Siklus Bisnis (Business Cycle): Pengertian, Tahapan, Pengukuran, dan Manfaatnya

Pengertian Siklus Bisnis atau Business Cycle
Siklus Bisnis (Business Cycle)

Pengertian Siklus Bisnis (Business Cycle)
Siklus bisnis (business cycle) adalah suatu pola pergerakan yang menggambarkan kondisi ekonomi. Siklus bisnis merupakan ekspansi alami dan kontraksi pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara selama periode waktu tertentu. Siklus bisnis dikenal juga sebagai siklus ekonomi (economic cycle).

Siklus bisnis juga dapat dipahami sebagai bentuk fluktuasi dari sekumpulan kegiatan ekonomi suatu negara dari semua bidang usaha. Fase siklus bisnis dapat dilacak dari indikator aktivitas ekonomi seperti produk domestik bruto riil dan pertumbuhan produksi industri. 

Baca Juga: Pengertian Pendapatan Nasional, Sejarah, Manfaat, Faktor, Konsep, dan Cara Perhitungannya

Pihak pemerintah pun dapat mengelola kondisi ini menggunakan berbagai alat dan media. Sebagai contoh, bank sentral bisa memanfaatkan kebijakan moneter untuk menurunkan suku bunga. Hal ini secara langsung dapat mendorong berbagai pengeluaran dan investasi.

Badan legislatif juga dapat menggunakan kebijakan fiskal untuk mendorong atau memperlambat pertumbuhan ekonomi negara. Sementara, bagi sebuah badan usaha, ekspansi dan kontraksi yang perlu mereka perhitungkan terletak pada angka produktivitas.

Tahapan Siklus Bisnis (Business Cycle)
Siklus bisnis ini akan berlangsung dan beroperasional hampir setiap waktu dan bahkan sepanjang waktu. Terdapat beberapa tahapan dalam siklus bisnis di antaranya,
1. Ekspansi
Pada tahapan siklus bisnis paling utama ada pada ekspansi. Ketika berada di tahap yang satu ini juga ada beberapa indikator yang harus diperhatikan oleh beberapa pelaku usaha atau perusahaan.

Untuk beberapa indikatornya adalah mempunyai ekonomi positif secara jelas, masuk di dalam pertumbuhan pendapatan, mempunyai lapangan kerja, bisa memenuhi segala permintaan, melakukan penawaran dan mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.

Selama berada di tahap utama atau ekspansi di dalam siklus bisnis ini akan diberikan frekuensi investasi yang akan cenderung selalu mengalami peningkatan. Sedangkan untuk peningkatan yang dialami ini bisa berbentuk individu dan pada umumnya dipergunakan untuk membayar hutang supaya tepat waktu.

2. Puncak
Sudah menjadi hal biasa ketika melakukan kegiatan ekonomi bisa merasakan jenuh dan pertumbuhan tidak bisa semakin meningkat dan berlanjut. Untuk siklus bisnis bisa dikatakan berada di tahap puncak ketika upah, tingkat pekerjaan, harga barang serta jasa berada sudah mencapai jumlah tinggi.

Setelah berada di titik tersebut, baru bisa dikatakan bahwa untuk indikator ekonomi ini melakukan peningkatan yang lebih lanjut. Ada banyak sekali macam-macam bisnis maupun individu yang melakukan pemeriksaan kembali dengan beberapa anggaran. Untuk pemeriksaan tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penurunan aktivitas ekonomi.

3. Kontraksi
Untuk tahap siklus bisnis selanjutnya ada pada Kontraksi. Di dalam tahap kontraksi ini juga terdapat lagi beberapa tahapan yang harus dipahami dan dimengerti oleh kalangan masyarakat. Terdapat dua tahapan kontraksi di antaranya,
a. Resesi
Pada saat akan melakukan tahap kontraksi ini bisa dilakukan atau dimulai secara cepat setelah semua proses ekspansi dan aktivitas ekonomi sudah berakhir atau mengalami penurunan.

Tahapan kali ini bisa dilangsungkan selama PDB masih berada di titik yang menandai dari awal atau tahap ekspansi. Selama berada di tahap resesi, semua permintaan yang menurun ini akan segera ditangani langsung. Sehingga dengan hal tersebut juga dijadikan alat untuk mengatasi produsen yang gagal.

Setiap usaha maupun perusahaan tentunya melakukan kegiatan produksi atau mempunyai produsen yang disesuaikan lagi dengan output pasar. Sedangkan untuk saat ini indikator ekonomi positif seperti harga maupun upah sedang mengalami penurunan yang sangat signifikan.

b. Depresi
Untuk tahapan yang ada di Kontraksi selanjutnya adalah Depresi. Untuk melakukan tahap depresi ini baru bisa dimulai setelah proses PDB sudah turun di bawah tingkat pra ekspansi maupun garis pertumbuhan yang stabil. Ketika berada di tingkatan depresi, untuk jumlah tingkat pengangguran semakin mengalami peningkatan yang sangat fantastis.

