bisa menikmati panorama desa dengan latar pemandangan alam Gunung Kerinci.

Di Desa Kersik Tuo ada bermacam-macam base camp pendakian yang membuka layanan 24 jam. Sambil istirahat dan menyiapkan barang, kamu bisa mencari guide atau porter pendakian dengan harga sekitar Rp250 ribu per hari.

8. Desa Tamansari
Desa Tamansari adalah salah satu desa yang terletak di sebuah nama desa di Kecamatan Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa yang satu ini merupakan desa wisata yang diperkenalkan secara resmi pada 19 Mei 2016 lalu sebagai hasil kerjasama Pemkab Banyuwangi dengan Bank Central Asia (BCA).

Potensi wisata yang dimiliki Desa Tamansari yaitu karena letaknya di kawasan Wisata Alam Gunung Ijen. Selain letak geografisnya yang menguntungkan tersebut, wilayah desa ini sendiri mempunyai potensi yang bisa dikembangkan untuk menunjang sektor pariwisata.

Jarak Desa Tamansari dari Kota Banyuwangi hanya sekitar 24 Km, serta posisinya berada di tengah-tengah perjalanan menuju Kawah Ijen, menjadikannya strategis untuk dijadikan sebagai persinggahan.

9. Desa Sungai Nyalo
Nagari (desa adat) Sungai Nyalo terletak di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ini juga merupakan desa yang terpilih sebagai “Desa Wisata Dengan Perkembangan Tercepat” yang berada di Kenagarian Sungai Nyalo.

Kawasan pesisir pantai ini mempunyai pantai dan bukit yang menjadi andalan. Bukan hanya Bukit Mandeh yang menawarkan pemandangan batu-batu berbentuk pulau, tapi ada juga Pantai Carocok yang terkenal dengan Pulau Cubadak yang masih sangat asri.

Meskipun belum terlalu dikenal di dalam negeri, justru turis asing banyak yang berwisata ke kawasan ini dan dijuluki sebagai “Paradise of the South” ini.

10. Desa Bleberan
Desa Bleberan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Desa ini menjadi salah satu desa wisata terbaik pilihan Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang meraih penghargaan kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Salah satu pertimbangan Kemendes PDT dalam memilih Desa Wisata Bleberan yaitu karena desa ini mempunyai Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang mampu memanfaatkan teknologi pengelolaan air bersih.

Lihat Juga:

1. Desa Swadaya: Pengertian, Ciri, dan Contohnya

2. Desa Swakarya: Pengertian, Fungsi, Ciri, dan Contohnya

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Desa Swasembada: Pengertian, Ciri, dan Contohnya"