Pengertian Cognitive Computing, Atribut, dan Manfaatnya
Cognitive Computing |
A. Pengertian Cognitive Computing (Komputasi Kognitif)
Cognitive Computing (Komputasi Kognitif) atau Cognitive Cloud Computing adalah proses membuat model terkomputerisasi kompleks yang dapat bekerja mirip dengan pikiran manusia. Komputasi kognitif secara general dapat dikatakan sebagai sebuah simulasi dari proses pemikiran manusia ke dalam bentuk dan model terkomputerisasi atau terkomputasi. Sistem berteknologi canggih ini menjadi sebuah mesin modern yang memiliki cara kerja unik yaitu dapat berpikir dan beradaptasi seperti otak manusia.
Komputasi kognitif melibatkan sistem belajar (self-learning) mandiri dalam sebuah sistem yang menggunakan data mining, pengenalan pola dan pengolahan bahasa pemrograman untuk meniru cara kerja otak manusia dalam sebuah sistem. Tujuan dari komputasi kognitif adalah untuk menciptakan sistem IT yang secara otomatis mampu memecahkan masalah tanpa memerlukan bantuan manusia.
Sistem komputasi kognitif menggunakan algoritma pembelajaran mesin. Sistem akan terus memperoleh pengetahuan dari data yang dimasukkan dengan proses data mining untuk mengelola dan mendapatkan informasi. Dalam banyak kasus tertentu, algoritma yang dimiliki oleh sistem tersebut 'mampu' untuk men-generate algoritma selanjutnya untuk aktivitas pengolahan data yang merupakan hasil dari self-learning.
Sistem kemudian akan memperbaiki cara mencari pola serta memproses data sehingga sistem akan menjadi mampu mengantisipasi masalah baru dan (harapannya) memberi solusi dengan pemodelan yang mungkin dipakai oleh pengambil keputusan. Komputasi kognitif digunakan dalam berbagai sistem dan aplikasi kecerdasan buatan (AI) termasuk sistem pakar, bahasa pemrograman, jaringan saraf tiruan, robotika dan virtual reality.
Yang menjadi hal mendasar adalah semakin banyak data yang diperoleh, maka semakin sistem tersebut akan semakin powerful. Karena semakin banyak data berarti semakin banyak bahan yang dapat digunakan dalam proses self-learning.
Cognitive computing merupakan salah satu bentuk dari hasil teknologi canggih yang saat ini semakin berkembang pesat. Teknologi ini rupanya dapat menghasilkan berbagai macam data hingga berjumlah jutaan. Maka tak heran bila orang saat ini menggunakannya sebagai bantuan teknologi dalam hal komputasi data terutama di era digital seperti sekarang ini.
B. Atribut Cognitive Computing
Cognitive computing pada dasarnya diciptakan dengan tujuan untuk menciptakan sebuah sistem IT yang dapat memecahkan segala permasalahan. Jadi dalam hal ini segala permasalahan yang dihadapi oleh individu atau kelompok atau perusahaan dapat dipecahkan secara otomatis tanpa menggunakan bantuan berupa tenaga manusia.
Pada sistem ini terdapat pula algoritma pembelajaran mesin sehingga setiap data yang diterima bisa diproses dan dikelola hingga pengguna memperoleh informasi dari data yang diolah tersebut. Terdapat beberapa atribut utama dari proses cognitive cloud computing di antaranya,
1. Adaptif. Cognitive cloud systems perlu bersifat adaptif untuk memahami bahwa sifat informasi sering berubah seiring waktu. Sistem perlu dirancang fleksibel untuk perubahan. Ini akan memungkinkan sistem untuk menerima data dinamis secara real-time dan membuat penyesuaian yang diperlukan.
2. Interaktif. Pentinglah menjadi interaktif agar cognitive computing menjadi efektif. Pentinglah bagi pengguna untuk dapat berinteraksi dengan sistem semacam itu untuk menentukan kebutuhan yang mungkin berubah atau diperbarui. Selain itu, sistem kognitif perlu berinteraksi dengan elemen perangkat keras lain seperti prosesor, komputer, dan drive lainnya.
3. Contextual. Fungsi kognitif lain yang sangat penting adalah pemahaman konteks data. Cognitive systems juga perlu mengidentifikasi dan memahami data yang berkaitan dengan konteksnya. Data kontekstual dapat diperoleh berdasarkan lokasi, waktu, domain, dan sintaksis source data. Mungkin ada detail tambahan lainnya seperti parameter yang dibuat oleh pengguna, persyaratan dan tujuan yang ditentukan. Ada juga berbagai bentuk data terstruktur dan tidak terstruktur lainnya yang perlu dipisahkan. Cognitive system data center perlu membedakan masing-masing agar dapat berguna sebagai model.
4. Iterative dan Stateful. Sistem komputasi kognitif yang efektif harus dapat meminta detail tambahan terkait data untuk mendapatkan kejelasan yang lebih baik. Hal ini bisa diperoleh dengan mengacu pada masalah serupa di masa lalu.
C. Manfaat Cognitive Computing
Sebenarnya menggunakan cognitive computing ini telah terbukti memberikan banyak manfaat pada penggunanya di antaranya,
1. Memecahkan Masalah
Berbagai masalah memang bisa dipecahkan dengan menggunakan sistem komputasi kognitif yang memiliki metode canggih ini. Namun tentunya permasalahan yang dimaksud di sini adalah segala permasalahan yang berkaitan dengan data. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan sistem ini untuk keperluan pemecahan masalah yang cenderung membutuhkan proses analisis.
Analisis bisa dilakukan untuk mengolah data sehingga nantinya bisa diberikan hasil yang tepat. Dengan menggunakan sistem komputasi ini maka Anda bisa mengolah data dengan kapasitas berapa saja baik kapasitas kecil maupun besar. Berbagai data yang diolah juga bisa berasal dari mana saja baik dari sensor maupun dari media sosial ataupun dari aplikasi online dan aplikasi lainnya.
2. Proses Lebih Cepat
Melakukan proses analisis data memang bisa dengan cara manusia misalnya menggunakan tenaga manusia saja. Dalam hal ini perusahaan bisa menggunakan tenaga dan keahlian karyawan untuk bekerja dalam melakukan proses pengolahan data. Namun di era digital seperti sekarang ini tampaknya Anda bisa menggunakan sistem komputasi yang canggih untuk melakukan proses pengolahan data. Terlebih lagi bila sistem komputasi ini bekerja seperti otak manusia sehingga proses pengolahan data bisa dilakukan dengan tepat.
Hasil yang tepat dan akurat akan diberikan oleh sistem komputasi ini dengan sangat cepat. Bahkan prosesnya lebih cepat daripada Anda melakukan pengolahan data dengan tenaga manusia biasa. Selain cepat tentunya Anda juga bisa mendapatkan hasil terbaik dengan ketelitian yang lebih tepat. Sebab semua hal ini dilakukan melalui sistem komputasi kognitif yang ada di perusahaan.
3. Mengatasi Kesulitan
Cognitive computing pada dasarnya memiliki hubungan atau keterkaitan yang erat dengan self learning system. Self learning system sebenarnya bekerja dengan menciptakan berbagai macam model data yang telah dianalisis. Apa yang dirasa sulit untuk dianalisis oleh manusia rupanya bisa dilakukan dengan lebih mudah melalui sistem ini. Sebab sistem komputasi berteknologi canggih ini memang dirancang untuk dapat difungsikan dalam hal pengolahan data hingga data berkapasitas besar.
Dengan demikian maka sistem komputasi kognitif yang bekerja dengan adanya unsur self learning system ini bisa digunakan untuk mengatasi segala kesulitan yang terjadi dalam hal pengolahan data. Anda jadi bisa melakukan analisis data dengan lebih mudah dan maksimal.
4. Performa Baik dan Powerful
Menggunakan teknologi canggih berupa komputasi kognitif tentu sangat menguntungkan bagi Anda ataupun bagi sebuah badan usaha dan perusahaan tertentu. Sistem ini dapat dioperasikan secara maksimal sehingga bisa berfungsi dengan baik bagi perusahaan yang menggunakannya. Beberapa sistem mungkin terkesan kewalahan dengan adanya banyak data yang perlu diolah.
Tapi hal ini tidak berlaku bagi komputasi kognitif karena sistem ini dapat mengolah data berapapun jumlahnya. Bahkan semakin banyak data yang diperoleh maka sistem ini dapat bekerja dengan semakin powerful. Hal ini berkaitan dengan adanya self learning system yang dapat digunakan untuk mengolah banyak data. Oleh karena itu sistem ini bisa dikatakan memiliki cara kerja dan performa yang unggul.
Dari berbagai sumber
Post a Comment