Heatsink: Pengertian, Sejarah, Komponen Penyusun, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Perbedaannya dengan Cooling Fan

Pengertian Heatsink atau Pembuang Panas
Heatsink (Pembuang Panas)
Pengertian Heatsink
Heatsink (pembuang panas) adalah alat pengendali panas pasif yang menyerap panas yang dihasilkan oleh alat elektronik untuk kemudian dipindahkan ke sebuah medium fluida yang sering kali berupa pendingin udara atau cair. Kemudian panas tersebut akan dikeluarkan, dengannya suhu alat akan tetap terjaga pada level optimal.

Heatsink digunakan di dalam komputer untuk mendinginkan unit pemroses sentral (CPU) atau pemroses grafis (VGA). Namun, pada komputer-komputer spesifikasi tinggi (server) tidak jarang pengguna juga menambahkan heatsink pada bridge dan RAM.

Heatsink dirancang untuk memaksimalkan luas permukaan yang bersentuhan dengan medium pendingin yang mengelilinginya, seperti udara.

Sejarah Heatsink
Heatsink pada awalnya digunakan untuk melindungi medan mesin fusi pertama dari panas. Dari yang konvensional sampai modern, heatsink memiliki fitur pengumpulan panas, pompa panas, dan radiator agar area lingkungan sekitar terdorong panas.

Saat ini kemajuan teknologi semakin berkembang ditandai dengan perangkat hardware yang canggih. Salah satu perkembangan teknologi tersebut adalah cooling devices atau sistem pendingin elektronik. Cooling devices konvensional yang sering ditemui masih menggunakan fan atau blower yang masih memanfaatkan udara sebagai cara kerjanya.

Menurut hasil penelitian sistem pendingin udara atau cooling devices masih banyak diminati oleh konsumen sehingga banyak industri elektronik terdorong untuk mengembangkan produk dengan perangkat komponen yang lebih canggih dan berkinerja tinggi. Salah satu contoh perangkat elektronik tersebut adalah komputer.

Dalam komputer terdapat komponen yang menjadi penggerak utama mesin yakni CPU dan VGA. Kedua komponen ini melakukan tugas penting dalam kinerja komputer seperti melakukan perhitungan operasi program dan grafis. Kedua komponen tersebut sangat menentukan kinerja komputer yang digunakan, ketika komputer harus melakukan kinerja yang berat maka akan meningkatkan suhu perangkat.

Dengan meningkatnya suhu komputer maka diperlukan sebuah pendingin elektronik atau cooling devices guna tetap menjaga keoptimalan kinerja CPU dan VGA dalam perangkat komputer. Namun, terdapat permasalahan utama pada cooling devices konvensional yakni penurunan tekanan yang rendah, bising, efektivitas termal yang rendah, dan bentuknya cukup memakan tempat (perangkat besar).

Maka dari itu untuk menutup kekurangan-kekurangan tersebut diperlukan metode pendinginan yang berkinerja tinggi, hemat energi, dan hemat tempat. Alternatif baru untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan synthetic jet dalam heatsink. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan perpindahan panas pada suatu sistem terhadap sistem lainnya.

Komponen Penyusun Heatsink
Heatsink bukanlah perangkat yang berdiri sendiri, melainkan tersusun dari banyak komponen di antaranya,
1. Silver atau perak dan emas
Komponen ini memiliki tingkat konduktivitas yang tinggi, tapi karena harganya yang sangat mahal para produsen tidak ada yang memasarkan perangkat pendingin atau heatsink dengan bahan dasar tersebut.

2. Copper atau Tembaga
Tembaga sendiri memiliki konduktivitas yang cukup tinggi dan dapat menyerap panas dengan baik. Tembaga memang mempunyai sifat mudah menyerap panas dengan cepat, namun tembaga tidak bisa melepaskan panas dengan cepat sehingga dapat terjadi penumpukan panas di satu tempat.

Kekurangan lain dari tembaga adalah komponen ini memiliki berat yang cukup besar daripada komponen lain seperti alumunium. Harga tembaga sendiri terbilang cukup mahal dan proses produksinya rumit.

3. Alumunium
Alumunium memiliki konduktivitas yang cukup rendah, sehingga penyerapannya kurang sempurna. Di sisi lain, alumunium memiliki keunggulan yaitu dapat mengurai panas dengan baik. Harga alumunium sendiri cukup murah dan komponen ini memiliki berat yang ringan.

4. Penggabungan
Kombinasi antara dua material tembaga dan alumunium merupakan komponen yang baik. Di mana tembaga dapat menyerap panas dengan baik dan alumunium dapat mengurai panas dengan baik. Biasanya kombinasi dua material tersebut sering digunakan oleh produsen heatsink.

Fungsi Heatsink
Fungsi heatsink yang paling utama adalah untuk mengendalikan atau mendinginkan temperatur pada komponen komputer dan laptop yang melakukan aktivitas berat menghasilkan banyak energi panas. Menjaga temperatur komponen CPU dan VGA adalah tugas utama digunakannya heatsink.

Kedua komponen tersebut sangat penting dijaga temperaturnya guna memastikan program-program yang ter-install di dalam komputer maupun laptop bisa bekerja sesuai dengan kapasitas optimal komponen tersebut. Tugas utama heatsink di antaranya,
1. Untuk menjaga temperatur komponen CPU dan juga VGA, karena kedua komponen tersebut sangat penting untuk dijaga temperaturnya
2. Untuk memastikan bahwa program-program yang ter-instal di komputer ataupun laptop dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan kapasitas optimal dari komponen tersebut.
3. Adapun fungsi lain dari heatsink selain mendinginkan komponen penting yang ada pada komputer dan laptop, adalah membuat operasional perangkat supaya tetap bisa dijalankan.

Jadi, jika heatsink buruk bisa dipastikan bahwa performa atau kondisi CPU juga ikut buruk, untuk itu jangan menambah beban komputer dengan meningkatkan kinerja atau performa program-program yang telah ter-install.

Bahkan bila heatsink bermasalah, bisa jadi kita tidak bisa mengoperasikan komputer dan laptop karena pada umunya komputer akan diberi kode pengaman yang ada pada sistem BIOS-nya. Kode tersebut akan mendeteksi anomali pada perangkat komputer.

Perangkat komputer akan secara otomatis melakukan auto shutdown jika temperatur CPU terlalu tinggi. Hal ini bertujuan untuk memastikan tidak terjadi kerusakan pada komponen. Selain itu, heatsink membantu mencegah kerusakan data.

Jika Anda tengah mengerjakan sesuatu menggunakan komputer maupun laptop dan ternyata temperatur CPU Anda terlalu tinggi, maka perangkat Anda akan melakukan auto restart atau mungkin auto shutdown. Jika terjadi demikian dan Anda belum sempat menyimpan hasil pekerjaan Anda, maka akan berpotensi terhadap kerusakan data pekerjaan Anda.

Dengan demikian fungsi heatsink ini sangat vital untuk menjaga kinerja komputer dan laptop kita. Namun pada umumnya kondisi heatsink masih cukup baik hingga 3 tahun pemakaian secara normal.

Cara Kerja Heatsink
Cara kerja heatsink dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu active heatsink dan passive heatsink. Heatsink pada dasarnya bekerja dengan cara memindahkan panas dari komponen komputer tertentu seperti CPU dan VGA ke udara bebas. Dengan terbebasnya panas dari komponen-komponen tersebut, maka kinerjanya pun akan optimal.

Proses pemindahan panas ini menerapkan prinsip ilmu fisik, di mana panas bisa dipindahkan melalui 3 cara yaitu, konveksi, radiasi, dan konduksi. Heatsink bekerja dengan mengombinasikan metode konduksi dan konveksi.

Umumnya heatsink merupakan serangkaian komponen yang terdiri dari logam dan kipas. Logam digunakan karena mempunyai konduktvitas termal yang tinggi. Melalui logam inilah panas pada CPU dan VGA dipindahkan ke logam dengan metode konduksi.

Kemudian panas yang ada pada logam heatsink ini dibuang ke udara menggunakan kipas heatsink. Atau bisa juga dipindahkan ke cairan dingin jika medium yang digunakan heatsink berbentuk cair.

Pada VGA biasanya terpasang logam-logam yang begitu banyak. Semakin tinggi kemampuan VGA Anda, logam-logam yang menempel di sana akan terlihat semakin gagah dan mengerikan. Ini dikarenakan panas yang dihasilkan cukup besar untuk processing grafik kualitas tinggi.

Di samping logam-logam tersebut, heatsink VGA umumnya juga dilengkapi dengan kipas yang sudah menempel langsung pada heatsink tersebut. Heatsink dengan kipas ini disebut sebagai passive heatsink. Disebut passive karena kipas pada heatsink jenis ini langsung terkoneksi pada rangkaian besi heatsink-nya.

Berbeda dengan heatsink pada VGA, heatsink pada CPU tidak memiliki kipas yang terintegrasi secara langsung dengan CPU. Kalau Anda membuka CPU dari komputer Anda, akan didapati CPU di bawah rangkaian heatsink yang lengkap dengan kipasnya.

Jika Anda buka heatsink tersebut Anda akan mendapati CPU Anda dilindungi oleh pasta. Pasta ini juga merupakan media heatsink, di mana termasuk media cair. Panas yang dihasilkan dari CPU akan ditransfer ke pasta CPU tersebut dan kemudian diteruskan pada logam heatsink yang ada di atasnya.

Kipas yang terintegrasi dengan logam heatsink juga akan membantu mendinginkan melalui prinsip konveksi udara. Heatsink seperti yang ada pada CPU ini disebut sebagai active heatsink karena kipas yang ada pada rangkaian komponen heatsink tidak terintegrasi secara langsung pada perangkat yang didinginkan, yaitu CPU.

Selain itu berbeda dengan heatsink pada VGA, heatsink pada CPU ini memiliki kipas yang mendapatkan daya dari koneksi motherboard atau dikatakan tidak mendapat daya melalui CPU.

Jenis Heatsink
1. Heatsink Casing
Heatsink casing bekerja dengan cara memanfaatkan aliran udara pada casing sehingga keoptimalan kinerja heatsink jenis ini sangat bergantung pada besar atau kecil aliran udara pada casing.

Kelemahan heatsink casing adalah dapat terjadi permasalahan udara di dalam casing. Permasalahan tersebut akan berdampak pada perangkat komputer tidak bekerja dengan baik, kinerja CPU menjadi kurang optimal, dan menyebabkan processor menjadi panas. Dari hal tersebut menjadi tak jarang pembeli beralih pada heatsink jenis lainnya.

2. Heatsink Fan (HSF)
Heatsink fan secara fungsi sama seperti heatsink pada umumnya hanya saja heatsink jenis ini dilengkapi dengan kipas yang mampu menjangkau VGA dan mendinginkan processor. Heatsink fan bekerja dengan cara mengalirkan suhu panas keluar melalui kipas heatsink.

Kelebihan heatsink fan adalah pada komponennya terdapat sebuah pipa kecil dari tembaga guna mentransfer panas keluar sehingga keoptimalan kinerja dan suhu komputer maupun PC tetap terjaga.

3. Water Cooling (Liquid Cooler)
Heatsink jenis ini bekerja dengan cara menggunakan water cooling sebagai proses pendinginan CPU dan mengatasi terjadinya temperatur suhu hingga over heating. Heatsink water cooling memanfaatkan water block sebagai cara kerjanya. Water block ini terpasang pada pengait processor pada radiator dan moherboard.

Kelebihan dari heatsink jenis ini adalah suara yang dihasilkan tidak bising sehingga dapat menyesuaikan pengguna untuk melakukan suatu pekerjaan. Oleh karena itu, heatsink jenis ini banyak diminati oleh pembeli dan terutama pemain game karena mendukung suasana.

4. Dry Ice Cooler & Nitrogen Cair
Heatsink jenis ini bekerja dengan cara menempelkan processor yang akan didinginkan pada permukaan dasar tabung tembaga lalu diisi oleh nitrogen cair. Heatsink jenis tidak sembarang untuk digunakan. Heatsink dry ice cooler hanya digunakan pada saat komputer atau PC sedang dalam keadaan gawat atau overlock.

Overlock merupakan kondisi ketika komputer menanggung beban kerja yang besar namun tetap dipaksa bekerja oleh pengguna sehingga temperatur suhunya menjadi semakin panas dan semakin meningkat.

Perbedaan Heatsink dan Cooling Fan
Kedua komponen ini bekerja sama dalam suatu rangkaian komputer yang sama memiliki fungsi dalam menjaga keseimbangan temperatur suhu dalam perangkat. Dapat dipastikan bahwa pada setiap heatsink terdapat fan. Namun keduanya memiliki perbedaan peran dan bentuk dalam sebuah perangkat.

Pada heatsink berperan untuk membantu proses pendinginan pada semua komponen dalam komputer yang terdapat pada motherboard dan processor seperti CPU dan VGA. Secara bentuk heatsink merupakan logam yang terbuat dari tembaga atau aluminium, bahkan terdapat kombinasi antara keduanya yang dapat menyerap suhu panas dalam perangkat.

Sedangkan pada cooling fan berperan sebagai komponen yang mampu mengeluarkan panas dan mengganti dengan udara segar, biasanya cooling fan terletak menempel pada motherboard. Selain itu, cooling fan berfungsi sebagai penjaga kestabilan suhu pada processor meskipun terkadang sering terganggu oleh debu yang menempel pada baling kipas. Secara bentuk cooling fan merupakan mesin kecil seperti kipas yang dapat dimasukan ke dalam CPU.

Cara merawat heatsink dan cooling fan juga berbeda, pada heatsink cukup di lap menggunakan kain bersih dan kering secara perlahan dengan tujuan  hanya untuk menyingkirkan debu. Pada heatsink terdapat bagian thermal paste, bagian ini dapat dibersihkan dengan memutar heatsink secara perlahan hingga terlepas kemudian dapat di lap.

Sedangkan pada cooling fan atau bagian kipas kecil yang letaknya berdekatan dengan heatsink, bagian kipas ini cara membersihkannya cukup dengan ditiup secara pelan agar menghindari pergerakan dalam kipas. Hindari untuk menggerakkan atau memutar kipas pada cooling fan pada saat dibersihkan sebab akan mengganggu kinerja bagian tersebut.  

Penting untuk diperhatikan cara merawat dan membersihkan heatsink harus dengan memiliki pengetahuan mengenai perangkat atau serahkan pada ahli profesional.

Dari berbagai sumber

Download 

Lihat Juga

1. Cara Bongkar, Membersihkan, dan Mengganti Thermal Paste Laptop HP EliteBook 2570p

2. Cara Bongkar Laptop Acer Aspire 4250: Membersihkan, Mengganti Thermal Paste, dan Memasangnya Kembali

3. Cara Mengganti Thermal Paste atau Pasta Pendingin Prosesor Pada Laptop HP 1000

4. Cara Bongkar Laptop Asus X201e dan Mengganti Thermal Pastenya

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Heatsink: Pengertian, Sejarah, Komponen Penyusun, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, dan Perbedaannya dengan Cooling Fan"