Junk Bond: Pengertian, Peringkat, Karakteristik, Kelebihan, dan Kekurangannya

Table of Contents
Pengertian Junk Bond atau High Yield Bond atau Obligasi Sampah
Junk Bond (High Yield Bond) atau Obligasi Sampah

Pengertian Junk Bond

Junk bond (high-yield bond) atau obligasi berperingkat noninvestasi atau obligasi sampah adalah jenis obligasi yang membayar tingkat bunga lebih tinggi karena peringkat kredit yang lebih rendah daripada obligasi tingkat investasi. Junk bond juga diartikan sebagai jenis obligasi yang memiliki peringkat di bawah peringkat investasi pada saat pembelian obligasi dilakukan.

Obligasi jenis ini memiliki risiko tinggi atas terjadinya gagal bayar atau risiko kredit lainnya. Namun, umumnya obligasi jenis ini memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi berkualitas lebih baik lainnya guna membuatnya menarik bagi investor.

Biasanya, penerbit obligasi sampah adalah perusahaan start-up atau perusahaan padat modal yang memiliki rasio utang yang tinggi. Namun, beberapa obligasi sampah merupakan obligasi tingkat investasi yang telah kehilangan kredibilitasnya.

Obligasi ini umumnya dijual untuk tujuan spekulasi dan memiliki peringkat di bawah BB dan menawarkan tingkat bunga 3 - 4% lebih tinggi daripada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.

Peringkat Junk Bond

Untuk memudahkan mengenal jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal, terdapat peringkat investasi yang menunjukkan kualitas dari jenis investasi tersebut. Obligasi yang berasal dari perusahaan dengan probabilitas tinggi untuk membayar kupon reguler dan mengembalikan pokok kepada investor, oleh Moody’s dan Standard & Poor’s diberikan peringkat sebagai berikut.
1. AAA, artinya bagus sekali (excellent)
2. AA, artinya sangat bagus (very good)
3. A, artinya baik (good)
4. BBB, artinya memadai (adequate)

Sementara obligasi sampah dinilai sebagai spekulatif. Artinya, kemampuan perusahaan untuk menghindari gagal bayar lebih besar daripada ketidakpastian. Sebagian besar obligasi sampah memiliki peringkat B. Moody’s dan Standard & Poor’s memiliki peringkat yang berbeda untuk obligasi sampah.
1. Risiko tinggi (high risk)
Obligasi sampah berisiko tinggi oleh Moody’s dinilai Ba atau B, sedangkan Standard & Poor’s menilainya BB atau B. Pada peringkat ini perusahaan kemungkinan masih dapat memenuhi pembayaran, namun jika kondisi ekonomi atau bisnis memburuk, maka risiko gagal bayar bisa saja terjadi.

2. Risiko paling tinggi (highest risk)
Obligasi sampah berisiko paling tinggi dinilai Caa, Ca, atau C oleh Moody’s, sedangkan Standard & Poor’s menilainya CCC, CC, atau C. Pada peringkat ini, kondisi bisnis dan ekonomi harus menguntungkan bagi perusahaan untuk menghindari default.

3. Dalam kelalaian (in default)
Pada status in default, obligasi sampah dinilai C Moody’s dan D oleh Standard & Poor’s. Pada status ini, perusahaan gagal membayar kewajibannya kepada investor berupa kupon dan pokok obligasi.

Dalam peringkat obligasi sampah dikenal pula istilah Fallen Angels dan Rising Stars. Fallen Angels merepresentasikan obligasi yang awalnya memiliki peringkat investasi, kemudian mengalami penurunan peringkat akibat kredit perusahaan memburuk. Sementara Rising Stars menggambarkan obligasi sampah yang peringkatnya mengalami kenaikan karena kredit perusahaan membaik.

Karakteristik Junk Bond

Melihat perspektif teknis investasi, sebenarnya, obligasi sampah itu tidak berbeda dengan obligasi pada umumnya.

Seperti halnya obligasi biasa, junk bond merupakan pernyataan kepemilikan utang di mana sebuah perusahaan mencantumkan jumlah tunggakan, tanggal jatuh tempo, dan perhitungan bunga yang mereka harus bayar setelah meminjam uang.

