Memahami Keunggulan Mutlak dan Teori Keunggulan Mutlak Adam Smith

Pengertian Keunggulan Mutlak atau Keunggulan Absolut
Keunggulan Mutlak (Keunggulan Absolut)

Pengertian Keunggulan Mutlak
Keunggulan mutlak (keunggulan absolut) adalah kemampuan perusahaan, individu, daerah, atau negara guna memproduksi barang atau jasa dalam jumlah yang lebih banyak dengan pengeluaran biaya yang sama. Suatu entitas yang mempunyai keunggulan mutlak lebih cenderung mampu menghasilkan produk dengan biaya yang lebih rendah per unitnya.

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Adam Smith dalam bukunya yang berjudul Wealth of Nations. Di dalamnya, Smith menjelaskan bahwa suatu negara bisa mendapatkan keuntungan dari adanya perdagangan internasional dengan lebih mengkhususkan pada produk ataupun barang yang lebih efisien daripada negara lainnya.

Mereka yang memiliki keunggulan mutlak bisa memutuskan untuk bisa membuat barang atau jasa tertentu yang tidak bisa dibuat oleh negara lain. Dari adanya hasil perdagangan tersebut, maka suatu negara akan bisa membeli produk dari negara lain yang tidak mampu dibuat sendiri atau memakan produksi yang lebih besar bila membuatnya sendiri.

Teori Keunggulan Mutlak Adam Smith
Pada abad ke 16 sampai abad ke 18, teori ekonomi yang paling banyak diikuti adalah teori merkantilisme yang mana kebijakan ekonomi secara nasional dibuat agar bisa memaksimalkan perdagangan negara, cadangan emas, serta uang.

Seiring dengan adanya perkembangan zaman, muncul juga ide yang lebih kreatif yang mampu memicu perubahan teori ekonomi. Teori sebelumnya dianggap tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga memperoleh kritik dari para pakar ekonom pada kala itu.

Salah satunya adalah Adam Smith. Dirinya lalu membuat teori ekonomi untuk melawan teori merkantilisme. Adam Smith adalah pakar ekonom yang pertama kali memperkenalkan konsep keunggulan mutlak.

Dalam bukunya, Adam Smith menjelaskan bahwa dengan adanya biaya peluang, yang mana peraturan yang mendukung suatu industri mampu mengambil sumber daya dari industri lainnya yang lebih mungkin menguntungkan.

Selain itu, Smith pun turut menjelaskan tentang biaya kesempatan. Di dalamnya, Smith menjelaskannya dengan contoh bahwa pembuat sepatu tidak akan menggunakan sepatu buatannya sendiri, karena hal tersebut dinilai menghambur-hamburkan sumber daya produktif miliknya.

Baca Juga: Pengertian Biaya Peluang, Konsep, Ciri, Jenis, Manfaat, dan Contohnya

Sehingga, setiap entitas bisa melakukan spesialisasi dirinya untuk bisa memproduksi produk yang mempunyai banyak keunggulan.

Dalam ruang lingkup yang lebih luas, Smith lantas memadukan prinsip biaya peluang dengan spesialisasi yang sama dengan kebijakan ekonomi internasional dan prinsip perdagangan internasional. Smith menjelaskan bahwa kebijakan impor yang dilakukan dari luar negeri lebih baik dan lebih efisien jika produksi dalam negeri untuk produk yang sama dinilai lebih mahal.

Kebijakan tersebut memungkinkan negara pengimpor untuk bisa menempatkan sumber dayanya dalam industri yang lebih produktif dan efisien lagi. Prinsip ini dipengaruhi akan adanya perkembangan teknologi yang terjadi di setiap negara, di mana perbedaan teknologi pada setiap negara akan menentukan arus perdagangan internasional.

Contoh keunggulan mutlak
Misalnya kasus produksi barang yang sama antara Indonesia dengan Vietnam. Kedua negara tersebut memproduksi dua jenis barang yaitu pakaian dan sepatu. Asumsinya, dalam memproduksi kedua jenis barang tersebut, kedua negara menggunakan tenaga kerja sebanyak 100 orang, dengan pembagian sebanyak 50 orang untuk memproduksi pakaian dan 50 orang lainnya memproduksi sepatu.

Dari proses produksi yang dilakukan, Indonesia mampu menghasilkan 500 lembar pakaian dan 300 pasang sepatu. Sementara Vietnam mampu memproduksi pakaian sebanyak 250 lembar dan sepatu sebanyak 400 pasang. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam memproduksi pakaian dibandingkan dengan Vietnam.

Dengan 50 orang tenaga kerja, Indonesia mampu menghasilkan 500 lembar pakaian, sedangkan Vietnam hanya 250 lembar saja. Sebaliknya, Vietnam memiliki keunggulan mutlak dalam produksi sepatu.

