Pengertian Analisis Bisnis, Komponen, Jenis, dan Manfaatnya

Table of Contents
Pengertian Analisis Bisnis
Analisis Bisnis

A. Pengertian Analisis Bisnis

Analisis adalah serangkaian kegiatan dalam mengamati sesuatu secara mendetail, mulai dari mengurai, membedakan, memilah, sehingga dapat ditafsirkan maknanya. Sedangkan bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh perorangan maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi, penjualan, pembelian, dan pertukaran barang dan jasa, dengan tujuan untuk memperoleh laba.

Demikian, analisis bisnis adalah proses melihat dan menilai kekayaan data yang sudah dimiliki oleh perusahaan dan menggunakannya untuk membuat keputusan berdasarkan data. Analisis bisnis lebih dari sekadar melihat angka untuk mengetahui apa yang terjadi, tetapi juga berupaya memberikan informasi tentang mengapa sesuatu terjadi, dan menyarankan langkah apa yang sebaiknya diambil.

B. Komponen Analisis Bisnis

Beberapa komponen analisis bisnis di antaranya,
1. Analisis Lingkungan Bisnis dan Strategi. Analisis ini meliputi analisis industri dan analisis strategi yang bisa didapatkan dari jurnal industri dan perdagangan, publikasi pemerintah, berita keuangan, media promosi perusahaan, dan website.
2. Analisis Akuntansi. Proses evaluasi sejauh mana akuntansi mencerminkan realitas ekonomi dengan mempelajari transaksi dan peristiwa, kebijakan akuntansi, penyesuaian, dan membuatnya lebih sesuai untuk analisis walaupun telah disesuaikan dengan Standar Akuntansi Keuangan.
3. Analisis Keuangan. Laporan keuangan digunakan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan dan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa depan yang mencakup analisis potensi keuntungan, analisis risiko, analisis sumber dan penggunaan dana.
4. Analisis Prospektif. Proses prediksi atau ramalan hasil di masa depan untuk laba dan arus kas. Analisis ini diambil dari analisis akuntansi, analisis keuangan, dan analisis lingkungan bisnis dan strategi.
5. Penilaian. Proses mengubah ramalan hasil di masa depan menjadi estimasi nilai perusahaan dengan memilih suatu model penilaian dan mengestimasi biaya modal perusahaan.

C. Jenis Analisis Bisnis

1. Analisis Deskriptif
Menggali data dan menggunakan KPI untuk menunjukkan status bisnis Anda saat ini. Misalnya, informasi real-time tentang demografi, minat, atau perilaku pembelian pelanggan. Ini bisa berupa angka penjualan atau keuangan. Bisa juga berupa metrik sosial seperti jumlah suka pada Facebook, Tweet, atau pengikut yang Anda miliki. Analisis deskriptif tidak mencoba membentuk hubungan sebab akibat. Ini hanya berupa angka pasti.  

2. Analisis Prediktif
Jenis analisis ini selangkah lebih maju. Analisis ini mencoba memprediksi tindakan di masa mendatang berdasarkan data riwayat tren. Berikut contohnya:  
a. Gunakan informasi lampau untuk mencari tahu jenis produk yang mungkin diminati pelanggan berdasarkan jumlahnya terakhir kali, dan apakah mereka cenderung membelinya lagi.
b. Jika Anda memiliki anggaran terbatas untuk kampanye pemasaran dan tidak dapat menyediakan diskon bagi semua orang, berdasarkan analisis deskriptif, analisis prediktif dapat memaparkan informasi tentang pelanggan yang cenderung akan membeli produk Anda.

3. Analisis Perspektif
Bentuk analisis bisnis ini dapat menunjukkan tindakan terbaik dalam situasi tertentu. Sementara analisis deskriptif menunjukkan hal yang telah terjadi, dan analisis prediktif mencoba memprakirakan apa yang akan terjadi selanjutnya, preskriptif menggunakan informasi tersebut untuk memberi potensi solusi berdasarkan situasi yang serupa (data tahun demi tahun, musiman, peluncuran produk). Misalnya, penjualan tiket untuk pertunjukan saat musim liburan menurun dari penjualan tahun kemarin. Analisis preskriptif dapat menyarankan perlunya menurunkan harga atau menambah peningkatan kinerja sebagai tindak lanjutnya.

D. Manfaat Analisis Bisnis

Manfaat dari analisis bisnis di antaranya,
1. Menekan Anggaran
Sebagian besar perusahaan kecil memiliki anggaran pemasaran yang terbatas. Dengan menggunakan analisis bisnis, maka perusahaan dapat mengoptimalkan pengeluaran dengan membantu perusahaan memahami pelanggan lebih baik. Dengan memahami pelanggan, perusahaan dapat mengantisipasi kebutuhan pelanggan, bersaing dengan kompetitor, serta menghasilkan ide dan produk yang inovatif.

2. Pengambilan Keputusan
Sering kali perusahaan tidak tahu cara menggunakan anggaran pemasaran. Selain itu, bisnis yang sudah go online pun kurang memahami bisnisnya sehingga tidak dapat memilih kata kunci terbaik untuk situsnya. Dengan melakukan analisis, pebisnis dapat memprediksi tren dan produk yang laris pada momen-momen tertentu. Data dari analisis tersebut dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang lebih akurat, efisien, dan waktu respons yang baik.

3. Mengukur Pencapaian
Analisis bisnis dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan. Hasil analisis akan membantu sebuah bisnis dalam mengukur pencapaian terhadap tujuan secara keseluruhan. Penyajian data dalam bentuk visualisasi akan membantu perusahaan dalam melacak kinerjanya terhadap KPI (key performance indicator), tujuan, dan sasaran, baik di masa sebelumnya dan juga masa sekarang.

4. Pemahaman Terhadap Situasi
Perubahan selalu terjadi, dan perusahaan harus memahami situasi yang terjadi. Pebisnis dapat menggunakan data pada analitik untuk melacak perubahan tren, perilaku konsumen, dan pergeseran pasar. Data tersebut menjadi acuan pebisnis dalam beradaptasi sehingga dapat melakukan perubahan secara dinamis jika, dan ketika, data yang mendukung sudah menunjukkan waktunya.

5. Efisiensi
Di jaman digital ini, rata-rata pebisnis sudah bisa mengumpulkan data dengan lebih mudah dan cepat. Dengan analisis bisnis, perusahaan dapat melakukan identifikasi dalam proses atau kinerja secara real-time dengan cepat dan hemat.
 

Dari berbagai sumber

Download

Aletheia Rabbani
Aletheia Rabbani “Barang siapa yang tidak mampu menahan lelahnya belajar, maka ia harus mampu menahan perihnya kebodohan” _ Imam As-Syafi’i

Post a Comment