Selain itu, juga untuk masalah pertumbuhan ekonomi yang khususnya ada di Indonesia juga mengalami penurunan. Pada tahap depresi pada siklus bisnis ini tetap saja masih bisa berlangsung sampai dengan kegiatan ekonomi mengalami penurunan lebih jauh.

4. Palung
Kalangan masyarakat hanya mengerti bahwa untuk tahapan depresi menjadi titik yang paling rendah pada siklus bisnis. Akan tetapi masih ada lagi tahapan yang paling rendah di pembahasan kali ini yaitu palung.

Ketika sudah berada di titik ini, setiap negara sedang mengalami pertumbuhan ekonomi secara negatif. Hal tersebut juga bisa terjadi karena untuk penawaran maupun permintaan yang diberikan oleh kalangan masyarakat sedang mengalami penurunan serendah-rendahnya.

5. Pemulihan
Setelah tahapan, depresi serta palung sudah mencapai pada titik terendah pada saat melakukan siklus bisnis. Untuk tahapan yang bisa dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu proses pemulihan.

Untuk berada di tahap ini, semua ekonomi bisa mulai pulih dan membalikkan semua tren negatif. Selain itu untuk masalah permintaan yang mengalami peningkatan dan pasokan ini akan segera untuk menyusul ke tahap lebih tinggi.

Ketika semuanya sudah mengalami perubahan yang lebih tinggi lagi, pada akhirnya untuk proses investasi terus masih bisa dilanjutkan. Bahkan untuk lapangan kerja yang ada di luaran sana akan terus mengalami peningkatan produksi secara signifikan.

Ketika berada di tahap pemulihan ini tetap masih bisa berlangsung sampai dengan PDB kembali lagi garis pertumbuhan yang stabil. Ketika sudah berada di titik tersebut, untuk siklus bisnis ini bisa berakhir dan memulai dengan hal baru atau sering disebut dengan tahap ekspansi.

Pengukuran Siklus Bisnis (Business Cycle)
Ekonom mengukur siklus bisnis dalam hal waktu dan tingkat keparahan di antaranya,
1. Waktu siklus bisnis
Di Amerika Serikat, National Bureau of Economic Research (NBER) menetapkan tanggal setiap siklus bisnis berdasarkan penelitian ekonomi yang ekstensif. Dalam hampir setiap kasus, NBER menetapkan tanggal untuk setiap tahap siklus bisnis dalam retrospeksi, seringkali berbulan-bulan atau lebih dari setahun setelah kejadian.

Sebagai aturan umum, ekspansi cenderung berlangsung lebih lama daripada resesi di AS Sejak pertengahan abad ke-19, durasi ekspansi terus meningkat dari 27 menjadi 103 bulan.

2. Tingkat keparahan siklus bisnis
Untuk mengomunikasikan tingkat keparahan siklus bisnis, para ekonom mengukur tahap resesi dan ekspansi secara terpisah. Tingkat keparahan tahap resesi didasarkan pada tiga metrik di antaranya,
a. Kedalaman. Berapa tingkat intensitas tahap resesi?
b. Difusi. Seberapa luas tahap resesi dalam perekonomian nasional?
c. Durasi. Berapa lama tahap resesi berlangsung?

Ekonom juga mempertimbangkan tiga metrik untuk menentukan tingkat keparahan tahap ekspansi di antaranya,
a. Pronounced. Seberapa mencolok atau signifikankah tahap ekspansi?
b. Pervasif. Berapa banyak aspek ekonomi yang telah dicapai tahap ekspansi?
c. Persistent. Apakah tahap ekspansi berlangsung lebih lama dari biasanya?

Manfaat Siklus Bisnis (Business Cycle)
Siklus bisnis merupakan rangkaian fase yang penting bagi perusahaan. Sebab, dalam kondisi yang fluktuatif ini, perusahaan bisa mengharapkan peningkatan dalam segi pendapatan. Tak hanya itu, mereka juga bisa menerima manfaat lain dari fase-fase dalam business cycle tersebut.

Berikut beberapa manfaat yang bisa diraih perusahaan dari siklus bisnis di antaranya,
1. Memberikan prediksi untuk keadaan ekonomi di masa mendatang
2. Hadirkan investor dan pelanggan dalam jumlah yang besar
3. Ekspansi cakupan bisnis perusahaan secara signifikan
4. Mengurangi risiko kerugian di masa-masa yang akan datang

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Siklus Bisnis (Business Cycle): Pengertian, Tahapan, Pengukuran, dan Manfaatnya"