Jaringan Backbone: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Manfaat, dan Keuntungannya

Pengertian Jaringan Backbone
Jaringan Backbone

Pengertian Jaringan Backbone
Jaringan Backbone adalah koneksi atau saluran pusat yang didesain untuk mentransferkan atau mengirimkan aliran lalu lintas data yang ada di dalam suatu jaringan. Backbone dalam jaringan biasanya dipakai untuk menghubungkan jaringan lokal seperti LAN agar dapat menjangkau wilayah yang lebih luas sehingga membentuk suatu WAN.

Backbone dalam jaringan memiliki kecepatan tinggi mencapai 10 Gbps karena didesain dengan media transmisi layaknya fiber optic, satelit dan juga microwave. Dengan kata lain backbone dalam jaringan merupakan alat yang bisa digunakan untuk mempercepat jaringan dan memudahkan dalam melakukan transfer data.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan backbone di antaranya bandwidth, infrastruktur dan kecepatan transmisi. Jaringan yang akan dihubungkan dengan backbone harus memiliki ukuran bandwidth yang besar.

Selain itu infrastruktur yang dibangun harus memiliki spesifikasi tinggi. Ditambah lagi, jaringan backbone dapat dibangun apabila memiliki kecepatan transmisi yang tinggi. 

Baca Juga: Internet Infrastructure: Pengertian, Sejarah, Komponen, dan Contohnya

Penggunaan fiber optic merupakan pilihan tepat dalam memenuhi jaringan backbone karena mampu memenuhi kebutuhan bandwidth yang besar. Backbone dalam jaringan juga membuat kinerja dalam jaringan bekerja dengan lebih optimal.

Fungsi Jaringan Backbone
Pada dasarnya, backbone dirancang untuk memaksimalkan kinerja komunikasi data dalam jaringan yang berskala besar, seperti transfer data. Selain itu, fungsi backbone di antaranya,
1. Dapat melakukan transfer data hingga mencapai 100 Mbps
2. Dapat mengurangi terjadinya bottleneck, yaitu keadaan di mana terjadi kepadatan atau beban user untuk
3. Mengakses data dalam jaringan.
4. Mampu meningkatkan interkoneksi antar jaringan lokal yang telah dirancang.
5. Jaringan Backbone umumnya menggunakan teknik dual ring, sehingga memiliki fault tolerance yang sangat tinggi.

Cara Kerja Jaringan Backbone
Dapat dikatakan hingga kini penggunaan backbone di dalam jaringan yang terbaik adalah penggunaannya di internet. Jika Anda lihat hampir semua browser, streaming, maupun arus lalu lintas data lain menggunakan backbone di dalam jaringannya.

Mereka terdiri dari 2 bagian yaitu router jaringan serta switch yang terhubungkan dengan kabel serat optic. Biasanya setiap link serat yang ada pada backbone menyediakan sekitar 100 Gbps bandwidth jaringan.

Sangat jarang komputer langsung terhubungkan dengan backbone. Sebaliknya, ISP atau penyedia jasa terhubungkan langsung kepada backbone jaringan dan secara tidak langsung komputer terhubungkan ke backbone.

Jaringan backbone seringkali digunakan karena kemampuan yang dimilikinya cukup ampuh untuk mencegah terjadinya bottleneck yang bisa saja menyerang server pusat. Biasanya jenis kabel yang digunakan adalah fiber optic dengan menggunakan kabel RG -58/8.

Untuk jenis konektor yang digunakan pada jenis fiber optic adalah seperto ST, BNC yang terdapat pada kabel RG-58 serta AUI pada kabel RG-8.

Baca Juga: Konektor Jaringan: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Jaringan backbone yang seringkali digunakan merupakan jaringan yang menyediakan infrastruktur, sebagai pendukung jaringan lokal yang terhubungkan dengan pusat. Di mana seluruh karyawan bisa melakukan sharing data dengan proses yang cepat dan mudah.

Selain itu penggunaan jaringan backbone juga sering digunakan di area kampus. Dengan merancang jaringan lokal yang difungsikan di setiap bangunan dan terhubungkan ke sistem pusat dapat memungkinkan sharing data dengan melalui interkoneksi jaringan, yang mana semua jaringan bisa berjalan independen namun tetap dapat saling bertukar dara di dalam jaringan terhubung.

Jenis Jaringan Backbone
Pada prinsipnya, terdapat tiga bagian penting dalam infrastruktur telekomunikasi saat ini di antaranya,
1. Infrastruktur Backbone Internasional
Backbone internasional merupakan jaringan backbone yang menghubungkan lalu lintas (traffic) jaringan domestik menuju jaringan internasional. Infrastruktur jaringan ini dirancang dengan menggunakan Fiber Optic dari bawah laut dan satelit regional dan internasional.

2. Infrastruktur Backbone Domestik
Backbone domestik adalah infrastruktur jaringan yang menghubungkan seluruh kota di Indonesia. Untuk menghubungkan kota-kota bagian barat Indonesia menggunakan Fiber Optic, sedangkan untuk akses ke seluruh wilayah Indonesia menggunakan satelit dan radio.

3. Jaringan Akses
Jaringan akses merupakan jaringan dengan mengakses pelanggan secara langsung. Infrastruktur inilah yang membutuhkan investasi yang besar dengan berbagai teknologi yang berkembang. Namun, secara umum media yang digunakan untuk merancang infrastruktur ini adalah kabel dan wireless, dimana keduanya memiliki keuntungannya masing-masing.

Manfaat Pengunaan Jaringan Backbone
1. Semakin meningkatnya kebutuhan interkoneksi yang terjadi antar jaringan-jaringan lokal yang ada
2. Mampu dapat meningkakan kecepatan proses transfer data, khususnya bagi data yang membutuhkan kecepatan akses yang tinggi seperti video, audio, grafis, dikarenakan kecepatan transfer data FDDi dapat mencapai hingga 100 Mbps
3. Cara instalasi dan pengaturan jaringan backbone jauh lebih sederhana, namun jarak jangkauan lebih jauh dan luas.

Keuntungan Menggunakan Jaringan Backbone
Dibanding dengan menggunakan jenis jaringan lainnya, menggunakan backbone pada jaringan memiliki beberapa keuntungan di antaranya,
1. Jaringan backbone memiliki kecepatan transfer data yang mencapai hingga 100 Mbps
2. Jaringan backbone menggunakan teknik dual ring
3. Jaringan backbone bisa mendukung lalu lintas data, gambar, hingga suara
4. Lingkup jaringannya dapat mencapai 100 km

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Jaringan Backbone: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Manfaat, dan Keuntungannya"