Pengertian Hybrid Working, Model, Kelebihan, dan Kekurangannya
Hybrid Working |
A. Pengertian Hybrid Working
Hybrid working adalah pekerjaan yang pengerjaannya tidak dikaitkan dalam tempat khusus. Dengan kata lain, karyawan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan diberi kebebasan di mana dia harus mengerjakannya. Perusahaan yang menerapkan konsep ini akan memberikan keleluasaan kepada para karyawannya untuk bekerja dari mana saja.
Karyawan boleh bekerja di kantor tapi mereka lebih fleksibel dan tidak terpaku dengan aturan bekerja dari jam 9 pagi hingga 5 sore. Karyawan juga dipersilakan untuk bekerja dari rumah atau tempat lain yang mereka kehendaki. Konsep hybrid working sendiri sebenarnya sudah ada sejak lama tapi trennya dipercepat akibat adanya pandemi Covid-19.
Saat menerapkan hybrid working, perusahaan akan menetapkan hari-hari tertentu agar karyawannya masuk kerja ke kantor. Saat di kantor, biasanya digunakan untuk rapat dan kolaborasi antar tim. Selain itu, saat ada kegiatan mentoring, pengembangan diri, atau orientasi juga diperlukan kedatangan karyawan di kantor.
B. Model Hybrid Working
Salah satu strategi yang mungkin diterapkan dalam model bekerja hybrid adalah ditetapkannya satu hari atau lebih untuk karyawan bekerja dari kantor dan hari lainnya untuk bekerja dari rumah. Hari WFO dapat digunakan untuk sesi brainstorm, pengenalan proyek baru dan kegiatan team building.
Ruang kerja dapat menggunakan desain yang memungkinkan karyawan untuk berdiskusi dan berkolaborasi, seperti mengganti bilik dengan meja besar untuk dipakai bersama. Berikut tiga kunci keberhasilan dalam menjalankan model bekerja hybrid di antaranya,
1. Komunikasi
Sistem komunikasi yang baik dan merata merupakan kunci utama keberhasilan model bekerja hybrid. Karyawan tetap harus mengutamakan komunikasi dan bukan hanya komunikasi profesional. Komunikasi personal juga harus tetap terjalin antar karyawan agar dapat tercipta hubungan dan pengertian terhadap kondisi satu sama lain.
Selain itu, jadwal WFO harus digunakan untuk melakukan komunikasi personal di mana karyawan dapat saling berbagi dan bercerita hingga membangun chemistry yang baik.
2. Teknologi
Semenjak diberlakukannya sistem WFH, perusahaan bergantung pada teknologi dalam kegiatan bisnisnya. Dalam model bekerja hybrid, teknologi tetap menjadi aspek penting. Tidak hanya didukung oleh teknologi tetapi kemampuan karyawan dalam menggunakannya juga sangat penting. Perusahaan harus memastikan bahwa semua karyawan dapat menggunakan teknologi yang dibutuhkan untuk menunjang WFH dan WFO.
Untuk ini tentu diperlukan pelatihan secara berkala karena teknologi yang digunakan pastinya akan berkembang sesuai zaman dan kebutuhan perusahaan. Transformasi digital dapat menjadi hal yang konstan terjadi sehingga pihak manajemen harus tangkas untuk mempersiapkan perubahan tersebut.
3. Kepercayaan
Pihak manajemen harus menaruh kepercayaan lebih dari sebelumnya pada karyawan. Berikan kepercayaan kepada para team leader Anda untuk menentukan jadwal WFO dan WFH dan yakinlah mereka tahu yang terbaik bagi tim mereka.
Dalam era di mana semua pekerjaan dilakukan secara virtual, kepercayaan terhadap tim Anda sangatlah dibutuhkan untuk membangun sistem bekerja yang produktif. Perusahaan harus mengubah mindset bahwa timesheet, activity log dan durasi di depan laptop adalah indikator produktivitas. Namun, harus lebih fokus pada gol yang efektif dan outcome metrics.
C. Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Working
1. Kelebihan
Konsep ini dirasa semakin tren karena memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan kerja seperti biasanya. Berikut beberapa kelebihan penerapan konsep ini di antaranya,
a. Fleksibilitas
Kelebihan utama dari adanya konsep ini adalah fleksibilitas yang didapatkan oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Dengan adanya kebebasan yang diberikan oleh perusahaan untuk karyawan melakukan kerjanya. Hal ini membuat kerja karyawan lebih fleksibel dengan bisa memilih kerja di kantor ataupun di rumah.
Hal ini juga mampu membuat karyawan dapat menghabiskan waktu di rumahnya dengan lebih banyak dibandingkan konsep karyawan pada umumnya. Dan juga membuat karyawan tidak dituntut untuk melakukan kerjanya dalam waktu yang sama, melainkan dapat menyesuaikan dengan jam produktif masing-masing.
b. Meningkatkan Kesejahteraan
Dengan adanya konsep ini membuat karyawan dapat memiliki work life balance yang mana pada akhirnya dapat memberikan kesejahteraan bagi karyawan. Hal ini disebabkan karyawan dapat bekerja di rumah masing-masing. Apabila kesejahteraan karyawan terpenuhi hal ini akan menyebabkan kinerja atau produktivitas mereka akan mengalami peningkatan.
c. Mengurangi Biaya Operasional Kantor
Karena karyawan yang tidak diharuskan bekerja di kantor maka hal ini berdampak pada biaya operasionalnya yang semakin sedikit. Teruntuk perusahaan yang baru merintis usaha atau bisnisnya dari kecil pengurangan biaya ini pastinya sangat bermanfaat.
Terutama perusahaan rintisan baru belum mempunyai tempat atau kantor yang memadai hal ini sangat berguna. Biaya operasional perusahaan semakin kecil karena adanya pemangkasan untuk makanan ringan, sewa, dan lain lainnya.
2. Kekurangan
Selain memiliki kelebihan tentu saja konsep ini juga memiliki kekurangan di antaranya,
a. Komunikasi
Dengan pekerjaan masing-masing karyawan yang bebas dalam menentukan tempat kerjanya, dan juga waktu kerja yang berbeda terlebih tatap muka antar sesama pekerja akan semakin sedikit. Hal ini memberikan kekurangan dari adanya konsep ini yaitu komunikasi yang terjalin dalam perusahaan yang menerapkan konsep ini tidak akan sebagus dengan tatap muka.
Banyak sekali teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk mempermudah komunikasi jarak jauh. Namun pada kenyataannya komunikasi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi tetap saja hasilnya tidak dapat sebagus dengan bertatap muka langsung. Karena apabila nantinya terjadi miss komunikasi akan berakibat buruk pada pekerjaan dan perusahaan itu sendiri.
b. Tidak Semua Karyawan Paham Teknologi Komunikasi
Ada banyak sekali jenis teknologi komunikasi jarak jauh yang dapat digunakan untuk mempermudah komunikasi. Namun pada faktanya dari sekian banyak teknologi komunikasi ini, tidak semua orang juga mengetahui cara menggunakannya.
Selain terhambat dengan adanya kurangnya kemampuan karyawan dalam mengoperasikan teknologi. Namun tak sedikit dari karyawan yang juga terhambat dengan kurangnya gadget untuk mengakses hal tersebut.
c. Sulit Mempertahankan Produktivitas
Ketika seorang karyawan bekerja dalam kantor tentu saja dia kana lebih terfokus dengan pekerjaan dan urusannya yang berkaitan dengan kerja tersebut. Namun yang menjadi masalah dalam konsep hybrid yang membebaskan karyawan untuk melakukan kerja di mana saja.
Kebanyakan karyawan akan lebih memilih kerja di rumah, tentu saja semakin lama dia akan terdistraksi dengan apa yang ada di rumah. Hal ini menyebabkan karyawan mengalami kesulitan untuk mempertahankan produktivitas kerjanya. Atau bahkan produktivitas kerjanya mengalami penurunan.
d. Kolaborasi dan Inovasi Menurun
Kekurangan dari adanya konsep ini salah satunya yaitu kemungkinan untuk adanya kolaborasi dan juga inovasi menurun. Karena kolaborasi dilakukan tentu saja membutuhkan tatap muka dengan sesama rekan tim dan inovasi tentu saja membutuhkan saran dari rekan kerja yang ada. Hal ini tentu saja masih dapat dilakukan, namun agaknya akan lebih sulit untuk dilakukan.
Dari berbagai sumber
Post a Comment