Jika Indonesia dan Vietnam melakukan spesialisasi, maka hasil produksi akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan adanya perpindahan tenaga kerja dari produksi sepatu ke pakaian untuk Indonesia, dan pakaian ke sepatu untuk Vietnam. Produksi yang hanya difokuskan pada satu produk saja tentu akan meningkatkan volume produksi.

Jadi, keunggulan mutlak terjadi apabila suatu negara dapat menghasilkan barang atau jasa tertentu secara lebih efisien, dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lainnya. Keunggulan mutlak menjelaskan bahwa masuk akal bagi individu, bisnis, dan negara untuk berdagang. Sebab, masing-masing entitas memiliki kelebihan dalam memproduksi barang atau jasa tertentu, sehingga dapat memperoleh manfaat dari perdagangan.

Keunggulan mutlak dapat menghasilkan keuntungan timbal-balik dari perdagangan. Sebagaimana dijelaskan dalam teori keunggulan mutlaknya Adam Smith, di mana spesialisasi, pembagian kerja, dan perdagangan akan mengarah pada peningkatan kekayaan yang dapat dimanfaatkan semua orang.

Mencapai keunggulan mutlak
Pencapaian keunggulan mutlak dapat dilakukan dengan cara melakukan produksi berbiaya rendah. Setiap entitas baik individu, bisnis, maupun negara dapat mencapai keunggulan mutlak apabila mampu memproduksi suatu barang atau jasa dengan biaya yang lebih rendah.

Jika dibandingkan dengan pesaing, keunggulan mutlak dapat ditetapkan seperti berikut di antaranya,
1. Penggunaan bahan baku untuk memproduksi suatu barang atau jasa, jumlahnya akan lebih sedikit.
2. Bahan yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk lebih murah, sehingga biaya produksi lebih rendah atau efisien.
3. Proses produksi barang atau jasa membutuhkan waktu yang lebih singkat.
4. Kegiatan produksi yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk menggunakan pekerja yang lebih murah upah per jamnya.

Kritik terhadap keunggulan mutlak
Tak dipungkiri bahwa keunggulan mutlak memberikan keuntungan baik secara finansial maupun non-finansial. Dengan keunggulan mutlak, suatu negara akan mendapatkan keuntungan maksimal dalam perdagangan internasional. Tak hanya itu, dalam hubungan internasional, negara dengan keunggulan mutlak cenderung lebih dikenal dan diakui eksistensi dan kemampuan dagangnya.

Namun, teori keunggulan mutlak ternyata tidaklah sesempurna yang dibayangkan. Ada beberapa kelemahan yang menjadi kritik terhadap keunggulan mutlak di antaranya,
1. Teori keunggulan mutlak hanya menekankan pada perdagangan bilateral yang terjadi antar-negara dalam perdagangan dua jenis komoditas, dan mengabaikan perdagangan multilateral. Dalam perdagangan internasional, sangat dimungkinkan bahwa suatu negara menjalin perdagangan multilateral dengan banyak negara lainnya, ketika kebutuhan akan produk atau komoditas yang diperdagangkan semakin meningkat di banyak negara.
2. Teori keunggulan mutlak mengasumsikan bahwa perdagangan bebas terdapat di antara bangsa-bangsa, dan mengabaikan langkah-langkah proteksionis yang diterapkan oleh banyak negara. Untuk melindungi produksi dalam negeri, setiap negara umumnya menerapkan langkah-langkah proteksionis seperti pembatasan kuantitatif, hambatan teknis untuk perdagangan, dan pembatasan perdagangan untuk memberikan perlindungan terhadap lingkungan atau bahkan kebijakan publik.

Baca Juga: Hambatan Perdagangan (Trade Barrier): Pengertian, Tujuan, Faktor, dan Jenisnya

Keunggulan Mutlak dan Komparatif
Keunggulan mutlak lebih mengarah pada keunggulan yang lebih jelas dari perdagangan dan spesialisasi, yang mana setiap produsen mempunyai keunggulan absolut dalam hal memproduksi barang.

Sedangkan keunggulan komparatif lebih cenderung mengarah pada kemampuan setiap produsen untuk bisa menghasilkan suatu produk dengan biaya peluang yang lebih minim daripada produsen lainnya.

Bila suatu produsen tidak mempunyai keunggulan absolut, maka argumen dalam teori Adam Smith sudah tidak bisa lagi untuk diterapkan atau tidak berlaku lagi. Walaupun begitu, produsen dan mitra dagang bisa merealisasikan perolehan keuntungan dari kegiatan perdagangan jika mereka bisa lebih bersosialisasi berdasarkan setiap keunggulan komparatifnya.

Dari berbagai sumber

Download

Lihat Juga

1. Mengenal Keunggulan Komparatif dan Teori Keunggulan Komparatif oleh David Ricardo 

2. Pengertian Keunggulan Kompetitif, Sejarah, Fungsi, Cara, Analisa, dan Alat Ukurnya

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment for "Memahami Keunggulan Mutlak dan Teori Keunggulan Mutlak Adam Smith"