Melansir Pimco, perbedaan obligasi sampah dengan obligasi tingkat investasi hanyalah kualitas kredit yang dimiliki penerbitnya. Di sisi lain, obligasi sampah terdiri dari dua kategori yang berbeda di antaranya,
1. Fallen angel
Fallen angels adalah obligasi yang diterbitkan berdasarkan peringkat investasi. Namun, karena kondisi keuangan perusahaan yang memburuk, peringkat obligasi ini diturunkan ke peringkat BB atau kurang. Kebanyakan perusahaan yang menerbitkan fallen angel sedang menghadapi risiko bangkrut atau gagal bayar.

Kunci untuk mendapatkan keuntungan dari jenis high yield bond ini adalah untuk menentukan jumlah yang dapat diperoleh dalam likuidasi atau reorganisasi. Jika keuangan perusahaan tersebut dipulihkan oleh lembaga pemeringkat kredit, harga obligasi pun akan ikut naik.

2. Rising stars
Bila kredibilitas yang dimiliki oleh perusahaan telah ditingkatkan, maka harga obligasi akan naik. Jenis obligasi tersebut adalah rising stars. Pada dasarnya, rising stars tetap dianggap sebagai junk bond, tetapi, jika keuangan perusahaan terus berkembang, ratingnya akan meningkat dan kembali disepakati sebagai obligasi tingkat investasi.

Kelebihan dan Kekurangan Junk Bond

Seperti halnya jenis instrumen investasi yang lain, junk bond memiliki kelebihan dan kekurangan. Tentunya, investor perlu menyesuaikan kebutuhan mereka dengan semua keunggulan dan kelemahan obligasi sampah sebelumnya memilihnya sebagai instrumen investasi pilihan.

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari junk bond di antaranya,
Kelebihan Junk Bond
1. Diversifikasi portofolio
Dilansir dari The Balance, obligasi sampah ini bisa dijadikan sebagai wadah untuk membuat diversifikasi portofolio seorang investor. Karena umumnya instrumen investasi ini bukanlah pilihan utama dari seorang investor.

Dengan menambahkan junk bond ke dalam keranjang investasi, maka seorang investor bisa menekan risiko yang sebelumnya telah mereka miliki.

2. High Return
Berdasarkan laman Zacks, junk bond adalah salah satu instrumen investasi yang mampu menawarkan pengembalian tinggi pada para investor. Pengembalian yang tinggi ini adalah sebagai bentuk imbalan untuk mengambil risiko yang melekat di dalam obligasi sampah.

Hasil dari jenis obligasi ini didapat dari pembayaran bunga selama periode jatuh tempo pelunasan utang perusahaan.

3. Jangka Waktu yang Panjang
Keuntungan lainnya dari junk bond adalah bahwa jenis aplikasi ini diterbitkan dalam jangka waktu 10 tahun serta bisa ditarik kembali setelah empat hingga lima tahun tanggal penerbitan. Jenis obligasi ini mempunyai kesempatan yang baik dalam fase ekspansi siklus bisnis.

Hal ini dikarenakan perusahaan yang mendasarinya cenderung tidak akan bangkrut saat kondisi ekonomi sedang baik. Untuk itu, pemasukan dari pelunasan bunga utang ini akan terus mengalir.

Kelemahan Junk Bond
1. High Risk
Obligasi sampah terkenal mampu memberikan hasil imbalan yang tinggi. Tapi berdasarkan Moneycrashers, jenis obligasi ini pun mempunyai tingkat risiko yang lebih besar daripada yang lainnya.

Obligasi sampah hanya diterbitkan saat kemungkinan gagal bayar dirasa sangat besar pada suatu perusahaan. Bila perusahaan pada akhirnya bangkrut, maka investor pun akan kehilangan semua modal investasinya. Hal inilah yang membuat banyak investor menghindari junk bond.

2. Harga Dipengaruhi Perubahan Tingkat Kredit
Bila tingkat kredibilitas penerbit junk bond membaik, maka harga obligasinya akan meningkat. Namun di lain hal, bila kredit perusahaan semakin memburuk, maka harganya pun akan terjun bebas.

Masalahnya adalah setiap investor tidak bisa memprediksi kondisi keuangan perusahaan mereka. Bisa saja sewaktu-waktu tingkat kredibilitas perusahaan menurun tanpa adanya peringatan apapun.

3. Nilai Akan Menurun Selama Resesi
Biasanya, nilai junk bond akan menurun selama masa resesi ekonomi. Karenanya, risiko bankrut perusahaan pun akan meningkat lebih tinggi. Untuk itu, bila kondisi ekonomi negara memburuk, maka investor pun akan mengalihkan minat mereka pada emas serta obligasi tingkat investasi.

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment